Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN AKHIR

PRAKTIKUM KIMIA FARMASI 1


PERCOBAAN 1
ANALISIS KUALITATIF VITAMIN

RATIH FARWASIH
209749
2B
Kelompok : B3

Dosen Pengampu :

Erwan Kurnianto, M.Farm., Apt


Dian Kartikasari, M.Farm., Apt

Akademi Farmasi Yarsi Pontianak

2021/2022
PERCOBAAN 1

ANALISIS KUALITATIF VITAMIN

A. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa terampil dalam melakukan analisis berbagai vitamin
2. Mahasiswa mampu menjelaskan setiap proses yang terjadi pada analisis kualitatif

B. Dasar Teori
Vitamin adalah kelompok senyawa organic berbobot molekul kecil yang memiliki
fungsi vital dalam metabolism organisme. Dipandang dari sisi enzimologi, vitamin adalah
kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim.Sebagai salah satu komponen gizi,
vitamin diperlukan untuk memperlancar proses metabolism tubuh dan tidak menghasilkan
energi. Vitamin terlibat dalam proses enzimatik.
Tubuh memerlukan vitamin dalam jumlah yang sedikit,tetapi jika kebutuhan yang
sedikit ini diabaikan, akan mengakibatkan terganggunya metabolism dalam tubuh kita,
karena fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa lain.Kondisi kekurangan vitamin
disebut dengan avitaminosis ( Ketnan,2005 ).
Berdasarkan kelarutannya vitamin dibagi menjadi dua kelompok, yaitu vitamin yang
larut dalam air ( vitamin C dan semua golongan vitamin B ) dan yang larut dalam lemak
( vitamin A,D,E, dan K ).
Oleh karena sifat kelarutannya tersebut, vitamin yang larut dalam air tidak dapat
disimpan dalam tubuh, sedangkan vitamin yang larut dalam lemak dapat disimpan dalam
tubuh ( Ketnan, 2005 ).
Vitamin C adalah salah satu jenis vitamin yang larut dalam air dan memiliki peranan
penting dalam menangkal berbagai penyakit. Vitamin ini juga dikenal dengan nama kimia
dari bentuk utamanya yaitu asam askorbat.Vitamin C termasuk golongan vitamin
antioksidan karena sangat mudah teroksidasi oleh panas, cahaya, dan logam.Oleh karena itu
vitamin C mampu menangkal berbagai radikal bebas ekstraseluler.Buah-buahan seperti
jeruk, merupakan sember utama vitamin C ( Girinda,2008 ).
Vitamin C banyak terdapat pada buah-buahan dan sayuran berwarna hijau.Kekurangan
vitamin C mengakibatkan skorbotum,pendarahan pada kulit,kerusakan sendi, dan gusti.
Vitamin C sering disebut sebagai rajanya vitamin, itu karena vitamin C memang memiliki
banyak manfaat.Selain bersifat antioksidan yang mampu melawan radikal bebas, vitamin C
juga berperan dalam meningkatkan system kekebalan tubuh ( Hart, 2003 ).
Tubuh banyak mengkonsumsi vitamin C akan memiliki efek samping seperti sakit
kepala, mual, muntah, perut sakit, kelelahan, mengantuk, gangguan pencernaan, kram usus,
diare, insomnia, batu ginjal, iritasi di kerongkongan, hingga pengeroposan gigi.

C. Monografi Bahan
1. Asam Askorbat / Vitamin C
Rumus : C6H8O6
Berat Molekul : 176,13
Pemerian : Serbuk atau hablur, putih atau agak kuning; tidak berbau; rasa asam.
Oleh pengaruh cahaya lambat laun menjadi gelap. Dalam keadaan kering,
mantap diudara, dalam larutan cepat teroksidasi.
Kelarutan : Mudah larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol (95 %) p, praktis
tidak larut dalam kloroform P, dalam eter P dan dalam benzene P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya
Khasiat : Antikorbut
Sumber : FI edisi 3, halaman 47

2. Tiamina Hidroksida / Vitamin B1


Rumus : C12H17CIN4OS,HCL
Berat Molekul : 337,27
Pemerian : hablur kecil atau serbuk hablur; putih;bau khas lemah mirip ragi;rasa
pahit
Kelarutan : Mudah larut dalam air, sukar larut dalam etanol (95%) P, praktis tidak
larut dalam eter P dan dalam benzene P, larut dalam gliserol P
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya
Khasiat : Antineurutikum, komponen vitamin B kompleks
Sumber : FI edisi 3, halaman 598
3. Piridoksina Hidroklorida / Vitamin B6
Rumus : C8H11NO3,HCL
Berat Molekul : 205,64
Pemerian : Hablur putih atau tidak berwarna, atau serbuk hablur putih, tidak
berbau,rasa asin
Kelarutan : Mudah larut dalam air,sukar larut dalam etanol (95%) P,praktis tidak
larut dalam eter P
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya
Khasiat : Komponen vitamin B kompleks
Sumber : FI edisi 3, halaman 541-542

4. NaOH
Pemerian : Bentuk batang, butiran masa hablur atay keeping-keping,keras,rapuh
dan menunjukkan susunan hablur putih, mudh meleleh basah. Sangat alkalis dan korosif.
Segera menyerap karbondioksida.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air dan dalam etanol (95%) P
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Khasiat : Zat tambahan
Sumber : FI edisi 3, halaman 412

5. Pb (II) Asetat
Pemerian : Prisma monoklinik,kecil,tembus cahaya,atau masa hablur berat, putih
bau asetat merapuh, diudara hangat jika dipanaskan akan bereaksi alkalis
Kelarutan : Larut dalam 2 bagian air, dan dalam 63 bagian etanol, sangat mudah
larut dalam gliserol
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Khasiat : Sebagai zat tambahan
Sumber : Ditjen POM,1979 halaman 330
6. KMnO4
Pemerian : Hablur mengkilat,ungu tua hamper hitam,tidak berbau,rasa manis atau
sepat
Kelarutan : Larut dalam 16 bagian air, mudah larut dalam air mendidih
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Khasiat : Antiseptikum ekstern
Sumber : FI edisi 3, halaman 330

7. Aquadest
Pemerian : Cairan jernih,tidak berwarna,tidak berbau,tidak mempunyai rasa
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

8. Tembaga Sulfat
Pemerian : Serbuk keabuan
Kelarutan : Larut perlahan-lahan dalam air
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik dan terlindung dari cahaya
Khasiat : Pereaksi
Sumber : FI edisi IV, halaman 731

9. Etanol
Pemerian : Cairan tidak berwarna,jernih,mudah menguap,dan mudah bergerak,bau
khas,rasa panas,mudah terbakar dengan memberikan nyala biru yang tidak berasap
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air,dalam kloroform P dan eter P
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya, ditempat sejuk,jauh
dari nyala api
Khasiat : Zat tambahan

D. Alat Dan Bahan


1. Alat
Alat-alat yang digunakan adalah :
 Tabung Reaksi + Rak
 Pipet Tetes
 Gelas Ukur
 Penangas Air

2. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan adalah :
 Asam Askorbat
 Vitamin B1
 Vitamin B6
 NaOH 3N
 NaOH 6N
 Pb (II) Asetat 10%
 KMnO4 0,1N
 Tembaga Sulfat 2%
 Etanol
 Aquadest
E. Cara Kerja
1. Asam Askorbat
A.

serbuk asam askorbat 250 mg


dimasukkan kedalam tabung reaksi

Tabung reaksi pertama


Tabung reaksi kedua
tambahkan 10 ml
tambahkan 10 ml etanol
aquadest

Amati kelarutan yang


lebih cepat

B.

Asam askorbat 5 mg
dilarutkan aquadest 5 ml

Campurkan ke 2 ml kalium
permanganat 0,1 N.

Amati perubahannya
2. Vitamin B1

Sampel 50 mg yang sudah


ada dilarutkan dengan 1
ml aquadest

Ditambahkan dengan 2ml


NaOH 3N

segera terbentuk warna


kuning
A.
Vitamin B1 50 mg yang sudah di
larutkan dengan 1ml aquadest

Tambahkan 1 ml larutan pb (II) nAsetat


10% dan 2ml NaOH 6N

Kemudian terbentuklah warna kuning

Pada pemanasan 2-3 menit terbentuk


endapan coklat-hitam

3. Vitamin B6
A.

Serbuk vitamin B6 sebanyak 250 mg


masukkan ke dalam tabung reaksi

Tabung reaksi pertama di tambahkan Tabung reaksi kedua tambahkan 10 ml


10ml aquadest etanol

Amati kelarutan yang lebih cepat


B..

50 mg sampel dilarutkan dengan 1 ml


aquadest

Tambahkan 1 ml larutan tembaga sulfat


2% dan 1 ml NaOH 3N

terbentuklah warna biru-ungu

F. Perhitungan Pembuatan Larutan

1. Larutan NaOH 3N sebanyak 2ml


Diketahui :
N NaOH = 3N
Mr NaOH = 40
V NaOH = 2ml
Ditanya : Berat NaOH yang Ditimbang

Jawab :

Gram = N . Mr . V / 1000
Gram = 3 . 40 . 2ml / 1000
Gram = 0,24 g

2. Larutan NaOH 6N sebanyak 2ml


Diketahui :

N NaOH = 6N
Mr NaOH = 40
V NaOH = 2ml

Ditanya : Berat NaOH yang ditimbang

Jawab :

Gram = N . Mr . V / 1000
Gram= 6 . 40 . 2 ml / 1000
Gram = 0,48 g

3. Larutan Pb (II) Asetat 10 % sebanyak 1ml


Diketahui :

V = 1ml

Ditanya : Berat Pb (II) Asetat 10%

Jawab :
10 / 100 . 1 ml = 0,1 g

4. Tembaga Sulfat 2% Sebanyak 1 ml

Diketahui :

V = 1ml

Ditanya : Berat tembaga sulfat 2%

Jawab:

2 / 100 . 1 ml = 0,002 g
5. KMnO4 0,1N sebanyak 2ml

Diketahui :
V = 2ml
N = 0,1
A=5
Mr = 158

Ditanya : Berat KMno4 0,1N

Jawab :

BE : Mr / A
BE : 158 / 5
BE : 31,6

Gram = 0,1 . 31,6 . 2ml / 1000


Gram = 0,00632
G. HASIL PENGAMATAN

TABEL HASIL PENGAMATAN

NO SAMPEL REAGEN HASIL TEORI HASIL KESIMPULAN


PERCOBAA
N
1 Vitamin C Aquadest Larut Larut Vitamin C larut dalam
Aquadest
2 Vitamin C Etanol TidakLarut Tidak Larut Vitamin C tidak larut dalam
Etanol
3 Vitamin C + Aquadest Ungu -Tidak Ungu – Tidak Vitamin C yang sudah
+ KMnO4 Berwarna Berwarna dilarutkan Aquadest ,
0,1 N menjadi
tidak berwarna
4 Vitamin B1 + Aquadest Kuning Kuning Vitamin B1 yang dilarutan
+ NaOH 3N dengan aquadest kemudian
dicampurkan dengan NaOH 3N
menjadi warna kuning
5 Vitamin B1 + Aquadest Endapan Endapan Vitamin B1 yang dilarutkan
+ Pb Asetat Coklat - Coklat -Hitam dengan aquadest + Pb Asetat +
+NaOH 6N hitam NaOH kemudian dipanaskan
+ menghasilkan endapan coklat-
Pemanasan hitam.
6 Vitamin B6 Aquadest Tidak Larut Tidak Larut Vitamin B6 tidak larut dalam
Aquadest

7 Vitamin B6 Etanol Tidak Tidak Larut Vitamin B6 tidak larut dalam


Larut etanol.
8 Vitamin B6 + Aquadest Hijau Biru Vitamin B6 yang ditambahkan
+ CuSO4 Kuningan aquadest + CuSO4
2% + NaOH + NaOH 3N
3N menghasilkan warna biru
H. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini , kami melakukan analisis kualitatif vitamin, menunjukkan hasil
percobaan dengan hasil teori, vitamin yang digunakan pada praktikum kali ini adalah
vitamin C, vitamin B1 dan Vitamin B6. Pertama – tama masukkan 250 mg vitamin C ke
dalam tabung reaksi, ditambahkan 10 ml aquadest hasil yang di dapatkan hasil warna putih
atau brning, kemudian pada tabung reaksi yang kedua larutan vitamin C + aquadest + 10 ml
etanol dan hasil yang didapat vitamin C berwarna keruh, tidak larut dalam etanol tetapi
vitamin C larut dalam aquadest.Selanjutnya 5 mg vitamin C dilarutkan dengan 5 ml
aquadest warna yang didapat bening dan hasil nya vitamin C larut dalam
aquadest.Kemudian di campurkan dengan 2 ml kalium permanganate 0,1 N hasil yang di
dapat berwarna ungu sesuai dengan teoritis.
Pada perlakuan vitamin B1, sebanyak 50 mg dilarutkan dengan 1 ml aquadest hasil nya
berwarna keruh jadi kesimpulannya vitamin B1 tidak larut di dalam aquadest, kemudian
ditambahkan 2 ml NaOH 3N dan terbentuk warna kuning sesuai dengan yang
diinginkan.Setelah itu 50 mg vitamin B1 yang sudah dilarutkan denga aquadest
ditambahkan 1 ml larutan Pb (II) Asetat 10% berwarna putih susu kemudian ditambahkan 2
ml NaOH 6N hasil yang didapat berwarna kuning.Kemudian dilakukan pemanasan selama 3
menit di dapatkan hasil terdapat endapan berwarna coklat-hitam.
Pada perlakuan vitamin B6, pertama – tama di ambil 250 mg vitamin B6 masuk kan
dalam tabung reaksi pertama dan di tambahkan 10 ml aquadest hasil nya warna keruh yang
artinya vitamin B6 tidak larut dalam aquadest, kemudian pada tabung reaksi kedua
tambahkan 10 ml etanol ke dalam larutan 250 mg vitamin B6 + aquadest dan menghasilkan
warna keruh dan hasil nya vitamin B6 juga tidak larut dalam etanol. Kemudian 50 mg
vitamin B6 dilarutkan dengan 1 ml aquadest warna yang di datkan berwarna keruh, setelah
itu ditambahkan 1 ml larutan Tembaga Sulfat 2% hasil yang didapat berwarna hijau
kekuningan, kemudian ditambahkan lagi 1 ml NaOH 3N dan terbentuk warna biru.
I. DOKUMENTASI

Dokumentasi : Vitamin C + Aquadest + KMnO4


Dokumentasi : B1 + Aquadest + NaOH 3N ( berubah menjadi kuning )

Dokumentasi : Vitamin B1 + Aquadest + NaOh + PB Asetat 10% + setelah


dipanaskan ( berubah menjadi coklat kehitaman )
Dokumentasi : Vitamin B6 + Aquadest ( Vitamin B6 tidak larut dalam
aquadest )

Dokumentasi : Vitamin B6 + Aquadest + Tembaga CuSO4 2% + NaOH 3N


( cairan vitamin B6 + Aquadest berwarna hijau , kemudian ditambahkan CuSO4, lalu dicampur
dengan NaOH 3N berubah menajdi berwarna biru )

Anda mungkin juga menyukai