Anda di halaman 1dari 5

Ampicillin

No Tahapan Pengamatan Dugaan ksmpln Gambar


Kerja Literatur/teori Hasil nyata
1. Organoleptis Fi ed III
a) Bentuk a) Serbuk a) Serbuk a) Antibiotik
b) Warna hablur hablur Ampisilin,
c) Rasa b) Putih b) Putih sulfanilamid,
d) Bau c) Pahit kekuningan vitamin,
d) Tidak c) Pahit laktosa,
berbau d) Bau khas Amylum,
lemah gom arab
b) Ampisilin,
sulfadiazin,
sulfamezatin
c) Ampisilin,
sulfadiazin,
Vit B1

2 Kelarutan a) Sukar larut Antibiotik


a) Air b) Sukar larut
b) Methanol c) Praktis tidak
c) Alkohol larut
95 % d) Tidak larut
d) Aseton e) Praktis tidak
e) Klorofor larut
m

3 Reaksi a) Bening a) Bening a) Glukosa, Antibitik


Umum kekuningan laktosa
a) Zat +
NaOH

4 Reaksi a) Merah a) Ampisilin, Antibiotik a)


identifikasi keunguan laktosa,
a. Zat dalam a) Merah b) Coklat tetrasiklin
air + b) Coklat c) Ungu b) Ampisilin,
fehling c) Ungu Tetrasiklin
(A+B)
b. Zat +
FeCl3
c. Zat
dilrutkan
dalam air
+ CuSO4
dalam b)
NaOH

c)

5. Reaksi a) Berbau karet a) Berbau Antibiotik


khusus karet Ampicilli
a) Sampel n
zat
dibakar
diatas
pembakar
sepirtus
PEMBAHASAN

Ampisilin mempunyai rumus struktur :

Ampisilin berbentuk anhidrat dan trihidrat. Memiliki rumus molekul

C16H19N3O4S.3H2O dengan berat molekul 403,45. Ampisilin berupa bubuk hablur

putih, praktis tidak berbau. Garam trihidratnya stabil pada suhu kamar. Dalam air

kelarutannya 1 g/ml, dalam etanol absolut 1 g/250ml dan praktis tidak larut dalam eter

dan kloroform. Ampisilin memiliki spektrum anti mikroba yang luas tetapi lebih

efektif terhadap bakteri gram negatif.

Kelarutan sukar larut dalam air dan dalam methanol, tidak larut dalam benjena,

dalam karbon tetraklorida dan dalam kloroform (FI Edisi IV)

Pada praktikum uji kualitaif golongan antibiotik Ampisilin yang dilakukan pada

organoleptis Ampisilin berbentuk serbuk hablur, bau khas lemah, warna putih

kekuningan, dan rasa pahit, hasil negatif pada bau dan warna karena tidak sesuai

dengan teori. Pada reaksi umum, zat Ampisilin ditambahkan larutan NaOH kemudian

warna larutan menjadi bening kuning, hasil positif karena menandakan adanya larutan

yg berwarna bening sesuai teori. Kemudian yang dilakukan adalah reaksi identifiksi,

percobaan pertama, zat Ampisilin dilarutkan dalam air dan ditambahkan larutan

fehling encer A dan B maka akan timbul dan muncul warna merah pada praktikum

mendapatkan hasil yang positif berwarna merah keunguan yang menandakan bahwa
percobaan ini sesuai dengan teori. Percobaan kedua, zat Ampisilin ditambahkan

larutan FeCl3 maka akan timbul dan muncul warna coklat pada praktikum

mendapatkan hasil yang positif berwarna coklat yang menandakan bahwa percobaan

ini sesuai dengan teori. Percobaan ketiga, zat Ampisilin dilarutkan dalam air dan

ditambahkan lartan CuSO4 dalam NaOH akan terbentuk warna violet, pada uji ini

juga menghasilkan hasil yang positif yang berarti sesuai dengan teori. Kemudian

dilakukan reaksi khusus dimana zat Ampisilin dibakar diatas pembakar sepirtus

menimbulkan bau khas seperti karet pada uji ini juga menghasilkan hasil yang positif

yang berarti sesuai dengan teori.

Daftar pustaka

 Dirjen POM. Farmakope Indonesia Edisi III. Depkers RI : Jakarta, 1979.


 Dirjen POM. Farmakope indonesia Edisi IV. Depkers RI: Jakarta, 1995.

Anda mungkin juga menyukai