PERCOBAAN 4
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
NPM : 190106033
Kelas : Farmasi A
PRODI S1 FARMASI
FAKULTAS KESEHATAN
B. TUJUAN
Mahasiswa mampu mengenal dan mengetahui hasil reaksi sintesis Asam
Asetil Salisillat
C. TEORI DASAR
Asam salisilat merupakan senyawa bifungsional,yaitu gugus fungsi
hidroksil dan gugus fungsi karboksil.Dengan demikian Asam salisilat dapat
berfungsi sebagai fenol dan juga berfungsi sebagai asam benzoate. Baik
dengan asam maupun fenol ,asam salisilat dapat mengalami reaksi
esterifikasi.Bila direaksikan dengan anhidrida asam akan mengalami reaksi
esterifikasi menghasilkan asam asetil salisilat (Aspirin).Apabila asam salisilat
direaksikan dengan alcohol (methanol)juga mengalami reaksi esterifikasi
menghasilkan ester metal salisilat (minyak gandapura) (Horizon,2011).
Aspirin atau Asam asetil salisilat merupakan senyawa derivatif dari
asam salisilat .Aspirin berupa Kristal putih dan berbentuk seperti
jarum.Pembuatan Aspirin tidak akan dihasilkan produk yang baik jika
suasananya berair,karena asam salisilat yang terbentuk akan terhidrolisa
menjadi asam salisilat berair.Aspirin diperoleh dengan proses asetilasi
terhadap Asam salisilat dengan katalisator H2SO4 pekat (Vogel,1990).
Rekristalisasi merupakan cara yang paling efektif untuk memurnikan
zat zat organic dalam bentuk padat salah satunya aspirin. Oleh karna itu
teknik ini secara rutin digunakan untuk pemurnian senyawa hasil sintesis atau
hasil isolasi dari bahan alami. Metode ini sederhana,material padatan ini
terlarut dalam pelarut yang cocok pada suhu tinggi untuk mendapatkan
larutan jenuh atau dekat jenuh. Ketika larutan panas perlahan
didinginkan,Kristal akan mengendap karena kelarutan padatan biasanya
menurun bila suhu diturunkan (Ilham,2011)
D. ALAT DAN BAHAN
ALAT :
Labu alas bulat (LAB) 250 ml
Thermometer
Corong Buchner
Gelas ukur
Heating mantel
BAHAN :
1. Asam salisilat
1) Identifikasi produk
No katalog :100631
Nama produk : Asam salisilat EMPROVE® ESSENTIAL
Ph,Eur,BP,USP
Nomor Registrasi REACH Nomor registrasi tidak tersedia untuk
bahan ini karena bahan atau penggu naannya dibebaskan dari
pendaftaran sesuai dengan Pasal 2 peraturan REAC H (EC) No
1907/2006, tonase tahunan tidak memerlukan pendaftaran atau pe
ndaftaran diantisipasi untuk batas waktu pendaftaran akan datang.
No-CAS 69-72-7
2) Identifikasi bahaya
Toksisitas akut, kerusakan mata serius, toksisitas terhadap reproduksi,
pernyataan Bahaya, berbahaya jika tertelan ,Menyebabkan kerusakan
mata yang serius dan diduga dapat merusak janin.
3) Pertolongan pertama
Setelah terhirup :hirup udarudara segar. Panggil dokter.
Bila terjadi kontak kulit: Tanggalkan segera semua pakaian yang
terkontaminasi.Bilaslah kulit dengan air/ pancuran air. Periksakan ke
dokter.
Setelah kontak pada mata : bilaslah dengan air yang banyak. Segera
hubungi dokter mata. Lepaskan lensa kontak.
Setelah tertelan: segera beri korban minum air putih (dua gelas paling
banyak).Periksakan ke dokter.
1) Pengidentifikasi Produk
No katalog : 106067
Nama produk : Magnesium sulfat anhidrat untuk analisis EMSURE®
No-CAS : 7487-88-9
2) Identifikasi Bahaya
Bahan ini tidak diklasifikasikan sebagai berbahaya menurut undang-
undang Uni Eropa
1) Identifikasi produk
No katalog : 117048
Nama produk : Asam sulfat 95 - 97% untuk pengujian COD
Nomor Registrasi REACH : Nomor registrasi tidak tersedia untuk
bahan ini karena bahan atau penggunaannya dibebaskan dari
pendaftaran sesuai dengan Pasal 2 peraturan REAC H (EC) No
1907/2006, tonase tahunan tidak memerlukan pendaftaran atau
pendaftaran diantisipasi untuk batas waktu pendaftaran akan datang.
No-CAS : 7664-93-9
6. Etanol
1) Identifikasi Produk :
No katalog : 480605
Nama produk : ETANOL 70% UNTUK PEMBERSIHAN RESIN
BIOKROMATOGRAFI
2) Sifat fisika dan kimia :
Bentuk : cair
Warna : tidak berwarna
Bau : seperti alkohol
Titik nyala : 12°C
Metoda : c.c.(ethanol)
Batas ledakan bawah : 3,5%(V) (ethanol)
Batas ledakan atas : 15%(V)(ethanol)
Tekanan uap : 59 hPa (20 °C)
Rapat uap : relatif 1,6(ethanol)
Kerapatan relatif : 0,869 g/cm³(20 °C)
Kelarutan dalam air :pada 20 °C tercampur sepenuhnya
4) Pertolongan pertama :
Gunakan sarung tangan pelindung.
Pakai pelindung mata.
JIKA TERKENA KULIT: Cuci dengan banyak sabun dan air.
JIKA TERKENA MATA : Bilas dengan seksama dengan air untuk
beberapa menit. Lepaskan lensa kontak jika memakainya dan mudah
melakukannya.Lanjutkan membilas.
8. Akuades
1) Identifikasi bahan :
Nama produk : Aquadest/Dihidrogen Oksida
No CAS : 77 32-18-5
E. CARA KERJA
F. Sintesis
Ke dalam labu alas bulat 250 ml yang kering, dimasukkan 10 g asam salisilat, 15 ml
anhidrida asam asetat, dan 10 tetes asam sulfat pekat
Campurandikocoksampaiterjadicampuranyangsempurna.
Dipanaskan di atas pemanas air ( suhu dalam labu dijaga 50-600 C),sambil di
aduk selama 15 menit
G. Isolasi
Dinginkansambaltetapdiadukdanditambhakan150mlairkemudiandisaring
melalui corong Buchner dengan pertolongan pengisapan
H. Pemurnian
N PERUBAHAN WARNA
ZAT
O AWAL AKHIR
1 As. Salisilat (a) Putih -
2 As. Salisilat + AsetatAnhidrida Putih Keruh
(b)
3 As. Salisilat + AsetatAnhidrida Keruh Bening
+ H2SO4 (c)
4 Zat (c) dipanaskan Bening Agak kuning
5 Zat © didinginkan Agak kuning Endapan putih
6 FeCl3 Endapan putih hitam biru / pink tua
J. PEMBAHASAN
Pada video pratikum kali ini merupakan aspirin yang penting dari
komponen tersebut adalah Asam salisilat yang merupakan asam Hidroksi
benzoate yang memiliki sifat senyawa antiinflamasi antiseptic antiradical dll.
Pada pembuatan dari aspirin digunakan anhidrida asetat karna tidak
mengandung air dan akan mudah menyerap air sehingga air yang dapat
menghidrolisis aspirin menjadi salisilat dan asetat dapat dihindari.Kemudian
di video pratikum ini menggunakan asam sulfat pekat,yang ditambahkan ke
larutan campuran asam salisilat yang berfungsi sebagai katalisator dan juga
sebagai penghidrasi asetat anhidrat.Guna dari Fenol yang bereaksi dengan
FeCl3 akan memberikan warna ungu, karena asam salisilat adalah senyawa
yang mengandung Fenol maka reaksi FeCl3 dengan asam salisilat juga akan
memberikan warna ungu.Dari percobaan diproleh bahwa Asam salisilat +
FeCl3 berwarna ungu, terbukti bahwa asam salisilat mengandung fenol
Dari literatur dapat dilihat bahwa asam salisilat memang mempunyai gugus
fenol.
Setelah asam salisilat dicampur dengan asetat anhidrida dan H2SO4 ,
kemudian dipanaskan yang bertujuan untuk mempercepat kelarutan dari asam
salisilat sehingga dapat bercampur dengan sempurna. Hal ini dikarenakan,
proses pemanasan akan mempercepat gerak kinetik dari molekul – molekul
yang ada dalam larutan sehingga laju reaksi akan semakin cepat dan reaksi
berjalan cepat. Setelah dipanaskan, larutan tersebut didinginkan pada suhu
kamar hingga dingin dan larutan akan berubah menjadi bentuk kristal.
Kemudian kristal diletakkan diatas kertas saring dan kemudian dilakukan
perhitungan randemen. Perhitungan yang dilakukan berdasarkan data
randemen menghasilkan randemen sebesar 76.706 %.
K. KESIMPULAN
SKEMA KERJA
LAMPIRAN II
PERHITUNGAN RANDEMEN
5g x
X= 5 x 180 = 6,521 g
138
% Randemen Aspirin
% Rendemen = Berat Aspirin Praktikum
x100%
Berat Aspirin Teoritis
= 5,002
x100%
6,521
= 76,706%
LAMPIIRAN
DOKUMENTASI
DAFTAR PUSTAKA
DESTILASI
PERCOBAAN 6
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
NPM : 190106033
Kelas : Farmasi A
PRODI S1 FARMASI
FAKULTAS KESEHATAN
Eksperimen Distilasi
kertassaring.
Ekstraksi
Ordo : Laurales
Famili : Lauraceae
Genus : Cinnamomum
diantaranya:
1) Batang
berkisar 5-15 meter yang mana kulit pohonnya berwarna abu-abu tua
2) Buah
tua untuk buah yang masih muda, sedangkan buah yang sudah cukup tua
3) Daun
4) Bunga
karena memiliki dua buah kelamin yaitu putik dan benang sari.
5) Biji
Biji dalam tanaman kayu manis berbentuk bulat telur dan kecil-
1) Pengidentifikasi Produk
No katalog : 106067
No-CAS : 7487-88-9
2) Identifikasi Bahaya
Bentuk : padat
Warna : putih
C. Batu Didih
udara segar, dan jika tertelan minum air putih jangan paksakan
muntah.
CAS : 1344-28-1
BERAT : 60-95%
PEL : 15 mg
EC : 215-691-6
D. PROSEDUR KERJA
1. Distilasi
Kayu manis dihaluskan yang sudah bersih dan kering (dengan jumlah
airminimum)
Dimasukkan 10 g sampel ke dalam labu alas bulat 250 ml. Labu diisi dengan akuades
hingga setengah volume total labu, ditambahkan batu didih.
Dipasang kembali labu pada alat distilasi.
Dihentikan distilasi jika sudah diperoleh distilat sebanyak 100 ml atau telah
dipanaskan selama 1-1,5 jam
Dicatat volume distilat yang diperoleh, dibiarkan distilat beberapa saat hingga
diperoleh 2 fasa,fase air dan fase organik
Dipisahkan minyak atsiri dari air yang ada dalam campuran distilat lalu ditambahkan sedikit
magnesium sulfat pada distilat minyak atsiri dengan cara dekantasi
2. Ekstraksi
Timbangsecaratepat,masing-masing2gasambenzoat,naftalena,dan etil-p-
aminobenzoat, dan catat beratnya dalam jurnal.
Tempatkan senyawa-senyawa tersebut dalam125mLgelaserlenmeyer dan
tambahkan diklorometana. Aduk campuran tersebut hingga terbentuk
larutansempurna
Tempatkan corong saring tersebut pada ring dan statif, dan biarkan
hingga dua lapisan terpisah secara sempurna
Buka tutup corong pisah, dan alirkan lapisan bawah ke dalam erlenmeyer, da uji
pada dua lapisan tersebut, mana yang merupakan lapisan organik dan air
Simpan larutan basa tersebut, dan berikan label pada gelasny (AQ- BASE). Ekstrak
fasa organic ditambahkan 15 mL NaOH dan pisahkan kembali dengan corong
pisah. Gabungkan ekstrak basa tersebut ke dalam larutan basa yang telah
diperolehsebelumnya
Lapisan residu organik dituangkan ke dalam gelas erlenmeyer ketiga dan beri label
dengan (ORG.PHASE), kemudian ditambahkan 1-2 g Na2SO4 anhidrat. Tutup
erlenmeyer tersebut, dan biarkan selama 15- 20 menit
Ambil naftalena dari kaca arloji dengan menggunakan spatula yang bersih dan
tempatkan pada botol kecil untuk permurnian lebihlanjut
Ambil gelas yang berlabel “AQ-ACID”, tuangkan ke dalam beaker glass, dan
dinginkan larutan tersebut ke dalam penangas es pada suhu 5º C
E. PEMBAHASAN
Pada distilasi sederhana, dasar pemisahannya adalah perbedaan titik
didih yang jauh atau dengan salah satu komponen bersifat volatil. Jika
campuran dipanaskan maka komponen yang titik didihnya lebih rendah akan
menguap lebih dulu
Pada percobaan video pratikum tersebut adalah dengan metode
destilasi stahl, dengan bahan yang digunakan adalah simplisia kayu manis
yang berupa serbuk. Prinsip destilasi ini yaitu pemisahan dengan cara panas
berdasarkan perbedaan titik didih dan berat jenis senyawa. Senyawa yang
memiliki titik didih lebih rendah akan menguap terlebih dahulu. Kemudian
uap air masuk kedalam kondensor yang akan mengalami pendinginan dan
menghasilkan tetesan yang masuk ke dalam buret. Didalam buret, senyawa
yang memiliki berat jenis lebih rendah akan berada di bagian atas ( minyak
atsiri ) dan senyawa yang memiliki berat jenis lebih tinggi akan berada di
bagian bawah.
Pada percobaan ini bahan pelarut yang digunakan adalah air, karena
air termasuk pelarut polar yang aman dan mudah didapat, dapat menarik
hampir seluruh metabolit yang terdapat pada tanaman termasuk minyak atsiri,
selain itu air mempunyai titik didih yang lebih tinggi dari minyak atsiri.
Walaupun air dan minyak atsir memiliki kepolaran yang berbeda tetapi air
tetap bisa menarik minyak atsiri keluar dari sel tumbuhan, selain itu dengan
pemanasan kepolaran air akan menurun karena merenggangnya ikatan
hidrogen antar molekul air sehingga momen dipolnya menurun dan
keolarannya menurun. Air dan uap air akan menembus dinding sel dengan
adanya panas, minyak atsiri akan terbawa oleh uap air. (Gunawan, 2004).
Pada percobaan ini, hasil akhir yang didapat setelah dilakukannya destilasi
adalah berupa cairan agak kental dengan berat akhirnya 2 ml.
F. KESIMPULAN
Destilasi merupakan salah satu metode yang digunakan untuk
memurnikan zat cair dengan proses memanaskan dan mendinginkan.
Pemurnian zat cair dengan cara distilasi, dilakukan berdasarkan perbedaan
titik didih zat tersebut
Prinsip destilasi stahl yaitu pemisahan dengan cara panas berdasarkan
perbedaan titik didih dan berat jenis senyawa. Senyawa yang memiliki titik
didih lebih rendah akan menguap terlebih dahulu.Dari hasil percobaan
disimpulkan bahwa untuk menisolasi minyak atsiri dari kayu manis dapat
dilakukan dengan menggunakan metode destilasi stahl.
Dan Kesimpulan dari percobaan ini adalah, dari 100 g sampel daun jeruk
purut dan 200 ml air, di peroleh minyak atsiri sebesar 1,2 ml.
Dan persen rendemen 20 %.
LAMPIRAN I
SKEMA KERJA
LAMPIRAN II
PERHITUNGAN RANDEMEN
b. Mr MgOH
= 1. Ar Mg + 1. Ar O + 1.Ar H
= 1. 24 + 1. 16 + 1. 1
= 41 g/mol
2. PERHITUNGAN DESTILAT
Diketahui :
- Berat Minyak + Erlenmeyer (B) = 78, 6 g
- Berat Erlenmeyer Kosong (A) = 53,9 g
- Berat Filtrat (Minyak Atsiri) = 2 ml
= 20 %
LAMPIRAN III
DOKUMENTASI
DAFTAR PUSTAKA