3. 4.
Apoteker memiliki tanggung jawab profesional untuk Apoteker memiliki tanggung jawab
memberikan laporan kepada lembaga pemerintah yang profesional untuk mendorong anggota
berwenang, dan untuk menginformasikan kepada masyarakat agar memperlakukan obat sebagai
produsen obat yang bersangkutan, mengenai efek tak produk khusus yang harus
dikehendaki (adverse reaction) yang dipergunakan dan disimpan secara hati-hati
terjadi pada pasien yang menggunakan obat tersebut dan tidak boleh dipergunakan tanpa
dalam swamedikasi. indikasi yang jelas.
KASUS NON RESEP
Narkotik boleh didistribusikan dari apotek ke apotek, dari apotek ke RS. Masa sesama sejawat
tidak saling percaya untuk nempil obat, percuma kuliah lama kata bu Bondan. Yang penting ada
SP nya aja (kesepakatan di Yogya pake SP khusus, tapi berdasarkan undang-undang yang penting
ada permintaan tertulis dari apoteker). UU Narkotik tahun 70an memang tidak diperbolehkan,
namun UU Narkotik sekarang boleh.
UU Narkotika No. 35/2009:
Pasal 43
1. Penyerahan Narkotika hanya dapat 2. Apotek hanya dapat menyerahkan
dilakukan oleh : Narkotika kepada :
a. Apotek a. Rumah sakit
b. Rumah sakit b. Pusat kesehatan masyarakat
c. Pusat kesehatan masyarakat c. Apotek lainnya
d. Balai pengobatan, dan d. Balai pengobatan
e. Dokter e. Dokter, dan
f. Pasien
3. Rumah sakit, apotek, pusat kesehatan
masyarakat dan balai pengobatan hanya
dapat menyerahkan Narkotika kepada
pasien berdasarkan resep dokter.
Kelompok 4 Kelas 3A