Selama proses penelitian, larutan induk dan larutan standar disimpan pada suhu ± 4 oC.
(c) (d)
Kromatogram untuk larutan standar askorbat (a) 50 ppm; (b) 100 ppm; (c) 200 ppm;
dan (d) 300 ppm
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan oleh Anggraini (2020) Asam askorbat
terindikasi pada ekstrak mangrove Rhizopora apiculata yang dianalisis dengan HPLC
dengan konsentrasi 9.021 ppm.
2. UJI KUANTITATIF
Salah satu contoh uji kuantitatif dengan metode HPLC yang dilakukan oleh Sarmento
(2020) adalah Penentuan Kadar Parasetamol dan Kafein dengan Metode HPLC untuk
mengetahui kadar parasetamol dan kafein dalam sediaan tablet yang ada di masyarakat.
USP-32, jumlah tabel parasetamol dan kafein yang digunakan dalam pembuatan larutan
sampel sebanyak 20 tablet. Digunakan 60 tablet panadol karena akan dilakukan replikasi
sebanyak 3 kali.
Pengkondisian instrument HPLC dilakukan dengan cara mengalirkan fase gerak
melalui membran filter. Fase gerak yang digunakan adalah kecepatan alir 2 mL/menit.
Kolom reversed phase C18 yang digunakan adalah kolom panjang 4,6 mm x 10 cm
8000000
6000000
4000000
2000000
0
0 50 100 150 200 250 300 350
Konsentrasi (ppm)
Berdasarkan data hasil percobaan, luas area kandungan sampel yang diduga paracetamol
(11705288), berada pada rentang deret standar paracetamol (10093086-12261550).
Sehingga kadar paracetamol dapat dihitung menggunakan persamaan garis
y = 39646 x + 234188
Sehingga,
y = 39646 x + 234188
11705288 = 39646 x + 234188
11705288-234188
x = 39646
x = 289,3381 ppm
8000000
6000000
4000000
2000000
0
0 20 40 60 80 100 120 140 160
Konsentrasi (ppm)
Berdasarkan data hasil percobaan luas area kandungan sampel yang diduga kafein
(2164128) berada di luar rentang deret standar kafein ( < 2164416), sehingga kadar
kafein dalam sampel dihitung menggunakan perbandingan standar dengan sampel,
yaitu konsentrasi dan luas areanya.
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan oleh Sarmento (2020), diperoleh
kadar paracetamol dan kafein dalam sampel obat masing-masing sebesar 592,9070
mg/tablet dan 51,2293 mg/tablet. Hasil tersebut mendekati kadar yang tercantum pada
kemasan obat yaitu paracetamol sebanyak 600 mg/tablet dan kafein sebanyak 50
mg/tablet.
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, Novi dan Putri Desmaniar. 2020. Optimasi penggunaan High Performance Liquid
Chromatography (HPLC) untuk Analisis Asam Askorbat Guna Menunjang Kegiatan
Praktikum Bioteknologi Kelautan. Jurnal Penelitian Sains. Vol. 22 No. 2.
Kusuma, Arif Satria Wira dan Raisha Metantryana Hajar Ismanto. 2016. Penggunaan
Instrumen High-Performance Liquid Chromatography sebagai Metode Penentuan
Kadar Kapsaisin pada Bumbu Masak Kemasan “Bumbu Marinade Ayam Special”
Merek Sasa. Jurnal Farmaka. Vol. 8 No. 2.
LPPT UGM. 2018. Peralatan Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu. Yogyakarta:
UGM Press.
Sarmento, Zigela Luis Corvelo., Olivia Santavena Goncalves Rangdi., Benilda Mariaa
Cesario De Sena., dan Kadek Nadia Martha Dewi. 2020. Penetapan Kadar Parasetamol
dan Kafein Dengan Metode High Performance Liquid Chromatography (HPLC).
Cakra Kimia (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry). Vol. 8 No. 2.