Anda di halaman 1dari 6

PENGUJIAN GRANUL

1. Bobot Jenis
a. Bobot jenis sejati
BJ sejati dapat dilakukan dengan menggunakan alat piknometer, yaitu dengan cara
ditimbang bobot piknometer kosong, masukkan 1 gram granul pada piknometer yang telah
ditimbang tadi, kemudian masukkan 1 gram granul dan cairan pendispersi pada piknometer
yang kedua, dan berikutnya masukkan cairan pendispersi pada piknometer ketiga, catat hasil
yang diperoleh kedalam rumus sebagai berikut :

a = Bobot piknometer kosong


B = Bobot piknometer 1 gram granul
c = Bobot piknometer 1 gram granul dan cairan pendispersi
d = Bobot piknometer cairan pendispersi.

b. Bobot jenis nyata


BJ nyata dapat dilakukan dengan menggunakan alat yaitu gelas ukur, dengan cara ditimbang
bobot granul, misalnya 50 gram dimasukkan kedalam gelas ukur. Kemudian dimasukkan
kedalam rumus sebagai berikut :

W = Bobot granul setelah ditimbang

Dicuplik dari modul PPMP oleh Prasasti Swara. N-2019.


V = Volume granul tanpa pemampatan
c. Berat jenis nyata setelah pemampatan
BJ mampat dapat dilakukan dengan alat gelas ukur, dengan cara ditimbang bobot ganul
yang akan dilakukan evaluasi, kemudian dimasukkan kedalam gelas ukur, dan lihat volume
granul setelah dilakukan 500 kali katuk pada gelas ukur tersebut. Dengan rumus sebagai
berikut :

W = Bobot granul setelah ditimbang


Vn = Bobot granul setelah dilakukan pemampatan

2. Kadar Pemampatan

%T = Kadar pemampatan
Vo = Volume sebelum pemampatan
Vt = Volume setelah pemampatan 500 x
%T < 20 granul memiliki aliran yang baik
Kadar pemampatan dan berat jenis dapat untuk menilai aliran. Alat dan metode nya hampir
sama seperti pada saat melakukan BJ mampat.
3. Aliran
a. Metode corong
Mengukur kecepatan aliran 100 g granul menggunakan corong kaca dengan dimensi sesuai.
Metode corong dapat dilakukan dengan 2 cara :
 Cara bebas
 Cara tidak bebas (paksa) digetarkan
Menggunakan corong yang dipasang pada statif yang diletakkan dengan ketinggian
tertentu. Awalnya granul ditimbang, berat granul dicatat sebagai m. Lalu granul tersebut

Dicuplik dari modul PPMP oleh Prasasti Swara. N-2019.


dialirkan melalui corong dan ditampung pada bagian bawahnya. Waktu yang diperlukan
granul untuk melewati corong dicatat sebagai t.

V= gr/s

Tabel 4.1 hubungan laju alir dengan sifat alir (Aulton, 1998)
b. Metode sudut istirahat (α)
Evaluasi pengukuran sudut istirahat menggunakan corong yang dipasang pada statif yang
diletakkan dengan ketinggian tertentu. Kemudian granul dialirkan melalui corong dan
ditampung pada bagian bawahnya. Gundukan yang tertampung lalu diukur tinggi (dicatat
sebagai h) dan diameternya (dicatat sebagai d).
Masukkan 100 g granul (tutup bagian bawah corong) kemudian tampung granul di atas
kertas grafik. Hitung α dengan rumus

Dicuplik dari modul PPMP oleh Prasasti Swara. N-2019.


5. Bobot jenis nyata
Ditimbang 30 gram granul (Wo), masukkan dalam gelas ukur 100 mL. dan diamati volumenya
(Vo). Bj nyata dihitung dengan rumus :
Bj nyata =Wo/Vo

6. Bobot jenis mampat


Ditimbang 30 gram granul (Wo), masukan ke dalam gelas ukur 100 mL dan diukur volumenya
(Vt). Kemudian diletakkan pada alat tap density tester dengan pengetukan sebanyak 1250
kali dan dicatat volumenya (Vt1). Jika selisih antara Vt dan Vt1 tidak lebih dari 2 mL, maka
dipakai Vt. Bobot jenis mampat dihitung dengan rumus :
Bj mampat =Wo/ Vt

7. Bobot jenis benar


Menggunakan piknometer dan pelarut paraffin. Caranya : ditimbang piknometer kosong (a)
piknometer ditambah paraffin sampai penuh (b). Piknometer kosong ditambah 2 gram
granul, (c), kemudian ditambah paraffin sampai penuh dan ditimbang kembali (d). Bobot
jenis benar dihitung dengan rumus :

Bj pelarut ( ) =b-a/v piknometer


Bj benar =c-a/ (c-a)+(b-d) x Bj Pelarut

8. Kompresibilitas
Merupakan pengukuran persen kemampatan. Pada uji ini menggunakan gelas ukur
bervolume besar, kemudian seluruh granul dimasukkan ke dalam gelas ukur. Tinggi awal
granul dicatat, kemudian gelas ukur diketuk-ketukkan sebanyak 500 kali ketukan dengan

Dicuplik dari modul PPMP oleh Prasasti Swara. N-2019.


kecepatan konstan. Tingginya lulu diukur lagi dan dicatat Diukur persen (%) kemampatan (K)
dengan rumus :

%K (Kompaktibilitas) Sifat Alir


5%-15% Aliran sangat baik
12%-17% Aliran baik
18%-22% Aliran cukup baik
23%-33% Aliran kurang baik
34%-38% Aliran sangat kurang
>38% Aliran buruk
Tabel 4.3 Hubungan kompaktibilitas dengan sifat alir (Aulton, 1998)

9. Uji Kadar Air


Susut pengeringan diukur dengan alat Moisture Balance. Kadar air yang baik untuk granul
tablet adalah 2 – 5 %. Atau menggunakan oven ( gravimetri ).

10. Porositas
Porositas berbanding terbalik dengan waktu hancur, jadi jika porositas kecil, maka
waktu hancurnya lambat, dan berbanding lurus dengan kekerasan tablet, jika porositas kecil,
tabletnya kurang keras.
Syarat : 37-40 %
Porositas = 1 - Bj Mampat/ Bj Benar x 100%

11. Faktor Hausner (Lachman dkk, 1994)


Faktor Hausner =Bj Mampat/ Bj Nyata
Faktor Hausner : < 1,25 Aliran baik
> 1,5 Aliran buruk

Dicuplik dari modul PPMP oleh Prasasti Swara. N-2019.


12. Persentase fines/sebuk halus (Lachman dkk, 1994; Voigt, 1995)
Dilakukan dengan metode pengayakan. Caranya : 30 gram granul diletakkan di atas
ayakan dan diayak. Granul yang masih tertinggal diayakan ditimbang. Persentase fines
dihitung dengan rumus :
% Fines = Berat serbuk halus yg diperoleh/ Berat Granul Awal x 100%

Dicuplik dari modul PPMP oleh Prasasti Swara. N-2019.

Anda mungkin juga menyukai