Anda di halaman 1dari 68

SWAMEDIKASI PENYAKIT KULIT

Swamedikasi kulit
Kulit merupakan organ terluar dari tubuh ,
fungsinya :
- menahan cairan , agar tidak dehidrasi
- merintangi pengaruh dari luar seperti :
suhu, zat merusak, kotoran
- membentuk zat esensial seperti vitamin
D
- mengatur suhu tubuh (transpirasi)
- mengeluarkan sisa metabolisme
(keringat)
Susunan kulit.
Kulit terdiri dari tiga lapisan :
1. Epidermis (kulit ari)
 Bagian luar dari kulit, diselubungi oleh
lapisan tanduk atau keratin yang selalu
dilepaskan sebagai serpihan-serpihan dan
selalu diperbaharui oleh jaringan di
bawahnya yang mengeras lagi menjadi
keratin.
 Tidak mengandung pembuluh darah.
2. Dermis (cutis, corium, kulit jangat)
 Terdiri dari jaringan pengikat (kolagen),
mengandung pembuluh darah dan limfe.
Disini terletak saraf (ujung-ujung saraf
sebagai reseptor untuk rangsangan indra
perasa, nyeri dan suhu), kantong rambut
(folikel), kelenjar lemak, kelenjar keringat,
serta sel-mast.
 Kelenjar keringat dan lemak berfungsi
untuk mempertahankan kelenturan dan
kelembaban lapisan keratin.
 Kelenjar lemak menyalurkan lemak (talg,
sebum) ke dalam kantong rambut kemudian
mengeluarkan ke permukaan epidermis.
Talg adalah campuran dari zat lemak seperti
asam-asam lemak dan trigliserid.

Kelenjar keringat mengeluarkan cairannya


melalui saluran langsung ke permukaan kulit
melalui pori.

3. Sub cutan (kulit bawah)


Terdiri dari jaringan pengikat longgar jaringan
lemak.
Berfungsi sebagai isolator dan tempat
penyimpanan cadangan zat gizi. Disini terdapat
saraf dan pembuluh darah.
GANGGUAN-GANGGUAN PADA KULIT:
Kulit kering,
Dermatitis (eksim)
Bisul,
Kutil,
Katimumul,
Luka bakar
Jamur,
Kutu air,
Jerawat
1. Kulit kering

 Tubuh terdiri atas air, fungsi kulit untuk


menghindari kehilangan cairan; maka dalam
kulit ada unsur yang mengikat air dan
keratolitik (NaCl, asam-asam amino dan
urea).
 Kadar cairan dalam lapisan tanduk
merupakan faktor yang penting untuk
mempertahankan kelenturan kulit.
 Apabila keseimbangan cairan terganggu
kulit menjadi kering.
 Gejalanya perasaan kering dan kaku pada
kulit yang terlihat agak keriput.
Faktor lain yang menyebabkan kulit kering :

a. Usia : lansia epidermis menipis, kurang dapat


menahan cairan
b. Penyakit: penderita diabetes banyak kehilangan
protein
c. Iklim: kelembaban rendah dan banyak angin, suhu
rendah sekali
d. Sinar matahari: mengakibatkan pengerasan kulit
e. Cara hidup: mandi terlalu sering dengan sabun
Kulit kering pada hakekatnya tidak mudah diatasi,
sebab pemasukan cairan kedalam sel-sel kulit tidak
dapat dilakukan dari luar melainkan hanya dari
jaringan-jaringan dalam.
Krim yang mengandung zat yang bersifat menarik air
(hidratans) berguna untuk mempertahankan cairan
dalam lapisan-lapisan kulit’
Contohnya : gliserin, propilenglikol, urea (Carmed
krem)

Minyak didalam krim berfungsi untuk menghindari


keluarnya dan hilangnya lembab lebih banyak agar
kulit jangan mengering lebih lanjut.
Kulit menjadi lebih lentur dan supel sehingga rasanya
menjadi lebih nyaman
2. Dermatitis
Dermatitis adalah peradangan kulit (epidermis
dan dermis) yang memberikan gejala subyektif
gatal dan dalam perkembangannya memberikan
kelainan kulit yang bermacam-macam.
Dermatitis yang sering kambuh sering disebut
sebagai ekzim.
Peradangan merupakan reaksi kulit terhadap
berbagai zat endogen maupun eksogen
Penyebab berasal dari ;
- luar (eksogen) misalnya
bahan kimia : detergen, asam, basa
fisik : sinar),
mikroorganisme : bakteri,jamur
- dalam (endogen) misalnya dermatitis atopik.

Faktor penyebab dermatitis atopik


faktor genetik, lingkungan, kondisi kulit, far.ogi dan
imunologi.
Konsep dasar terjadinya dermatitis atopik adalah melalui
reaksi imunologi yang diperantarai oleh sel-sel yang
berasal dari sumsum tulang.
Makanan dapat berperan sebagai pemicu timbulnya
dermatitis atopik: makanan yang paling sering adalah
telur, susu sapi, gandum, kedele, kacang tanah.
Gejala utama dermatitis adalah :
- Gatal.
Gatal dapat hilang timbul sepanjang hari
tetapi umunya lebih hebat pada malam hari.
- Kelainan kulit yang dapat timbul simultan
atau berturut-turut.
Dimulai dengan yang paling ringan
kemerahan sampai yang paling parah
timbul keropeng, kulit menebal
Akibat garukan (karena gatal) dimungkinkan
munculnya sekunder infeksi yang salah satunya
ditandai dengan terbentuknya pus (nanah).
 Tahapan perubahan kelainan kulit :

1. eritema yang didasari oleh dilatasi pembuluh darah perifer


dan selanjutnya terjadi
2. udema. Karena terjadi udema intraseluler terbentuklah
3 papul (bentol-bentol),
4. vesikel (lepuh kecil berair), timbul
5. erosi (pecah) terjadi
6. eksudasi ( keluar eksudat/cairan). Apabila vesikel mengering
terbentuk
7. skuama dan eksudat kekuningan yang mengering terbentuk
8. krusta (keropeng). Dermatitis yang tidak diobati akan timbul
9. likenifikasi ( penebalan kulit disertai garis kulit yang jelas)
dan
10. hiperpigmentasi (warna kulit menjadi lebih gelap)
PILIHAN OBAT
1. Kortikosteroid.
Kortikosteroid merupakan hormon steroid
yang dihasilkan oleh kelenjar cortex adrenal
Kortikosteroid mempunyai efek :
- efek glukokortikoid: anti radang, anti alergi,
imunosupresif, peningkatan -
glukoneogenesis, efek katabolik
- efek mineralokortikoid: retensi natrium dan
air.
 Terjadi peradangan topikal maka digunakan
kortikosteroid topikal, yang masuk golongan
OWA adalah hidrokortison, triamsinolon,
betametason, flukortolon, diflukortolon,
desoksimetason,fluprednikon
Tabel: Tingkatan-tingkatan potensi sejumlah
glukokortikoid pada penggunaan dermal.

lemah
hidrokortison asetat 1% Enkacort
sedang
desoximetason + salisilat 0,25 Esperson
dexametason 0 04 Dexatopic
flukortolon pivalat 0,25 Ultralan
flumetason pivalat 0,02 Locacorten
triamsinolon asetonida 0,1 Kenacort-A
kuat
betametason valerat 0,1 Celestoderm-V
betametason dipropionat 0,05 Diprosone-OV
diflukortolon valerat 0,1 Nerisona
Tabel; Perbandingan resorpsi hidrokortison dari
kulit di berbagai daerah tubuh.

Lengan bawah 1
Tangan (telapak) 0,83
Kaki (telapak) 0,14
Pergelangan kaki 0,42
Punggung 1,7
Kepala (atas) 3,5
Ketiak 3,6
Muka 6,0
Rahang bawah 13,0
Scrotum 42,0
Krem kortikosteroid sebaiknya digunakan bila betul-betul
diperlukan, digunakan dalam waktu singkat dan dioleskan
tipis-tipis.

2. Antihistamin
Antihistamin kadang menyebabkan tachyfylaksis
(berkurangnya respon) maka antihistamin diganti dengan
obat antihistamin lain dari golongan kimiawi yang
berbeda.
Antihistamin digunakan untuk melawan ber macam -
macam rasa gatal.

Tersedia dalam bentuk tablet dan krim maupun lotion


Prometazin krem (Phenergan krem)
Tripelenamin krem (Tripel krem)
Difenhidramin lotion (Caladin lotion)
3.BISUL (Furunkel)
Cirinya benjolan merah kecil di kulit yang terasa nyeri
Terutama di pantat, ketiak , tengkuk dan muka
Disebabkan peradangan dari kantong rambut oleh
bakteri tertentu (Stafylococ aureus).

Dlm beberapa hari membesar dengan terbentuknya


nanah (abses), nyeri meningkat dan apabila pecah
rasa nyeri hilang.

Bisul yang pecah harus dipijat sampai seluruh


nanahnya keluar dan ditandai dengan keluarnya
darah dari luka.
Bisul belum matang tidak boleh dipijat, karena
bakteri dapat dapat tertekan masuk ke sirkulasi
darah, akibatnya terjadi infeksi sistemik bahkan
sampai sepsis.
Obat : - Ihtyol 10 % untuk mematangkan bisul yang
sedang berkembang dan anti radang, antiseptik
- Asam fusidat 2% (Fucidin, Fucycom krem,
antiseptik)

4. KUTIL
Benjolan bundar kecil dan licin sebesar kacang polong
dan tidak bersifat ganas
Terutama terdapat pada anak-anak dibelakang
tangan, di bwah kaki, dimuka
Penyebabnya virus dan agak menular
Obatnya; dengan zat yang bersifat merusak atau
membakar sel.
Contohnya : - fenol, perak nitrat, collodium (larutan
3% selulosa - nitrat dlm campr. eter-alkohol)
5. KATIMUMUL DAN KAPALAN
Disebabkan pertumbuhan liar dari lapisan
tanduk.
Kapalan
Kulit setempat menjadi keras. Sering terjadi di
bagian yang sering terhimpit.

Katimumul (Clavus)
Disebabkan tekanan terus menerus pada satu
tempat. cirinya jaringan mengeras dengan biji
ditengahnya .
Obatnya, Collodium lactosal 10%.
Biji akan melunak sehingga mudah dikeluarkan
dengan pisau tajam.
6. LUKA BAKAR

Luka bakar dapat disebabkan oleh ;


a. cairan panas : luka permukaan tidak
dalam tetapi luas
b. benda panas : luka lebih dalam dan
hebat, tetapi tidak luas
c. api : idem
Sesuai dengan derajad luka, dibagi :
a. derajad I : kulit berwarna merah, agak
pedih
b. derajad 2 : epidermis rusak,banyak lepuh,
nyeri
c.derajad 3 : epidermis hilng, termasuk
kapiler dan saraf, nyeri hebat
Yang bisa diobati dng swamedikasi adalah
derajad 1
Contoh : Terkena knalpot panas, rokok
menyala
Terpercik minyak panas
Tersiram air panas (tidak luas)
Pengobatan :
* ada lepuh yang pecah maka ditutup
dengan kasa steril, untuk mencegah
dehidrasi dan infeksi
* dibalut dengan perban dan ditekan agar
tidak terjadi lepuh.
- Antiseptika : povidon iodin
- Antibakteri perak sulfadiazin ---- burnazin
- Re-epitelisasi kulit :
* Ekstrak plasenta ---- bioplecenton jel
* Minyak ikan --------- salep minyak ikan
Luka bakar matahari

Terutama apabila berjalan, berdiam lama


dibawah matahari .
Dicegah dengan cara melindungi tubuh dari
sinar matahari dengan menggunakan :
1. penutup tubuh, payung dsb
2. zat penyaring –UV (sunscreen = tabir surya)
- PABA ( p-aminobenzoat),Padimate, ester
PABA (Pabanox, Parasol)
- benzofenon-oksibenzon, Rossolare krem
- senyawa sinamat, oktil-metoksisinamat
3. ditambah dengan penyaring-UV fisik :
- titandioksida
- sengoksida
- talk

dioleskan setengah jam sebelum berjemur,


setelah kontak deperlu dioleskan lagi
Faktor pelindung dari suatu krem, lotion, bedak
(Sun Protektif Faktor = SPF) menyatakan:
- dayanya untuk menyaring sinar –UV dan
- berapa lama kira-kira dapat berada
dibawah sinar matahari tidak terbakar.
Misalnya :
Kulit memerah setelah kena matahari 30 menit
Bila menggunakan krem dengan faktor 6, maka
kulit baru terbakar sinar matahari setelah 6x 30
menit = 180 menit.
7. JAMUR
Infeksi jamur pada dasawarsa terakhir ini di
seluruh dunia meningkat.
Penyebaran ini mungkin disebabkan :
a. peningkatan penggunaan antibiotika
berspektrum luas yang dapat merusak
keseimbangan biologi flora normal kuman
b. penggunaan kortikosteroid yang dapat
menurunkan imunitas terhadap infeksi
c. penggunaan pil anti hamil yang dapat
menstimulasi infeksi
d. faktor hygienis ; kolam renang, sauna, dsb
Jamur atau fungi termasuk golongan flora yang
tidak mempunyai klorofil.
Jamur hidup sebagai saprofit atau parasit.

Peranan jamur :
a. sebagai bahan makanan
b. membantu membuat bahan makanan
c. penghasil obat antibiotika
d. perusak bahan makanan /makanan
e. menginfeksi kulit, rambut dan organ-
organ lain.
Kulit dan selaput lendir selalu dihuni oleh
sejumlah organisme yang dapat dibagi dalam 2
kelompok

1. Flora tetap (resident flora)


Terdiri dari mikroorganisme tetap ( basil,
jamur, ragi),
Terdapat pada lokasi tertentu dan usia tertentu.
Bila susunan flora terganggu, keseimbangan ini
segera pulih dengan sendirinya.
Flora ini penting untuk mempertahankan
kesehatan dan fungsi normal tubuh.
Contoh : flora normal pada vagina .
 Pada usia dewasa sebagian flora ini terdiri dari
lactobacilli yang mempertahankan lingkungan
asam dengan membentuk asam laktat dari
karbohidrat (glikogen).
 Keasaman ini mencegah berkembangnya
mikroorganisme patogen di vagina.
 Bila lactobasilli dihambat mis oleh antiseptika,
maka flora lain yang menyebabkan iritasi dan
peradangan akan meningkat ---- keputihan
akibat infeksi Candida di vagina ( diberi
povidon Jel atau douche )
2. Flora selewat (transient flora)
Terdiri dari mikroorganisme non-patogen
maupun yang potensial patogen , tetapi
tidak menyebabkan sakit.
Bila keseimbangan terganggu kelompok
flora ini dapat berkembang dan
menyebabkan sakit

Gejala dermatomikosis sering mirip


dermatitis,
Untuk memastikan infeksi jamur, perlu
dilakukan tes kerokan kulit dengan KOH
Jamur memperbanyak dengan sel-sel yang
disebut spora

Spora dan serpih kulit penderita infeksi fungi


(dermatomikosis) merupakan sumber utama
penularan.
Setelah terjadi infeksi spora tumbuh dan
membentuk mycelium dengan menggunakan
serpih kulit sebagai bahan makanan, kemudian
menimbulkan peradangan.

Bila jamur tumbuh di folikel---- rambut rontok


Bila jamur tumbuh di kuku ----- onchomycosis
(kuku kapur), berwarna keputih-putihan dan
rapuh
Infeksi jamur dapat dibagi menjadi :
1. Mikosis umum (sistemik)
2. Mikosis permukaan (tinea)
dapat dilakukan swamedikasi
Penyebabnya :
a. Candida albicans
Sering menginfeksi pada mukosa ( mulut,
bronchia dan vagina
b. Pityrosporum ovale, yang berperan pada
ketombe
c. Malassezia furfur, yang menyebabkan panu,
d. Trychophyton, Epidermophyton,
Microsporum
 Jamur-jamur ini juga dinamakam fungi
ringworm (infeksi terdiri dari bercak-bercak
melingkar di kulit dengan batas tajam yang
tertutup dengan sisik atau gelembung kecil).
 Jamur ini hidup di lapisan tanduk , kuku serta
rambut dan memiliki enzim yang mampu
melarutkan keratin.
 Menyebabkan panu, kurap, kuku kapur, kutu air
Obat-obat yang digunakan :
1. Antibiotika
antibiotika yang digunakan untuk obat
jamur,
Nistatin
Sering digunakan pada candidiasis mulut
(sariawan, stomatitis) atau vaginitis.
Digunakan sebagai
* salep atau krim.
* tab vag 100 000 IU selama 14 hari
* bedak tabur 100 000 iu/gram
2. Asam-asam organik :

a. Asam salisilat
berkhasiat fungisid (3-6 %) , keratolitik (5-
10%), bakteriostatik lemah.
b. asam benzoat
berkhasiat fungistatik dan bakteriostatik
lemah.
sebagai zat pengawet, esternya ( nipagin,
nipasol)
c. Asam undesilinat
berkhasiat fungistatis (5-10%) terutama
terhadap kutu air (Tinea pedis
Garam seng-undesilinat untuk adstringens
dan anti radang lemah
3. senyawa imidazol
Umumnya berkhasiat fungistatik dan pada dosis
tinggi bekerja fungisid terhadap jamur tertentu.
Senyawa ini digunakan secara lokal terhadap
dermatofit dan candida.
a.mikonazol (Daktarin)
berkhasiat fungisid dan spektrumnya lebar.
Resorpsinya kecil, terutama digunakan untuk
infeksi di kulit dan kuku.
Efek samping iritasi, alergi dan rasa terbakar
di kulit.
Salep/ krem 2% Infeksi kulit 3 – 5 minggu
 Infeksi kuku 8 bulan atau >
b. Isokonazol (Travogen, Gyno-travogen)
ekonazol ( Gyno-Pevaryl)
Isomer mikonazol
Untuk mengobati candidiasis vagina,
digunakan malam hari, agar obat tidak
meleleh keluar.
Dosis isokonazol single dosis 600 mg
Dosis ekonazol 1 dd 1 ovula malam hari,
selama 3 hari

Untuk infeksi vagina, ovula, tablet sisip


Untuk infeksi kulit digunakan salep/krem
c. Ketokonazol (Nizoral)
Imidazol pertama yang dapat digunakan
peroral,
Untuk infeksi jamur sistemik.
(jamur sistemik tidak bisa dilakukan swa
medikasi, efek samping hepatotoksis,
menghambat sintesa testoteron, produksi
sperma terganggu, terjadi impotensi).
Spektrum kerjanya mirip mikonazol.
Dosis infeksi kulit 2 % didalam salep
d. Klotrimazol (Canesten)
Spektrumnya lebih sempit daripada
mikonazol
Dosis infeksi vagina 1 tab vag 500 mg
malam hari
Infeksi kulit 5% dalam salep

e. Bifonazol (Mycospor)
Derivat imidazol yang efektif untuk
Malassezia furfur dan candida
f. lain-lain

- Tolnaftat (Naftate)
Efektif untuk panu tidak untuk candida
- Haloprogin (Polik)
Terutama efektif terhadap kutu air
- Naftitin (Exoderil)
Untuk obat panu dan infeksi kuku
- Siklopiroks (Batrafen)

Spektrumnya luas, mekanisme kerjanya perintangan


transpor dari asam-asam amino melalui membran sel
jamur
- Sulfur presipitate 5-10%
mempunyai kemampuan mengikat jamur dng
efeknya fungisid
- Iodium , tinktur iodium 2%
Fungisid dan sporasid
efek sampingnya merangsang kulit
- Fenol dan turunannya (resorsinol, timol, pirogalol)
fungisid dan bakterisid
- Gentian violet 1-2%
fungisid dan bakterisid
Beberapa dermatomikosis yang sering ditemukan
:

1. Kutu air ( athlete’ foot, Tinea pedis)


Penyebabnya jamur
Gejalanya berupa gatal-gatal diantara jari kaki,
kemudian terbentuk gelembung lalu pecah.
Kulit menjadi lunak dan terkelupas.
Sumber infeksi : kulit yang terkelupas
Obat : Mikonazol krem, 2-4 minggu
2. Kuku kapur (ram’s horn nail =
onychomycose)
Cirinya kuku menebal, mengeras, rapuh,
mudah patah, berwarna keputih-putihan.
Sering menular dari kuku ke kuku.
Lansia lebih sering terinfeksi karena
sirkulasi darah di jari-jari kaki kurang baik.
Sukar disembuhkan karena jamur
tersembunyi pada pangkal kuku.
Pengobatan dengan mikonazol minimal 6 -
12 bulan
3. Panu (pityriasis versicolor)
Penyebabnya : Malassezia furfur
Gejala : bercak-bercak putih dan kecoklatan
–merah di tengkuk, dada, punggung dan
lengan, muka
Obat : - Asam salisilat 5-10% dalam
alkohol dilutus
- Kombinasi asam salisilat dan asam
benzoat
- Mikonazol, isokonazol, klotrimasol
krem 2-3 minggu
4. Ketombe
Penyebab : Pityrosporum ovale (flora normal
pd kulit kepala)
Kalau jumlah berlebihan, menstimulir
lipase.
Trigliserid dirombak menjadi asam lemak,
merangsang kulit, menstimulir sel-sel
epidermis, keratin dilepaskan. Keratin lepas
tidak normal tetapi melekat satu sama lain
sebagai gumpalan-gumpalan (serpihan).
Gejala : terlepasnya serpih berlebihan dari
kulit kepala, gatal
Obat : Shampo yang mengandung :
- selensulfida
- seng pirithion,
- piroctone olamine
5. Candida
Penyebab : candida albicans
Terutama tumbuh pada mukosa
Gejala : mukosa memerah dan
mengeluar kan cairan
Obat : nistatin ( Mycostatin, Daktarin
Oral Gel), povidon iodin (gargel)
JERAWAT = ACNE VULGARIS
Jerawat adalah peradangan kronis dari folikel kelenjar talg
Penyakit umum pada kulit yang menyerang 85-100% orang.
Terbanyak pada usia menjelang 20 tahun.

Gejala : kulit berminyak dengan bintik-bintik hitam dan bintil


putih (komedo)
Bintil kecil lunak, merah (peradangan), benjol berisi talg, bisa
terjadi parut.
Beberapa hal yang memperparah acne antara lain stress
(tekanan emosional), menstruasi , memencet acne.
Acne dapat menyebabkan stress psikologis dan masalah sosial
karena dapat mempengaruhi penampilan seseorang.
Kelenjar talg – Kelenjar sebasea

Kelenjar talg terdapat dalam jumlah besar di kulit


bagian muka, punggung dan dada.

Kelenjar talg terdapat dalam suatu kantong (folikel)

Kantong kelenjar talg lebih besar dari kantong


rambut dan berisi rambut kecil yang tidak
berkembang.

Kantong ini mempunyai saluran ke lubang kecil di


permukaan kulit yang disebut pori.
 Pada Kelenjar talg terdapat flora
Propionilbacterium acne, yang dapat
membentuk lipase untuk merubah talg menjadi
asam lemak bebas.
 Masa akil baliq mulai diproduksi hormon-
hormon kelamin androgen, testosteron (laki-
laki) dan estrogen, progesteron, dan androgen
dengan jumlah sedikit (wanita)
 Androgen bertanggung jawab terhadap
timbulnya acne.
Talg ---- sebum
 Androgen mempengaruhi kelenjar talg untuk
memproduksi talg.
 Talg adalah sejenis lemak yang terdiri dari
campuran : trigliserid, ester-ester lilin, squalen,
kolesterol, fosfolipid.
 Dikeluarkan ke permukaan kulit melewati pori,
untuk memelihara kulit agar tidak menjadi
kering dan tetap lentur,
KOMEDO
 Sebagian besar pertukaran zat dari hormon
androgen terjadi di kulit.
 Testosteron dirubah menjadi
dihidrotestosteron (DHT) yang lebih aktif.
 DHT meningkatkan aktivitas kelenjar talg ,
terjadi overproduksi kelenjar talg
(meskipun kadar androgen dalam darah
tidakmeningkat)
 Pada sel-sel pori, terjadi pembentukan sel
tanduk yang berlebihan
 Jalan keluar dari talg yang overproduksi
tertutup sel tanduk, terjadi sumbatan di bawah
kulit
Sumbatan ini disebut komedo
Komedo ada 2 macam :
1. Komedo terbuka
Sumbatan dengan titik hitam (dari
melanin yang teroksidasi) terbentuk di
permukaan kulit selama saluran belum
tersumbat seluruhnya
2. Komedo tertutup
Berupa bintil putih,
Terjadinya lebih di dalam, bila pori sudah
tersumbat
 Penyumbatan menyebabkan flora
berkembang berlebihan, asam lemak
terbentuk lebih banyak , menimbulkan
tekanan pada dinding folikel kelenjar talg,
folikel bisa pecah dan terjadi peradangan di
bawah kulit
 Akibatnya terjadi bisul (papula) yang
berwarna merah dan adakalanya berisi pus
(pustula)
Secara klinis akne dapat diklasifikasikan
berdasarkan :
1. Tingkat keseluruhan :
Tingkat I : beberapa komedo dengan
sedikit atau tanpa peradangan
Tingkat II : terdiri dari komedo, papula dan
pustula
Tingkat III : sama dengan tingkat II dan ada
tendensi peradangan di dalam
Tingkat IV : paling parah sama dengan acne
conglobata
2. Spot ( lesi)
a. tipe komedonal
b. tipe papulopustular
c. tipe conglobata
Swamedikasi dapat dilakukan untuk kasus-
kasus yang ringan dan tidak terlalu berat.

Obat-obat yang dapat digunakan :


Obat luar yang digunakan untuk swamedikasi
mencakup 4. kelompok :
1. Keratolitik
Melunakkan dan melisiskan keratin yang
menyumbat pori, sehingga lubang tempat
keluarnya talg terbuka kembali, sehingga
dapat dihindari terbentuknya komedo
baru.
Obat ini juga bersifat antiseptik
contoh :
- asam salisilat 2%
- sulfur presipitat 4%
- resorsinol 0,5%
- benzoil-peroksidase 2,5%, 5% (Benzolac)

khasiat : keratolitik, bakteriostatik dan


memutihkan (bleaching)
Efek : mengurangi jumlah komedo dan
mencegah pembentukan komedo baru
Efek samping : iritasi kulit, dimulai dari dosis
yang kecil. Sering dijumpai kombinasi dari obat-
obat antiseptik
2. Antibiotik (penggunaan topikal, krem, salep,
lotion)
a. tetrasiklin 2% (juga dapat menghambat
enzim lipase dari flora P acne
b. klindamysin 1%,
c. gentamisin 0,1%
d. eritromisin 4%

3. Hormon-hormon kelamin
Perlu pemeriksaan dokter
4. Tretinoin 0,025%, 0,05% = asam vitamin A
(Retin-A, Eudyna)
 Khasiat : menormalisasi proses pembentukan
keratin, melisiskan sumbatan keratin dan
mengurangi produksi talg (sebum), sehingga
dapat mencegah pembentukan komedo baru.
 Efek sampingnya dapat menyebabkan
teratogenik
 Tersedia dalam bentuk krem
TUGAS
 BUATLAH MAKALAH TUGAS BERIKUT, MAKALAH
BERISI PENYAKIT ATAU KELUHAN DARI PASIEN DAN
PILIHAN OBAT YANG BISA DIBERIKAN KEPADA PASIEN
BESERTA INFORMASI APA SAJA YANG HARUS
DISMPAIKAN
 1 SOAL UNTUK 1 KELOMPOK
 DIKUMPULKAN HARI INI MAKSIMAL JAM 14.00
 1 KELAS DIBAGI MENJADI 11 KELOMPOK. 5
KELOMPOK MENGERJAKAN KASUS SALURAN CERNA
6 KELOMPOK BERIKUTNYA MENGERJAKAN KASUS
PENYAKIT KULIT.
1
 Seorang Ibu NN berusia 40 tahun datang ke Apotek
mengeluh pada bagian telapak tangan dan di sela-sela jarinya
kemerahan, bersisik dan pecah-pecah. Ibu NN juga
mengeluhkan kulit terasa gatal dan kadang terasa panas,
mengaku hal ini terjadi setelah dia mencuci baju dengan
deterjen merk R. Padahal biasanya memakai deterjen A tidak
apa-apa. Ibu NN tidak memiliki riwayat alergi obat, penyakit
dan pengobatan. Ibu NN juga belum pernah melakukan
konsultasi ke dokter. Obat apa yang bisa disarankan?
2
 Seorang bapak datang ke apotek membelikan obat anaknya
(Risa) yang berumur 17th karena telapak tangannya
mengalami luka bakar akibat terkena setrika (nyetrika sambil
mainan hp dan salah pegang pada bagian panasnya).
 Pertanyaan : Sebagai ttk yang melakukan swamedikasi,
obat apa yang tepat diberikan untuk Anak Risa ?
3
 Seorang wanita datang ke apotek dengan keluhan jerawat
yang tidak kunjung hilang, rasanya gatal dan sakit. Tidak
sedang masa menstruasi. Tidak suka menggunakan kosmetik,
hanya menggunakan bedak tabur bayi. Suka makan coklat
batangan sampai 1 bungkus dalam sehari.
 Pertanyaan : Sebagai ttk yang melakukan swamedikasi,
tindakan apa yang tepat diberikan untuk wanita tersebut?
4
 Seorang ibu datang ke apotek dengan keluhan munculnya
kutil di wajah dan badan. Kutil tersebut muncul saat masa
kehamilan dan masih ada sampai sekarang. Ibu ini belum ke
dokter karena takut. Ibu ini menanyakan apakah ada obat
untuk mengatasi kutil ini? Berapa lama hingga kutil bisa
hilang?
5
 Tn. MRF (30 tahun) datang ke apotek dengan keluhan gatal,
perih ketika berkeringat pada saat bekerja dan kulit berwarna
putih dibagian punggung. Tn. MRF sudah mengalami keadaan
tersebut selama 2 minggu terakhir dan semakin terasa buruk
ketika musim panas. Obat apa yang bisa disarankan? Pasien
tipe orang yang tidak percaya terhadap obat yang harganya
murah.
6
 Seorang laki-laki datang ke apotek dengan keluhan gatal-gatal
pada sela-sela jari kaki. Kulit seperti bersisik, kemerahan, dan
kering. Pasien ini bekerja sebagai penjaga karamba terapung
dan sehari-hari tinggal disana.
 Pertanyaan : Sebagai ttk yang melakukan swamedikasi,
tindakan apa yang tepat diberikan untuk laki-laki tersebut?

Anda mungkin juga menyukai