(SWAMEDIKASI)
Disusun oleh
KELOMPOK 3
ARINI NURSYAFIRA 21.24.131
AULIA MAHRANI DAMANIK 21.24.132
BARTON EVREDI SIHOMBING 21.24.133
BERLIANA SIMBOLON 21.24.134
BINA JAYA PASARIBU 21.24.135
NUR HABIBAH 21.24.191
NURHALIMAH FITRI 21.24.192
NURHAYATI BR KARO 21.24.193
NURIKA WULAN SARI 21.24.194
JESSICA PANENTINA OKTAVIA SIANTURI 21.24.166
JUN KRISTIANI WARUWU 21.24.167
KHAIRIL FIKRI ARIFIN 21.24.168
KHAIRUL ANAS 21.24.169
KHAIRUL HAYATI 21.24.170
NURIN THURSINA 21.24.195
Swamedikasi (self-medication) merupakan salah satu
upaya yang sering dilakukan oleh seseorang dalam
mengobati gejala sakit atau penyakit yang sedang
dideritanya tanpa menggunakan resep dokter atau
konseling tenaga medis lainnya. Apabila dilakukan
dengan benar, maka swamedikasi merupakan
sumbangan yang besar bagi pemerintah, terutama
dalam pemeliharaan kesehatan secara nasional
(DEPKES RI, 2006).
Swamedikasi atau pengobatan sendiri dalah perilaku
untuk mengatasi sakit ringan sebelum mencari
pertolongan ke petugas atau fasilitas kesehatan.
Lebih dari 60% dari anggota masyarakat melakukan
swamedikasi dan 80% diantaranya mengandalkan
obat modern. Swamedikasi merupakan bagian dari
self-care merupakan usaha pemilihan dan
penggunaan obat bebas oleh individu untuk
mengatasi gejala atau sakit yang disadarinya (WHO,
1998).
TUJUAN SWAMEDIKASI
Obat Bebas
Obat bebas adalah obat yang dijual bebas di
pasaran dan dapat dibeli tanpa resep dokter.
Tanda khusus pada kemasan dan etiket obat
bebas adalah lingkaran hijau dengan garis tepi
berwarna hitam. Contoh obat dari golongan ini
adalah parasetamol, vitamin dan mineral, oralit,
antasida, attapulgite, ferrosulfat, dll.
Penggolongan obat
Obat Narkotika
Obat Narkotika adalah obat yang berasal dari
tanaman atau bukan tanaman baik sintetis
maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya
rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa
nyeri dan menimbulkan ketergantungan. Contoh
obat golongan narkotika, yaitu Morfin, Kodein,
Fentanil, Opium, Propiram, Kokain, dll.
Cara pemilihan obat
Untuk menetapkan jenis obat yang dibutuhkan perlu diperhatikan :
a) Gejala atau keluhan penyakit;
b) Kondisi khusus misalnya hamil, menyusui, bayi, lanjut usia, diabetes mellitus
dll;
c) Pengalaman alergi atau reaksi yang tidak diinginkan terhadap obat tertentu;
d) Nama obat, zat berkhasiat, kegunaan, cara pemakaian, efek samping dan
interaksi obat yang dapat dibaca pada etiket atau brosur obat;
e) Pilihlah obat yang sesuai dengan gejala penyakit dan tidak ada interaksi
obat dengan obat yang sedang diminum;
f) Untuk pemilihan obat yang tepat dan informasi yang lengkap, tanyakan
kepada Apoteker.
Tanggung jawab apoteker dalam mewujudkan
swamedikasi yang bertanggung jawab
1. memberikan nasehat dan informasi yang benar,
cukup dan objektif tentang swamedikasi dan semua
produk yang tersedia untuk swamedikasi.
2. merekomendasikan kepada pasien agar segera
mencari nasehat medis yang diperlukan, apabila
dipertimbangkan swamedikasi tidak mencukupi.
Tanggung jawab apoteker dalam mewujudkan
swamedikasi yang bertanggung jawab
3. memberikan laporan kepada lembaga pemerintah yang
berwenang, dan untuk menginformasikan kepada produsen
obat yang bersangkutan, mengenai efek tak dikehendaki
(adverse reaction) yang terjadi pada pasien yang
menggunakan obat tersebut dalam swamedikasi.
4. mendorong anggota masyarakat agar memperlakukan obat
sebagai produk khusus yang harus dipergunakan dan
disimpan secara hati-hati, dan tidak boleh dipergunakan
tanpa indikasi yang jelas
Prosedur tetap swamedikasi
• Mendengarkan keluhan pasien
• Menggali informasi dari pasien : Tempat timbulnya gejala penyakit, Seperti apa rasanya
gejala penyakit, Kapan mulai timbul gejala dan apa yang menjadi pencetusnya, Sudah
Patient berapa lama gejala dirasakan, Ada tidaknya gejala penyerta, Pengobatan yang
assesment
sebelumnya sudah dilakukan
• Memilihkan obat sesuai dengan kerasionalan dan kemampuan ekonomi pasien dengan
Rekomenda menggunakan obat bebas, bebas terbatas dan obat wajib apotek
si
• Memberikan informasi obat: nama obat, tujuan pengobatan, cara pakai, lamanya
pengobatan, efek samping yang mungkin timbul, serta hal-hal lain yang harus dilakukan
Informasi maupun yang harus dihindari oleh pasien dalam menunjang pengobatan.
obat • Mendokumentasikan data pelayanan swamedikasi yang telah dilakukan
Batuk Batuk merupakan refleks yang terangsang oleh iritasi paru-paru atau saluran pernapasan. Bila
terdapat benda asing selain udara yang masuk atau merangsang saluran pernapasan, otomatis akan
batuk untuk mengeluarkan atau menghilangkan benda tersebut. Ada dua jenis batuk yaitu batuk
berdahak dan batuk kering. Batuk berdahak adalah batuk yang disertai dengan keluarnya dahak dari
batang tenggorokan. Batuk kering adalah batuk yang tidak disertai keluarnya dahak.
a. Penyebab :
Infeksi saluran pernapasan , alergi (debu, cairan, makanan), rhinitis, asma.
Flu Flu adalah suatu infeksi saluran pernapasan atas. Orang dengan daya tahan tubuh yang tinggi biasanya
sembuh sendiri tanpa obat. Pada anak-anak, lanjut usia dan orang yang memiliki daya tahan tubuh rendah
lebih cenderung menderita komplikasi seperti infeksi bakteri sekunder. Flu ditularkan melalui percikan
udara pada saat batuk, bersin, dan tangan yang tidak dicuci setelah kontak dengan cairan hidung/mulut.
a. Penyebab :
Infeksi saluran pernapasan bagian atas oleh virus influenza
a. Penyebab :
Demam umumnya disebabkan oleh infeksi dan non infeksi. Penyebab infeksi antara lain kuman, virus, parasit,
atau mikroorganisme lain. Contoh : radang tenggorokan, cacar air, campak, dan lain-lain. Penyebab non infeksi
antara lain dehidrasi pada anak dan lansia, alergi, stres, trauma, dan lain-lain.
Nyeri Nyeri merupakan suatu gejala yang menunjukkan adanya gangguan-gangguan di tubuh seperti
peradangan, infeksi dan kejang otot. Contoh : nyeri karena sakit kepala, nyeri haid, nyeri otot,
nyeri karena sakit gigi, dan lain-lain. Obat nyeri adalah obat yang mengurangi nyeri tanpa
menghilangkan kesadaran.
a. Penyebab : trauma (benda tajam, benda tumpul, bahan kimia) dan proses infeksi atau
peradangan.
Maag Maag atau sakit lambung memiliki gejala khas berupa rasa nyeri atau pedih pada ulu hati
meskipun baru saja selesai makan. Namun kalau rasa pedih hanya terjadi sebelum makan atau
di waktu lapar dan hilang setelah makan, biasanya karena produksi asam lambung berlebihan.
Penyakit maag akut umumnya disebabkan oleh berlebihnya produksi asam lambung sesaat
atau akibat makanan yang merangsang terlalu banyak. Sedangkan pada maag kronis penderita
bisa mengalami pembengkakan atau radang pada dinding lambung, luka sampai perdarahan.
a. Penyebab : makan makanan pedas atau asam, kopi, alcohol, faktor stres fisik/mental,
penggunaan obat-obatan anti rematik dan anti inflamasi, makan tidak teratur.
Gejala-gejala yang dialami, berupa mengeluarkan cacing pada saat buang air besar atau
muntah; badan kurus dan perut buncit, kehilangan nafsu makan, lemas, lelah, pusing, nyeri
kepala, gelisah dan sukar tidur; gatal-gatal disekitar dubur terutama malam hari (cacing kremi);
pada jenis cacing yang menghisap darah (cacing pita, cacing tambang, cacing cambuk) dapat
menyebabkan anemia.
a. Penyebab : cacing gelang, cacing cambuk, cacing kremi, cacing tambang, cacing pita,
trematoda.
Diare Diare adalah buang air besar dalam bentuk cair lebih dari tiga kali dalam sehari, biasanya disertai
sakit dan kejang perut. Jenis-jenis diare antara lain diare akut dan diare kronik. Diare akut disebabkan
oleh infeksi usus, infeksi bakteri, obat-obat tertentu atau penyakit lain. Gejala diare akut adalah tinja
cair, terjadi mendadak, badan lemas kadang demam dan muntah, berlangsung beberapa jam sampai
beberapa hari. Sedangkan diare kronik yaitu diare yang menetap atau berulang dalam jangka waktu
lama, berlangsung selama 2 minggu atau lebih. Disentri adalah diare disertai dengan darah dan lendir.
a. Penyebab : ansietas, keracunan makanan, infeksi virus, radang usus, kurang gizi.
- Bila diare berlanjut lebih dari dua hari segera dibawa ke dokter
c. Obat yang dapat digunakan :
- Oralit
- Adsorben (Norit)
Kadas Swamedikasi untuk penyakit ringan
Kurap dan Penyakit kadas atau kurap adalah suatu infeksi jamur pada kulit.
Penyakit ini bisa mengenai semua bagian kulit tetapi biasa ditemukan pada kulit kepala, kuku, lipat
Panu lengan, lipat paha atau kaki. Sedangkan Panu juga merupakan suatu infeksi jamur pada kulit. Penyakit
ini biasanya tidak memberikan keluhan yang berarti. Munculnya ditandai dengan bercak bersisik
halus yang berwarna putih hingga kecoklatan. Panu bisa ditemukan pada daerah mana saja di badan
termasuk leher dan lengan. Biasanya menyerang ketiak, lipat paha, lengan, tungkai atas, muka dan
kulit kepala yang berambut.
Bakar (panas kering) ataupun oleh cairan panas (panas basah). Derajat rasa sakit tidak berhubungan dengan derajat
cedera. Luka bakar di lapisan permukaan kulit mungkin malah terasa sangat sakit dan luka bakar dalam
mungkin sama sekali tidak terasa sakit karena ujung-ujungnya syaraf telah rusak. Lokasi dan luas bagian
kulit yang terbakar sangat penting untuk menentukan apakah luka bakar harus dirawat oleh dokter.
a. Penyebab : Luka bakar kering disebabkan oleh api, gas panas (misal menghisap asap sehingga
tenggorokan dan paru-paru terbakar), benda panas, gesekan, senyawa kimia, listrik (termasuk petir) atau
radiasi - Luka bakar basah disebabkan oleh cairan panas, uap panas.
4. Menurut ISO VOL 46 microlax memiliki indikasi untuk konstipasi rektal dan
sigmoid, konstipasi kehamilan, konstipasi bakal atau peralihan pada anak,
dengan komposisi : Na-lauril sulfoasetat 45 mg, Na sitrat 450 mg, asam sorbet 5
mg, PEG-400 625 mg, sorbitol 4,465 mg. sehingga dapat dikatakan aman bagi
ibu hamil.
THANK YOU