Anda di halaman 1dari 22

PP 51 tahun 2009

Permenkes 35 tahun 2014

Program Studi Profesi Apoteker


Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman
Pekerjaan Kefarmasian
What?

Pelayanan
Home
Pelayanan kefarmasian di rumah oleh care
apoteker adalah pendamingan
pasien oleh apoteker dalam
pelayanan kefarmasian dengan Why? How?
persetujuan pasien atau keluarganya
Identifikasi Komunikasi
masalah kepada pasien

Komunikasi
Informed
sesama
consent
tenkes

Melakukan
Dokumentasi
pelayanan
Pedoman Pelayanan Kefarmasian di rumah,
2008
• Pelayanan kefarmasian home care  pendampingan pasien oleh
apoteker dalam pelayanan kefarmasian di rumah dengan persetujuan
pasien atau keluarganya
• Pelayanan ini pasarnya adalah pasien yang tidak/belum dapat
menggunakan obat atau alkes secara mandiri, dimana pasien tersebut
mungkin mendapatkan resiko terkait obat misalnya komorbiditas,
lanjut usia, lingkungan social, karakteristik obat, komplesitas
pengobatan, kompleksitas penggunaan obat, kebinungan atau
kurangnya pengetahuan dan keterampilan tentang bagaimana
menggunakan obat atau alat kesehatan agar tercapai efek yang terbaik
Cristina Hanganu-Bresch, 2020
History of herbal
medicine
History of herbal
medicine
Sejarah Pelayanan
Prevalensi

Apoteker
• Berdasarkan UU No. 36 Tahun 2009, obat tradisional merupakan bahan
atau ramuan bahan yang terbuat dari tumbuhan, bahan hewan, bahan
mineral, sediaan sarian (galenik), atau campuran dari bahan tersebut
yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan, serta
dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.
Sedangkan suplemen kesehatan menurut BPOM No.30 Tahun 2017,
merupakan produk yang dimaksudkan untuk melengkapi kebutuhan gizi,
melengkapi, meningkatkan, dan/atau memperbaiki fungsi kesehatan,
mempunyai nilai gizi dan/atau efek fisiologis, mengandung satu atau
lebih bahan berupa vitamin, mineral, asam amino, dan/atau bahan lain
bukan tumbuhan yang dapat dikombinasi dengan tumbuhan.
Regulasi
• PP 51 tahun 2009 tentang pekerjaan kefarmasian
• Perkemenkes Nomor 35 tahun 2014 tentang standar pelayan kefarmasian di apotek
• Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan
• PP Nomor 95 Tahun 2012. Kesehatan masyarakat veteriner dan kesejahteraan hewan
• Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang- Undang
Nomor 18 Tahun 2009 Tentang Peternakan Dan Kesehatan Hewan
• Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2017 Tentang Otoritas
Veteriner
• Permentan tahun 2017. Klasifikasi Obat Hewan
• Telaah Praktik Keapotekeran Veteriner di Indonesia, disusun oleh apt. Sudarsono.,
M.Sc
• Undang-Undang RI Nomor 5 tahun 1997, tentang Psikokotika
• 2)  Undang-Undang RI Nomor 35 tahun 2009, tentang Narkotika.
• 3)  Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2009, tentang Kesehatan.
• 4)  Putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Nomor 12/PUU-
• VIII/2010 dalam perkara permohonan Pengujian Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009,
tentang Kesehatan terhadap Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
• 5)  Undang-Undang RI nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
• 6)  Undang-Undang RI Nomor 36 tahun 2014, tentang Tenaga Kesehatan.
• 7)  Peraturan Pemerintah Nomor 51 tahun 2009 tentang Pekerjaan
• Kefarmasian
• 8)  Peraturan Pemerintah Nomor 47 tahun 2016 tentang Fasilitas Pelayanan
• Kesehatan
• 9)  Peraturan Menteri Kesehatan No. 72 tahun 2016 tentang Standar
• Pelayanan Kefamasian di APOTEK
• 10)Peraturan Menteri Kesehatan No. 26 tahun 2018 tentang Pelayanan
• Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik Sektor Kesehatan
•  PP 47/21 yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 5 tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko pada pasal pasal
246 ayat f angka 6 memunculkan istilah APOTEK VETERINER sebagai
salah satu kegiatan usaha subsektor peternakan dan kesehatan hewan
dengan analisa resiko yang melakukan kegiatan utamanya pembelian
dan penjualan obat hewan.
Pharmacy home care
• Bagi 10 kelompok
• 5 kelompok pembuat video role play home care (Tema DM dan
hipertensi)
• 5 kelompok analisis jurnal home care
• Penampilan video dan presentasi jurnal dilakukan pada pertemuan
pekan depan
Pelayanan obat tradisional dan Pelayanan
farmasi veteriner
• Bagi 10 kelompok
• (ganjil) 5 kelompok melakukan studi kasus
• (genap) 5 kelompok melakukan pencarian informasi produk bahan
alam/obat tradisional yang beredar di masyarakat
1 2
3
Kasus 4
• Seorang bapak B berkunjung ke apotek dan bertanya mengenai
obat yang tepat untuk hewan peliharaannya kepada Apoteker.
Setelah melakukan identifikasi awal, diperoleh informasi bahwa
hewan peliharaan bapak tersebut adalah seekor anak kucing
berumur 8 bulan yang mengalami gejala batuk secara berkala
hampir 2 minggu. Beberapa hari terakhir, frekuensi batuk
tersebut semakin meningkat. Bapak B menginginkan obat yang
sesuai dengan hewan peliharaannya tersebut.
Kasus 5
• Anda adalah seorang apoteker yang bekerja di Apotek Veteriner satu-satunya di kota anda.
Suatu hari, seorang ibu A ke apotek mengeluhkan kondisi kucingnya yang tidak mau makan
dan muntah-muntah selama 3-4 hari. Ibu A mengaku telah ke dokter dan mendapatkan
terapi mirtazapine serta tramadol, namun tidak menemukan adanya perbaikan gejala pada
kucing setelah 24 jam mengkonsumsi obat-obatan tersebut. Ibu A membawa data uji
laboratoriumyang dia peroleh saat memeriksakan kondisi kucingnya.
6 - 10
• Masing-masing kelompok mempresentasikan minimal 2 produk
herbal/obat tradisional yang beredar di masyarakat
• Poin:
• Kegunaan/manfaat
• Aturan pakai
• Informasi efek samping
• Informasi interaksi obat
• Informasi lain yang dinilai penting untuk pasien

Anda mungkin juga menyukai