Anda di halaman 1dari 6

SOAL BAHAN ALAM DAN MIKROBIOLOGI

1. Logo berupa “ Jari-Jari Daun Tiga Pasang, Terletak Dalam Lingkaran “ yang dicetak dengan
warna hijau di atas dasar warna putih adalah penandaan untuk :
A. Obat tradisional
B. Herbal terstandar
C. Fitofarmaka
D. Fitomedicine
E. Jamu
2. Metabolit sekunder yang kaya akan kromof adalah
A. Flavonoid
B. Antrakinon
C. Terpenoid
D. Fenolik
E. Minyak atsiri
3. Jalur biosintesis pada terpenoid adalah adalah
A. Sikimat
B. Asetat
C. Fosfat
D. Mevalonat
E. Metilisasi
4. Pelarut organik dengan rumus kimia : C6H14 adalah
A. Benzen
B. Heksana
C. Toluen
D. Etil asetat
E. Diklorometana
5. Berikut ini adalah metode yang digunakan untuk mendapatkan minyak atsiri kecuali :
A. Penyulingan
B. Ekstraksi
C. Pemerasan
D. Infudasi
E. Enflurasi
6. Alkaloid yang memiliki gugus N yang terikat heterosiklik dan berasal dari asam amino
disebut
A. Pseudoalkaloid
B. Alkaloid sejati
C. Protoalkaloid
D. Alkaloid tersier
E. Proalkaloid
7. Bagian daun yang berfungsi mengatur pertukaran gas C0 2 dan O2 pada peristiwa fotosintesis
adalah
A. Mesofil daun
B. Stomata
C. Trikomata
D. Kutikula
E. Parenkim
8. Jaringan tumbuhan yang hanya terdapat pada daun adalah
A. Mesofil
B. Parenkim
C. Kolenkim
D. Sklerenkim
E. Epidermis
9. Organel sel yang berperan dalam respirasi sel adalah
A. Ribosom
B. Mitokondria
C. Lisosom
D. Retikulum endoplasma
E. Inti sel
10. Reaksi identifikasi pada antrakinon adalah..
A. Anisaldehid
B. Amonia
C. Borohidrat
D. Iodo molibdat
E. Kalium molibdat
11. Reaksi pada senyawa alkaloid dengan menggunakan pereaksi dragondroff menghasilkan
warna …
A. Endapan jingga
B. Endapan merah
C. Endapan putih
D. Endapan biru
E. Jingga
12. Cara ekstraksi komponen kimia simplisia dengan ciri tekstur yang keras, mengguna-kan
pelarut air, pemanasan selama 30 menit, disebut
A. Perkolasi
B. Refluks
C. Infusa
D. Decocta
E. Destilasi
13. Urutan tahapan pengolahan simplisia yang paling tepat adalah
A. Pengumpulan bahan baku – Sortasi Basah – Pencucian – Pengubahan bentuk –
Pengeringan – sortasi kering – penyimpanan
B. Pengumpulan bahan baku – Pencucian – Sortasi Basah – Pengubahan bentuk –
Pengeringan – sortasi kering – penyimpanan
C. Pengumpulan bahan baku - Pengubahan bentuk – Pencucian – Sortasi Basah –
Pengeringan – sortasi kering – penyimpanan
D. Pengumpulan bahan baku – Pengubahan bentuk - Sortasi Basah – Pencucian –
Pengeringan – sortasi kering – penyimpanan
E. Pengumpulan bahan baku – Sortasi Basah – Pencucian – Pengubahan bentuk – Sortasi
kering – Pengeringan – penyimpanan
14. Identifikasi senyawa saponin adalah
A. Wagner
B. Lieberman bouchard
C. Bouchardat
D. Amonia
E. Borohidrat
15. Berikut adalah parameter spesifik kecuali
A. Susut pengeringan
B. KLT
C. Organoleptik
D. Kadar sari larut air
E. Perhitungan kadar
16. Berikut ini yang bukan merupakan sumber minyak menguap adalah ....
A. Peppermint
B. Clove
C. Castor
D. Garlic
E. Nutmeg
17. Saponin glikosida memiliki sifat
A. Laksatif
B. Antikonvulsan
C. Berbusa
D. Astringen
E. Alergan
18. Resin tidak larut dalam
A. Alkohol
B. Air
C. Minyak menguap
D. Minyak lemak
E. Kloroform
19. Tanaman asal dari simplisia Biji Pala
A. Foeniculum vulgare
B. Coriandrum sativum
C. Myristica fragrans
D. Elettaria cardamom
E. Papaver somniferum
20. Di bawah ini yang bukan simplisia adalah ....
A. Ekstrak
B. Folia
C. Semen
D. Fructus
E. Bulbus
21. Pelepasan air pada glikolisis menghasilkan dua molekul ...
A. Fosfoenol piruvat
B. Glukosa 6-fosfat
C. 1,3-bifosfogliserat
D. Gliseraldehida
E. Piruvat
22. Bagaimana mengekstraksi alkaloid dalam bentuk basa dari tanaman ?
A. Menambahkan ammonium-hydroxide dan air ke serbuk tanaman
B. Membuat ekstrak dengan penambahan asam mineral dan pelarut organic
C. Membuat ekstrak dengan penambahan basa dan pelarut organic
D. Menambahkan asam mineral dan air ke serbuk tanaman
E. Membuat ekstrak dengan pelarut organic dan menghangatkannya
23. Kromatografi kertas memisahkan molekul sesuai dengan
A. bobot molekul
B. polaritas
C. solubilitas
D. matriks
E. porositas
24. Sepuluh gram padatan senyawa organic dilarutkan dalam 100 ml H2O (pelarut 1) kemudian
diekstraksi dengan eter (pelarut 2). Manakah di antara metode ekstraksi berikut ini yang akan
menarik paling banyak senyawa organik tersebut dari larutan aqueous tersebut?
A. satu kali ekstraksi dengan 150 ml eter (pelarut 2)
B. satu kali ekstraksi dengan 100 ml eter (pelarut 2)
C. satu kali ekstraksi dengan 50 ml eter (pelarut 2)
D. tiga kali ekstraksi dengan 50 ml eter (pelarut 2)
E. dua kali ekstraksi dengan 50 ml eter (pelarut 2)
25. Langkah kunci pada proses rekristalisasi adalah
A. melarutkan padatan ke dalam sejumlah besar pelarut dingin
B. menghilangkan semua pengotor yang terlarut dengan penyaringan vakum
C. membiarkan larutan panas menjadi dingin secara perlahan dan mengendapkan padatan
D. membiarkan kristal dingin mencapai melting pointnya
E. bukan salah satu di atas
26. Sistem dalam pengerjaan KLT yang mengguna-kan fase gerak stabil atau tetap dan fase diam
polar disebut ...
A. elusi normal
B. elusi fase terbalik
C. elusi dua dimensi
D. elusi bergradien
E. elusi isokratik
27. Berikut ini adalah karakteristik saponin:
A. Mengendap jika dikocok dengan air
B. Senyawa di-terpenoid
C. Menyebabkan haemolisis pada sel darah merah
D. Hasi negative pada Keller-Kiliani test.
E. Selalui mengandung asam asetat pada molekulnya
28. Logo berupa “ Ranting daun terletak dalam lingkaran “ yang dicetak dengan warna hijau di
atas dasar warna putih adalah penandaan untuk :
A. Obat tradisional
B. Herbal terstandar
C. Fitofarmaka
D. Fitomedicine
E. Jamu
29. Sterilisasi dengan mekanisme mebunuh mikroba dengan paparan sinar UV sehingga bakteri
bermutasi disebut
A. Etilen oksida
B. Radiasi
C. Autoklaf
D. Oven
E. Kondensasi
30. Karakteristik bahan pengawet yang ideal kecuali
A. Spektrum aktivitas antimikroba yang luas, penggunaan pengawet tunggal
mengurangi biaya produksi dan mengurangi iritasi atau potensi toksisitas
B. Efektif dan tidak stabil pada rentang pH yang lebar, stabil secara kimia sehingga
efektifitas tidak hilang selama penyimpanan.
C. Tidak mempengaruhi sifat fisik produk seperti warna, bau, rasa, viskositas, tekstur dan
kejernihan.
D. Tidak berinteraksi dengan komponen lain yang ada dalam makanan dan dengan
bahan pengemas.
E. Aman dan tidak toksik terhadap manusia dan hewan.
31. Desain pengujian dimana satu baku pembanding dan satu sampel, masing-masing dengan dua
tingkat dosis yang diperlukan dalam satu lempeng (cawan) agar adalah
A. Desain 5 + 1
B. Desain 2 + 1
C. Desain 1 + 2
D. Desain 2 + 2
E. Desain 3 + 3
32. metode pendeteksian untuk menemukan senyawa antimikroba yang belum teridentifikasi
dengan melokalisir aktivitas antimikroba pada kromatogram. Disebut
A. kromatografi
B. Bioautografi
C. Basteriostatik
D. Difusi agar
E. Turbidimetri
33. Metode dimana suspensi mikroorganisme dalam medium cair disemprotkan pada permukaan
kromatogram yang telah dihilangkan sisa eluen yang menempel pada lempeng, kemudian
diinkubasi pada suhu yang sesuaiadalah
A. Bioautografi pencelupan
B. Bioautografi langsung
C. Bioautografi kontak
D. Bioautografi gabungan
E. Bioautografi kompleks
34. perbandingan pengenceran tertinggi disimfektan dengan pengenceran tertinggi fenol 5%,
dimana pengenceran tersebut dapat mematikan bakteri dalam kontak 10 menit, tetapi tidak
mematikan bakteri uji dalam kontak waktu 5 menit disebut
A. difusi agar
B. koefisien fenol
C. nilai koefisien fenol
D. daya hambat
E. sensitivitas mikroba
35. Menurut AOAC 1984, mikroorganisme untuk uji koefisien fenol dapat digunakan bakteri-
bakteri kecuali
A. Pseudomonas aeruginosa
B. Salmonella tyhposa
C. Staphylococcus aureus
D. E. Coli
36. Nilai koefisien fenol dikatakan desinfektan yang efektif jika ...
A. KF ≥ 0,05
B. KF > 1
C. KF > 2
D. KF x 20 < angka pengenceran pada etiket
E. KF x 20 = angka pengenceran pada etiket
37. Bakteri yang menyebabkan meningitis adalah disebut .....
A. Pseudomonas aeruginosa
B. Salmonella tyhposa
C. Staphylococcus sp
D. E. Coli
E. Bordetella sp
38. resistensi azitromicin disebabkan mikroorganisme mengalami adanya perubahan pola enzim
yaitu enzim
a. penisilinase
b. esterace
c. fosforilase
d. metilase
e. asetilase
39. resistensi terhadap golongan obat golongan makrolida terjadi karena sel bakeri memproduksi
enzim yang dapat gugus pada struktur senyawa antibiotika, gugus tersebut adalah
a. sulfat
b. etil
c. halide
d. alcohol
e. lactone
40. Clostridium Viciale menghasilkan racun yang biasa mengkontaminasi suatu produk farmasi.
racun tersebut adalah
a. botulin
b. luteoskrin
c. afatoksin
d. bakteorisin
e. enterotoksin
41. Fase pertumbuhan dimana terjadi penurunan kadar nutrient dan adanya penimbunan zat-zat
yang bersifat racun, sehingga jumlah mikroorganisme yang mati lebih besar dari yang hidup
adalah
a. adaptasi
b. lag
c. log
d. stasioner
e. kematian
42. Berikut ini Media yang digunakan untuk merangsang pertumbuhan bagi mikroba pada uji
sterilitas yaitu....
A. LB
B. EMBA
C. VJA
D. SCDM
E. NA
43. dari hasil quality control suatu produk obat non steril untuk analisis angka lempeng total
bakteri diperoleh data : 10-1= tidak dapat dihitung, 10-2=375, 10-3= 160, 10-4=21 dan 10-5=
10, berapakah jumlah bakteri pada plate tersebut
A. 5 x 10 CFU/g
B. 3,75 x 104 CFU/g
C. 1,6 x 105 CFU/g
D. 2,1 x 105 CFU/g
E. 4,5 x 104 CFU/g
44. Bakteri pathogen suatu produk farmasi yaitu bakteri staphylococcus aureginosa dari hasil
positif pada medium lactose broth dilanjutkan ke medium
a. SSA
b. VJA
c. EMBA
d. CETA
e. MHA
45. Medium yang digunakan dalam pengujian lanjutan pada antibiotik adalah
A. SSA
B. EMBA
C. VJA
D. CETA
E. MHA
46. antibiotika yang bekerja menghambat sintesis pada DNA- Agirase adalah
a. eritromisin
b. kloramfenikol
c. levofloxacin
d. karbomisin
e. spironomisin

47. Sterilisasi dengan mekanisme mebunuh mikroba dengan pemanasan pada suhu 121 selama
15 menit disebut
F. Etilen oksida
G. Radiasi
H. Autoklaf
I. Oven
48. Bakteri yang tumbuh pada suhu setinggi 55C disebut :
A. Mesofil
B. Auksotrofil
C. Isofil
D. Psikoprofil
E. Termofil
49. Spora pada bakteri berfungsi untuk
A. Menyerang
B. Berkembang biak
C. Mempertahankan diri
D. Berkembang biak dan mempertahankan diri
E. Berkembang biak dan menyerang
50. Bakteri berikut ini yang dapat dimanfaatkan untuk dibuat sediaan farmasi atau pangan
fungsional, yaitu :
A. Escherichia coli
B. Staphylococcus aureus
C. Lactobacilus acidophilus
D. Pseudomonas aeroginosa
E. Salmonella thyposa

Anda mungkin juga menyukai