PERCOBAAN III
PENETAPAN KADAR RIBOPLAVIN DENGAN METODE SPEKTROFLUOROMETRI
Disusun oleh:
Nama : Maria Violita Sekar Ayu Kencana
NIM : 218114057
Golongan : B1
Kelompok :5
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYARAKTA
2022
Percobaan III
Penetapan Kadar Riboflavin dengan Metode Spektrofluorometri
I. Tujuan
Mahasiswa mampu menetapkan kadar riboflavin dalam sampel serbuk dengan metode
spektrofluorometri.
2. Bahan
• Baku riboflavin
• Sampel riboflavin
Larutan stok riboflavin dibuat sebanyak 1 mg/ mL. dengan cara baku riboflavin
ditimbang seksama lebih kurang 50,0 mg. Baku riboflavin dimasukkan ke dalam labu
takar 50 mL kemudian ditambahkan aquadest hingga larut sampai tanda batas.
Larutan intermediet riboflavin dibuat sebanyak 0,1 mg/ mL. larutan stok riboflavin
diambil sebanyak 5,0 mL. Larutan dimasukkan ke dalam labu takar 50 mL dan
diencerkan dengan aquadest hingga tanda batas.
Seri larutan baktu dibuat. Larutan intermediet riboflavin diambil sebanyak 1,0; 2,0; 3,0;
4,0; 5,0 mL. masing-masing dimasukkan ke dalam labu takar 25 mL kemudian
diencerkan dengan aquadest hingga tanda batas.
Intensitas emisi masing-masing seri larutan baku diukur pada panjang gelombang eksitasi
450 dan emisi 525 nm.
Kurva hubungan antara konsentrasi (sumbu x) dan intensitas emisi (sumbu y) dibuat.
Sampel riboflavin ditimbang seksama sebanyak 50,0 mg dan dimasukkan ke dalam gelas
beker 100 mL. kemudian ditambahkan aquadest hingga larut dan dimasukkan ke dalam
labu takar 50 mL.
Sisa sampel dalam gelas beker dibilas dengan 2 x 5mL akuadest dan dimasukkan
kedalam labu takar yang sama, diencerkan hingga batas tanda (disebut larutan sampel A).
Larutan sampel A diambil sebanyak 1,0 mL dan dimasukkan ke dalam labu takar 10 mL.
kemudian diencerkan dengan aquadest hingga tanda batas (disebut larutan sampel B).
Larutan sampel B diambil sebanyak 5,0 mL dan dimasukkan ke dalam labu takar 10 mL.
kemudian diencerkan dengan aquadest hingga tanda batas (disebut larutan sampel C).
Larutan sampel C diukur intensitas emisinya pada panjang gelombang eksitasi 450 nm
dan emisi 550 nm.
Kadar riboflavin dalam sampel ditetapkan dengan memplotkan intensitas emisi terukur
dengan persamaan kurva baku yang telah diperoleh sebelumnya.