FARMAKOGNOSI II
Disusun Oleh :
Karenina Tantri
066120017
4A
LABORATORIUM FARMASI
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2022
BAB I
PENDAHULUAN
METODE KERJA
2.1.2 Bahan
1. Aqua destilata
2. Biji Kopi bubuk
3. Jahe
4. Kunyit
2.2 Cara Kerja
2.2.1 Cara Kerja Infusa
1. Ditimbang 8 gram serbuk simplisia kunyit
2. Dipanaskan penangas air pada panci infusa
3. Dimasukkan simplisia dan air sebanyak 800 mL ( 1: 10 ) ke dalam panci
infusa bagian atas
4. Proses ekstraksi dimulai ketika suhu pada panci bagian atas mencapai 90 ℃
5. Dilakukan pemanasan selama 15 menit
6. Disaring ekstrak dan dilakukan penguapan untuk mendapatkan ekstrak
kental
2.2.2 Cara Kerja Dekokta
1. Ditimbang 8 gram serbuk simplisia kunyit
2. Dipanaskan penangas air pada panci infusa
3. Dimasukkan simplisia dan air sebanyak 800 mL ( 1: 10 ) ke dalam panci
infusa bagian atas
4. Proses ekstraksi dimulai ketika suhu pada panci bagian atas mencapai 90 ℃
5. Dilakukan pemanasan selama 30 menit
6. Disaring ekstrak dan dilakukan penguapan untuk mendapatkan ekstrak
kental
2.2.3 Metode Destilasi
1. Dipotong – potong jahe segar kecil kecil
2. Disiapkan set alat destilasi
3. Dimasukkan 50 gram sampel ke dalam labu alas bulat 250 mL, labu diisi
dengan aquadest hingga setengah volume labu
4. Dimulai pemanasan
5. Destilasi dihentikan jika sudah diperoleh destilat sebanyak 100 mL atau
yang telah dipanaskan selama 1-1,5 jam
6. Dicatat volume destilat yang diperoleh
7. Dibiarkan destilat beberapa saat hingga terbentuk 2 fase
8. Dipisahkan minyak atsiri dan air yang ada di dalam campuran
menggunakan corong pisah
9. Dicatat volume minyak atsiri yang diperoleh.
BAB III
8 3,52 44 %
3.1.2 Dekokta
8 2,77 34,625 %
3.1.3 Destilasi
300 165 55 %
3.2 Perhitungan
3.2.1 Infusa
Berat ekstrak (g)
%Rendemen = × 100%
Berat simplisia (g)
3,52 gram
= × 100%
8 gram
= 44%
3.2.2 Dekokta
Berat ekstrak (g)
%Rendemen = × 100%
Berat simplisia (g)
2,77 gram
= × 100%
8 gram
= 34,625 %
3.2.3 Destilasi
Berat minyak atsiri(g)
%Minyak Atsiri = × 100%
Berat simplisia (g)
165 ml
= × 100%
300 gram
= 55 %
3.3 Pembahasan
Pada praktikum ini dilakukan ekstraksi metode panas yaitu infusa, dekokta, dan
destilasi. Ekstraksi metode panas yaitu metode ekstraksi yang menggunakan
pemanasan dalam mengekstraksi simplisia dengan pelarut yang lebih sedikit dan
waktu yang digunakan lebih cepat. Syaratnya simplisia harus tahan pemanasan dan
pelarutnya yang tidak mudah menguap.
Infusa adalah ekstraksi padat cair yang dibuat dengan mengekstraksi simplisia
nabati dengan air pada suhu 90˚C selama 15 menit. Pembuatan dengan cara
pemanasan simplisia di atas pemanas air selama 15 menit terhitung mulai suhu
mencapai 90˚C sambil sesekali diaduk. Setelah itu diangkat dan dilakukan penyarian
dalam keadaan panas. Infusa merupakan ekstraksi yang menggunakan pelarut polar
yaitu air. Infusa diperuntukkan untuk simplisia nabati yang tidak keras seperti daun,
bunga, dan lain sebagainya.
Dekokta merupakan ekstraksi padat cair yang dibuat menggunakan pelarut air
dengan mengekstraksi simplisia nabati dengan air pada suhu 90˚C selama 30 menit.
Dekok diperuntukkan untuk simplisia nabati yang keras seperti kayu, batang, biji dan
lain sebagainya. Selain itu dekok juga dapat digunakan untuk menyari simplisia yang
tidak mengandung minyak atsiri, dan pada bahan bahan dimana bagian-bagiannya
tahan terhadap penghangatan.
Prinsip dari metode infusa dan dekokta yaitu kita harus mempersiapkan 1 unit
panci yang terdiri dari 2 buah panci yang saling bisa ditumpuk panci yang di atas
digunakan untuk menaruh bahan yang akan di ekstraksi (air dan sampel simplisia),
sementara panci yang di bawah diisi air sehingga panas yang diterima panci atas tidak
langsung berhubungan dengan api. Ketika panci bawah airnya sudah mendidih pada
suhu 100°C maka panci yang berada diatas yang berisi simplisia dan pelarut hanya
bersuhu 90°C dan ektraksi bisa mulai dihitung yaitu 15 – 20 menit untuk infusa dan
30 menit untuk dekokta.
Kelebihan metode destilasi yaitu dapat memisahkan zat dengan perbedaan titik
didih yang tinggi dan produk dihasilkan benar-benar murni jika caranya benar.
Kekurangan metode destilasi yaitu hanya dapat memisahkan zat yang memiliki
perbedaan titik didih yang tinggi serta biaya penggunaan alat ini relatif mahal.
Persentase rendemen yang dihasilkan dari ekstraksi infusa kunyit adalah 44%.
Persentase rendemen yang dihasilkan dari ekstraksi dekokta biji kopi adalah 34,625%.
Menurut literatur hasil ekstraksi yang baik yaitu lebih dari 10%, yang berarti hasil ini
memenuhi standar. Persentase rendemen yang dihasilkan dari ekstraksi destilasi jahe
adalah 55 %, hasil ini sesuai literatur.
BAB IV
KESIMPULAN
Dari praktikum yang berjudul “Ekstraksi Metode Panas” ini dapat disimpulkan
bahwa:
• Ekstraksi metode panas dilakukan menggunakan pemanasan sehingga zat aktif yang
diekstrak harus tahan panas dan pelarut yang digunakan tidak mudah menguap.
• Prinsip dari infusa dan dekokta adalah perebusan, sedangkan prinsip dari destilasi
adalah pemanasan dengan perbedaan titik didih dari zat aktif dan pelarut.
• Hasil rendemen infusa kunyit yaitu sebesar 44%.
• Hasil rendemen dekokta biji kopi yaitu sebesar 34,625%.
• Hasil rendemen destilasi rimpang jahe yaitu 55%.
DAFTAR PUSTAKA
Astuti. A., Antriana, N., Zelpia., 2017. Biji Mahoni (Swietenia mahagoni) Menurunkan
Glukosa Darah Pada Diabetes Mellitus Tipe II. Jurnal IPTEKS Terapan, 11(i3),
187-193.
Clarita, K., 2019. Efek Antihiperglikemik Infusa Biji Alpukat (Persea americana Mill.)
Pada Mencit Jantan Galur Swiss yang Terbebani Sukrosa. Universitas Sanata
Dharma, Yogyakarta, Indonesia.
Khopkar, S.M. 2003. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: Universitas Indonesia Press.
Marjoni, S. 2016. Dasar-dasar Fitokimia Untuk Diploma III Farmasi. Jakarta: Trans Info
Media.
Poeloengan, M., Praptiwi. 2010. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis
(Garcinia mangostana Linn). Media Penelitian Kesehatan, 20 (2): 65-69.
Prasetyowati, Retno Pratiwi, Fera Tris O. 2010. Pengambilan Minyak Biji Alpukat
(Persea Americana Mill) Dengan Metode Ektraksi. Jurnal Teknik Kimia.
Palembang: Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya.
LAMPIRAN