Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FARMASI ANALISIS I

ANALISIS KUALITATIF IDENTIFIKASI ELEMEN

Dosen Pengampu : Harry Noviardi, M.Si

Disusun oleh :
Adelia (19011004)

LABORATORIUM KIMIA ANALISIS FARMASI


PROGRAM STUDI S1 REGULER FARMASI
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI DAN FARMASI
BOGOR
2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Dasar teori

Tujuan utama analisis adalah untuk menemukan dan mengidentifikasi komponen dalam zat kimia.
Analisis kualitatif menghasilkan data kualitatif, seperti terbentuknya endapan, warna, gas maupun data
non numerik lainnya. Umumnya dari analisis kualitatif hanya dapat diperoleh indikasi kasar dan
komponen penyusun suatu analit. Analisis kualitatif biasanya digunakan sebagai langkah untuk analisis
kuantitatif. Pada berbagai cara analisis modern, seperti cara-cara analisis spektroskopi dapat dilakukan
dengan analisis kualitatif dan analisis kuantitatif secara bersamaan, sehingga waktu dan biaya analisis
yang dilakukan dapat ditekan seminimal mungkin dan perolehan hasilnya lebih akurat.

Analisa kualitatif adalah suatu proses pekerjaan dalam mendeteksi keberadaan suatu unsur kimia
yang ada di dalam cuplikan yang tidak diketahui. Analisa kualitatif merupakan salah satu cara yang
paling efektif untuk mempelajari kimia dan unsur-unsur serta ion-ionnya yang ada dalam suatu larutan.
Dalam metode analisis kualitatif digunakan beberapa pereaksi, diantaranya adalah pereaksi golongan
dan juga pereaksi spesifik, kedua buah pereaksi ini dilakukan untuk mengetahui jenis anion atau kation
yang terdapat dalam suatu larutan.

Cara yang digunakan dalam melakukan uji analisa kualitatif ini dapat berupa cara-cara klasik
maupun menggunakan instrumen canggih. Metode pengujian klasik yang paling penting yaitu analisa
warna atau reaksi warna. Dengan membakar senyawa uji kemudian melihat warna nyala spesifik yang
dihasilkan maka dapat diketahui senyawa yang terkandung di dalamnya. Kedua metode itu merupakan
uji pendahuluan. Cara ini dapat digunakan untuk senyawa anorganik baik itu kation, anion, ataupun
juga untuk senyawa organik seperti teknik skrining fitokimia dalam pemilihan metabolit sekunder
tumbuhan.

Banyak sekali reaksi yang dapat menghasilkan endapan yang juga berperan penting dalam analisa
kualitatif. Endapan tersebut bisa saja berbentuk seperti Kristal maupun koloid dan memiliki warna yang
berbeda-beda. Pemisahan endapan ini dapat dilakukan dengan cara sentrifugasi ataupun penyaringan.
Endapan tersebut dapat terbentuk jika larutan tersebut menjadi terlalu jenuh dengan zat yang
bersangkutan. Kelarutan dari suatu endapan adalah sama dengan konsentrasi molar dari larutan
jenuhnya. Kelarutan itu bergantung pada berbagai kondisi diantaranya adalah tekanan, suhu,
konsentrasi bahan lain serta jenis pelarut. Perubahan larutan dengan perubahan tekanan tidaklah
mempunyai arti yang penting dalam proses analisa kualitatif, karena semua pekarjaan dilakukan dalam
wadah yang terbuka pada tekanan atmosfer. kenaikan daripada suhu itu umumnya dapat memperbesar
kelarutan endapan kecuali pada beberapa endapan, seperti kalsium sulfat, berlaku sebaliknya.
Perbedaan kelarutan karena suhu ini dapat digunakan sebagai dasar pemisahan kation.
BAB II
PROSEDUR KERJA

2.1 Alat
1. Rak tabung
2. Kertas perkamen
3. Sikat tabung
4. Tabung reaksi
5. Sendok tanduk
6. Pipet skala
7. Lumpang
2.2 Bahan
1. Asam Salisilat
2. Lactosa
3. Vitamin B₆
4. HCI
5. H₂SO₄
6. Benedid
7. Kafein
8. Kloramfenikol
9. FeCI₃
10. Pereaksi Barfoed
11. NaOH
2.3 Cara kerja

• Disiapkan alat dan bahan.


• Masukkan masing-masing bahan kedalam tabung reaksi.
• Golongan Asam
Dimasukkan asam salisilat secukupnya kedalam tabung reaksi lalu ditambahkan
FeCl3, kemudian dilarutkan.
• Golongan Alkaloid
Dimasukkan kafein secukupnya kedalam tabung reaksi lalu ditambahkan HCI +
percaksi Mayer, kemudian dilarutkan.
• Golongan Karbohidrat
Dimasukkan laktosa kedalam tabung reaksi lalu ditambahkan pereaksi barfoed,
kemudian dilarutkan dan dipanaskan.
• Golongan Antibiotik
Dimasukkan kloramfenikol kedalam tabung reaksi lalu ditambahkan H2SO4
pekat, kemudian dilarutkan.
• Golongan Vitamin
Dimasukkan vitamin B. kedalam tabung reaksi lalu ditambahkan CuSO4 pekat +
NaOH, kemudian dilarutkan.
BAB III
DATA PENGAMATAN

3.1 Data pengamatan


IDENTIFIKASI PROSEDUR HASIL GAMBAR

Golongan Asam Asam salisilat + FeCl₃ Perubahan warna menjadi


ungu kehitaman

Golongan Alkaloid Kafein + HCL + Adanya endapan berwarna


Pereaksi Mayer coklat

Golongan Laktosa + Pereaksi Warna menjadi hijau pekat


Karbohidrat Barfoed + panaskan

Golongan Antibiotik Kloranfenikol + H₂SO₄ Warna putih susu dan


terdapat busa
Golongan Vitamin Vitamin B6 + CuSO₄ + Warna hijau telur asin,
NaOH terdapat endapan berwarna
putih kehijauan
BAB IV
PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini dilakukan analisis kualitatif terhadap beberapa golongan yaitu, Analisis
golongan asam, golongan Alkaloid, golongan karbohidrat, golongan antibiotik dan golongan vitamin. Dari
percobaan pertama yaitu golongan asam, sempel yang digunakan yaitu asam salisilat ditambahkan FeCl₃
diproleh bahwa Asam salisilat ditambahkan FeCl3 akan menghasilkan warna ungu kehitaman , Fenol yang
bereaksi dengan FeCl3 akan memberikan warna ungu, karena asam salisilat adalah senyawa yang
mengandung Fenol, terbukti bahwa asam salisilat mengandung fenol Dari literatur dapat dilihat bahwa asam
salisilat memang mempunyai gugus fenol.
Percobaan kedua yaitu golongan Alkaloid, sampel yang digunakan adalah kafein, Kafein termasuk
kelompok metilxantin merupakan senyawa yang terbentuk secara alami dan termasuk dalam derivat xantin
yang termasuk golongan alkaloid. secukupnya coffe dimasukkan kedalam tabung reaksi lalu ditambahkan
HCL dan pereaksi mayer. Reaksi yang terjadi adalah adanya endapan warna cokelat, endapan tersebut
dihasilkan dari sampel coffe yang dipakai.
Pada golongan karbohidrat sempel yang digunakan adalah laktosa lalu ditambahkan pereaksi barfoed,
Pereaksi barfoed untuk membedakan monosakarida dan disakarida. Barfoed merupakan pereaksi yang
bersifat asam lemah. Dari percobaan ini menghasilkan warna hijau pekat, kesalahan ini mungkin
disebabkan oleh beberapa faktor karena, Disakarida akan memberikan hasil positif berwarna biru tua bila
didihkan cukup lama hingga terjadi hidrolisis. Endapan merah yang menunjukkan adanya gugus reduksi
hanya terdapat pada sakarida jenis monosakarida. Hal ini disebabkan larutan barfoed hanya dapat direduksi
oleh monosakarida Pereduksi ini disebabkan sakarida mempunyai gugus aldehid atau keton bebas yang
mempunyai sifat mereduksi. Sifat ini dapat diketahui dengan menambahkan ion kupri dalam suasana alkalis
ke dalam larutan barfoed yang nantinya terbentuk endapan Cu2O yang berwama merah bata Sedangkan
laktosa merupakan golongan oligosakarida sehingga tidak direduksi oleh larutan barfoed dan tidak timbul
adanya endapan merah bata.
Pada Analisis terhadap golongan antibiotik, Dalam pengamatan ini sampel yang dipilih yaitu
kloramfenikol. Secukupnya Kloramfenikol dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian ditambahkan
H2SO4 pekat. Setelah dilarutkan, Rekasi yang terjadi hanya tumbulnya gelembung atau busa dan tidak ada
reaksi warna, hal ini menunjukkan bahwa H2SO4 tidak bereaksi dengan kloramfenikol karena H2SO4 tidak
mampu memasuki struktur konfirmasi kloramfenikol yang bersifat cukup rigid sehingga tidak mampu
terbentuk senyawa kompleks.
Berdasarkan hasil percobaan golongan vitamin direaksikan dengan CuSO4 dan NaOH menunjukkan
hasil negatif tidak mengandung vitamin B karena, ditandai dengan larutan berwarna hijau telur asin.
Terdapat kesalahan di akibatkan oleh beberapa faktor. Pengujian positif adanya vitamin B6 terhadap suatu
zat dengan reagen CuSO4 dan NaOH akan menghasilkan perubahan warna menjadi biru-ungu. Hal ini
dikarenakan vitamin B6 memilki gugus C, H, O, dan N serta berperan sebagai koenzim dan metabolism
asam amino sehingga ketika diujikan dengan CuSO4 dan NaOH yang merupakan reagen biuret akan
bereaksi menghasilkan perubahan warna biru keunguan.
BAB V
KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari praktikum ini, yaitu : Untuk mengidentifikasi unsur yang terdapat dalam
suatu bahan obat, dapat menggunakan analisis elemen. Hasil reaksi dapat berupa perubahan warna untuk
pencampuran suatu bahan obat dengan reagen, terlihatnya warna khas suatu bahan obat.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kakakiky.id/2018/12/laporan-praktikum-kimia-tentang-analisa-kualitatif-beberapa-
anion.html
https://www.kakakiky.id/2018/12/laporan-praktikum-kimia-tentang-analisa-kualitatif-beberapa-
anion.html
https://www.slideshare.net/diangibol/vitamin-14531682

Anda mungkin juga menyukai