PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan swamedikasi?
2. Bagaimana kriteria obat yang boleh dipilih untuk swamedikasi?
3. Sebutkan hal yang harus diperhatikan saat melakukan swamedikasi?
4. Sebutkan kelebihan dan kekurangan swamedikasi?
5. Jelaskan arti logo dan warna lingakaran pada obat?
6. Apa manfaat dari swamedikasi?
1
C. Tujuan Masalah
1. Untuk dapat memahami pengertian dari swamedikasi.
2. Untuk dapat mengetahui kriteria obat yang boleh dipilih untuk
swamedikasi.
3. Untuk dapat menyebutkan hal yang harus diperhatikan saat melakukan
swamedikasi.
4. Untuk dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan swamedikasi.
5. Untuk dapat menjelaskan arti logo dan warna lingkaran pada obat.
6. Untuk mengetahui manfaat dari swamedikasi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Swamedikasi
Swamedikasi berarti mengobati segala keluhan pada diri sendiri dengan obat-
obat yang dibeli bebas di apotik atau toko obat atas inisiatif sendiri tanpa nasehat
dokter.
Dewasa ini masyarakat sudah menjadi lebih insyaf akan tanggung jawabnya
atas kesehatan diri dan keluarga. Dimana-mana dirasakan kebutuhan akan
penyuluhan yang jelas dan tepat mengenai penggunaan secara aman dari obat obatan
yang dapat dibeli bebas di apotik guna swamedikasi.
3
praktek dokter, swamedikasi akan menghemat banyak waktu yang diperlukan untuk
pergi ke kota mengunjungi seorang dokter1.
1
Drs.H.T.Tan dan Drs.Kirana Rahardja, 1993, Swamedikasi, Jakarta, Hal.1
2
Sartono, 2000, Obat Wajib Apotek, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, Hal.3
4
Sesuai permenkes No.919/MENKES/PER/X/1993, kriteria obat yang dapat
dibeli tanpa resep dokter adalah :
Obat bebas adalah obat yang dijual bebas dipasaran dan dapat dibeli
tanpa resep dokter. Tanda khusus pada kemasan dan etiket obat bebas
adalah lingkaran hijau dengan garis tepi berwarna hitam (Menteri
Kesehatan RI, 2007).
Obat bebas terbatas adalah obat yang sebenarnya termasuk obat keras
tetapi masih dapat dijual atau dibeli bebas tanpa resep dokter, dan disertai
dengan tanda peringatan. Tanda khusus pada kemasan dan etiket obat
bebas terbatas adalah lingkaran biru dengan garis tepi berwarna merah.
Tanda peringatan selalu tercantum pada kemasan obat bebas terbatas,
berupa empat persegi panjang berwarna hitam berukuran panjang 5 cm,
lebar 2 cm dan memuat pemberitahuan berwarna putih.
5
Obat Wajib Apotek (OWA), yaitu obat keras (tanda lingkaran hitam,
dasar merah dengan huruf K besar) yang dapat dibeli di apotek tanpa
resep dari dokter, tetapi harus diserahkan langsung oleh seorang apoteker
kepada pasien disertai dengan informasi lengkap tentang penggunaan
obat.
Suplemen makanan (vitamin, kalsium, dll).
Tolnaftat sebagai obat luar untuk infeksi jamur local dengan kadar
sama atau kurang dari 1%.
6
Ketika pasien atau konsumen memilih untuk melakukan swamedikasi, ada
beberapa hal yang harus diperhatikan supaya pengobatan tersebut dilakukan dengan
tepat dan bertanggung jawab :
Bila gejala tidak membaik atau sembuh dalam waktu tiga hari, segera
kunjungi dokter untuk mendapat penanganan yang lebih baik.
Bila muncul gejala seperti sesak napas, kulit kemerahan, gatal, bengkak di
bagian tertentu, mual, dan muntah, maka kemunngkinan telah terjadi gejala efek
7
samping obat atau reaksi alergi terhadap obat yang diminum.Segera hentikan
pengobatan dan kunjungi dokter untuk mendapatkan penanganan medis3.
Kita sebagai pasien harus dapat membaca dan mencermati secara teliti
informasi yang tertera pada kemasan atau brosur yang disiapkan di dalam
kemasan seperti komposisis zat aktif, indikasi (kegunaan), kontra indikasi
(larangan terhadap), efek samping, interaksi obat, dosis dan cara
penggunaan.
Memilih obat dengan kandungan zat aktif sesuai keperluan, misalnya jika
gejala penyakitnya adalah demam, maka pilih obat yang bersifat
antipiretik (penurun panas) seperti parasetamol (panadol, dumin, tempra)
atau ibuprofen.
Penggunaan obat swamedikasi hanya untuk penggunaan jangka pendek
saja (3 hari, atau boleh dilanjutkan sampai seminggu jika tidak mengalami
efek samping obat), karena jika gejala menetap atau bahkan makin
memburuk maka pasien harus segera ke dokter.
Perhatikan aturan pemakaian obat, yang lain seperti frekuensi pemakaian,
obat digunakan sebelum atau sesudah makan dan sebagainya.
Penting juga untuk memperhatikan masalah makanan, minuman atau obat
lain yang harus dihindari ketika mengkonsumsi obat tersebut, dan
perhatikan juga bagaimana penyimpanannya.
3
https://swamedikasi.wordpress.com/category/pengertian-swamedikasi/
8
sendiri.Selain itu dapat menghemat biaya ke dokter, menghemat waktu dan segera
dapat beraktivitas kembali. Kelebihan lainnya menurut Supardi dkk (2005) meliputi
aman apabila digunakan sesuai dengan petunjuk (efek samping dapat diperkirakan),
efektif untuk menghilangkan keluhan karena 80% sakit yang bersifat selflimiting,
sembuh sendiri tanpa intervensi tenaga kesehatan, biaya pembelian obat relatif lebih
murah daripada biaya pelayanan kesehatan, hemat waktu karena tidak perlu
menggunakan fasilitas atau profesi kesehatan, kepuasan karena ikut berperan serta
dalam sistem pelayanan kesehatan, menghindari rasa malu atau stres apabila harus
menampakkan bagian tubuh tertentu di hadapan tenaga kesehatan, dan membantu
pemerintah untuk mengatasi keterbatasan jumlah tenaga kesehatan pada masyarakat.
9
dokter mungkin perlu menggunakan obat-obat yg lebih keras atau bahkan datang
terlambat.
Guna mengatasi resiko tersebut, maka perlu sekali untuk dapat mengenali
gangguan tersebut. Selain itu dengan sendirinya aturan pakai atau peringatan yang
selalu diikutsertakan, hendaknya dibaca secara seksama dan ditaati dengan baik.
G. Penggolongan obat
Obat bebas
Obat ini dapat digunakan secara bebas tanpa perlu resep dokter.Identitas obat
yang termasuk dalam golongan obat bebas adalah ada tanda “lingkaran
berwarna hijau dengan garis tepi berwarna hitam. Salah satu contoh obat ini
4
Gede Agus Beni Widana, 2014, Analisis Obat Kosmetik Dan Makanan, Graha Ilmu,
Yogyakarta, Hal.1
10
adalah tablet parasetamol (sebagai antiperik atau penurun panas serta
analgesik atau pereda nyeri).
Golongan obat ini adalah segolongan obat yang dalam jumlah tertentu,
penggunaanya aman, tetapi apabila terlalu banyak akan menimbulkan efek
berbahaya. Pemakaian tidak perlu dibawah pengawasan dokter.Dikatakan
terbatas karena pemberiannya dalam jumlah atau dosis dibatasi.
Identitas obat yang termasuk dalam golongan obat bebas terbatas adalah tanda
“lingkaran berwarna biru dengan garis tepi berwarna hitam”.Salah satu contoh
11
obat yang termasuk golongan obat bebas terbatas adalah dekstrometorfan
(obat batu kering atau antitusif) dan bromheksin (obat batuk berdahak
atauekspektoran).
12
Narkotika
Disebut sebagai obat daftar O atau opiat.Zat atau obat yang berasal dari
tanaman atau bukan tanaman baik sintesis maupun semi sintesis yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan
ketergantungan.Contoh : morfin, petidin.
H. Manfaat swamedikasi
13
Swamedikasi bermanfaat dalam pengobatan penyakit atau nyeri ringan, hanya
jika dilakukan dengan benar dan rasional, berdasarkan pengetahuan yang cukup
tentang obat yang digunakan dan kemampuan mengenali penyakit atau gejala yang
timbul.Swamedikasi secara serampangan bukan hanya suatu pemborosan, namun
juga berbahaya.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Saat melakukan swamedikasi kita harus mengetahui kriteria dan jenis obat
yang digunakan.Seperti obat bebas, obat bebas terbatas, obat keras, dan
narkotika.Dan harus memperhatikan aturan pemakaiannya.
15
DAFTAR PUSTAKA
Widana Beni Agus Gede, 2014, Analisis Obat Kosmetik Dan Makanan, Graha
Ilmu, Yogyakarta.
https://swamedikasi.wordpress.com/category/pengertian-swamedikasi/
www.forumsains.com/artikel/logo.biru-hijau-dan-K-dalam-lingkaran-merah-
pada-obat
16