DISUSUN OLEH :
Nama : Widya Pangestuti
NIM : F420185040
Kelas : 2A Farmasi
I. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu mengoperasikan peralatan.
2. Mahasiswa mampu menerapkan prinsip kerja pengujian kadar senyawa dengan
metode spektrofotometri UV-Vis dan pengolahan data hasil percobaan.
b. Bahan
Lakukan percobaan 3x
V. PERHITUNGAN
a. Perhitungan HCl 0,1 N 250 ml
gr 1000
N= x xn
Mr V
gr 1000
0,1= x x1
36,5 250
0,1 .36,5=gr . 4
0,1 .36,5
gr=
4
gr=0,9125
m
⍴=
V
0,9125
1,18 g/ ml=
V
0,9125 g
v=
1,18 g /ml
v=0,773 ml
b. Larutan Induk 1000 ppm 100 ml
x 1000
=
100 1000
x=100 mg 0,1 g
c. Larutan Intermediet 100 ppm 100 ml
V1. M2 = V2. M2
x. 1000 = 100. 100
x = 10 ml
d. Larutan Deret Baku @25 ml
4 ppm V1. M2 = V2. M2
x. 1000 = 25. 4
x = 1 ml
6 ppm V1. M2 = V2. M2
x. 1000 = 25. 6
x = 1,5 ml
8 ppm V1. M2 = V2. M2
x. 1000 = 25. 8
x = 2 ml
100 x
25 mg 0,545 mg
100 ml 100 ml
100 x
= 54,5 mg/100 ml
b. Pengenceran Sampel
No Pengenceran Absorbansi
1 100x 0,1705
Y-Values
0.25
Linear (Y-Values)
0.2
0.15
0.1
0.05
0
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Konsentrasi (ppm)
VII. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini tentang penetapan kadar asam salisilat secara
spektrofotometri uv menggunakan alat-alat seperti labu ukur 25 ml, 100 ml dan 250 ml,
beaker glass 100 ml, pipet volume 5 ml, bola hisap, batang pengaduk, pipet tetes, botol
semprot, spektrofotometri uv dan kuvet. Sedangkan bahan yang digunakan adalah asam
salisilat baku, asam salisilat sampel, HCl 0,1 N dan etanol.
Larutan yang digunakan untuk pengujian disini ada 2 yaitu larutan baku dan
larutan uji atau sampel. Sebelum membuat kedua larutan yang akan diuji tersebut hal
yang pertama dilakukan adalah membuat larutan HCl sebanyak 500 ml yang digunakan
sebagai pelarut. Larutan baku yang digunakan disini adalah asam salisilat baku. Larutan
asam salisilat baku ini yang akan digunakan untuk membuat larutan induk.
Cara membuat larutan induk yaitu dengan menimbang asam salisilat baku
sebanyak 1 gram kemudian dilarutkan dengan HCl ad 100 ml didalam labu ukur 100
ml. Setelah larutan induk jadi, larutan itulah yang akan digunakan untuk membuat
larutan intermediet.
Cara membuat larutan intermediet adalah dengan cara mengambil 10 ml larutan
induk kemudian di masukkan kedalam labu ukur 100 ml dan di ad kan dengan HCl
sampai tanda batas labu. Kemudian untuk pembuatan larutan deret baku larutan yang
digunakan adalah larutan intermediet tersebut.
Untuk membuat larutan deret baku, disini ada 5 deret baku yaitu 4 ppm, 6 ppm, 8
ppm, 10 ppm dan 12 ppm. Pada deret baku 4 ppm larutan intermediet yang diambil
adalah 1 ml, 6 ppm mengambil 1,5 ml, 8 ppm mengambil 2 ml, 10 ppm mengambil 2,5
ml dan 12 ppm mengambil 3 ml. Kemudian masing-masing larutan tersebut
dimasukkan kedalam labu ukur 25 ml yang berbeda. Masing-masing larutan yang
berada di labu ukur 25 ml di ad kan dengan HCl sampai tanda batas.
Setelah larutan deret baku jadi semua dilakukanlah uji menggunakan spectrometer
dan hasil absorbansi yang didapatkan dari masing-masing larutan deret baku adalah
pada 4 ppm : 0,1346, 6 ppm : 0,1743, 8 ppm : 0,2430, 10 ppm : 0,3802 dan pada 12
ppm : 0,4375.
Larutan yang digunakan sebagai larutan uji atau sampel adalah asam salisilat
sampel. Cara pembuatan larutan uji ini adalah dengan cara menimbang 25 mg asam
salisilat sampel dan kemudian dilarutkan dengan 5 ml etanol dan di ad kan dengan HCl
didalam labu ukur 250 ml. Larutan yang sudah jadi tersebut dilakukan pengenceran 10x
dan 100x dalam l00 ml. Larutan yang sudah diencerkan tersebut diuji menggunakan
spektrofotometer uv dengan panjang gelombang maksimal 236 nm.
Setelah larutan pengenceran sampel itu diuji didapatkanlah hasil absorbansi pada
larutan dengan pengenceran 100x yaitu 0,1705. Setelah hasil dari absorbansi larutan
sampel keluar dihitunglah regresi dari larutan sampel tersebut. Hasil perhitungan regresi
pada penetapan kadar asam salisilat ini adalah 5,450 ppm/100 ml atau 5,45 mg.
VIII. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan
bahwa larutan deret baku pada 4 ppm didapatkan nilai absorbansi sebesar 0,1346, pada
6 ppm 0,1743, pada 8 ppm 0,2430, pada 10 ppm 0,3802 dan pada 12 ppm 0,4375. Lalu
pada larutan sampel dengan pengenceran 100x didapatkan nilai absorbansi sebesar
0,1705. Dan hasil perhitungan regresi yang didapatkan adalah 5,450 ppm/100 ml atau
5,45 mg.
DAFTAR PUSTAKA