Anda di halaman 1dari 24

S WA M E D I K A S I

Peranan TTK dalam Swamedikasi Obat di


Pelayanan Kefarmasian

JAKARTA, 22 SEPTEMBER 2023


FIRMAN ADI SAPUTRO
LANDASAN HUKUM

1.Pedoman Penggunaan Obat Bebas & Bebas Terbatas,


Departemen Kesehatan RI, 2007
2.World Health Organization (WHO), 2010
3.Obat – Obat Penting (OOP), Tan dan Rahardja, 2010
4.Petunjuk teknis pelaksanaan standar pelayanan kefarmasian di
apotek, 2008
DEFINISI SWAMEDIKASI
• Pemilihan dan penggunaan obat-obatan oleh individu, termasuk
obat herbal dan obat tradisional untuk mengobati penyakit atau
gejala yang dapat dikenali sendiri (WHO, 2010).
• Upaya untuk mengobati diri sendiri, biasanya untuk mengatasi
keluhan dan penyakit ringan seperti demam, nyeri, batuk dsb
(Departemen Kesehatan RI, 2007).
• Mengobati segala keluhan yang ada pada diri sendiri dengan
obat-obatan yang tersedia atau bisa beli di apotek atau toko obat
tanpa terlebih dahulu berkonsultasi ke dokter (Tan dan Rahardja,
2010)
FAKTOR YANG MENYEBABKAN
PENINGKATAN PENTINGNYA SELF CARE D A N
SWAMEDIKASI (WHO)

Faktor sosio-ekonomi

Gaya hidup

Aksesibilitas

ketersediaan produk baru

Faktor Kesehatan Lingkungan


TUJUAN SWAMEDIKASI
• Meningkatkan kemampuan masyarakat
dalam hal menolong dirinya sendiri
untuk mengatasi masalah kesehatan
(kasus penyakit ringan)
• Meningkatkan kesehatan diri
KEUNTUNGAN DAN RISIKO POTENSIAL
SWAMEDIKASI

KEUNTUNGAN RESIKO
1. Diagnosa tidak tepat
1. Harga murah 2. Dosis tidak tepat
2. Cepat didapat 3. Pemilihan obat tidak tepat
3. Mudah diperoleh 4. Terlambat dalam mencari
4. Tidak membebani si-pemakai nasihat dokter bila diperlukan
5. Dapat dilakukan sendiri 5. Penyamaran penyakit
tertentu
6. Resiko Ketergantungan dan
penyalahgunaan
PERAN PHARMASIS DALAM MEWUJUDKAN SWAMEDIKASI
YANG BERTANGGUNG JAWAB
1. memberikan nasehat dan informasi yang benar, cukup dan objektif tentang
swamedikasi dan semua produk yang tersedia untuk swamedikasi.
2. merekomendasikan kepada pasien agar segera mencari nasehat medis yang
diperlukan, apabila dipertimbangkan swamedikasi tidak mencukupi.
3. memberikan laporan kepada lembaga pemerintah yang berwenang, dan untuk
menginformasikan kepada produsen obat yang bersangkutan, mengenai efek
tak dikehendaki (adverse reaction) yang terjadi pada pasien yang
menggunakan obat tersebut dalam swamedikasi.
4. mendorong anggota masyarakat agar memperlakukan obat sebagai produk
khusus yang harus dipergunakan dan disimpan secara hati-hati, dan tidak
boleh dipergunakan tanpa indikasi yang jelas
PENYAKIT R I N G A N YA N G DAPAT
DIOBATI D E N G A N S WA M E D I K A S I

Batuk Flu Demam Nyeri

Sakit Penyak
maag Diare Konstipasi
it
(gastritis) kulit

Alergi Kecacingan
PROSEDUR TETAP SWAMEDIKASI
• Mendengarkan keluhan pasien
• Menggali informasi dari pasien :Tempat timbulnya gejala penyakit, Seperti apa
Patient rasanya gejala penyakit, Kapan mulai timbul gejala dan apa yang menjadi
assesmen
t pencetusnya, Sudah berapa lama gejala dirasakan, Ada tidaknya gejala penyerta,
Pengobatan yang sebelumnya sudah dilakukan

• Memilihkan obat sesuai dengan kerasionalan dan kemampuan ekonomi pasien


Rekomen
dasi
dengan menggunakan obat bebas, bebas terbatas dan obat wajib apotek

• Memberikan informasi obat: nama obat, tujuan pengobatan, cara pakai, lamanya
pengobatan, efek samping yang mungkin timbul, serta hal-hal lain yang harus
Informasi
Obat dilakukan maupun yang harus dihindari oleh pasien dalam menunjang
pengobatan.
• Mendokumentasikan data pelayanan swamedikasi yang telah dilakukan

(Petunjuk teknis pelaksanaan standar pelayanan kefarmasian di apotek, 2008)


M E TO D E YA N G U M U M D I G U N A K A N
PADA KONSULTASI P E N G G U N A A N O T C

WWHAM

W – who is it for ? (Siapa yang sakit)

Pertama kali harus ditanyakan siapa yang sakit, usia


berapa, apakah dalam keadaan hamil/menyusui. Bila
yang datang adalah pasien sendiri, bisa dilihat
penampilan fisiknya untuk membantu penilaian
kondisi pasien (ruam kulit, pucat, keringat berlebihan
dan lain-lain)
M E TO D E YA N G U M U M D I G U N A K A N
PADA KONSULTASI P E N G G U N A A N O T C

WWHAM

W – what are the symptoms ? (apa gejalanya)

Perlu ditanyakan gejala/keluhan penderita, dan tim farmasi


harus tahu gejala-gejala yang perlu diwaspadai. Dengan
memperhatikan gejala yang perlu diwaspadai, dapat
ditentukan dengan tepat apakah pasien harus diberi
rekomendasi, atau dirujuk ke dokter.
M E TO D E YA N G U M U M D I G U N A K A N
PADA KONSULTASI P E N G G U N A A N O T C

WWHAM

H -how long have the symptoms ? (berapa lama


gejala diderita)

Ditanyakan jangka waktu gejala yang


dikeluhkan pasien, bagaimana
perkembangan kondisi pasien saat ini,
apakah pasien juga menderita penyakit lain
M E TO D E YA N G U M U M D I G U N A K A N
PADA KONSULTASI P E N G G U N A A N O T C

WWHAM

A -actions taken so far ? (tindakan apa yang sudah


dilakukan)

Perlu ditanyakan tindakan pengobatan yang


sudah dilakukan dsb.
M E TO D E YA N G U M U M D I G U N A K A N
PADA KONSULTASI P E N G G U N A A N O T C

WWHAM

M -medications they are taking ? (obat apa yang


sudah digunakan)

Ditanyakan obat yang sudah digunakan untuk


mengatasi keluhan, meliputi obat bebas / bebas
terbatas, obat yang diresepkan, maupun obat
tradisional. Ditanyakan apakah pasien juga
minum obat untuk penyakit lain.
OBAT YANG DAPAT DIBERIKAN U N T U K SWAMEDIKASI
meliputi:

OBAT BEBAS

OBAT BEBAS TERBATAS

OBAT WAJIB APOTEK (OWA)

SUPLEMEN MAKANAN
OBAT WAJIB APOTEK (OWA)

• Obat keras yang dapat diberikan oleh APA kepada pasien tanpa resep
dokter. Contoh :

OBAT Indikasi Jumlah yg


Boleh
diberikan
Asam mefenamat Analgetik 10 tablet
&antiinflamasi
Hidrokortison salep Antialergi topikal 1 tube

Obat KB Antifertilitas 1 Siklus (28 hari)


INFORMASI OBAT PADA PRAKTEK SWAMEDIKASI

• Hal yang harus


• Nama Obat diperhatikan sewaktu
• Khasiat obat minum obat
• Kontra indikasi • Hal yang harus dilakukan
• Efek samping dan jika lupa memakai obat
cara mengatasi • Cara penyimpanan obat
• Cara pemakaian • Cara memperlakukan
• Dosis obat sisa
• Waktu pemakaian • Cara membedakan obat
yang masih baik dan
sudah rusak
KRITERIA OBAT YANG DAPAT
DISERAHKAN TANPA RESEP
• Tidak dikontraindikasikan untuk penggunaan pada wanita
hamil, anak di bawah usia 2 tahun dan orang tua di atas
65 tahun.
• Tidak memberikan risiko pada kelanjutan penyakit.
• Penggunaannya tidak memerlukan cara atau alat khusus
yang harus dilakukan oleh tenaga kesehatan
• Penggunaannya diperlukan untuk penyakit yang
prevalensinya tinggi di Indonesia.
• Memiliki rasio khasiat keamanan yang dapat
dipertanggungjawabkan untuk pengobatan sendiri.
Permenkes No. 919/MENKES/PER/X/1993 tentang kriteria obat yang dapat diserahkan tanpa resep
dokter
CONTOH-1

• Skenario:
• Seorang perempuan (28 tahun) datang ke apotek untuk melakukan
swamedikasi. Perempuan tersebut mengalami diare, dan meminta dipilihkan
obatnya.

• Instruksi kandidat:
1.Lakukan penggalian informasi terkait pasien
2.Pilihkan sediaan obat diare yang tepat sesuai dengan informasi gejala
yang anda peroleh dari pasien. (Ada 5 sediaan yang tersedia, anda
diminta memilih dan menyerahkan obat tersebut kepada pasien)
Obat yang tersedia:
Oralit sachet
Zink sirup
Neo kaolana
suspensi
New diatab tablet
Imodium tablet
CONTOH-2

• Skenario:
• Seorang laki- laki paruh baya datang ke apotek dengan keluhan sakit
gigi dan pusing. Dia minta obat kepada TTK yang bertugas di Apotek
untuk mengatasi kondisinya.

• Instruksi kandidat:
1. Lakukan penggalian informasi yang diperlukan
2. Pilihkan sediaan obat yang tepat sesuai dengan informasi gejala yang anda
peroleh dari pasien. (Ada 4 sediaan yang tersedia, anda diminta memilih salah
satu dan diserahkan kepada pasien)
Obat yang tersedia:
Sanmol  tablet
Ponstan tablet
Cataflam 25 mg 
Danalgin tablet
CONTOH-3

• Skenario:
• Seorang ibu hamil datang ke apotek untuk melakukan swamedikasi. Ibu
hamil tersebut mengalami keluhan konstipasi, dan meminta dipilihkan obatnya.

• Instruksi kandidat:
1.Lakukan penggalian informasi terkait pasien
2.Pilihkan sediaan obat diare yang tepat sesuai dengan informasi gejala
yang anda peroleh dari pasien. (Ada 5 sediaan yang tersedia, anda
diminta memilih dan menyerahkan obat tersebut kepada pasien)
Obat yang tersedia:
Dulcolax tablet
Lactulax Syr
Laxadin Syr
Microlax Gel
Bisacodyl tablet
Ter i ma
Kasih

Anda mungkin juga menyukai