Anda di halaman 1dari 13

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI-VIROLOGI

(ISOLASI MIKROORGANISME)

DOSEN

Lusi putridwita, M.Si.,Apt

NAMA KELOMPOK 1

Muhamad fajar fadilah (1904015009)


Rahmah nur azizah (1904015223)
Amel Amalia (1904015155)
Ade rahmania terezza (1904015018)

FAKULTAS FARMASI DAN SAINS


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF.DR.HAMKA
2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Selama mempelajari mikroba, kita tahu satu hal bahwa
ukuranmikroorganisme atau mikroba sangat kecil, oleh karena itu informasi
yang dapatdiperoleh tentang sifat-sifatnya dari pemeriksaan terhadap Individu
itu terbatas.Pengamatan sifat-sifat seperti bentuk, susunan, permukaan,
pengkilatan dansebagainya dapat dilakukan dengan pandangan biasa tanpa
menggunakkanmikroskop, pengamatan ini disebut pengamatan makroskopi.
Supaya sifat-sifattersebut tampak jelas, bakteri perlu dibiakkan pada medium
padat yaitu dengancara isolasi bakteri. Isolasi adalah mengambil
mikroorganisme yang terdapat dialam dan menumbuhkannya dalam suatu
medium buatan
Prinsip dari isolasi mikroba adalah memisahkan satu jenis mikroba
denganmikroba lainnya yang berasal dari campuran bermacam-macam mikroba.
Caraisolasi bakteri dilakukan dengan metode tuang (pour plate), metode goresan
(streak plate), metode miring (slant culture), dan metode tegak (stab culture).
Praktikum kali ini kami semua menggunakan medium NA (Nutrien
Agar).Dimana medium ini berfungsi sebagai tempat mikroba itu
tumbuh.Mikroorganisme yang dibiakkan di laboratorium pada medium yang
terdiri dari bahan nutrient. Biasanya pemilihan medium yang dipakai bergantung
kepada banyak faktor seperti seperti apa jenis mikroorganisme yang akan
ditumbuhkan.Perbenihan untuk pertumbuhan bakteri agar dapat tetap
dipertahankan harusmengandung semua zat makanan yang diperlukan oleh
organisme tersebut. Faktorlain seperti PH, suhu, dan pendinginan harus
dikendalikan dengan baik.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian isolasi ?
2. Apa itu teknik pengambilan sampel ?
3. Apa jenis bakteri yang tumbuh pada medium?

C. TUJUAN
Dalam melaksanakan kegiatan praktikum mikrobiologi-virologi
berkaitan dengan pengenalan & sterilisasi peralatan umum laboratorium
mikrobiologi memiliki tujuan :
 Mempelajari tata cara mengisolasi bateri sehingga diperoleh biakan murni
 Untuk mengetahui teknik biakan mikroba dari wadah satu ke wadah yang
lain sehingga tidak bercampur dengan bakteri lainnya.
 Menejelaskan dan membedakan jenis-jenis medium pertumbuhan
 Menuang medium, membuat medium agar lempeng, tegak, dan slant.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Isolasi adalah mengambil mikroorganisme yang terdapat di alam


danmenumbuhkannya dalam suatu medium buatan. Prinsip dari isolasi mikroba
adalahmemisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba lainnya yang berasal
daricampuran bermacam-macam mikroba. Hal ini dapat dilakukan
denganmenumbuhkannya dalam media padat sel-sel mikroba akan membentuk
suatukoloni sel yang tetap pada tempatnya. Isolasi bakteri atau biakan yang terdiri
darisatu jenis mikroorganisme (bakteri) dikenal sebagai biakan murni atau
biakanaksenik. Biakan yang berisi lebih dari satu macam mikroorganisme
(bakteri)dikenal sebagai biakan campuran, jika hanya terdiri dari dua
jenismikroorganisme, yang dengan sengaja dipelihara satu sama lain dalam
asosiasi,dikenal sebagai biakan dua-jenis
Persyaratan utama bagi isolasi dan kultivasi fage adalah harus adanyakondisi
optimum untuk pertumbuhan organisme inangnya. Sumber bakteriofageyang paling
baik dan paling utama adalah habitat inang. Sebagai contoh fage koliyang di jumpai di
dalam pencernaan dapat diisolasi dari limbah atau pupukkandang. Hal ini dilakukan
dengan sentifugasi atau filtrasi bahan sumbrnya dan penambahan kloroform untuk
membunuh sel-sel bakterinya (Adams, 2000).Ada beberapa cara yang digunakan untuk
bakteri, fungi, dan khamirdengan metode garis, metode tuang, metode sebar, metode
penuangan, sertamicromanipulator. Dua diantaranya yang paling sering banyak
digunakan adalahteknik cawan tuang dan cawan gores. Kedua metode ini didasarkan
pada prinsipyang sama yaitu mengencerkan organisme sedemikian rupa sehingga
individuspecies dapat dipisahkan (plezar, 2006
BAB III

METODELOGI PRAKTIKUM

1. Waktu dan tempat


Adapun waktu dan tempat dilaksanakanya praktikum ini adalah:
Hari / tanggal : Senin, 16 Maret 2020
Pukul : 10.31 – 13.00 WIB
Tempat :

2. Alat dan bahan


- Cawan petri steril
- Tabung reaksi
- Jarum ose
- Lampu spiritus
- Medium Na
- Sampel sebagai sumber mikroba :
3. Cara kerja
Adapun cara kerja pada percobaan ini yaitu :
- Menyiapkan lata dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum ini.
- Mensuspensikan sempel dan melarutkannya ke dalam aquadest.
- Melakukan pengenceran bertingkat dengan melarutkan sempel padat ke
dalam aquadest 9ml. pada tabung reaksi pertama kemudian mengambil
sebanyak 1ml untuk di pindahkan ke tabung reaksi kedua yang berisi
aquadest 9ml, begitupun seterusnya.
- Menghomogenkan sempel pada tiap pengenceran menggunakan votex
mixer.
- Menanam suspensi

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL
1. Isolasi mikroorganisme dari udara dan lingkungan
No Sumber Bakteri Jamur Keterangan
1. Lingkungan udara Ada - Jumlah banyak,
transparan, &
terkontaminasi
2. Nafas manusia Ada - Jumlah banyak &
transparan
3. Lingkungan
a. Rambut Ada Ada Bakteri : Jumlah
banyak
Kapang : Jumlah
hanya 2
b. Kulit Ada - Jumlah banyak
c. Tangan - - -
d. Kaki - - -
e. Meja - - -
f. Tas - - -

2. Isolasi bakteri dari sampel tanah

Sumber isolat Intensitas Jenis Keterangan


pertumbuhan mikroorganisme
Cawan 10-4 1 x 24 jam Bakteri 1 koloni
Cawan 10-5 1 x 24 jam - -
Cawan 10-6 1 x 24 jam - -

3. Morfologi koloni bakteri

No Pengamatan Bakteri 1 Bakteri 2


1. Bentuk koloni Bulat Bulat
2. Ukuran koloni - -
3. Pigmentasi koloni Transparan Transparan
4. Elevasi koloni Datar Datar
5. Tepi koloni Halus Halus
6. Permukaan koloni Halus Halus
7. Konsistensi koloni Lendir & tidak lengket Lendir & tidak
lengket
8. Emulsifibilitas koloni Teremulsi Termulsi
9. Bau koloni Busuk Busuk
B. Pembahasan

Populasi mikroorganisme yang ada di alam sekitar kita ini sangatlah besar dan cukup
kompleks. Beratus spesies mikroba menguasai setiap bagian tubuh kita. Mereka terdapat
dalam jumlah yang cukup besar. Sebagai contoh, sekali kita bersin dapat menebarkan
beribu – beribu mikroorganisme. Satu gram tinja dapat mengandung jutaan bakteri.
Alam di sekitar kita, baik itu tanah, air, maupun udara juga dihuni oleh kumpulan
mikroorganisme.

Pemindahan bakteri dari medium lama ke medium yang baru atau yang dikenal
dengan istilah inokulasi bakteri ini memerlukan banyak ketelitian. Terlebih dahulu kita
harus mengusahakan agar semua alat – alat yang akan digunakan untuk pengerjaan
medium dan inokulasi benar – benar steril. Hal ini untuk menghindari terjadinya
kontaminasi, yaitu masuknya mikroba lain yang tidak diinginkan sehingga biakan yang
tumbuh di dalam medium adalah benar – benar biakan murni.

Untuk menyendirikan satu spesies dikenal beberapa cara, yaitu:

 Dengan pengenceran
 Dengan penuangan

Ada beberapa metode yang biasanya dilakukan untuk menanam biakan di dalam
medium di antaranya adalah :
1. Metode cawan gores
Metode
ini

mempunyai dua keuntungan yaitu menghemat bahan dan waktu. Namun untuk
memperoleh hasil yang baik diperlukan keterampilan yang lumayan yang
biasanya diperoleh dari pengalaman. Metode cawan gores yang dilakukan
dengan baik kebanyakan akan menyebabkan terisolasinya mikroorganisme yang
diinginkan.
2. Metode cawan tuang
Metode ini memboroskan waktu dan bahan namun tidak memerlukan
keterampilan yang terlalu tinggi.

Dalam praktikum mikrobiologi digunakan dua sampel yaitu yang berasal dari tanah
dan yang berasal dari lingkungan.
1. Isolasi mikroba di lingkungan sekitar
Pada percobaan isolasi mikroba di sekitar kita, digunakan medium NA (Nutrient
Agar) dari
Hasil Isolasi mikroorganisme dengan mengisolasi mikroba yang berasal dari lingkungan udara, nafas
lingkungan udara
manusia, rambut. Setelah melakukan pengerjaan dan di inkubasi selama 24 jam
di inkubator, diperoleh hasil bahwa cawan petri yang berisi mikroba dari rambut
berjumlah koloni. Warna koloni putih dan berwarna – warni. Cawan petri yang
berisi mikroba dari lingkungan udara berjumlah koloni yaitu filamentous. Warna
kedua koloni putih

2. Isolasi mikroba dari tanah


Pada percobaan isolasi mikroba dari tanah, dilakukan dengan metode zig-zag.
Setelah melakukan pengerjaan dan di inkubasi 24 jam di inkubator. Isolasi
mikroba dengan metode zig-zag, bakteri yang berkoloni jumlahnya tidak bisa
dihitung, bentuk bakteri tepi, serta permukaannya tidak jelas.

Teknik pengenceran bertingkat


Tujuan dari pengenceran bertingkat yaitu memperkecil atau mengurangi jumlah
mikroba yang tersuspensi dalam cairan. Penentuan besarnya atau banyaknya tingkat
pengenceran tergantung kepada perkiraan jumlah mikroba dalam sampel. Digunakan
perbandingan 1:9 untuk sampel pengenceran pertama dan selanjutnya, sehingga
pengenceran berikutnya mengandung 1/10 sel mikroorganisme dari pengenceran
sebelumnya.

Hasil Praktikum

Berdasarkan hasil percobaan di atas didapatkan hasil mikroba yang menurun pada
cawan petri 10-4 sampai 10-6 yang mana artinya percobaan tersebut sesuai dengan yang
diharapkan.

Cara menghitung mikroba


Plate count didasarkan pada asumsi bahwa setiap sel mikroorganisme hidup dalam
suspensi akan tumbuh menjadi satu koloni setelah ditumbuhkan dalam media
pertumbuhan dan lingkungan yang sesuai. Setelah di inkubasi, jumlah koloni yang
tumbuh dihitung dan merupakan perkiraan atau dugaan dari jumlah mikroorganisme
dalam suspensi tersebut.
Kolomi yang tumbuh tidak selalu bersal dari satu sel mikroorganisme karena
beberapa mikroorganisme tertentu cenderung membentuk kelompok atau berantai.
Berdasarkan hal tersebut digunakan istilah Coloni Forming Units (CFU’s) per ml.
Koloni yang tumbuh berasal dari suspensi yang diperoleh menggunakan pengenceran
bertingkat dari sebuah sampel yang ingin diketahui jumlah bakterinya.
Syarat koloni yang ditentukan untuk dihitung adalah sebagai berikut :
1. Satu koloni dihitung 1 koloni
2. Dua koloni yang bertumpuk dihitung 1 koloni
3. Beberapa koloni yang berhubungan dihitung 1 koloni
4. Dua koloni yang berhimpitan dan masih dapat dibedakan dihitung 2 koloni
5. Koloni yang terlalu besar (lebih besar dari setengah luas cawan) tidak dihitung
6. Koloni yang besarnya kurang dari setengah luas cawan dihitung 1 koloni

Hal – hal penting yang harus dipikirkan matang sebelum menganalisa sampel untuk
diketahui jumlah mikroorganismenya adalah :

1. Memperkirakan jumlah mikroorganisme yang ada dalam sampel per satuan


volume
2. Memilih metode yang cocok sehingga dihasilkan data yang akurat
3. Mengetahui jenis/golongan mikroorganisme yang akan dihitung
4. Menentukan media pertumbuhan yang cocok
5. Benar – benar mengetahui perbedaan morfologi koloni antara bakteri, kapang, dan
molds
6. Mencari tahu standar/batas ambang/jumlah maksimum aman jika sampel yang
dianalisa memerlukan referensi tersebut
7. Memperkirakan jumlah sampel yang perlu ditampung pada saat pengambilan
sampel yang disesuaikan dengan sampel size dari metode tertentu
BAB V
KESIMPULAN

Media pertumbuhan bakteri atau media kultur bakteri adalah cairanatau gel yang
di desain untuk mendukung pertumbuhan mikroorganisme dansel. Media berfungsi
sebagai tempat tinggal, sumber makanan, dan penyedianutrisi bagi mikroorganisme
yang akan dibiakan pada media, selain itu media juga berfungsi untuk membiakkan,
mengasingkan, mengirimkan danmeyimpan mikroorganisme dalam waktu yang lama di
laboratorium. Media juga memiliki bentuk, jenis, sifat yang berbeda-beda. NA (nutrient
agar) digunakan sebagai media pertumbuhan bakteri , PDA (potato dextose agar)
digunakan untuk menumbuhkan fungi atau jamur, TEA (touge extrak agar) digunakan
untuk pertumbuhan kapang dan khamir.
DAFTAR PUSTAKA

Hamdiyati, Y. (2011). Pertumbuhan dan Pengendalian Mikroorganisme II. Bandung:


Universitas Pendidikan Indonesia.Pengenalan_alat_dan_Sterilisasi.acedemia.edu

Wibowo, M. S. (2011). Pertumbuhan Mikroorganisme. Karya ilmiah.School of


pharmacy ITB.

Zulkarnain, 2012.Mikrobiologi Dasar“Sejarah Perkembangan Mikrobiologi”.Program


Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan. Universitas Tadulako.
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai