P1. EKSTRAKSI
JURUSAN FARMASI
2023
A. Judul Percobaan
Percobaan 1 Ekstraksi
B. Tujuan Percobaan
Mahasiswa dapat memahami prinsip ekstraksi dan melakukan ekstraksi
simplisia dengan berbagai metode ekstraksi.
C. Pendahuluan
Tanaman obat tersebar luas di seluruh Indonesia dan sudah sejak
zaman dahulu digunakan pemanfaatannya. Tanaman obat memiliki banyak
aktivitas farmakologis yang berguna untuk tubuh, salah satunya tanaman
kunyit, sambiloto, dan secang. Zat aktif yang berguna bisa diambil dengan
metode ekstraksi.
Ekstraksi adalah metode pengambilan zat aktif yang ingin
digunakan dengan prinsip perpindahan massa zat ke dalam suatu pelarut.
Perpindahan mulai terjadi pada lapisan antar muka lalu berdifusi masuk ke
pelarut. Hasilnya adalah cairan kental yang disebut ekstrak. Ekstrak
diperoleh setelah mengekstraksi simplisia dari tanaman obat yang
digunakan. Simplisia dilarutkan dengan pelarut yang sesuai untuk
memisahkan zat aktif dengan zat yang lain yang tidak digunakan.
Kemudian, semua pelarut yang digunakan diuapkan sehingga didapat
massa yang diolah untuk memenuhi mutu dan syarat sediaan ekstraksi
yang baik (Saputra et al., 2020).
Metode ekstraksi berdasarkan penggunaan suhunya dibagi menjadi
dua, yaitu metode maserasi dan metode perkolasi. Metode maserasi adalah
ekstraksi yang paling sederhana. Sementara metode perkolasi
menggunakan alat khusus, yaitu perkolator. (Putri et al., 2022).
Selanjutnya, ada metode ekstraksi cara panas. Cara ini menggunakan
panas secara otomatis dalam prosesnya. Beberapa metode cara panas
adalah refluks, soklet, dan infusa. Refluks digunakan ketika ekstraksi
menggunakan senyawa volatile. Soklet digunakan pada pelarut organik
tertentu dengan penyaringan berulang. Sementara infusa atau dekoktasi
adalah metode ekstraksi dengan pelarut air yang harus mencapai suhu
90oC selama 30 menit (Sudarwati & Fernanda, 2019).
D. Bahan dan Alat
1. Bahan
Serbuk simplisia kunyit (Curcuma domestica), sambiloto
(Androgaphis paniculata), secang (Caesalpina sappan), pelarut etanol
96%, dan akuades.
2. Alat
Sepeangkat alat maserasi (erlenyemeyer 250 mL), thermometer,
seperangkat alat soklett, seperangkat alat infusa/dekok, waterbath,
kompor listrik, cawan porselen, batu didih, kain flannel, kertas saring,
jarum, benang, batang pengaduk, corong, gelas ukur, deksikator, dan
vial.
E. Cara Kerja
1. Sokletasi
Simplisia
Ditimbang masing-masing 50 gram.
Dibungkus dengan ketas saring
Dijahit rapat sekelililing kertas
Disisakan benang +/- 20 cm
Dirangkai alat dengan dipasang labu alas bulat pada heating mantle dan
alat penyari soklet di atas labu alas bulat
Serbuk simplisia terbungkus
Dimasukan ke dalam alat penyari soklet
Ditambahkan etanol 96% sebanyak 200 ml (untuk 2x sirkulasi)
Ditambahkan batu didih agar pemanasan lebih merata
Dipasang kondensor pada alat sokletasi
Diatur aliran air yang masuk dan keluar
Dinyalakan hating mantle
Dilakukan penyarian selama 2 jam dan dicatat sirkulasinya per jam
Ditunggu hingga dingin
Dipisahkan antara sari dengan bagian yang tidak terlarut dengan
penyaringan melalui kertas saring
Filtrat
Ditimbang bobot awal cawan sebelum digunakan untuk pemekatan
ekstrak
Dipekatkan diatas penangas air (waterbath) hingga diperoleh ekstrak
kental
Ekstrak kental
Dihitung rendemen
Hasil
2. Dekoksi
Simplisia
Ditimbang 50 gram
Dimasukkan dalam panic infusa (bagian atas)
Ditambahkan akuades 250 ml
Panci infusa
Hasil