TITRASI BROMATOMETRI
Disusun Oleh :
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat serta hidayah kepada kita semua, sehingga
berkat karunianyalah kami dapat menyelesaikan makalah ini.
ii
DAFTAR ISI
COVER…………………………………………………………………………I
KATA PENGANTAR………………………………………………………….II
A. Bromatometri ......................................................................................... 3
B. Mekanisme Bromatometri....................................................................... 4
C. Indikator Titrasi Bromatometri ............................................................... 7
D. Keuntungan dan kerugian .................................................................10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
1. Apakah definisi bromatometri ?
2. Bagaimanakah mekanisme bromatometri ?
3. Apa indikator titrasi bromatometri
4. Apa keuntungan dan kerugian bromatometri ?
C. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui definisi titrasi bromatometri.
2. Mahasiswa dapat mengetahui mekanisme bromatometri.
3. Mahasiswa dapat mengetahui indicator titrasi bromatometri.
3. Mahasiswa dapat mengetahui keuntungan dan kerugian
bromatometri.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pembakuan iodimetri
Bromatometri merupakan salah satu metode penetapam kadar
suatu zat dengan prinsip reaksi reduksi-oksidasi. Oksidasi adalah suatu
proses yang mengakibatkan hilangnya aatu elektron atau lebih dari
dalam zat (atom, ion atau molekul). Bila suatu unsur dioksidasi,
keadaan oksidasinya berubah ke harga yang lebih positif. Suatu zat
pengoksidasi adalah zat yang memperoleh elektron, dan dalam proses
itu zat tersebut direduksi (Rivai, 1995).
3
ia harus ingat bahwa pada saat yang sama reduksi dari suatu zat juga
berlangsung (Underwood, 1993).
B. Mekanisme Bromatometri
Titrasi redoks berdasarkan pada perpindahan elektron antara
titran dengan analit. Bromatometri merupakan salah satu metode
oksidimetri dengan dasar reaksi dari ion bromat (BrO3). Oksidasi
bromatometri yang relatif tinggi dari sistem ini menunjukkan bahwa
kalium bromat adalah oksidator kuat. Hanya saja kecepatan reaksinya
tidak cukup tinggi. Untuk menaikkan kecepatan ini titrasi dilakukan
dalam keadaan panas dan dalam lingkungan asam kuat. Jika reaksi
antara senyawa reduktor dan bromine dalam lingkungan asam berjalam
cepat, maka titrasi dapat dijalankan langsung, dimana titik akhir titrasi
ditunjukkan denghan munculnya warna bromine dalam larutan. Tetapi
jika reaksi antara bromine dan zat yang akan ditetapkan berjalan
lambat, maka dilakukan titrasi secara tidak langsung, yaitu dengan
menambahkan bromine yang berlebih dan bromine yang berlebih ini
ditetapkan secara iodometri dengan dititrasi dengan natrium tiosulfat
baku (Underwood, 1993).
Reaksi brominasi senyawa-senyawa organik larutan standar
seperti kalium bromat dapat dipergunakan untuk menghasilkan
4
sejumlah bromin dengan kuantitas yang diketahui. Bromin tersebut
kemudian dapat digunakan untuk membrominasi secara kuantitatif
berbagai senyawa organik. Bromid berlebih hadir dalam kasus-kasus
semacam ini, sehingga jumlah bromin yang dihasilkan dapat dihitung
dari jumlah KbrO3 yang diambil. Biasanya bromin yang dihasilkan
apabila terdapat kelebihan pada kuantitas yang dibutuhkan untuk
membrominasi senyawa organik tersebut untuk membantu memaksa
reaksi ini agar selesai sepenuhnya.Reaksi bromin dengan senyawa
organiknya dapat berupa subtitusi atau bisa juga reaksi adisi
(Hendayana, 1994).
Metode bromometri dan bromatometri ini terutama digunakan
untuk menetapkan senyawa-senyawa organik aromatis dengan
membentuk tribrom substitusi. Metode ini dapat juga digunakan untuk
menetapkan senyawa arsen dan stibium dalam bentuk trivalent
walaupun tercampur dengan stanum valensi empat (Wunas, 1986)
APLIKASI
• Analisis sediaan farmasi
- Analisis kualitatif seperti identifikasi organoleptik
- analisa kuantitatif digunakan untuk menentukan kadar suatu
senyawa.
• Digunakan untuk menetapkan senyawasenyawa organik aromatis
seperti misalnya, fenol-fenol asam salisilat, resolsinol, paraklorfenol.
5
SKEMA TITRASI
BROMATOMETRI
A.
B.
6
C.
C. Indikator Bromatometri
7
menggunakan indokator kanji maka penambahan kanji dilakukan
pada saat mendekati titik ekuivalen.
8
2. Indikator Amilum
3. Indikator Redoks
9
D. Keuntungan dan kerugian
Titrasi bromatometri memiliki beberapa keuntungan pada proses
titrasinya (Gandjar, 2007):
1. Pelaksanaannya praktis dan mudah
2. Tidak banyak masalah yang ditemukan
3. Mempunyai perbandingan stoikiometri yang sederhana
Kelemahan dari titrasi bromatometri ini yaitu adanya sedikit
kelebihan kalium bromat dalam larutan akan menyebabkan ion
bromida bereaksi dengan ion bromat, dan bromin yang dibebaskan
akan merubah larutan menjadi warna kuning pucat, warna ini sangat
lemah sehingga tidak mudah untuk menetapkan titik akhir (Wunas,
1986).
Bromin yang dibebaskan ini tidak stabil, karena mempunyai
tekanan uap yang tinggi dan mudah menguap, karena itu penetapan
harus dilakukan pada suhu terendah mungkin, serta labu yang dipakai
untuk titrasi harus ditutup (Wunas, 1986).
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
Day, R.S., dan Underwood, A.L. 1993. Analisa Ilmu Kuantitatif. Edisi Keempat.
Penerbit: Erlangga. Jakarta.
Roth, H.J. 1988. Analisis Farmasi. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta
12