Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

FARMAKOGNOSI II

“PENGARUH PERBANDINGAN PELARUT ETANOL-AIR TERHADAP


KADAR TANIN PADA SOKLETASI DAUN GAMBIR (Uncaria gambir Roxb)”

Dosen Pengampu : 1. Apt. Dra. Ike Yulia Wiendarlina, M.Farm


2. Apt. Novi Fajar Utami, M.Farm
3. Yulianita, M.Farm
4. Marybet Tri Retno, M.Farm
5. Asri Wulandari, M.Farm
6. Fitria Dewi Sulistiyono, M.Si.
Asisten Dosen : Annisa Huzainiah
Disusun Oleh
Karenina Tantri
066120017
4A

LABORATORIUM FARMASI
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Tujuan
1. Dapat mempelajari cara ekstraksi sokletasi
2. Dapat menghitung rendemen ekstrak
2.1.Dasar Teori
Simplisia adalah bahan alam yang digunakan sebagai obat yang belum mengalami
pengolahan apapun juga, kecuali dinyatakan lain, berupa bahan yang telah
dikeringkan (Depkes RI, 1979).
Ekstraksi adalah pemisahan satu atau beberapa bahan dari suatu padatan atau
cairan dengan bantuan pelarut. Ekstraksi juga merupakan proses pemisahan satu atau
lebih komponen dari suatu campuran homogen menggunakan pelarut cair (solven)
sebagai separating agen. Pemisahan terjadi atas dasar kemampuan larut yang berbeda
dari komponen-komponen dalam campuran (Wibawa, 2012).
Sokletasi merupakan salah satu metode ekstraksi yang biasanya digunakan untuk
esktraksi lemak pada suatu bahan makanan. Metode Soxhlet ini dipilih karena pelarut
yang digunakan lebih sedikit (Efisien Bahan) dan larutan sari yang dialirkan melalui
sifon tetap tinggal dalam labu, sehingga pelarut yang digunkan untuk mengekstrak
sampel selalu baru dan meningkatkan laju ekstraksi (Harper, 1979).
Gambir adalah sejenis getah yang dikeringkan yang berasal dari ekstrak remasan
daun dan ranting tumbuhan bernama gambir (Uncaria gambir Roxb.). Kegunaannya
adalah sebagai zat pewarna industri tekstil, ramuan makan sirih, ramuan obat,
penyamak kulit dan ramuan cat. Gambir juga dapat menghambat pertumbuhan jamur
dan cukup menghambat dalam pertumbuhan bakteri dan anti jamur (Pizzi, 1983).
Tanin adalah senyawa organik yang terdiri dari campuran senyawaan polifenol
kompleks, dibangun dari elemen C, H dan O serta sering membentuk molekul besar
dengan berat molekul lebih besar dari 2000. Tanin adalah suatu senyawa polifenol
dan dari struktur kimianya dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu tanin
terhidrolisis (hidrolizable tannin) dan tanin terkondensasi (Pambayun dkk., 2007).
BAB II

METODE KERJA

2.1. Alat dan Bahan

2.1.1. Alat

1. Alat sokletasi
2. Evaporator
3. Timbangan analitik
2.1.2 Bahan
1. Aquadest
2. Daun Gambir
3. Etanol teknis 96%

2.2. Cara Kerja

1. Ditimbang simplisia kering daun gambir sebanyak 500 gram .


2. Dimasukan simplisia tersebut ke dalam tabung soklet.
3. Diisi labu soklet dengan pelarut etanol-air.
4. Proses sokletasi dilakukan dengan pemanasan selama ±8 jam pada titik didih
pelarut.
5. Hasil ekstraksi lalu dievaporasi untuk memisahkan pelarut dengan ekstraknya.
6. Kemudian ekstrak gambi ditimbang untuk mengukur besar rendemennya.
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Pengamatan

Pengamatan Hasil
Nama simplisia Daun Gambir (Uncaria gambir Roxb )
Berat Simplisia ( g ) 500 gram
Berat Ekstrak ( g ) 20,07 gram
% Rendemen 6,76 %

3.2 Perhitungan

𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑒𝑘𝑠𝑡𝑟𝑎𝑘
% Rendemen ekstrak = 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑠𝑒𝑟𝑏𝑢𝑘 𝑠𝑖𝑚𝑝𝑙𝑖𝑠𝑖𝑎 𝑥 100%

20,07 𝑔𝑟𝑎𝑚
= 𝑥 100%
500 𝑔𝑟𝑎𝑚

= 4,014 %
3.3 Pembahasan

Di Indonesia sumber tanin yang paling banyak adalah bakau-bakauan yang tumbuh
di hutan mangrove, yang tersebar luas dari Aceh sampai Irian Jaya. Selain jenis bakau,
tanin dapat juga ditemukan pada jenis-jenis dari hutan tanaman industri seperti akasia,
pinus, ekaliptus dan sebagainya.

Tanin memiliki sifat umum, yaitu memiliki gugus phenol dan bersifat koloid. Karena
itu di dalam air bersifat koloid dan asam lemah. Semua jenis tanin dapat larut dalam air.
Kelarutannya besar, dan akan bertambah besar apabila dilarutkan dalam air panas. Begitu
juga tanin akan larut dalam pelarut organik seperti metanol, etanol, aseton dan pelarut
organik lainnya. Tanin mempunyai berat molekul tinggi dan cenderung mudah dioksidasi
menjadi suatu polimer, sebagian besar tanin bentuknya amorf dan tidak mempunyai titik
leleh. Tanin berwarna putih kekuning-kuningan sampai coklat terang, tergantung dari
sumber tanin tersebut. Tanin berbentuk serbuk atau berlapis-lapis seperti kulit kerang,
berbau khas dan mempunyai rasa sepat (astrigent).

Metode ekstraksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekstraksi dengan soklet.
Ekstraksi dengan soklet memberikan ekstrak yang lebih tinggi dari metode maserasi
(tanpa pemanasan). Ekstraksi dengan soklet meggunakan pemanasan yang diduga
memperbaiki kelarutan ekstrak. Selain itu pelarut yang digunakan dalam ekstraksi soklet
ini adalah memakai pelarut yang dalam keadaan segar hasil proses destilasi pada
perangkat alat ekstraksi sokletasi.

Hasil rendemen yang di dapatkan pada praktikum maserasi ini adalah sebesar 4,014
% dari berat simplisia awal yaitu 500 gram dan berat ekstrak 20,07 gram. Hasil rendeman
ini terbilang kecil jika dibandingkan dengan hasil rendemen pada jurnal yaitu 38 % dari
berat simplisia awal hanya 10 gram. Perbedaan ini dapat terjadi karena kesalahan pada
saat proses sokletasi atau bahan baku yang mungkin dalam keadaan kurang baik.
BAB IV

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil praktikum “ Pengaruh Perbandingan Pelarut Etanol-Air Terhadap


Kadar Tanin Pada Sokletasi Daun Gambir (Uncaria gambir Roxb)” maka dapat
disimpulkan bahwa :

1. Ekstraksi adalah pemisahan satu atau beberapa bahan dari suatu padatan atau
cairan dengan bantuan pelarut
2. Sokletasi adalah salah satu cara penyarian dengan memakai pelarut organik dan
dengan menggunakan alat soklet.
3. Jenis pelarut yang digunakan adalah etanol dan aquades
4. Hasil rendemen pada praktikum kali ini adalah 4,014 %
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. 1979. Farmakope Indonesia edisi III. Jakarta : Departemen Kesehatan

Republik Indonesia.

Harper. H.A 1979. Biokimia. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Irianty, Sri Rozanna. Silvia Reni. 2014. Pengaruh Perbandingan Pelarut Etanol-Air

Terhadap Kadar Tanin Pada Sokletasi Daun Gambir (Uncaria gambir Roxb).
Pekan Baru : Univesitas Riau.

Pambayun,R., Gardjito M., Sudarmaji, S., dan Kuswanto, K. 2007. Kandungan Fenol dan

Sifat Anti Bakteri dari Berbagai Jenis Ekstrak Produk Gambir (Uncaria Gambir

Roxb), Majalah Farmasi Indonesia 18 (3), 141-146

Pizzi, A. 1983. Tannin-Based Wood Adhesives. In A. Pizzi. Ed. Wood Adhesives

Chemistry and Technology. Marcel Dehler, Inc. New York. Pp: 178-243.

Wibawa, Indra. 2012. Ekstraksi Cair-Cair. Lampung: Universitas Lampung.


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai