PERCOBAAN I
UJI PENDAHULUAN SENYAWA OBAT
WIDDY PANGESTU
1804277075
FARMASI 2B
DOSEN PENGAMPU : SITI RAHMA KR.M.Si,Apt
Bahan
-Parasetamol -Kloramfenikol
-Amoxicillin -Zink oksida
-CTM -Aquades
-Kafein -Alkohol
-Efedrin -Kloroform
-Tetrasiklin -Asam Benzoat
-Asam Askorbat -Asam Sitrat
-Asam Asetat -Efedrin
-Kafein
D. PROSEDUR
1. Uji pendahuluan yang meliputi uji organoleptik.
Penginderaan/penyandraan (organoleptik) adalah uji identifikasi sifat
fisik obat meliputi bentuk, warna, bau, dan rasa obat menggunakan
indera. Lakukan uji pendahuluan pada senyawa obat berikut:
- Parasetamol
- Amoxicillin
- CTM
- Kafein
- Efedrin
- Tetrasiklin
2. Uji sifat kelarutan obat
- Uji kelarutan dilakukan dengan memasukan sedikit zat ke dalam
tabung reaksi kemudian di dalamnya ditambahkan pelarut (air,
alkohol, atau pelarut lainnya). kemudian digoyang-goyang dan
diamati apakah zat tersebut dapat larut.Pernyataan kelarutan zat
dalam bagian tertentu menunjukkan bahwa satu bagian bobot zat
larut dalam volume tertentu pelarut. Kelarutannya dapat ditunjukkan
dengan istilah kelarutan berikut :
Tabel 1 Istilah kelarutan pada uji pendahuluan identifikasi obat secara
konvensional
Jumlah bagian pelarut yang dibutuhkan
Istilah Kelarutan
untuk melarutkan satu bagian zat yang
Sangat mudah larut Kurang dari 1 dilarutkan
Mudah larut 1 sampai 10
Larut 10 sampai 30
Agak sukar larut 30 sampai 100
Sukar larut 100 sampai 1000
Sangat sukar larut 1000 sampai 10.000
Praktis tidak larut Lebih dari 10.000
- Lakukan uji kelarutan pada senyawa-senyawa berikut: parasetamol,
amoxicillin, kloramfenikol, tetrasiklin, zink oksida.
- Gunakan masing-masing pelarut alkohol, aquades dan kloroform,
larutkan dan catat volume yang dibutuhkan untuk melarutkan
senyawa obat tersebut sampai tepat larut.
- Maksimal panambahan pelarut sampai 100 ml
- Golongkan istilah kelarutan obat pada masing-masing pelarut
3. Uji keasaman
Uji keasaman
- Larutkan bahan obat: asam benzoat, asam sitrat, asam askorbat,
asam asetat, larutan efedrin, dengan aquades dan kafein dengan
aquades panas.
- Lakukan uji keasaman pada senyawa-senyawa tersebut dengan
menggunakan kertas lakmus, catat perubahan warna yang terjadi
- Lakukan uji pH pada senyawa obat di atas dengan menggunakan
kertas universal, kemudian tentukan pH dengan melihat perubahan
warna pada kertas universal.
E. HASIL DAN PEMBAHASAN
I. HASIL
1) Uji pendahuluan yang meliputi uji organoleptik
Senyawa Bentuk Rasa Warna Bau
Zink oksida Praktis tidak larut Praktis tidak larut Tidak larut
3) Uji Keasaman
Sampel Kertas Lakmus Kertas universal
BM 151,16
Asetaminofen mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih
dari 101,0% C8H9NO2, dihitung terhadap zat yang telah
dikeringkan.
Pemerian : Hablur atau serbuk hablur putih; tidak berbau; rasa pahit.
Kelarutan : Larut dalam 70 bagian air, dalam 7 bagian etanol (95%)
P, dalam 13 bagian aseton P, dalam 40 bagian gliserol P dan dalam
9 bagian propilenglikol P; larut dalam larutan alkali hidroksida.
Suhu lebur : 169͒ sampai 172͒.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya.
Khasiat dan penggunaan : Analgetikum (pereda nyeri ringan) dan
antipiretikum (menurunkan suhu tubuh atau penurun demam).
Dosis maksimal per hari parasetamol tidak dicantumkan, tetapi
normalnya 3 - 4x sehari. Apabila parasetamol diberikan secara terus
menerus akan menyebabkan hepatotoksik (Kerusakan hati).
2. Amoxicillin
4. Zink oksida
Pemerian: Serbuk amorf, sangat halus, putih atau putih kekuningan,
tidak berbau, tidak berasa, lambat laun menyerap CO2 di udara
Kelarutan: Praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol (95%), larut
dalam asam mineral encer dan dalam larutan alkali hidroksida.
5. Tetrasiklin
1. Hasil dari uji organoleptik ini telah sesuai dengan ketentuan atau sesuai
dengan monografi pada farmakope indonesia
2. Hasil kelarutan telah sesuai dengan ketentuan yakni, parasetamol larut dalam
aquadest dan alcohol tapi tidak larut dalam kloroform, amoxilin larut dalam
alcohol sedangkan dalam aquadest dan kloroform tidak larut, kloramfenikol
larut dalam aquadest dan alcohol sedangkan dalam kloroform tidak larut,
tetrasiklin larut dalam alcohol sedangkan dalam aquadest dan kloroform tidak
larut, zinc oksida tidak larut dalam ketiga larutan tersebut.
3. Hasil uji keasaman dan uji pH menggunakan obat asam askorbat, asam
benzoate, asam asetat, efedrin dan kafein, hasil dari percobaan ini semua obat
memiliki ph asam.
2.
DAFTAR PUSTAKA