Kelompok 2
Identifikasi Obat
Golongan Fenol
Disusun oleh :
1. Eva Widia Rosita (P17335120030)
2. Ira Soraya (P17335120034)
3. Irwani Anggraini (P17335120036)
4. Nopiyanti (P17335120052)
5. Padmasasari Diah Ayu Kumala N
(P17335120054)
6. Putri Defriana Nurfalah (P17335120056)
7. Rahma Fadhila Komara (P17335120058)
01 Mengidentifikasi golongan
senyawa fenol
Tujuan
02
Mengidentifikasi secara
spesifik parasetamol
Mengidentifikasi secara
03 spesifik salisilamida
04 Mengidentifikasi secara
spesifik nipagin
LATAR BELAKANG
Fenol merupakan gugus fungsional lain yang umum
dijumpai dalam molekul obat. Fenol merupakan asam
lemah yang melepaskan proton (H+ ) untuk
menghasilkan anion fenoksida, dengan alkali hidroksida
dan alkali karbonat akan membentuk garam. Dengan
besi (III) klorida hampir semua fenol dalam larutan air
atau etanol akan memberikan reaksi warna karena
terbentuknya senyawa kompleks.
C8H9NO2
Paracetamol Rumus Berat molekul 151,16 g/mol
(FI edisi IV, molekul :
hal 649) C8H9NO2
C7H7NO2
Salisilamida Rumus
(FI edisi IV, molekul :
hal 753)
C8H8O3
Nipagin (FI Rumus
edisi IV, hal molekul :
551)
Pereaksi F1 F2 F3
Paracetamol Salisilamid Nipagin
a. Uji Organoleptik
pada uji organoletik pengujian ini dilakukan untuk
mengidentifikasi rasa, bau dan warna dari obat
dengan cara dilihat, dibaui dan diraba, dari data hasil
pengamatan pada zat aktif paracetamol memiliki
bentuk serbuk hablur, berwarna putih, tidak berbau
dan sedikit pahit . Untuk zat aktif salisilamid memiliki
bentuk serbuk hablur, berwarna putih, praktis tidak
berbau. Untuk nipag berbentuk serbuk hablur/hablur
kecil, tidak berwarna/berwarna putih, tidak
berbau/berbau khas lemah dan rasanya sedikit
terbakar
Pembahasan
b. Uji Kelarutan
pengujian ini dilakukan dengan melarutkan bahan
obat menggunakann pelarut polar ( akuadest )
dan pelarut non polar (etanol 70 %). Dari data
hasil pengamatan kelarutan untuk paracetamol
larut dalam air mendidih dan mudah larut dalam
etanol, untuk salisilamid sukar larut dalam air dan
larut dalam etanol, untuk nipagin sukar larut
dalam air dan mudah larut dalam etanol.
Penambahan air dan etanol ini untuk mengetahui
apakah zat aktif tersebut termasuk ke dalam zat
aktif yang larut dalam pelarut polar atau non polar.
Dari semua zat aktif yang dipakai kelarutan nya
larut dalam pelarut non polar.
Pembahasan
c. Uji Keasaman
pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah
zat aktif tersebut bersifat asam atau basa,
pengujian ini dilakukan dengan menggunakan
kertas lakmus. Pada paracetamol, salisilamide
dan nipagin saat di masukan kertas lakmus
merah tidak terjadi perubahan yaitu tetap
berwarna merah sedangkan saat dimasukan
kertas lakmus biru berubah menjadi merah maka
dapat disimpulkan bahwa paracetamol, salisilamid
dan nipagin memiliki sifat asam.
Pembahasan
2. Uji Golongan
pengujian ini dilakukan bertujuan untuk
mengetahui apakah zat aktif tersebut termasuk ke
dalam golongan obat fenol atau tidak. dari data
hasil pengamatan pada saat paracetamol,
salisilamide dan nipagin direaksikan dengan FeCl3
reaksi yang terbentuk ialah terbentuk larutan
berwarna ungu violet atau ungu kebiruan. Hal ini
terjadi karena terbentuknya ikatan kompleks
antara ion Fe+ dengan gugus fenol yang di miliki
pracetamol, salisilamide dan nipagin. Dari ketiga
zat aktif tersebut semuanya positif mengandung
fenol
Reaksi kimia :
Paracetamol + FeCl3
• C8H9NO2 + H2O + FeCl3 warna ungu
Nipagin + FeCl3
• CH3(C6H4OHCOO) + H2O + FeCl3
ungu kemerahan
Kesimpulan
Pada uji pendahuluan pada sempel parasetamol didapatkan:
1. Uji organoleptik
02 - warna: putih
- Bentuk: hablur puti
Rasa: sedikit pahit
Bau: tidak berbau
2. Uji kelarutan pada sempel parasetamol larut dalam larutan non polar.
3. Uji keasaman pada sempel parasetamol memiliki sifat asam.
Pada uji golongan fenol pada sempel parasetamol menunjukan hasil positif.