Anda di halaman 1dari 13

KIMIA ORGANIK II

KELOMPOK 2
MATERI : SENYAWA HIDROKARBON SIKLIK

ANGGOTA KELOMPOK :
MANULSA LAYUK (D1B120307)
MITA CHAIRAMA (D1B120302)
SUCITRA (D1B120303)
GUSNAENI (D1B120300)
FEBRIANTY SUSAN MATTA (D1B120301)
ANDI GERHAN P (D1B120305)
JIHAN NADILLAH (D1B120306)
SENYAWA HIDROKARBON SIKLIK

Senyawa hidrokarbon siklik adalah senyawa organik yang


memiliki rantai karbon tertutup atau melingkar. Golongan ini
terbagi lagi menjadi senyawa alisiklik dan aromatik.

2
A.SENYAWA ALISIKLIK
Senyawa alisiklik yaitu senyawa organik dengan struktur cicin
berikatan tunggal. Senyawa alisiklik setidaknya memiliki cincin
beranggotakan tiga atau lebih atom karbon. Senyawa alisiklik terdiri
atas dua jenis yaitu sikloalkena dan sikloalkana. Sikloalkana
merupakan siklik jenuh, sedangkan sikloalkena merupakan siklik tak
jenuh.

3
B. SENYAWA AROMATIK
Senyawa aromatik adalah senyawa organik dengan cicin benzen (C6H6),
yaitu terdiri atas enam atom karbon . Senyawa aromatik memiliki ikatan
tunggal dan ikatan rangkap pada atom-atom karbonnya. Senyawa aromatik
dapat berupa heterosiklik maupun polisiklik .Umumnya, senyawa
hidrokarbon aromatik memiliki cincin berbentuk segi enam, tetapi terkadang
juga dapat berbentuk segi lima.

4
TATA NAMA

1. SIKLOALKANA

a. Jika terdapat satu substituen (percabangan) dengan jumlah atom C yang lebih pendek, maka
cincin dianggap sebagai rantai induk. Dengan kata lain, tidak perlu dilakukan penomoran.
Contoh :

Etilsiklopentana

5
lanjutan...

b. Jika terdapat dua substituen pada cincin yang mengikat atom karbon dari
cincin yang berbeda, maka dilakukan penomoran dari cabang yang terdekat.
Aturan penamaannya menjadi : nomor alkil + nama alkil + nama sikloalkana.
Contoh :

1,2
dimetilsiklopentana

6
lanjutan...
c. Jika terdapat dua subtituen pada cincin yang mengikat atom karbon dari
cincin yang sama, penomoran tetap dilakukan, hanya saja penomorannya
terlihat sama.
d. Jika terdapat substituen lebih dari satu dengan substituen yang berbeda, maka
penamaannya sesuai dengan urutan abjad. Penomoran dimulai dari atom C yang
terikat dengan substituen yang memiliki jumlah atom C lebih sedikit.
Contoh :

4-etil-1,1-
dimetilsikloheksana
7
lanjutan...
e. Jika pada satu substituen, jumlah atom C lebih banyak daripada jumlah atom
C pada cincin, maka substituen menjadi rantai induk dan diberi penomoran pada
atom C yang terdekat dengan substituen.
Aturan penamaannya menjadi : nomor alkil + nama sikloalkana + nama alkil.
Contoh :

1-siklopentsiklooktana

8
lanjutan...

f. Jika sikloalkana mengikat substituen pada dua atau lebih atom karbon, maka diberi
awalan cis atau trans. Penomoran dimulai dari atom karbon pada cincin yang terdekat
dengan substituen. Apabila kedua substituen terletak pada sisi yang sama, maka diberi
awalan cis. Apabila kedua substituen terletak pada sisi yang berseberangan, maka diberi
awalan trans.
 
Aturan penamaannya : cis atau trans + nomor alkil + nama alkil-sikloalkana.
 
Contoh :

cis-1,3-
dimetilsikloheksana

9
lanjutan...

g. Jika sikloalkil terikat pada rantai induk alkana alifatik,


penamaan gugus alkil mendapat awalan siklo-, seperti siklopropil,
siklobutil, siklopentil, sikloheksil dan seterusnya. Urutan tata
namanya sama seperti pada alkana alifatik.
❑  

3-metil-3-
siklobutilpentana

10
2.
SIKLOALKENA
Sikloalkena tidak memiliki ujung untuk mulai dan mengakhiri
penomoran. Jadi, ikatan rangkap dianggap menempati posisi C1
dan C2. untuk substituen pertama harus memiliki penomoran
sekecil mungkin.

11
REAKSI-REAKSI SIKLOALKENA
a. Reaksi Adisi

Reaksi Adisi adalah suatu reaksi penambahan suatu atom atau gugus atom dalam suatu ikatan
rangkap, di mana akan terjadi transformasi molekul tidak jenuh menjadi jenuh.

 Adisi dengan pengadisi homogen

Adisi jenis ini banyak ditemui dalam senyawa organik misalkan adisi H 2 atau hidrogenasi dan adisi

X2 atau halogenasi (Cl2 dan Br2). Adisi jenis ini tidak mempermasalahkan arah adisi (orientasi)
meskipun alkenanya tidak simetris.

12
TERIMAKASIH
13

Anda mungkin juga menyukai