TUJUAN
KEUNTUNGAN KERUGIAN
• Membantu mencegah dan mengatasi gejala penyakit • Kesalahan pengobatan karena ketidaktepatan
ringan yang tidak memerlukan dokter diagnosis sendiri
• Memungkinkan aktivitas masyarakat tetap berjalan dan • Penggunaan obat yang terkadang tidak sesuai
tetap produktif karena informasi bias dari iklan obat di media
• Menghemat biaya dokter dan penebusan obat resep • Pemborosan waktu dan biaya apabila swamedikasi
yang biasanya lebih mahal tidak rasional;
• Meningkatkan kepercayaan diri dalam pengobatan
• Dapat menimbulkan reaksi obat yang tidak diinginkan
sehingga menjadi lebih aktif dan peduli terhadap
seperti sensitivitas, alergi, efek samping atau resistensi
kesehatan diri
PERSEPSI SAKIT
Persepsi seseorang mengenai berat ringannya penyakit dapat menentukan alternatif
pengobatan yang cocok untuk dirinya
FAKTOR
SWAMEDIKASI
KETERSEDIAAN OBAT DI MASYARAKAT
Ketersediaan obat merupakan faktor penentu yang memungkinkan masyarakat
mendapatkan dan menggunakan obat. Obat dapat diperoleh di apotek, toko
obat, minimarket dan warung
P No.3
P No.6
P No.5
MASALAH PENGGUNAAN OBAT DALAM
SWAMEDIKASI
Pemilihan obat tidak tepat.
Obat yang dipilih bukan obat yang terbukti paling bermanfaat, paling aman, paling sesuai dan paling
ekonomis.
Tidak tepat dosis, tidak tepat cara pemberian obat, dan tidak tepat frekuensi pemberian.
Pemberian obat tidak disertai dengan penjelasan yang sesuai kepada pasien
Efek pemberian obat, baik yang diinginkan atau tidak diinginkan tidak
diperkirakan sebelumnya dan tidak dilakukan pemantauan secara langsung atau
tidak langsung.
Penggunaan obat dikatakan tidak tepat jika risiko yang mungkin terjadi tidak
seimbang dengan manfaat yang diperoleh dari tindakan pemberian suatu obat
EFEK SAMPING OBAT DALAM SWAMEDIKASI
Saluran pencernaan
- mual
- muntah Urin berwarna merah
- diare sampai hitam
INFORMASI OBAT SWAMEDIKASI
a. Khasiat obat : pasien dijelaskan khasiat obat, sesuai atau tidak dengan indikasi atau gangguan
kesehatan yang dialami pasien
b. Kontraindikasi : pasien juga perlu diinformasikan kontra indikasi dari obat yang diberikan, agar
tidak digunakan jika memiliki kontra indikasi yang disebutkan, misal wanita hamil atau anak-anak
c. Efek samping dan cara mengatasinya (jika ada): pasien juga perlu diberi informasi tentang efek
samping yang mungkin muncul, serta apa yang harus dilakukan untuk menghindari atau
mengatasinya
d. Cara pemakaian: disampaikan secara jelas kepada pasien untuk menghindari salah pemakaian,
apakah ditelan, dikunyah dulu sebelum ditelan, dihirup, dioleskan, dimasukkan melalui anus,,
dikocok dulu sebelum digunakan (cairan bentuk suspensi), dilarutkan dulu sebelum digunakan
(tablet effervescent), penggunaan obat kumur, obat tetes, dll
e. Dosis: sesuai dengan kondisi kesehatan pasien, dapat disarankan dosis sesuai dengan petunjuk
pemakaian pada brosur atau dapat menyarankan dosis lain sesuai dengan pengetahuan yang
dimilikinya
INFORMASI OBAT SWAMEDIKASI..lanjutan
f. Waktu pemakaian : waktu pemakaian juga harus diinformasikan dengan jelas kepada pasien
terutama untuk
o Obat dengan frekwensi pemakaian yang tinggi
misalnya sehari 4 x 1 tablet, sebaiknya tenaga farmasi menganjurkan waktu penggunaan
disesuaikan dengan jadwal dan gaya hidup pasien
o Obat-obat yang khasiatnya dipengaruhi/mempengaruhi makanan
Digunakan pada saat perut kosong (1 jam sebelum makan atau 2 jam sesudah makan), 30’
sebelum makan atau bersamaan dengan makanan
o Obat-obat yang berinteraksi dengan makanan
Sebaiknya digunakan jangan bersamaan dengan makanan
o Obat-obat yang mempunyai efek tertentu pada saluran pencernaan
Sebaiknya obat digunakan sesudah makan
o Obat-obat dengan khasiat khusus
Obat dijelaskan penggunaannya pada pagi hari atau malam hari tergantung dari khasiatnya
INFORMASI OBAT SWAMEDIKASI..lanjutan
g. Lama penggunaan
Lama penggunaan obat juga harus diinformasikan kepada pasien, agar pasien tidak menggunakan
obat secara berkepanjangan karena penyakitnya belum hilang, padahal sudah memerlukan
pertolongan dokter
.....Lanjutan
INFORMASI OBAT SWAMEDIKASI..lanjutan
o lepaskan etiket dan tutup dari wadah atau botol obat, buang secara terpisah
o buang isi obat melalui saluran air yang mengalir atau dikubur ke dalam tanah. Khusus obat yang
berbentuk tablet dihancurkan terlebih dahulu sebelum dibuang
o Buang dus obat/blister/strip pembungkus obat setelah digunting terlebih dahulu. Buang secara
terpisah tutup / tube (salep atau krim) setelah digunting terlebih dahulu