Anda di halaman 1dari 6

PENENTUAN TITIK DIDIH

A. TUJUAN PRAKTIKUM

1. Menentukan titik didih suatu senyawa organic cair

B. DASAR TEORI
Jika suatu cairan dipanaskan, maka tekanan uap cairan menaik sampai pada
suatu titik (suhu) dimana tekanan uapnya sama dengan tekanan udara luar
(atmosfir). Pada saat itu cairan akan mendidih. Titik didih normal diukur pada
tekanan 1 atmosfir (760 mm Hg). Pada tekanan rendah, tekanan uap yang
dibutuh-kan untuk mendidih juga rendah, sehingga cairan mendidih pada
temperatur rendah. Hubungan tekanan uap dengan temperatur dapat dilihat
pada gambar 12.
Suatu hukum yang sudah disetujui, bahwa titik didih bermacam-macam
cairan lebih rendah ± 0,50C untuk penurunan tekanan 10 mm Hg pada tekanan
1 atmosfir. Pada tekanan rendah, titik didih diamati

Gambar 12. Pemanasan zat dalam


turun 10°C untuk setiap penurunan tekanan sebanyak
separohnya. Sebagai contoh, jika didih suatu cairan 150OC pada tekanan
tabung thiele 10 mm Hg, maka titik didih cairan tersebut menjadi ±140oC pada
tekanan 5 mmHg.

7
800 760 mmHg

600
400
200 100 mmHg
0
0 20 40 60 80 100 120
Temperatur (°C)

Gambar 13. Kurva tekanan uap - temperatur

C. ALAT DAN BAHAN

 Alat
1. Pipa kapiler tertutup
2. Tabung reaksi
3. Benang
4. Lampu spiritus
5. Thermometer
6. Tabung thiele
 Bahan
1. Cairan yang hendak diketahui titik didihnya
2. N-butanol
3. N-heksana
4. Kloroform
5. Asam asetat
6. Etit asetat
7. Minyak pemanas
D. PROSEDUR KERJA

E. PEMBAHASAN

 Percobaan yang kami lakukan


Percobaan ini bertujuan untuk mengukur titik didih suatu senyawa organik. Larutan
yang digunakan yaitu n-heksana , n-butanol, dan kloroform. Pada percobaan pertama
yaitu n-butanol suhu awal yaitu 80℃, dan saat dipanaskan lagi suhu yang di dapatkan
yaitu 99℃. Rentang titik didihnya lebih dari 3℃, hal ini menandakan n-butanol tidak
murni. Selanjutnya pada n-heksana saat dimasukkan kedalam pipa kapiler suhu yang
didapatkan yaitu 78℃, saat gelembung masuk ke dalam pipa kapiler suhunya juga 78℃.
Berdasarkan teori, suhu titik didih adalah saat gelembung sampel mulai masuk dalam
pipa kapiler. Hal ini membuktikan bahwa sampel yang dilakukan kurang murni, karena
suhu/rentang suhu yang jauh. Berdasarkan teori titik didih n-heksana adalah 68℃
sementara pada percobaan ini suhunya 78℃.
Selanjutnya pada kloroform suhu titik didih larutan ketika dimasukkan ke dalam
pipa kapiler suhunya yaitu 95℃, setelah gelembung mulai masuk ke dalam pipa kapiler
suhunya yaitu 87℃. Hal ini menandakan kloroform yang dipakai tidak murni.
Pada asam asetat suhu awalnya yaitu 42℃ dan pada saat gelembung masuk ke
dalam pipa kapiler suhunya menjadi 87℃. Hal ini menandakan sampel tidak murni.
Pada etil asetat saat sampel dimasukkan ke dalam pipa kapiler suhunya 69℃ dan
ketika gelembung masuk suhunya berubah menjadi 83℃.

 Percobaan berdasarkan video


Pada percobaan ini, mereka memasukkan minyak goreng ke dalam gelas kimia
sebanyak 200 ml, dan kemudian ditaruh di atas penangas dan aetelah itu, mereka
mempersiapkan larutan KCI 0,1 M dan kemudian memasukkannya ke dalam tabung
reaksi tanpa pipa kapiler yang berisi kristal. Setelah itu mereka memasukkan
termometer ke dalam tabung reaksi tersebut (termometernya di jepit dengan statif
menggunakan klem). Dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Setelah itu mereka melakukan pemanasan sampai suhu 90℃. Setiap 15 detik
mereka mencatat suhu yang mereka amati. Dan itu dilakukan seterusnya sampai suhu
90℃.

 Perbedaan di antara dua percobaan


Larutan yang digunakan pada percobaan yang kami lakukan yaitu n-butanol, n-
heksanol dan kloroform. Sedangkan pada percobaan berdasarkan video mereka
menggunakan larutan KCl 0,1 M.
Pada saat proses pemanasan kami menggunakan tabung thiele (yang berisi minyak
goreng) dan kemudian dimasukkan tabung reaksi (yang sudah diikat dengan
termometer menggunakan benang) ke dalam tabung tersebut yang sudah berisi pipa
kapiler di dalamnya. Setelah itu kami mencatat suhu awal dan suhu akhir. Sedangkan
pada percobaan di video mereka menggunakan gelas kimia (yang berisi minyak
goreng) dan kemudian memasukkan tabung reaksi kedalam pipa kapiler yang sudah
berisi larutan KCl 0,1 M. Setelah itu mereka memasukkan termometer yang sudah
dijepit dengan statif menggunakan klem dapat dilihat pada gambar di atas. Dan
kemudian mereka mencatat suhu setiap 15 detik hingga suhu termometer mencapai
90℃.

Sebenarnya pada percobaan yang kami lakukan titik leleh dan titik didih itu
digabung, mungkin ada sedikit persamaan yang kami lakukan pada kedua
percobaan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Tim kimia organik 1, 2019,. Prenuntun Kimia Organik 1. UNP : FMIPA.

Anda mungkin juga menyukai