PENDAHULUAN
termaksud
dalam
metoda
titrimitri
diman
bahan
kimia
ini.
Bahan ini diketahui efektif mencegah flukes, tricodina, ulcer, dan infeksi jamur.
Meskipun demikian, penggunaanya perlu dilakukan dengan hati-hati karena tingkat
keracunannya hanya sedikit lebih tinggi saja dari tingkat terapinya. Oleh karena itu,
harus dilakukan dengan dosis yang tepat. Tingkat keracunan PK secara umum akan
meningkat pada lingkungan akuarium yang alkalin. Potasium permanganat tersedia
sebagai serbuk maupun larutan berwarna violet.
Kalium permanganat (KMnO4) merupakan alkali kaustik yang akan
tersdisosiasi dalam air membentuk ion permanganat (MnO4-) dan juga mangan
oksida (MnO2) bersamaan dengan terbentuknya molekul oksigen elemental. Oleh
karena itu, efek utama bahan ini adalah sebagai oksidator.
Dilaporkan bahwa permanganat merupakan bahan aktif beracun yang
mampu membunuh berbagai parasit dengan merusak dinding-dinding sel mereka
melalui proses oksidasi. Beberapa literatur menunjukkan bahwa mangan oksida
membentuk kompleks protein pada permukaan epithelium, sehingga menyebabkan
warna coklat pada ikan dan sirip, juga membentuk kompleks protein pada struktur
pernapasan parasit ikan yang akhirnya menyebabkan mereka mati.
Berbagai review dalam berbagai literatur menunjukkan bahwa kalium
permangat dapat membunuh Saprolegnia, Costia, Chilodinella, Ich, Trichodina,
Gyrodactylus dan Dactylogyrus, Argulus, Piscicola, Lernea, Columnaris dan bakteri
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Ringkas
Titrasi permanganometri adalah titrasi berdasarkan prinsip oksidasi
reduksi dan digunakan untuk menetapkan kadar reduktor dalam suasana asam
sulfat encer. Larutan baku yang digunakan adalah larutan KmnO4 (Raymond. 2001).
Metode
permanganometri
didasarkan
atas
reaksi
oksidasi
ion
Mn2+ + 4H2O
MnO2 + 2H2O
Disini dapat dilihat bahwa pengaruh konsentrasi ion hidrogen agak kurang
dibandingkan dalam suasana asam (W. Harjadi. 1985).
reaksi yang
MnO42-
MnO2 + 4 OH-
MnO2 + 4 OH-
Dari uraian di atas maka untuk membuat larutan baku kalium permanganat harus
dijaga faktor-faktor yang dapat menyebapkan penurunan yang besar dari kekuatan
larutan baku tersebut, antara lain dengan pemanasan dan penyaringan untuk
menghilangkan zat-zat yang mudah dioksidasi.
Dalam Farmakope Indonesia Edisi IV, larutan baku kalium permanganat
hanya digunakan untuk menetapkan kadar hidrogen proksida dengan cara sebagai
berikut : Timbang saksama lebih kurang 1 ml hidrogen proksida dalam labu terukur (
labu takar) yang telah ditara sebelumnya dan encerkan dengan air secukupnya
hingga 100ml. Pada 20.0 ml larutan ini tambahan 20 ml asam sulfa 2 N, titrasi
dengan kalium permagnat 0,1 N sampai terbentuk warna pink permanen pertama
kali. Tapi ml larutan kalium permanganat 0,1 N setara dengan 1,701 mg hidrogen
peroksida. Pada penetapan kadar di atas, reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut
:
MnO4 - + 6H + 5H2O2 e-
Karena 5 mol H2O2 setara dengan 10 elektron, maka valensinya adalah 2 sehingga
berat ekivalen (BE) sama dengan berat molekul dibagi 2 atau BE = BM/2. Untuk
titrasi dengan baku kalium permaganat yang encer maka didasarkan untuk
menggunakan hidrogen ferroin. (Ibnu Gholib. 2007).
Pada permanganometri, titran yang digunakan adalah kalium permanganat.
Kalium permanganat mudah diperoleh dan tidak memerlukan indikator kecuali
digunakan larutan yang sangat encer serta telah digunakan secara luas sebagai
pereaksi oksidasi selama seratus tahun lebih. Setetes permanganat memberikan
suatu warna merah muda yang jelas kepada volume larutan dalam suatu titrasi.
Warna ini digunakan untuk menunjukkan kelebihan pereaksi.
Kalium Permanganat distandarisasikan dengan menggunakan natrium
oksalat atau sebagai arsen (III) oksida standar-standar primer. Reaksi yang terjadi
pada proses pembakuan kalium permanganat menggunakan natrium oksalat adalah:
5C2O4- + 2MnO4- + 16H+ 10CO2 + 2Mn2+ + 8H2O
Akhir titrasi ditandai dengan timbulnya warna merah muda yang disebabkan
kelebihan permanganat.
Penetapan kadar zat dalam praktek ini berdasarkan reaksi redoks dengan
KMnO4 atau dengan cara permanganometri. Hal ini dilakukan untuk menentukan
kadar reduktor dalam suasana asam dengan penambahan asam sulfat encer,
karena
asam
sulfat
tidak
bereaksi
terhadap
permanganat
dalam
larutan
Endapan tersebut dibakukan dengan menggunakan zat baku utama, yaitu natrium
oksalat. Larutan KMnO4 yang diperoleh dibakukan dengan cara mentitrasinya
dengan natrium oksalat yang dibuat dengan pengenceran kristalnya pada suasana
asam. Pada pembakuan larutan KMnO4 0,1 N, natrium oksalat dilarutkan kemudian
ditambahkan dengan asam sulfat pekat, kemudian dititrasi dengan KMnO4 sampai
larutan berwarna merah jambu pucat. Setelah didapat volume titrasi, maka dapat
dicari normalitas KMnO4.
Pada permanganometri, titran yang digunakan adalah kalium permanganat.
Kalium permanganat mudah diperoleh dan tidak memerlukan indikator kecuali
digunakan larutan yang sangat encer serta telah digunakan secara luas sebagai
pereaksi oksidasi selama seratus tahun lebih.. Setetes permanganat memberikan
suatu warna merah muda yang jelas kepada volume larutan dalam suatu titrasi.
Warna ini digunakan untuk menunjukkan kelebihan pereaksi (Day, 1980).
Kalium permangatat sukar diperoleh secara sempurna murni dan bebas
sama sekali dari mangan oksida. Lagipula, air suling yang biasa mungkin
mengandung zat-zat pereduksi yang akan bereaksi dengan kalium permanganat
dengan membentuk mangan dioksida serta bukanlah suatu larutan standar primer.
(weebly.materi-redoks)
Dalam larutan asam, permanganat(VII) akan tereduksi sehingga tidak
berwarna dan bilangan oksidasinya menjadi +2 (ion mangan(II) (Mn2+)).
8 H+ + MnO4 + 5 e Mn2+ + 4 H2O
Dalam larutan basa kuat, permanganat(VII) akan tereduksi, warnanya
menjadi hijau, dengan bilangan oksidasi +6 (manganat MnO42).
MnO4 + e MnO42
erian
Dalam larutan netral, ion ini akan tereduksi sehingga bilangan oksidasinya
menjadi +4, warnanya hijau (mangan dioksida MnO2).
2 H2O + MnO4 + 3 e MnO2 + 4 OH. (wikipedia Permangana).
Zat organik air dioksidasikan dengan KMNO4 direduksikan oleh asam
oksalat . Kelebihan asam oksalat dititrasi dengan KMNO4. (Materi Kimia Penetapan
Angka Permanganat)
B. Uraian Bahan
1. Aquadest ( Fi edisi III hal 96)
Nama Resmi
: AQUA DESTILLATA
Nama Lain
: Air Suling
Bm / RM
: 18,02 / H2O
impanan
iat
: Pelarut
: ACIDUM SULFURICUM
Nama Lain
: Asam Sulfat
Bm / RM
: 98.07 / H2SO4
Pemerian
Khasiat
: Zat tambahan
: KALIUM IODIDUM
: Kalium iodida
: 166.00 / KI
: Hablur heleahedial transparan atau
tidak berwarna opak dan putih atau
serbuk butiran puti hidroskopik
Kelarutan
larut
Penyimpanan
Khasiat
: Zat tambahan
: KALII PERMANGANAS
Nama Lain
Bm / RM
: Kalium permanganat
: 158,03 / KMnO4
Pemerian
Penyimpanan
Khasiat
j. Penganas air
k. Pipet tetes
l. Saringan asbes
m. Sedok tanduk
n. Statif
o. Kertas perkanen
B. Cara Kerja
1. Disipkan alat dan bahan yang digunakan
2. Ditimbang 0,6 gram FeSO4 kemudian dilarutkan dengan 25 ml aquadest lalu
asamkan dengan 10 ml asam sulfat 2 N
3. Kamudian titrasi dengan larutan baku kalium permanganat (KMnO4)
4. Hitung kadar FeSO4
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
A. Tabel Pengamatan
No
Perlakuan
Bobot
Sampel
Vol. Titrasi
0,6 mg
0,8ml
Kuning muda
Coklat
II
0,6 mg
0,6 ml
Kuning muda
Coklat
III
0,6 mg
0,7 ml
Kuning muda
Coklat
Perubahan Warna
reduksi
oksidasi
C. PEMBAHASAN
Titrasi permaganometri adalah titrasi berdasarkan prinsip oksidasi reduksi
dan digunakan untuk menetapkan kadar reduktor dalam
encer larutan baku yang digunakan adalah KMnO4
dalah didasarkan pada reaksi oksidasi ion permaganat oksidasi ini dapat dijalankan
dalam suasana asam. Netral dan Alkalis.
Pada percobaan permaganometri sampel yang digunakan adalah besi sulfat (
FeSO4) dengan berat samapel 0,6 gram atau 600 mg dan volume titrasi yang
didapat adalah 0,8 ml, 0,6 ml dan 0,7 ml. Dengan larutan pentiternya adalah larutan
kalium
permanganat
(KMnO4)
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan maka dapat di simpulkan
bahwa :
1.
2.
3.
kami
DAFTAR PUSTAKA
Dirjen POM, 1979. Farmakope Indonesia Edisi III, Depkes Ri. Jakarta
Ghalib, Ibnu. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta
http://arto-chemical.blogspot.com/2010/03/kalium-permanganat. html?zx=
e536a8809b2ad0e1
http://id.wikipedia.org/wiki/Permangana
http://pdtk1-tekim-undip.weebly.com/materi-redoks.html
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/instrumen_analisis/titrasi-volumetri/penetapanangka-permanganat/
Tim. Dosen. 2011. Penuntun Kimia Analisis. Universitas indonesia Timur. Makassar
Reamonds.2001.Analysis Chemistry Of Pharmacy.Pharmacy Science Of Colletion:
Makassar.
W. Harjadi. 1985, Iimu Kimi Analitik Dasar.PT. Gramedia Pustaka Utama: Bogor
Diposkan oleh dhyaZz di 22.45