Kimia Farmasi Analisis

TITRASI BEBAS AIR

TITRASI BEBAS AIR
 1912, Folin dan Flanders : titrasi asam dlm
pelar benzena, kloroform, CHCL3 + etanol

 1927, Conant dan Hall : meneliti sifat basa

dlm H Ac glasial

 1940-1950 : Titrasi Bebas Air (TBA)

dikembangkan dan digunakan
PELARUT

I. Pelarut dibagi atas 4 bagian:

1. Inert, aprotik, “netral” : benzena
2. Amfiprotik : alkohol
3. Asam, protogenik : asam asetat
4. Basa, protofilik : n-butilamina
 PELARUT
II. Pembagian yg lbh sederhana
1. Pelarut Inert, aprotik
- netral : benzena, aseton, dioksan, CHCL3
- asam : nitrometan
- basa : DMF, DMSO, piridin
2. Pelarut Amfiprotik
- netral : alkohol, glikol
- asam : asam asetat, propionat
- basa : n-butilamina, etilendiamina
 PELARUT
III. Menurut Brönsted
1. Inert msg2 terbagi
2. Amfiprotik atas :
3. Asam - konstanta dielektrik rendah
4. Basa - konstanta dielektrik tinggi
 PELARUT
IV. Pembagian oleh Parker, Martin, Weise dll
1. Pelarut protogenik :
membentuk jembatan H dg anion terlarut
2. Pelarut Aprotik :
TIDAK membentuk jembatan H dg anion terlarut

Pelarut amfiprotik: memp. sifat asam atau basa

Pelarut aprotik netral : heksana, benzena, CHCL3,
CCL4
 Kekuatan nyata suatu asam atau basa ditentukan
oleh kemampuannya bereaksi dg pelarut.
 Dlm air semua asam kuat memp. kekuatan sama,
kr bereaksi dg pelar utk terkonversi sempurna
menjadi ion oksonium dan anion asam
(efek penyetingkatan  Leveling solvent)
 Dlm pelar protofilik lemah : spt HAc kemampuan
pembentukkan ion asidium asetat menunjukkan
bahwa urutan penurunan kekuatan asam adalah
HCLO4, HBr, H2SO4, HCl, dan HNO3
(efek diferensiasi  Differentiating solvent )
 Asam asetat bereaksi tdk sempurna dg H2O utk membentuk ion oksonium
dan kr itu merup. asam lemah.
 Sebaliknya akan melarutkan basa spt etilendiamin sedemikian sempurna
dg pelar shg bersifat asam kuat
 Demikian pula dg HClO4 efek penyetingkatan juga utk basa
 Dlm H2SO4 hampir semua basa menunjukkan kekuatan yg sama
 Sifat asam sebagai pelar menurun dlm urutan H2SO4, HAc, fenol air,
piridin, dan butilamin dlm urutan kebalikannya sifat basa menurun dan
asam plg kuat kehilangan sifat basanya.
 Basa kuat dg kekuatan menurun adalah Na-2-metoksida, K-metoksida,
Na-metoksida, dan R-metoksida
 Berbagai senyawa tdk larut dlm air memperoleh peningkatan sifat asam
atau basa, jika dilarutkan dlm pelarut organik.
 Kr itu pemilihan pelarut yg cocok memberikan peluang penetapan
berbagai zat semacam ini dg cara TBA
Senyawa basa lemah yg dititrasi
bebas air

 Amina alifatis, aromatis, bbrp garam

 Senyawa heterosiklik mengandung N
 Alkaloida + garam
 Garam alkali asam organik dan asam
anorganik lemah
 Gol oksazolina
 Senyawa amonium kuarterner
Basa Lemah dan Garamnya

 Pelarut :
- Donatur proton yg asam
- Amfiprotik asam : H Ac, asam formiat
- Amfiprotik netral : metanol, etanol,
glikol, eter glikol
- Aprotik netral : benzen/toluen, kloroform,
dioksan, THF, aseton, asetonitril,
anhidrida asetat
FI IV
 Pelarut asam utk basa dan garamnya :
- HAc-glasial
- anhidrida asetat
- asam formiat
- asam propionat
- sulfuril klorida
 Pelarut relatif netral untuk turunan basa :
- asetonitril -kloroform - toluena - etilasetat
- alkohol -benzena - klorobenzena - dioksan

 Pelarut campur utk basa :

– HAc + anhidrida asetat
– HAc + benzena
– HAc + kloroform
– benzena + kloroform
 Reaksi Basa Lemah pada
Titrasi Bebas Air
B + SH BH+ + S-
B + CH3COOH BH+ + CH3COO-

NH2 + CH3COOH NH3 + CH3COO-

ion ionium
NH3 + CH3COO- + CH3COOH2+ClO4- NH3ClO4- + CH3COOH
 Indikator
 Indikator :
- Untuk titrasi Basa & garamnya, :
kristal violet, merah kuinaldin, p-
naftolbenzein, alfazurin-2g, hijau malakit
- Turunan basa : merah metil, jingga metil,
p-naftolbenzein

 Elektrode :
- Utk basa & garamnya :
kaca-kalomel
kaca-perak-perak klorida
merkuri-merkuri (II) asetat
- Utk turunan basa :
kaca-kalomel
kalomel-perak-perak klorida
Basa relatif netral

 Pelarut
Asetonitril, alkohol, benzena, kloroform,
toluen,klorobenzen, etil asetat, dioksan
 Indikator
merah metil, jingga metil, p-naftolbenzein
 Elektrode : kaca-kalomel
kaca-perak-perak klorida
Garam klorida
 Direaksikan dgn Hg-asetat  HgCl2 yg tdk
terdisosiasi dan tdk mengendap

+
2RNH3 Cl- RNH3
+ Cl-+

HgAc2 + 2Cl- HgCl2 + 2CH3COO-

+
2CH3COOH2 + 2CH3COO- 2CH3COOH
 ASAM PERKLORAT 0,1 N
(FI IV)
Tiap 1000 ml : 10,05g HClO4 (BM=100,46)
 Sebagai TITRAN utk mentitrasi basa lemah scr
TBA

I. HClO4 dlm asam asetat glasial :

jika tercantum asam perklorat 0,1 N atau > 0,1 N
II.HClO4 dlm dioksan :
jika tercantum asam perklorat dioksan 0,1 N
 Cara Pembuatan
I. Asam perklorat 0,1 N
8,5ml HClO4 P 70% + 500ml HAc-glasial P + 21ml
anhidrida asetat P, dinginkan, + HAc glasial P 
1000ml
atau
11ml HClO4 P 60% + 500ml HAc-glasial P + 30 ml
anhidrida asetat p, dinginkan + HAc-glasial P  1000ml

Biarkan slm 1 hari, agar kelebihan anhidrida asetat bereaksi

 tetapkan kadar air (titrasi)
 Jika kadar air >0,05%  + anhidrida asetat P
Karena Jika kadar air > 0,05%
 perubahan warna indikator tdk tajam
 Jika kadar air dlm lar tdk tertitrasi  + air hingga 0,02-
0,05%
Biarkan 1 hari  titrasi kdr air
 Jika kadar air : 0,02-0,05  bebas anhidrida asetat
Karena Jika anhidrida asetat berlebih : bereaksi dg
amina (bila zat uji amina primer/sekunder)

Kadar air pada DAB 10 : 0,1-0,2% H2O

II. HClO4 dioksan 0,1 N

8,5 ml HClO4 P + dioksan murni  1000ml
PEMBAKUAN HClO4
 ± 700mg K-biftalat P (halus,
keringkan 120ºC, 2 jam)
+ 50 ml HAc-glasial P
+ 2 tetes kristal violet LP
 Titrasi dg HClO4 : ungu  hijau biru
 Lakukan titrasi blangko

1ml HClO4 0,1N ~ 20,42 mg Kbiftalat

COO- OH COOH
+ H3C-C + H3C-COOH
OH
COOH COOH

Jika suhu pembakuan (t1) menyimpang dr suhu

penetapan kadar (t2), maka :

Vc = V[1+(t1-t2)0,0011]

Dimana : Vc : Volume terkoreksi

V : Volume titrasi
SENYAWA ASAM LEMAH YANG
DITITRASI BEBAS AIR

 Asam organik : asam halida, anhidrida asam,

asam karboksilat, asam amino
 Fenol
 Enol spt asam barbiturat
 Xantin
 Imida
 Pirol
 Sulfonamida
 Pelarut : digunakan pelarut basa yaitu pelarut
yg bersifat sbg akseptor proton

AH + S SH+ + A-

Contoh : dimetil formamid (DMF), n-butilamin,

piridin, etilendiamin, morfolin
Untuk PK diperlukan pelarut yg dpt
membentuk ion anium, titran lebih basa dari
basa konyugat dari pelarut dan asam / asam
analog yg ditetapkan

CH3O- >> C5H5N >> C6H5COO-

Pelarut campuran untuk asam / analog

 aseton + butanol

 aseton + piridin

 benzena + isopropanol
 Indikator (Tabel USP 23/FI IV)
 Indikator :
biru timol, azo violet, o-nitro anilin, p-hidroksi azobenzen,
timol ftalein

 Indikator biru tymol biasanya untk titrasi as.karboksilat,

senyawa imida, sulfonamida, perubahan warna kuning
(wrn asam)  biru (wrn basa)
 Azo violet : seny. Para nitro benzen azo resorsinol,
merupakan indikator yg lbh lemah utk titrasi asam agak
lemah cth : fenol dg substituen penarik elektron
 o-nitro anilin dpt utk as lbh lemah ttp sebaiknya dengan
titrasi potensiometri, fenol ftalein & tymol ftalein sbg
indikator yg sgt baik utk titrasi dlm pelar alkohol & piridin
 Elektrode:
- antimon (Sb) – kalomel
- antimon – kaca
- antimon– antimon
- platinum – kalomel
- kaca – kalomel
Asam relatif netral
(titrasi diferensial asam)
 Pelarut : aseton, asetonitril, metil etil
keton, metil isobutil
keton, t-butil alkohol
 Indikator : azoviolet, biru brom timol,
p-hidroksi azobenzen, biru
timol
 Elektrode : antimon – kalomel
gelas - kalomel
TITRAN UTK TITRASI ASAM LEMAH

1. Logam alkali-alkoksida
2. Logam alkali hidroksida
3. Tetra alkil amonium hidroksida
Logam alkali-alkoksida

 Na metoksida, dibuat dg cara : benzen

anhidrid dan metanol bebas aldehid
ditambah logam Na.
Makin kecil kdr metanol mkn tajam wrn
indikator
Na metoksida  12-13% v/v metanol
 K metoksida  8% v/v metanol
 Li metoksida
 Pembakuan dg asam benzoat, as 2-fenil
kuinolin-4-karboksilat
 COOH H
N N COO-
+
+

H
N COO- COONa N
+ + CH3 ONa + + CH3 OH

ion onium konyugat basa

Selama titrasi dg Na/k – metoksida akan terbentuk

endapan yg dpt menganggu TA sdg dg
Li –metoksida tdk dihasilkan endapan
Utk menghindarkan adanya gel digunakan tetra butil
amonium hidroksida yang dpt dibuat dr tetra butil
amonium iodida dan perak oksida  Ada dlm
perdagangan
 Logam alkali hidroksida

 KOH/NaOH dlm metanol/etanol & sedikit

air akan terbentuk etoksida yaitu :
C2H5OH + OH- H2O + C2H5O-
Tetra alkil amonium hidroksida

 Tetra-n-butil amonium hidroksida dlm

benzena-metanol
 Deal & Wyld : pertama menggunakan
tetra butil amonium hidroksida
Sistem TBA
Sistem Asidimetri Alkalimetri

Sampel Basa Asam

Pelarut As. asetat glasial DMF

Titran As. Perklorat 0,1N Na-metoksida

0,1N
Indikator Kristal violet Biru timol
(violet-biru) (kuning-biru)
Elektrode Kaca-kalomel Kaca-kalomel