KIMIA FARMASI II
KE- VII
“PENETAPAN KADAR DENGAN METODE BROMOMETRI”
DISUSUN OLEH:
Bahan
a. Tablet fenobarbital
b. Kloroform
c. KBrO3 1N
d. KBr
e. KI
f. H2SO4 1N
g. Indikator kanji 1%
h. Larutan iodium 0,1 N
i. Na2S2O3 1N
j. Aquadest
IV. PROSEDUR KERJA
● Pembakuan
V. DATA PENGAMATAN
-
VI. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini membahas tentang titrasi bromometri, adalah suatu
cara penetapan kadar dengan menggunakan larutan brom atau dengan brom yang
dihasilkan oleh larutan KBrO3 dengan KBr dalam suasana asam. Titrasi secara
bromometri memiliki dua cara, yaitu cara langsung dan tidak langsung. Titrasi
secara langsung berlangsung dalam suasana asam dengan prinsip KBrO3 dalam
suasana asam akan bersifat sebagai oksidator sehingga dapat bereaksi langsung
dengan zat. Titrasi tidak langsung adalah titrasi dengan menggunakan brom yang
dihasilkan oleh KBrO3 dan KBr dalam suasana asam, kelebihannya dinyatakan
secara langsung dengan indikator metil merah atau secara tidak langsung, dengan
cara iodometri, yaitu dengan menitrasi jumlah I2 yang dilepaskan karena
pengaruh oksidasi dengan Br2 .
Pada praktikum ini bahan yang digunakan adalah kalium bikromat sebagai
bakunya, yang dilarutkan terlebih dahulu dengan aquades kemudian ditambahkan
natrium bikarbonat dan kalium iodida. Untuk indikator pada praktikum ini
menggunakan indikator kanji dan penitrasinya menggunakan natrium tiosulfat.
Pada tahapan pertama yaitu pembakuan, prinsip pembakuan itu pertama
harus memiliki baku sekunder dan baku primer, baku sekunder posisinya di buret
dan baku primer di erlenmeyer. Pada tahapan ini dilakukan dengan memasukkan
kalium bikromat ke dalam Erlenmeyer, kemudian tambahkan aquades sebanyak
50 ml. pencampuran ini untuk proses pembentukan iodium setelah menunggu 10
menit lanjutkan ke proses titrasi. Sebelum dilakukan penambahan indikator kanji,
maka nanti ketika proses titrasi itu akan muncul warna hijau kekuningan di dalam
erlenmeyer nya, Ketika sudah muncul warna hijau kekuningan hentikan titrasinya
lalu tambahkan indikator kanji sebanyak 1 ml maka akan menghasilkan warna
biru, karena reaksi antara iodium dan kanji adalah biru. Lanjutkan titrasi hingga
warna biru pudar atau menjadi bening.
VII. KESIMPULAN
Metode Bromometri merupakan penentuan kadar senyawa berdasarkan
reaksi reduksi-oksidasi dimana proses titrasi (reaksi antara reduktor dan bromine
berjalan lambat) sehingga dilakukan titrasi secara tidak langsung dengan
menambahkan bromine berlebih. Titrasi dilanjutkan sampai larutan tidak
berwarna.
Ayu Mulyani, dkk. 2018. Titrasi Bromometri. Fakultas Farmasi : Institut Sains dan
Teknologi Nasional.