Anda di halaman 1dari 79

PRAKTIKUM

KIMIA
ORGANIK 1
UHAMKA
2016
MATERI
1. KEAMANAN DAN KESELAMATAN KERJA
2. PENGENALAN ALAT-ALAT LABORATORIUM
3. PENGENALAN BAHAN KIMIA
4. TEKNIK-TEKNIK KERJA DI LABORATORIUM
5. ALKOHOL
6. ASAM KARBOKSILAT
7. FENOL
8. AMINA
9. KARBOHIDRAT
10. LIPID
11. PROTEIN
12. KRISTALISASI
13. DESTILASI
14. EKSTRAKSI
15. KROMATOGRAFI
1
KEAMANAN DAN
KESELAMATAN KERJA
Fire Extinguisher
Alat Pemadam Api Ringan (APAR)

Yeni, S.Farm July 13, 2019 4


Eye Washer

Yeni, S.Farm July 13, 2019 5


Water Shower/Safety Shower

Yeni, S.Farm July 13, 2019 6


Hidrant

Yeni, S.Farm July 13, 2019 7


Fume hood
Lemari asam

Yeni, S.Farm July 13, 2019 8


UNSUR-UNSUR
PENUNJANG KEAMANAN
YANG BERSIFAT MATERIAL

Yeni, S.Farm July 13, 2019 9


Baju Kerja (Jas Lab)

Yeni, S.Farm July 13, 2019 10


Masker

Yeni, S.Farm July 13, 2019 11


Gloves
Sarung Tangan

Yeni, S.Farm July 13, 2019 12


Sepatu Pengaman

Yeni, S.Farm July 13, 2019 13


UNSUR-UNSUR PENUNJANG KEAMANAN
YANG BERSIFAT NONMATERIAL
• Buku petunjuk penggunaan alat
• Simbol-simbol Keselamatan Kerja
• Himbauan-himbauan
• Petugas keamanan

Yeni, S.Farm July 13, 2019 14


SIMBOL-SIMBOL
KESELAMATAN KERJA

Yeni, S.Farm July 13, 2019 15


Yeni, S.Farm July 13, 2019 16
Yeni, S.Farm July 13, 2019 17
2
PENGENALAN ALAT-
ALAT LABORATORIUM
Labu Ukur, Tabung
Reaksi, Beaker glass

Yeni, S.Farm July 13, 2019 19


Gelas Ukur, Pipet Ukur,
Penjepit Tabung Reaksi

Yeni, S.Farm July 13, 2019 20


Pipet Tetes, Mortar dan
Alu, Botol Semprot

Yeni, S.Farm July 13, 2019 21


Cawan Porselin, Kawat
Nikrom, Erlenmeyer

Yeni, S.Farm July 13, 2019 22


Pembakar Spirtus, Batang
Pengaduk, Kaca Arloji

Yeni, S.Farm July 13, 2019 23


Klem Buret, Statif, Buret

Yeni, S.Farm July 13, 2019 24


Kertas Saring, Rak Tabung,
Pipette Bulb Filler

Yeni, S.Farm July 13, 2019 25


Corong, Kawat Kasa,
Pipet Gondok

Yeni, S.Farm July 13, 2019 26


Plat Tetes, Bunsen,
Corong Pisah, Mikropipet

Yeni, S.Farm July 13, 2019 27


Lemari Asam, Oven,
Neraca Analitik

Yeni, S.Farm July 13, 2019 28


Kertas Indikator,
Centrifuge, Eksikator

Yeni, S.Farm July 13, 2019 29


Rotary Evaporator, Tanur

Yeni, S.Farm July 13, 2019 30


3
PENGENALAN BAHAN
KIMIA
Bahan kimia berdasarkan kemurniannya
dibedakan menjadi 3 kelompok, yaitu
(Depdikbud, 1999: 26) :
• Pro Analise (PA) atau Garanteed Reagent (GR)
atau Analar (AR).
Zat kimia yang termasuk kelompok ini
kemurniannya tinggi (99%). Label pada wadah zat
kimia mencantumkan kadar kemurniannya zat itu
dan kotoran-kotoran yang dikandungnya. Zat kimia
yang termasuk kelompok ini digunakan untuk
analisis dalam penelitian yang cermat dan banyak
digunakan dalam laboratorium analitik.

Yeni, S.Farm. July 13, 2019 32


• Chemical Pure (CP), General Purpose Reagents
(GPRS)
Zat kimia yang termasuk kelompok ini
kemurniannya lebih rendah (90% -95%). Pada label
wadah zat kimia ini tidak selalu dicantumkan
kemurnian dan kadar maksimum kotoran yang
terdapat di dalamnya.
• Kemurnian Teknik (Technical Grade)
Zat kimia yang termasuk kelompok ini mempunyai
kemurnian paling rendah. Pada label wadah zat
kimia ini tidak tercantum jenis kotoran yang
terdapat dalam zat ini.

Yeni, S.Farm. July 13, 2019 33


Derajat Kemurnian Air
• Akua-DM
• Akuades
• Akuabides

Yeni, S.Farm. July 13, 2019 34


4
TEKNIK-TEKNIK KERJA
DI LABORATORIUM
PENGUKURAN,
PENIMBANGAN,
PEMINDAHAN LARUTAN,
PENENTUAN Ph, REAKSI
KIMIA
• Miniskus bawah
• Miniskus atas
• Mendidih adalah proses perubahan bentuk zat dari
cair menjadi uap atau gas. Pada awal proses
mendidih beberapa molekul juga mulai memasuki
fase uap.
• Beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan
pemanasan zat cair antara lain: luas permukaan
wadah, adanya bahan atau zat yang
mempercepat dan memperlambat pendidihan.
• Pemanasan dengan hot plate dan pembakar
spirtus.
Timbangan analitik berdasarkan
ketelitiannya dibagi atas
• Timbangan analitik, dengan ketelitian 0,1 mg
• Timbangan semi mikro, dengan ketelitian 0,01 mg
• Timbangan mikro, dengan ketelitian 0,001 mg
• Timbangan ultra mikro, dengan ketelitian, 0,0001
mg

Timbang 8,0041 g zat A. Gunakan timbangan mana?

Yeni, S.Farm. July 13, 2019 38


Istilah
• Bobot tetap adalah berat pada penimbangan
setelah zat dikeringkan selama satu jam tidak
berbeda lebih dari 0.5 mg dari berat zat pada
penimbangan sebelumnya.
• Timbang Lebih kurang artinya toleransi ± 10%
• Timbang saksama artinya toleransi ± 0,1%

Yeni, S.Farm. July 13, 2019 39


5
ALKOHOL
• Rumus umum R-OH
• Gugus fungsi hidroksil (-OH)
• Memiliki ikatan hidrogen sehingga titik didihnya
relatif tinggi
• Hidrokarbon (alkil) bersifat hidrofob
• Hidroksil (-OH) bersifat hidrofil
• Jumlah alkil dan –OH mempengaruhi kelarutan dan
titik didih alkohol
Penggolongan Alkohol
1. Monovalen
a. Alifatik : primer, sekunder, dan tersier
b. Aromatik
c. Siklik
2. Polivalen
a. Cairan c/ gliserin
b. Padat c/ dulcet
Reaksi
1. Uji kelarutan
2. Reaksi umum
a. Reaksi diazo (+ pink/merah)
b. Esterifikasi
• Reaksi pembeda alkohol monovalen dan polivalen
a. Reaksi cuprifil (kompleks Cu jernih= polivalen)
b. Reaksi landwehr (kuning tua/coklat jingga=
polivalen)
6
ASAM KARBOKSILAT
• Mengandung gugus karboksil (-COOH)
Reaksi
1. Uji keasaman
2. Reaksi umum
a. FeCl3
b. PP + NaOH
c. Esterifikasi
3. Reaksi carletti
4. Reaksi cuprifil
7
FENOL
• Senyawa aromatik yang salah satu atau lebih
hidrogennya diganti dengan gugus hidroksil.
• Dua golongan senyawa fenol:
1. Monovalen
2. Polivalen
Reaksi
1. Reaksi umum
a. Reaksi diazo
b. FeCl3
c. Marquis
2. Reaksi pembeda fenol valensi banyak dan tunggal
a. Reaksi fehling
b. Reaksi landwehr
8
AMINA
• Memiliki atom nitrogen trivalent
• Amin primer, sekunder dan tersier (bergantung
jumlah gugus organik yang melekat pada nitrogen
• Reaksi umum
1. Reaksi diazo
2. Reaksi erlich
3. Reaksi CuSO4
9
KARBOHIDRAT
• Ketosa dan aldosa (berdasarkan gugus fungsinya)
• Monosakarida, oligosakarida, dan polisakarida
(berdasarkan jumlah polihidroksi aldehid/keton)
• Tes karbohidrat
1. Molish
2. Fuchsin
3. Seliwannof
4. Bial
5. Barfoed
6. benedict
10
LIPID
• Senyawa organik yang tidak larut air melainkan larut
dalam pelarut organik non polar (eter, kloroform, atau
benzen)
• Penggolongan lipid: trigliserida, lilin, fosfolipid,
spingolipid, dan steroid
• Tes lipid
1. Tes kelarutan
2. Emulsi
3. Saponifikasi
4. Tes gliserol
5. Tes fosfat pada fosfolipid
6. Tes liebermann-burchard
7. Tes salkowski
11
PROTEIN
• Senyawa poliamida
• Terdiri dari berbagai macam as. Amino yang
berikatan melalui ikatan peptida.protein sederhana
dan terkonjugasi
• Penggolongan protein berdasarkan komposisi
kimia:
• Reaksi protein
1. Pengendapan protein
2. Denaturasi protein
3. Pengendapan protein dan alkohol
4. Uji kualitatif protein dengan pereaksi Ninhidrin
12
KRISTALISASI
• Kristal dibentuk oleh ion-ion atau molekul-molekul
yang tersusun secara sistematis dan bertahap
sehingga membentuk geometrik tertentu.
• Kristal dapat dibentuk dengan cara:
1. Menguapkan pelarutnya
2. Mendinginkan larutan di bawah temperatur titik
jenuhnya.
13
DESTILASI DAN
REKRISTALISASI
Pemurnian Zat
Pemurnian zat adalah proses pemisahan sejumlah zat
dari pencemarnya. Berdasarkan wujud dan sifatnya
pemurnian zat dapat dilakukan dengan berbagai
cara, yaitu
• Rekristalisasi untuk zat padat
• Destilasi untuk zat cair
Destilasi
Metode ini memanfaatkan perbedaan titik didih masing-masing komponen.
Penurunan tekanan luar menyebabkan larutan akan mendidih pada temperatur
lebih rendah. Pemanasan zat cair menyebabkan molekul memasuki fase uap.
• Distilasi Sederhana
Merupakan proses penguapan yang diikuti pengembunan. Distilasi
dilakukan untuk memisahkan suatu cairan dari campurannya apabila
komponen lain tidak ikut menguap (titik didih komponen lain jauh lebih
tinggi). Misalnya pengolahan air tawar dari air laut.
• Distilasi Bertingkat
Merupakan proses distilasi berulang-ulang, yang terjadi pada kolom
fraksionasi. Kolom fraksionasi terdiri atas beberapa plat yang lebih tinggi
lebih banyak mengandung cairan yang mudah menguap, sedangkan cairan
yang tidak mudah menguap lebih banyak dalam kondensat. Contoh destilasi
bertingkat adalah pemisahan campuran alkohol-air, pemurnian minyak bumi,
yaitu memisahkan gas, bensin, minyak tanah dari minyak mentah.
Keterangan
1: Heat source
2: Still pot
3: Still head
4: Thermometer/Boiling point temperature
5: Condenser
6: Cooling water in
7: Cooling water out
8: Distillate/receiving flask
9: Vacuum/gas inlet
10: Still receiver
11: Heat control
12: Stirrer speed control
13: Stirrer/heat plate
14: Heating (Oil/sand) bath
15: Stirrer bar/anti-bumping granules
16: Cooling bath
Rekristalisasi
Reklistalisasi adalah teknik pemurnian zat padat dari
pencemarnya yang dilakukan dengan cara
mengkristalkan kembali zat tersebut setelah dilarutkan
dalam pelarut yang sesuai. Prinsip dasar dari proses ini
adalah perbedaan kelarutan antara zat yang
dimurnikan dengan zat pencemarnya.
Cara Memilih Pelarut
yang Cocok:
• Dipilih zat pelarut yang hanya dapat melarutkan
zat yang akan dimurnikan dalam keadaan panas,
sedangkan zat pencampurnya tidak larut dalam
pelarut tersebut.
• Dipilih pelarut yang titik didihnya rendah untuk
dapat mempermudah proses pengeringan kristal
yang terbentuk.
• Titik didih pelarut hendaknya lebih rendah dari
pada titik leleh zat padat yang dilarutkan supaya
zat yang akan dilarutkan tidak terurai.
• Pelarut tidak bereaksi dengan zat yang akan
dilarutkan.
14
EKSTRASI
EKSTRAKSI
• Ekstraksi adalah pemisahan satu atau beberapa
bahan dari suatu padatan atau cairan.
• Ekstraksi dengan pelarut adalah pemisahan antar
bagian dari suatu bahan berdasarkan pada
perbedaan kelarutan atau kepolaran dari masing-
masing bagian bahan terhadap pelarut yang
digunakan
• Jenis pelarut yang digunakan merupakan faktor
penting dalam ekstraksi.
• Proses ekstraksi dapat dipisahkan menjadi:
pembuatan serbuk, pembasahan, penyarian, dan
pemekatan
Jenis Ekstraksi Dengan
Pelarut
1. Cara dingin
• Maserasi
• Perkolasi
2. Cara panas
• Refluk
• Soxhletasi
• Digesti
• Infus
• Dekok
15
KROMATOGRAFI
KROMATOGRAFI
• Kromatografi adalah teknik pemisahan campuran
didasarkan atas perbedaan distribusi dari
komponen-komponen campuran tersebut diantara
dua fase, yaitu fase diam (padat atau cair) dan
fase gerak (cair atau gas).
• Bila fase diam berupa zat padat yang aktif, maka
dikenal istilah kromatografi penyerapan (adsorption
chromatography).
• Bila fase diam berupa zat cair, maka teknik ini
disebut kromatografi pembagian (partition
chromatography).
Jenis Kromatografi
Berdasarkan Fase Gerak
Yang Digunakan
• Gas chromatography
• Liquid chromatography
Liquid Liquid
Chromatography (LLC)
• LLC adalah kromatografi pembagian dimana
partisi terjadi antara fase gerak dan fase diam
yang kedua-duanya zat cair. Dalam hal ini fase
diam tidak boleh larut dalam fase gerak.
• Umumnya sebagai fase diam digunakan air dan
sebagai fase gerak adalah pelarut organik.
Misalnya pada kromatografi kertas, sebagai fase
diam adalah air yang terserap pada serat selulosa
dari kertas.
Liquid Solid
Chromatography (LSC)
• LSC adalah kromatografi penyerapan. Sebagai
adsorben digunakan silika gel, alumina, penyaring
molekul atau gelas berpori dipak dalam sebuah
kolom dimana komponen-komponen campuran
dipisahkan dengan adanya fase gerak.
• Kromatografi kolom dan kromatografi lapis tipis
(TLC) merupakan teknik pemisahan yang masuk
golongan ini
Kromatografi Kertas
• Kromatografi kertas adalah kromatografi yang menggunakan
kertas selulosa murni yang mempunyai afinitas besar terhadap
air atau pelarut polar lainnya.
• Kromatografi kertas digunakan untuk memisahkan campuran
dari substansinya menjadi komponen-komponennya.
• Fase diam adalah air yang didukung oleh pelat serat selulosa,
fase mobil air dicampur pelarut organik.
• Lebih banyak digunakan untuk pemisahan senyawa non
polar, karena selulosa (kertas) bersifat polar.
• Pelarut bergerak lambat pada kertas, komponen-komponen
bergerak pada laju yang berbeda dan campuran dipisahkan
berdasarkan pada perbedaan bercak warna.
Kromatografi Lapis Tipis
• Kromatografi lapis tipis (KLT) adalah cara pemisahan
campuran senyawa menjadi senyawa murninya dan
mengetahui kuantitasnya yang digunakan.
• Pada cara penggunaan KLT hampir sama dengan
penggunaan Kromatografi kertas, hanya saja pada KLT
fase diamnya menggunakan plat gelas/ logam/
Aluminium foil sedangkan pada kromatografi kertas
menggunakan kertas saring/Kertas whatman
• Identitas komponen dijabarkan dalam harga Rf
(retardation factor) yang dalam penentuan kualitatif
dibandingkan dengan standar.
• Untuk tujuan kuantitatif digunakan KLT preparatif
(dikerok lalu senyawa diisolasi dalam pelarutnya).
Kromatografi Kolom
• Kromatografi kolom adalah kromatografi yang
menggunakan kolom sebagai alat untuk memisahkan
komponen-komponen dalam campuran.
• Merupakan kelanjutan dari KLT.
• Prinsip pemisahan, fase diam dan fase gerak sama
dengan KLT yaitu Didasarkan pada absorbsi komponen2
campuran dengan afinitas berbeda terhadap
permukaan fase diam.
• Absorben bertindak sebagai fase diam dan fase
geraknya adalah cairan yang mengalir membawa
komponen campuran sepanjang kolom.
• Sampel yang mempunyai afinitas besar terhadap
absorben akan secara selektif tertahan dan afinitasnya
paling kecil akan mengikuti aliran pelarut.
Like dissolve like
Maksudnya adalah suatu zat akan terlarut sempurna
di dalam pelarutnya jika keduanya memiliki
kepolaran yang sama.
GET BEST LUCK

Anda mungkin juga menyukai