BAB III
METODE PRAKTIKUM
1. Alat
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah bejana
penampung (toples), gelas ukur, kertas saring, perkolator, sendok tanduk, dan
timbangan.
2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah aluminium foil ,
etanol, dan sampel biji kopi (Coffea arabica L.).
B. Cara Kerja (Najib dkk, 2019)
1. Metode Maserasi
Metode maserasi dilakukan dengan cara dimasukkan serbuk simplisia
sebanyak 500 gram ke dalam bejana maserasi (toples), kemudian ditambah
cairan penyari 1.100 mL etanol, ditutup, dan dibiarkan selama 3 hari sambil
diaduk berulang-ulang. Setelah 3 hari, disaring ke dalam bejana penampung.
2. Metode Perkolasi
Metode perkolasi dilakukan dengan cara ditimbang serbuk simplisia
sebanyak 50 gram, kemudian dibasahi serbuk simplisia dengan cairan penyari.
Disiapkan alat percolator setelah itu dimasukkan serbuk simplisia ke dalam alat
percolator , kemudian di tambahkan cairan penyari sebanyak 120 mL etanol,
kemudian di diamkan selama 24 jam. Setelah itu di buka kran perkolator
kemudian dibiarkan cair mengalir. Ditambahkan cairan penyari secara kontinyu.
Tabel 1. Hasil pengamatan pada tanaman biji kopi (Coffea arabica L.)
No Pengamatan Metode Maserasi Metode
perkolasi
1 Bobot sebelum diekstraksi 500 gram 50 gram
(g)
2 Bobot ekstraksi kering (g) - -
A. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan yaitu ekstraksi sampel biji kopi
(Coffea arabica L.) menggunakakan metode maserasi dan perkolasi. Dari
praktikum yang diperoleh bobot sebelum ekstraksi (g) pada metode maserasi
dan metose perkolasi yaitu 500 g dan 50 g. Jumlah ekstrak cairan penyari (mL)
pada metode maserasi sebanyak 900 mL dan pada metode perkolasi 80 mL.
B. Saran
Diharapkan agar asisten maupun praktikan saling berkerja sama yang baik
agar aman dan mudah memahami dalam kelancaran praktikum.
Najib dkk, 2019, Penuntun dan Buku Kerja Praktikum Fitokimia 1, Universitas
Muslim Indonesia Fakultas Farmasi, Makassar.
Serbuk simplisia
Ekstrak cair
2. Perkolasi
Serbuk simplisia
Ekstrak cair