ABSTRAK.
Pada penelitian ini dibuat gula cair dari tepung tapioka yang dihidrolisis dengan enzim. Hidrolisis
enzimatis pati terdiri dari dua tahapan yaitu liquifikasi dan sakarifikasi. Pada proses liquifikasi
digunakan enzim á-amilase untuk memecah pati yang mengandung amilosa dan amilopektin
menjadi dekstrin. Selanjutnya pada tahapan kedua proses sakarifikasi, dimana dekstrin dihidolisa
menjadi glukosa dengan bantuan enzim glukoamilase. Volume enzim cair yang ditambahkan
adalah 0,3; 0,4; dan 0,5 ml sedangkan konsentrasi substrat divariasikan 25%; 33,3%; dan 40%.
Hasil terbaik diperoleh pada konsentrasi substrat 33,3% dan volume enzim sebesar 0,3 ml, yaitu
memiliki kecepatan hidrolisis yang paling cepat untuk proses liquifikasi dan sakarifikasi.
9
10 Jurnal Fluida Volume 11, No. 2, Nopember 2015, Hlm. 9 -14
pemekatan filtrat dengan cara memanaskan variasi volume á-amilase yang ditambahkan
hingga suhu 70C dan diperoleh filtrat atau diamati dari perubahan nilai Brix pada
gula cair yang lebih kental dengan Brix antara larutan. Perubahan nilai Brix dalam rentang
43% - 80%. waktu hidrolisis dapat dilihat pada gambar 1.
ANALISIS
kecepatan proses liquifikasi. Pada menit ke 30 produk. Bila jumlah enzim ditingkatkan
nilai Brix untuk semua larutan dengan variasi makin banyak substrat yang ada akan diubah
volume enzim mendekati nilai yang sama menjadi produk hingga suatu ketika jumlah
yaitu 25% - 27%. enzim berlebih namun substrat habis.
Akibatnya penambahan jumlah enzim tidak
akan mengubah grafik kecepatan reaksi vs
konsentrasi enzim (Adhiyanto, 2006). Begitu
pula dengan perubahan konsentrasi substrat
dengan pemberian volume enzim yang
konstan, jumlah substrat yang dapat diubah
adalah sebanding dengan enzim yang
ditambahkan. Dengan demikian pada suatu
ketika konsentrasi substrat lebih kecil dan
habis terhidrolisis sehingga tidak akan terjadi
lagi kenaikan produk untuk setiap kenaikan
waktu liquifikasi (nilai Brix konstan setelah
rentang waktu tertentu).
Gambar 2. Grafik hubungan kenaikan Brix selama
rentang waktu tertentu dengan variasi konsentrasi
substrat pada proses liquifikasi (0,3 ml á-amilase). SAKARIFIKASI
penambahan 0,4 ml glukoamilase untuk substrat yang dihidrolisis telah habis sehingga
mencapai nilai Brix di atas 30%. Sedangkan produk yang terbentuk konstan setelah
larutan dengan penambahan 0,5 ml rentang waktu tertentu.
glukoamilase kenaikan nilai Brixnya lamban
dan cukup lama. Pada saat menit ke 70 hanya
mampu mencapai nilai Brix 29%. Hal ini HASIL ANALISIS KUALITATIF
kemungkinan disebabkan awal liquifikasi
yang terjadi tidak optimum dan berpengaruh
No. Nama Uji Hasil Pengamatan
terhadap jumlah dekstrin yang dihasilkan.
1 Uji Terjadi prubahan warna
Amilum dari putih menjadi
warna biru tua. Hal ini
menandakan adanya
kandungan amilum pada
suspensi pati.
2 Uji Pada saat diteteskan
Dekstrin lugol, suspensi dan lugol
tidak bercampur, setelah
ditambahkan alkohol,
larutan menjadi
Gambar 4. Grafik hubungan kenaikan Brix selama tercampur dan warnanya
rentang waktu tertentu dengan variasi konsentrasi berubah menjadi
substrat pada proses Sakarifikasi (0,3 ml á-amilase)
kuning. Hal ini
Percobaan selanjutnya adalah menunjukkan adanya
sakarifikasi untuk konsentrasi substrat yang dekstrin pada larutan
berbeda sedangkan jumlah glukoamilase 3 Uji Terbentuk endapan
yang digunakan konstan sebesar 0,3 ml, Benedict berwarna merah bata.
disesuaikan dengan á-amilase yang Hal ini menunjukkan
digunakan pada liquifikasi sebelumnya. adanya kandungan
Gambar 4 menunjukkan bahwa pada substrat glukosa / gula pereduksi
33,3% mampu mencapai nilai Brix 32% pada pada produk akhir
menit ke 10 , dan selanjutnya diikuti dengan hidrolisis pati.
substrat 40% yang mampu mencapai Brix
32% pada menit ke 45. Kenaikan Brix terjadi
SIMPULAN
secara bertahap dan lebih lama kemungkinan
karena pada substrat 40% terdapat lebih
Gula cair dapat dihasilkan dari
banyak dekstrin yang akan diubah sedangkan
hidrolisis pati dengan bantuan á-amilase dan
volume glukoamilase yang digunakan
glukoamilase pada perbandingan 1:1.
konstan yaitu 0,3 ml, sehingga sakarifikasi
Kecepatan hidrolisis yang optimum diperoleh
berlangsung lebih lama daripada substrat
pada penambahan volume enzim sebanyak
30%. Sedangkan untuk substrat 25%,
0,3 ml dengan substrat 33,3% yaitu sebesar
kenaikan nilai Brix tidak terlalu signifikan
32% Brix, dengan total waktu liquifikasi dan
dan langsung menjadi konstan pada Brix
sakarifikasi 40 menit.
sekitar 23%. Hal ini dikarenakan jumlah
14 Jurnal Fluida Volume 11, No. 2, Nopember 2015, Hlm. 9 -14