Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM FITOKIMIA

PEMBUATAN ESKTRAK RAMUAN JAMU SECARA PERKOLASI

Disusun oleh:

Ermides RPL19484074

AsihWijayanti RPL19484075

Ana Murti Praptiwi RPL19484076

Yudhanti Anggar Sari RPL19484077

Sri Supartin RPL19484078

DosenPengampu:
Pramita Yuli Pratiwi, M.Sc., Apt

LABORATORIUM FITOKIMIA

POLTEKKES BHAKTI SETYA INDONESIA

YOGYAKARTA, OKTOBER 2019


PEMBUATAN ESKTRAK RAMUAN JAMU SECARA PERKOLASI

I. TUJUAN PRAKTIKUM
Pada akhir praktikum diharapkan mahasiswa dapat memahami dan melakukan
proses pembuatan ekstrak suatu tanaman obat dengan cara perkolasi dan selanjutnya
dapat merancang bentuk sediaan yang cocok dan bernilai komersil.

II. DASAR TEORI


Perkolasi adalah cara penyarian dengan mengalirkan cairan penyari yang selalu
baru melalui serbuk simplisia yang telah dibasahi.
Prinsip perkolasi adalah sebagai berikut :
Serbuk simplisia ditempatkan dalam suatu bejana silinder, yang bagian bawahnya
diberi sekat berpori, berupa glass wool atau kapas, agar serbuk simplisia tidak keluar.
Bila menggunakan kapas sebagai pengganti glass woll, kapas direndam terlebih
dahulu dalam kloroform atau etanol. Hal ini dilakukan agar tidak terdapat lemak
dalam kapas sehingga tidak mengotori hasil penyarian
Cairan penyari dialirkan dari atas ke bawah melalui serbuk tersebut, cairan
penyari akan melarutkan zat aktif pada sel- sel yang dilalui sampai mencapai keadaan
jenuh. Gerak kebawah disebabkan oleh kekuatan gaya beratnya sendiri dan cairan
diatasnya, dikurangi dengan daya kapiler yang cenderung untuk menahn.
Kekuatan yang berperan pada perkolasi antara lain :
Gaya berat, kekentalan,daya larut, tegangan permukaan, difusi, osmosis, adesi, daya
kapiler, dan daya geseran (friksi).
Cara perkolasi lebih baik dibandingkan dengan cara maserasi karena :
a. Aliran cairan penyari menyebabkan adanya pergantian larutan yang terjadi
dengan larutan yang konsentrasinya lebih rendah, sehingga meningkatkan derajat
perbedaan konsentrasi.
b. Ruangan diantara butir-butir serbuk simplisia membentuk saluran tempat
mengalir cairan penyari. Karena kecilnya saluran kapiler tersebut, maka
kecepatan pelarut cukup untuk mengurangi lapisan batas, sehingga dapat
meningkatkan perbedaan konsentrasi. (Anonim, 1986)
Keuntungan penyarian secara perkolasi :
 Tidak terjadi kejenuhan.
 Pengaliran meningkatkan difusi ( dengan di aliri cairan penyari sehingga zat
seperti terdorong untuk keluar dari sel )
Kerugian dari perkolasi :
 Cairan penyari yang diperlukan lebih banyak.
 Resiko cemaran mikroba untuk penyari air karena dilakukan secara terbuka.

1
III. ALAT DAN BAHAN
A. Alat
1. Perkolator
2. Penyerbuk (blender dan penggilingan)
3. Ayakan serbuk
4. Pengaduk
5. Beker / Erlenmeyer
6. Corong kaca
7. Kain flannel
8. Cawan porselen

B. Bahan
1. Simplisia sesuai pilihan (daun jambu)
2. Penyari yang sesuai (Etanol 70%)
3. Aerosil
4. Bahan pengemas

IV. CARA KERJA

Timbang 60 gram serbuk bahan (simplisia)

Masukan ke dalam wadah / Erlenmeyer

Tambahkan cairan perkolasi (Etanol 70%) sampai simplisia basah

Biarkan terendam 1 jam (sesuai literatur 2 jam)

Siapkan alat perkolator

Masukan serbuk yang sudah dibasahi ke dalam perkolator

Masukan cairan penyari etanol 70% sampai batas tabung perkolator (3/4 tabung), tempatkan
erlenmeyer di bawah

Diamkan selama 24 jam, buka kran kecepatan kecil

Tampung cairan di dalam erlenmeyer, jangan sampai cairan penyari di dalam perkolator habis

Lakukan sampai jenuh

2
Setelah didapatkan sari, diuapkan dengan waterbath hingga ekstrak kental

Hitung Rendemen (hitung bobot cawan kosong terlebih dahulu)


V. DATA PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN
PerhitunganRendemen
Cawankosong : 218,70 gram
Cawanisisampel : 235,84 gram
Bobotsampel : 17,14 gram
Bobotsimplisia : 60 gram
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑒𝑘𝑠𝑡𝑟𝑎𝑘 (𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙)
Rendemen = 𝑥 100%
𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑠𝑖𝑚𝑝𝑙𝑖𝑠𝑖𝑎
17,14 𝑔
Rendemen = 𝑥 100% = 28,56%
60 𝑔

VI. PEMBAHASAN
Pada paratikum kali ini kami melakukan ekstrasi simplisia daun jambu dengan
metode perkolasi. Perkolasi adalah cara penyarian yang dilakukan dengan
mengalirkan cairan penyari melalui serbuk simplisia yang telah dibasahi terlebih
dahulu. Prinsip perkolasi yaitu menempatkan serbuk simplisia dalam suatu bejana
silinder, yang bagian bawahnya diberi sekat berpori, kemudian cairan penyari
dialirkan dari atas kebawah melewati serbuk tersebut dan akan melarutkan zat aktif
dari simplisia.

VII. KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta: DepartemenKesehatan RI

Depkes RI . 1979 . Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta : DepartemenKesehatan RI.

Rina, W., Ismiyati., Amelia, HB. 2019. Diktat PetunjukPraktikumFisikaFarmasi,


PoliteknikKesehatan Bhakti Setya Indonesia Jurusan D III Farmasi:Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai