Anda di halaman 1dari 29

SWAMEDIKASI (PENGOBATAN

SENDIRI)
apt. Nurhayati, S.Farm
PENDAHULUAN
PENGOBATAN SENDIRI (SWAMEDIKASI)
World Health Organization (WHO)
• Swamedikasi adalah pemilihan dan penggunaan obat baik obat moderen maupun obat tradisional oleh
seseorang untuk melindungi diri dari penyakit dan gejalanya (WHO, 1998).

The International Pharmaceutical Federation (IPF)


• Swamedikasi atau self medication adalah penggunaan obat non resep oleh seseorang atas inisiatif sendiri
(FIP, 1999).

Anderson, 1979
• Pengobatan sendiri adalah penggunaan obat oleh masyarakat untuk tujuan pengobatan sakit tanpa
resep/nasihat tenaga medis.
ARTI SWAMEDIKASI

• Mengobati segala keluhan pada diri sendiri


dengan obat-obat yang dibeli bebas di apotik
atau toko obat atas inisiatif sendiri tanpa
nasehat dokter

• Usaha 2017
atau tindakan 2018 dalam
seseorang 2019 2020
mendiagnosis penyakitnya, memilih obatnya
tanpa bantuan orang lain atau tenaga medis

• Suatu tindakan swamedikasi terhadap gejala


abnormal tubuh akibat manifestasi suatu
penyakit
PERAWATAN DAN PENGOBATAN SENDIRI

Perawatan Sendiri (Self Care)


Proses dimana fungsi perorangan secara aktif terlibat dalam
01 promosi Kesehatan pengambilan keputusan Kesehatan, serta
dalam pencegahan, penyidikan dan penyembuhan penyakit.

Pengobatan Sendiri (Self Medication)


• Tindakan mengobati diri sendiri dengan OTR yang dilakukan
secara tepat guna dan bertanggung jawab, dilakukan secara
02 rasional,

• Tindakan pemilihan dan penggunaan produk bersangkutan,


sepenuhnya tanggung jawab rasional para penggunanya
Peran Pengobatan Sendiri
(WHO, 1998)
 Untuk menanggulangi secara cepat dan efektif keluhan yang tidak
memerlukan konsultasi medis,

 Mengurangi beban pelayanan kesehatan pada keterbatasan sumber


daya dan tenaga, serta

 Meningkatkan keterjangkauan masyarakat yang jauh dari


pelayanan kesehatan.
Tujuan Pengobatan Sendiri
Alasan Pengobatan Sendiri :
Untuk peningkatan kesehatan

1. Efisiensi waktu,
2. Kepercayaan pada obat tradisional,

Pengobatan sakit ringan, dan 3. Masalah privasi,


4. Biaya,
5. Jarak, dan
6. kepuasan terhadap pelayanan kesehatan
Pengobatan rutin penyakit kronis
setelah perawatan dokter.
Syarat Obat
Swamedikasi
1. Obat harus aman, berkualitas
dan efektif

2. Obat yang digunakan harus


punya indikasi, dosis, bentuk
sediaan yang tepat Faktor Meningkatnya
3. Obat yang diserahkan, harus Swamedikasi
disertai informasi yang jelas
dan lengkap Perkembangan teknologi farmasi yang inovatif
 Jenis/merek obat yang beredar lebih banyak
 Telah diketahui/dikenal masyarakat luas
 Kesadaran masyarakat akan pentingnya arti sehat
 Pengaruh informasi / iklan
 Kemudahan mendapatkan obat
 Mahalnya biaya kesehatan
Keuntungan Swamedikasi

Aman apabila digunakan Hemat waktu karena tidak


Efektif  untuk menghilangkan Biaya pembelian obat relatif
sesuai dengan petunjuk/efek perlu mengunjungi
keluhan karena 80% sakit lebih murah daripada biaya
samping dapat diperkirakan, fasilitas/profesi kesehatan,
bersifat self-limiting, yaitu pelayanan kesehatan,
sembuh sendiri tanpa
intervensi tenaga
kesehatan, 
Keuntungan Swamedikasi

Kepuasan karena ikut Menghindari rasa malu atau membantu pemerintah Tersedianya obat-obat di
berperan aktif dalam stress apabila harus mengatasi keterbatasan rumah
pengambilan keputusan menampakkan bagian tubuh jumlah tenaga kesehatan
terapi, tertentu di depan tenaga di masyarakat, serta
kesehatan, dan berperan dalam sistem
pelayanan kesehatan,
Kekurangan Pengobatan Sendiri
1. Obat dapat membahayakan kesehatan apabila tidak
digunakan sesuai dengan aturan,
2. Pemborosan biaya dan waktu apabila salah menggunakan
obat,
3. Kemungkinan timbulnya reaksi obat yang tidak diinginkan,
misalnya sensitivitas, efek samping atau resistensi,
4. Penggunaan kurang tepat, obat-obat dapat digunakan salah,
pemakaian obat terlalu lama, dosis atau takaran yang
terlalu besar
5. Penggunaan obat yang salah akibat informasi yang kurang
lengkap dari iklan obat,
6. Tidak efektif akibat salah diagnosis dan pemilihan obat,
dan
7. Sulit berpikir dan bertindak objektif karena pemilihan obat
dipengaruhi oleh pengalaman menggunakan obat di masa
lalu dan lingkungan sosialnya.   
Peraturan Perundang-
Undangan berkaitan
Pengobatan Sendiri
• Pengobatan sendiri hanya boleh menggunakan obat yang termasuk
golongan obat bebas dan obat bebas terbatas
(SK Menkes No. 633/Ph/62/b).

• Tanda golongan obat harus tercantum pada setiap kemasan obat


(SE Dirjen. POM No. 02469/1983).

• Semua obat yang termasuk golongan obat bebas dan obat bebas
terbatas wajib mencantumkan keterangan tentang kandungan zat
berkhasiat, kegunaan, aturan pakai dan pernyataan lain yang
diperlukan pada setiap kemasannya
(SK Menkes No. 917/1993).

• Batas lama pengobatan sendiri hanya untuk keluhan tertentu


sehingga tidak selalu tercantum pada setiap kemasan obat. Namun
demikian, semua kemasan obat bebas terbatas wajib mencantumkan
tanda peringatan :
“apabila sakit berlanjut segera hubungi dokter”
(SK Menkes No.386/1994).
Peraturan Perundang-
Undangan berkaitan
Pengobatan Sendiri
• Pemerintah juga telah mengeluarkan peraturan perundangan tentang
pedoman periklanan obat bebas.

• Dalam peraturan tersebut dinyatakan bahwa informasi obat bebas


dalam iklan harus :
- objektif,
- lengkap, dan
- tidak menyesatkan.

• Iklan obat bebas hendaknya bermanfaat bagi masyarakat dalam


pemilihan obat bebas secara rasional (SK Menkes No.386/1994).
Penggunaan Obat yang Rasional Pada Swamedikasi
• Swamedikasi memberikan kontribusi yang sangat
besar bagi pemerintah dalam pemeliharaan
kesehatan secara rasional.
Namun bila tidak dilakukan secara benar justru
menimbulkan bencana yaitu tidak sembuhnya
penyakit atau munculnya penyakit baru karena obat
dengan segala konsekuensinya.

• Untuk melakukan swamedikasi secara aman, efektif


dan terjangkau, masyarakat perlu melakukan bekal
pengetahuan dan ketrampilan.
Masyarakat mutlak memerlukan informasi yang jelas
dan terpercaya agar penentuan kebutuhan jenis atau
jumlah obat dapat diambil berdasarkan alasan yang
rasional (Suryawati, 1997).
Swamedikasi yang rasional

A B C
Tepat pemilihan
Tepat Diagnosis Tepat dosis
obat

D E F
Tepat
Waspada Efek Aman, tindak
mutu terj lanjut
samping
KELUHAN YANG DAPAT
DIOBATI SENDIRI
KELUHAN RINGAN
Gangguan ringan yang sembuh sendirinya tanpa obat (selesma,
flu, nyeri kepala dan tenggorok, punggung atau nyeri otot yang
tidak terus menerus)

KENALI GANGGUAN SERIUS


Menurut perkiraan tidak termasuk gejala-gejala serius yang
disebutkan sebelumnya, kita dapat mulai swamedikasi
Obat-Obat yang Sering digunakan Pada Swamedikasi

Obat Penghilang Rasa Sakit.

Obat Rematik

Obat Penurun Demam


Obat-
Obatan
Obat Sakit Gigi

Obat Flu dan Batuk.

Obat Tetes Mata, dll


Obat-obat yang Digunakan untuk
Pengobatan Sendiri

• Pemerintah telah mengeluarkan • Semua kemasan obat yang


peraturan mengenai pengobatan dipergunakan untuk Pengobatan
sendiri. Pengobatan sendiri hanya Sendiri wajib mencantumkan tanda
boleh menggunakan obat : peringatan :
- golongan obat bebas dan “APABILA SAKIT BERLANJUT,
- obat bebas terbatas SEGERA HUBUNGI DOKTER”
Faktor – Faktor yang mempengaruhi
Pengobatan Sendiri

SOSIAL DAN
KEPERCAYAAN
DEMOGRAFIS
DAN KEBUDAYAN

GEOGRAFI PRIBADI

EKONOMI

IKLAN
Faktor yang Mempengaruhi
Tindakan Swamedikasi
Menurut Covington (2000), ada 4 (empat) faktor :
1) Sikap dan kepercayaan diri
Apresiasi nilai sehat dan inisiatif pencegahan dalam penatalaksanaan penyakit, motivasi dan
komitmen untuk menjadi pembelajar berkenaan dengan penyakitnya dan penyembuhan yang
sesuai, persepsi tentang derajat keparahan kondisi medis yang diharapkan akan dicegah atau
disembuhkan

2) Pendidikan dan pengetahuan penderita


Derajat pendidikan perorangan, pengetahuan dasar tentang kondisi medis yang relevan,
pengetahuan dasar tentang tatalaksana penyembuhan yang relevan, kemampuan menyadap dan
menginterpretasi informasi kesehatan pelanggan, pelabelan pada kemasan dan informasi sisipan
dalam kemasan
Faktor yang Mempengaruhi
Tindakan Swamedikasi
3) Demografi
Umur, jumlah/banyaknya keluarga, perbedaan gender, posisi sosioekonomi

4) Ekonomi dan sosial


Status ekonomi perorangan, biaya perawatan termasuk produk dan pelayanan, akses
ke produk perawatan dan pelayanan kesehatan, ketersediaan produk perawatan dan
tempat pelayanan kesehatan
Metode Pengobatan Sendiri
Pengobatan Tradisional Pengobatan Alternatif :
Menggunakan obat-obat tradisional baik
• Aura
bersifat magic maupun pengetahuan
• Pijat reflexi
tradisional.
• Kebatinan
• Obat tradisional pada saat ini banyak
• Yoga
digunakan karena menurut beberapa
• Meditasi, dll.
penelitian tidak terlalu menyebabkan
efek samping (masih bisa dicerna oleh
tubuh) Pemakaian Obat Bebas
• Kini penggunaannya semakin gencar Pemerintah mengharapkan agar
karena lebih mudah dijangkau pengobatan sendiri menggunakan golongan:
masyarakat baik harga maupun • Obat bebas, dan
ketersediaannya • Bebas terbatas
.
Beberapa hal yang perlu diketahui sebelum menggunakan
obat bebas dan obat bebas terbatas:

• Bahan aktif
• Indikasi
• Efek samping
• Kontra indikasi
• Peringatan terjadinya alergi
• Cara pakai
• Bahan tambahan, dll
Peran Apoteker Dalam Swamedikasi

2. Membantu pasien 4. Dapat melakukan


dalam pemilihan obat diseminasi informasi
yang sesuai dengan antara lain dengan
kebutuhan penyebaran leaflet/
1. Melakukan kajian brosur, poster,
perlunya swamedikasi penyuluhan dll.
3. Harus memberikan
edukasi apabila
5. Memberikan informasi
masyarakat ingin
yang memadai tentang
mengobati diri sendiri
penggunaan obat yang
(swamedikasi)
diberikan kepada pasien
.
INFORMASI OBAT DALAM
SWAMEDIKASI Informasi Obat
(Jepson, 1990; Rudd C.C, 1983; WHO,
• Informasi obat merupakan tanggung jawab farmasis 1998; MENKES RI,2004)

dan merupakan bagian dari konsep pharmaceutical


1. Nama Obat dan kekuatannya
Care
2. Indikasi dan aturan pakai
• Seorang farmasis harus memberikan informasi yang
3. Mekanisme kerja
 benar,
4. Efek pada gaya hidup
 jelas dan mudah dimengerti,
5. Penyimpanan obat
 akurat,
6. Efek samping potensial
 tidak bias,
7. Interaksi antar obat dan makanan
 etis,
8. Informasi tambahan
 bijaksana, dan
 terkini.
INFORMASI OBAT DALAM
SWAMEDIKASI

1. Nama obat dan kekuatannya,


Farmasis harus menjelaskan kesamaan penggunaan obat paten dan obat generik, apabila
suatu saat terjadi penggantian obat.

2. Indikasi dan aturan pakai,


Hal ini merupakan faktor penting yang harus di ketahui klien saat menerima obat. Sehingga
klien benar-benar mengerti tentang waktu penggunaan obat dan instruksi khusus yang harus
di perhatikan oleh klien,
misalnya : “kocok dahulu” atau “harus diminum saat lambung kosong”.
INFORMASI OBAT DALAM
SWAMEDIKASI

3. Mekanisme Kerja
Farmasis harus menjelaskan kerja obat sesuai dengan gejala yang diderita klien. Sebab beberapa
obat memiliki mekanisme kerja yang berbeda, sesuai dengan indikasi terapinya

4. Efek Pada Gaya Hidup


Beberapa terapi dapat menimbulkan perubahan pada gaya hidup klien misalnya mengurangi
mengkonsumsi alkohol, merokok, mengurangi olah raga berlebihan
INFORMASI OBAT DALAM
SWAMEDIKASI
5. Penyimpanan Obat
Informasi tentang cara penyimpanan obat sangat penting terutama untuk obat-obat yang memiliki
aturan penyimpanan tertentu, misalnya:
- harus di simpan di dalam lemari es,
- harus disimpan terlindung dari cahaya, atau
- dijauhkan dari jangkauan anak-anak.

6. Efek Samping Potensial


Klien harus diinformasikan tentang efek samping yang mungkin timbul dalam penggunaan obat.
Efek samping tersebut dapat berupa efek samping ringan yang dapat diprediksi, contoh
perubahan warna urin, sedasi, bibir kering dan efek samping yang perlu perhatian medis,
misalnya reaksi alergi, nausea, vomiting dan impotensi.
INFORMASI OBAT DALAM
SWAMEDIKASI

7. Interaksi Antar Obat dan Makanan


Farmasis harus memberikan informasi tentang kemungkinan adanya interaksi antar obat yang
digunakan ataupun dengan makanan yang dikonsumsi oleh klien, sehingga klien dapat
mengetahui aturan pakai yang benar dari masing-masing obat,
contoh: pemberian antikoagolan berinteraksi dengan pemberian aspirin.

8. Informasi Tambahan
Contoh: pembuangan obat yang telah kadaluarsa dan kapan saatnya berkonsultasi ke dokter.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai