Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayahNya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah mata kuliah Kapita Selekta Kimia Analitik dengan
judul Ekstraksi Minyak Zaitun (Olive oil) Menggunakan Metoda Sokletasi
dengan Pretreatment NaCl dan Penambahan Surfaktan Kemudian shalawat
beserta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah
memberikan pedoman hidup yakni Al-Quran dan sunnah untuk keselamatan umat
di dunia.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Kapita Selekta
Kimia Analitik. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada Bapak Zul Afkar dan Bapak Alizar selaku dosen pembimbing
mata kuliah Kapita Selekta Kimia Analitik dan kepada segenap pihak yang telah
memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.
Akhirnya penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangankekurangan dalam penulisan makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.
Padang
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI.............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A.
Latar Belakang.................................................................................. 1
B.
Rumusan Masalah.............................................................................. 2
C.
Tujuan............................................................................................. 2
B.
Ekstraksi.......................................................................................... 5
C.
NaCl............................................................................................... 9
D.
Surfaktan....................................................................................... 10
B.
Prosedur Penelitian...........................................................................14
BAB IV PEMBAHASAN............................................................................15
A.
B.
C.
BAB V PENUTUP.................................................................................... 18
A.
Kesimpulan.................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 19
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Esktraksi minyak zaitun dari buah zaitun oleh produsen selama ini
dilakukan dengan metoda konvensional atau secara tradisional yaitu
dengan cara mengepres buah zaitun yang telah matang menggunakan
pompa hidrolik. Metoda ini sangat sederhana dan dapat menghasilkan
minyak zaitun yang murni, tetapi minyak yang dihasilkan banyak
mengandung pengotor. Sehingga minyak harus dipisahkan terlebih dahulu
dari pengotor dan membutuhkan biaya yang besar. Alternatif lain yang
dapat diguanakan dalam mengekstrak minyak zaitun yaitu menggunakan
metoda sokletasi dengan pelarut organik.
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionata
Superdivision : Spermatophyta
Division : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subklas : Asteridae
Famili : Oleaceae
Genus : Olea
Bunga kecil-kecil berwarna putih atau krem, panjang bunga 6-10 mm.
Bunga berkembang pada bulan Oktober sampai Maret. Buahnya ovoid,
kecil berwarna hijau muda dengan bercak putih, berubah warna menjadi
ungu gelap ketika buah matang, dengan diameter 10mm, berbentuk tajam.
a. Asam lemak tak jenuh dengan kadar 70-80%. Asam jenis ini
memiliki keistimewaan yakni menjadi cair pada suhu normal.
Asam lemak ini dibagi menjadi asam oleat dan asam linoleat.
b. Asam lemak jenuh dengan kadar 8-10%. Asam jenis ini memiliki
kelebihan memadat pada suhu normal. Asam lemak ini dibagi
menjadi asam palmitat dan asam stearat.
1. Ekstrak
aktif
dari
simplisia
nabati
atau
simplisia
hewani
a. Ekstrak
kering,
memiliki
konsentrasi
kering
dan
mudah
b. Ekstrak kental, sediaan ini kuat dalam keadaan dingin dan tidak
dapat dituang, kandungan airnya berjumlah sampai 30%.
2. Pembuatan serbuk
3. Pembasahan
kesempatan
sebesar-besarnya
kepada
cairan
penyari
4. Penyarian
5. Metode penyarian
a. Maserasi
b. Infundasi
dengan
cara
menambahkan
serbuk
dengan
air
c. Soxhletasi
d. Perkolasi
10
Cara
kerja
ektraktor
soxhlet
adalah
larutan
pengekstrak
ditempatkan pada labu alas bulat. Kemudian sampel yang telah dibungkus
dengan kertas saring ditempatkan pada tabung ektraktor. Bagian ujung atas
merupakan pendingin gondok. Ekstraktor soxhlet ini merupakan ektraktor
kontinyu, pelarut pada labu dipanaskan dan akan menguap, terkondensasi
pada pendingin gondok, selanjutnya pelarut akan masuk pada ektraktor.
Apabila pelarut telah mencapai batas atas kapiler pelarut yang telah kontak
dengan sampel akan masuk pada labu. Begitu seterusnya.
Setelah diekstraksi hasilnya didestilasi untuk memisahkan suatu zat
dengan zat yang lainnya (pengotor). Destilasi adalah teknik di mana dua
atau lebih zat dengan titik didih yang berbeda dapat dipisahkan satu sama
lain. Sebagai contoh, air tawar dapat diperoleh dari air laut (air yang
mengandung garam) dengan distilasi.
C. NaCl
Mekanisme pengawetan dengan pemberian garam dapur adalah,
garam dapur memiliki tekanan osmotik yang tinggi, sehingga dapat
mengakibatkan plasmolisis bakteri. Garam dapur bersifat higroskopis,
yaitu mampu menarik air, ion-ion Cl-1 dapat meracuni mikroorganisme.
Larutan garam dapur dapat mengurangi kelarutan oksigen, garam dapat
mengakibatkan sel-sel mikroorganisme peka terhadap CO2.
Kelarutan garam yang tinggi dapat menghambat penyerapan (up
take) air dan hara oleh tanaman seiring dengan terjadinya peningkatan
tekanan osmotik. Secara khusus, kegaraman yang tinggi menimbulkan
keracunan tanaman, terutama oleh ion Na+ dan Cl-. Beberapa tanaman
peka terhadap kegaraman (<4 ds.m-1) seperti apel, jeruk dan kacangkacangan, tanaman lain nisbi tahan kegaraman (4-10 ds.m-1) seperti padi,
kentang, mentimun, sorgum dan jagung dan tanaman lainnya lebih tahan
kegaraman (>10 ds. m-1) seperti kapas, bayam dan kurma.
11
4. Kerusakan membran
5. Pengaruh simbion
7. Memutihnya klorofil
D. Surfaktan
12
13
(AE) dan alkil etoksilat sulfat (AES). Surfaktan dari turunan minyak bumi
dan gas alam ini dapat menimbulkan pencemaran terhadap lingkungan,
karena surfaktan ini setelah digunakan akan menjadi limbah yang sukar
terdegradasi. Disamping itu, minyak bumi yang digunakan merupakan
sumber bahan baku yang tidak dapat diperbaharui. Masalah inilah yang
menyebabkan banyak pihak mencari alternatif surfaktan yang mudah
terdegradasi dan berasal dari bahan baku yang dapat diperbaharui.
Surfaktan yang biasanya digunakan dalam proses ekstraksi adalah sorbiton
monoleat dan sorbitol.
1. Sorbiton Monoleat
2. Sorbitol
14
15
Ekstraktor soxhlet
Oven
Alat-alat gelas
Timbangan analitik
Buah zaitun
Larutan NaCl ( 0.1M, 0.5M, 2M, dan 4M)
Larutan heksana
Surfaktan (sorbiton monoleat)
5. Kertas saring
B. Prosedur Penelitian
1. Preparasi Sampel
Sampel pada penelitian ini adalah buah dari tanaman zaitun (Olea
europaea). Buah zaitun dikeringkan menggunakan oven pada suhu 70C
hingga kering. Kemudian buah zaitun diekstraksi menggunakan beberapa
pelarut diantaranya petrelium eter, heksana, dan etanol untuk mengetahui
pelarut terbaik dalam mengekstrak minyak zaitun. Pelarut terbaik
16
17
BAB IV PEMBAHASAN
A. Ekstraksi Minyak Zaitun
Ekstraksi minyak zaitun menggunakan beberapa pelarut yaitu
heksana, etanol, dan petroleum eter. Dari ketiga pelarut yang digunakan
heksana merupakan pelarut terbaik dalam ekstraksi, seperti pada gambar
dibawah.
18
19
20
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa :
1.
sebanyak 10%.
2. NaCl dapat meningkatkan hasil ekstraksi minyak zaitun karena
terjadinya proses osmosis yang menyebabkan pecahnya dinding sel dari
buah zaitun. Pada NaCl 2M didapatkan hasil ekstraksi minyak
maksimum sebesar 16%.
3. Penambahan surfaktan pada pelarut juga meningkatkan hasil ekstraksi
minyak karena sifat dari surfaktan yang dapat mengikat minyak dalam
buah zaitun. Hasil ekstraksi minyak yang didapatkan setelah
penambahan surfaktan adalah 25%.
21
DAFTAR PUSTAKA
22