Anda di halaman 1dari 37

Identifikasi Senyawa

Obat (Golongan Fenol)


Kelompok 2 – 2A
Anggota

Eldina Wahyuni – P17335120027

Endah Miski Shofiah – P17335120029

Intan Khairotunnisa – P17335120033

Nova Erliyanti – P17335120053

Putri Nur Aini – P17335120057


.
TUJUAN

1 2

Mengidentifikasi golongan Mengidentifikasi secara spesifik


senyawa fenol nipagin
Dasar teori
Fenol atau asam karbolat atau benzenol adalah
zat kristal tak berwarna yang memiliki bau khas.
Fenol merupakan salah satu komponen kimia tumbuhan

Senyawa ini diberi nama berdasarkan nama senyawa induknya, fenol

Senyawa fenol memiliki ciri cincin aromatik

Senyawafenol
Senyawa fenollebih
lebihcenderung
cenderunglarut
larutdalam
dalamair
air

Fenol memiliki sifat yang cenderung asam, artinya dapat melepaskan ion H +
dari gugus hidroksilnya.

Fenol bersifat stabil dan ramah terhadap lingkungan, bersifat asam,


mampu bereaksi dengan NaOH (basa) dan tidak bereaksi dengan
asam (RCOOH)

DasarTeori
Fenol merupakan komponen utama pada anstiseptik
dagang, triklorofenol atau dikenal sebagai TCP
(trichlorophenol). Fenol juga merupakan bagian
komposisi beberapa anestitikaoral. Fenol berfungsi
dalam pembuatan obat-obatan (bagian dari produksi
aspirin) pembasmi rumput liar, dan lainnya. Fenol
yang terkonsentrasi dapat mengakibatkan
pembakaran kimiawi pada kulit yang terbuka.
Pemerian Senyawa Fenol (C6H6O)

Pemerian ; Hablur berbentuk jarum bersatu atau


terpisah tidak berwarna sampai merah muda; bau
khas; mencair dengan penghangatan dan dengan
penambahan 10% air. Mendidih pada lebih kurang
182°, uap mudah terbakar. Oleh pengaruh cahaya
dan udara, warna perlahanlahan berubah menjadi
gelap.
Bau : Khas, aromatic, agak memuakkan, bau manis, bau pedas S
Warna : Tidak berwarna hingga pink muda
I
F
Bentuk : Padat

Rasa : Membakar
A
T
Suhu Beku : Tidak kurang dari 40,5°

Suhu didih : Lebih kurag 181° Fisik & Kimia

Khasiat : Antiseptikum ekstern

Kelarutan: Larut dalam air; sangat mudah larut dalam etanol,


dalam gliserin, dalam kloroform, dalam eter dan dalam minyak
lemak dan minyak menguap; agak sukar larut dalam minyak
mineral
Metode penelitian
ALAT ALAT

Tabung reaksi Rak Tabung reaksi Penjepit Tabung reaksi

Bunsen Pipet tetes Batang Pengaduk


Bahan

Aquadest
Nipagin Etanol
FeCl3

HNO3

Reagen
Millon
Prosedur Pembuatan
Pereaksi
Perhitungan dan pembuatan pereaksi

Fecl3 5%
Prosedur pembuatan :
gr × 100 = 5 gr
1. Dipersiapkan alat dan bahan
2. Ditimbang 5gr FeCl3 menggunakan kertas
perkamen,lalu ditimbang ke dalam beaker glass 100ml
3. Ditambahkan Aquadest ad 100 ml
4. Diaaduk ad larut
5. Dipindahkan larutan ke dalam botol reagen, lalu diberi
label
Perhitungan dan pembuatan pereaksi

Pereaksi Millon
Raksa 10 g Prosedur pembuatan :
HNO3 pekat 20 mL
Aquadest 1. Pembuatan dilakukan dilemari asam
2. Alat dan bahan disiapkan
3. Dilarutkan raksa ke dalam HNO3 pekat
4. Setelah melarut, ditambahkan aquadest sebanyak 2x
volume larutan yang diperoleh
5. Didiamkan selama 12 jam dan saring
6. Lalu dipindahkan kedalam botol reagen dan diberi label

(Membuat Reagen Kimia di Laboratorium, hal 71)


Prosedur
identifikasi
Uji organoleptic
Uji kelarutan

Uji golongan
Uji Organoleptic

Pengamatan bentuk, warna, bau dan


rasa dengan cara mengambil sedikit
bahan lalu diamati bentuk, warna, bau
dan rasanya.
Uji kelarutan
1)Dipersiapkan alat dan bahan
2)Disiapkan 2 buah tabung reaksi
3)Dimasukkan ± 50 mg zat uji (nipagin) ke dalam masing-
masing tabung reaksi tersebut
4)Diukur 1 ml aquades, masukkan kedalam tabung reaksi
pertama. Kocok dan amati kelarutannya. Jika tidak larut,
panaskan diatas api langsung dan amati kelarutannya
kembali.
5)Diukur 1 ml etanol, dimasukkan ke dalam tabung reaksi
ke dua. Kocok dan amati kelarutannya.
6)Dicatat hasil uji kelarutan pada tabel pengamatan.
Uji golongan
Prosedur Identifikasi Nipagin
Serbuk Nipagin dimasukkan ke
dalam tabung reaksi.

Ditambahkan FeCl3 5% ke dalam


tabung reaksi menggunakan pipet
tetes

Ditambahkan Etanol ke dalam


tabung reaksi

Diamati perubahan yang terjadi


Prosedur Identifikasi Nipagin

Serbuk Nipagin dimasukkan ke


dalam tabung reaksi.

Ditambahkan Reagen Millon ke


dalam tabung reaksi menggunakan
pipet tetes

Diamati perubahan yang terjadi


Prosedur Identifikasi Nipagin

Serbuk Nipagin dimasukkan ke


dalam tabung reaksi.

Ditambahkan HNO3 ke dalam


tabung reaksi menggunakan pipet
tetes

Diamati perubahan yang terjadi


Prosedur Identifikasi Nipagin

Serbuk Nipagin dimasukkan ke


dalam tabung reaksi.

Ditambahkan NaOH ke dalam


tabung reaksi menggunakan pipet
tetes

Ditambahkan asam salisilat dan


H2SO4 ke dalam tabung reaksi

Diamati perubahan yang terjadi


Hasil Pengamatan
dan Pembahasan
Hasil pengamatan
Pengujian organoleptic

Bentuk Warna Bau Rasa

Serbuk kristal putih Tidak berwarna / tidak berbau rasa agak


berwarna putih membakar
Uji kelarutan
Air Etanol

Tidak larut Larut


Uji golongan
Pereaksi Hasil Kesimpulan

FeCl3 Ungu Positif fenol

Peraksi Millon Endapan putih Positif fenol

HNO3 Kekuningan Positif fenol


Pembahasan
Senyawa fenol merupakan senyawa aromatik
yang memiliki satu gugus hidroksi. Pada
identifikasi golongan fenol ini digunakan sampel
nipagin. Pengujian yang dilakukan diantaranya
meliputi uji organoleptik, uji kelarutan dan uji
golongan.
1. Uji organoleptik

Pada uji organoletik pengujian dilakukan


untuk mengidentifikasi rasa, bau dan warna
dari obat dengan cara dilihat, dibaui dan
diraba. Dari data hasil pengamatan pada
sampel memiliki bentuk serbuk halus,
berwarna putih, tidak berbau dan tidak
berasa .
Uji kelarutan
pengujian ini dilakukan dengan melarutkan bahan
menggunakann pelarut polar ( akuadest ) dan pelarut non polar
(etanol 70 %). Dari data hasil pengamatan uji kelarutan, dapat
dinyatakan bahwa nipagin tidak larut dalam air dan larut dalam
etanol. Penambahan air dan etanol ini untuk mengetahui
apakah zat aktif tersebut termasuk ke dalam zat aktif yang larut
dalam pelarut polar atau non polar. Dari semua zat aktif yang
dipakai kelarutan nya larut dalam pelarut non polar.
Uji golongan

pengujian ini dilakukan bertujuan untuk


mengetahui apakah zat aktif tersebut termasuk ke
dalam golongan obat fenol atau tidak.
Nipagin + FeCl3  berwarna ungu

Dari data hasil pengamatan nipagin direaksikan dengan FeCl 3 reaksi yang
terbentuk ialah terbentuk larutan berwarna ungu violet atau ungu kebiruan. Hal ini
terjadi karena terbentuknya ikatan kompleks antara ion Fe + dengan gugus fenol
yang di miliki nipagin. Dapat dinyatakan bahwa nipagin positif mengandung fenol.
Nipagin + Reagen Millon  Endapan Putih

Reagen millon ditunjukkan dengan perubahan warna larutan yaitu terbentuknya endapan putih yang
setelah dipanaskan menjadi merah. Reagen millon adalah larutan merkuro dan merkuri nitrat dalam
asam nitrat. Pada dasarnya reaksi millon positif untuk mendeteksi keberadaan senyawa fenolik, karena
terbentuknya senyawa merkuri dengan gugus hidroksifenil yang berwarna (Poedjiadi,1994).
Nipagin + HNO 3 Warna kekuningan

Nipagin akan larut dan bereaksi ketika diteteskan oleh HNO3 dan menghasilkan
warna kekuningan yang menunjukkan gugus nitro (NO3) pada asam sitrat
berikatan dengan senyawa nipagin sehingga menghasilkan warna.
Kesimpulan

1. Senyawa fenol merupakan senyawa aromatik yang memiliki satu


gugus hidroksil. Pada identifikasi golongan fenol ini digunakan
sampel nipagin. Pengujian yang dilakukan diantaranya meliputi uji
organoleptik, uji kelarutan dan uji golongan.

2. Identifikasi senyawa obat golongan fenol yaitu nipagin, digunakan


dengan 3 macam pereaksi yaitu , Reagen Millon dan dimana
ketiganya menghasilkan positif senyawa fenol.
Daftar pustaka
Nikam, P.H., J. Kareparamban, A. Jadhav, and V. Kadam. 2012. Future Trends in Standardization
of Herbal Drugs. Journal of Applied Pharmaceutical Science. 2 (6): 38-44

Ramadhan, Fajar. 2018. Identifikasi Senyawa Golongan Fenol. Bandung : Akademi Farmasi Bumi
SiliwangiBayani, Faizul. ANALISIS FENOL TOTAL DAN UJI AKTIVITAS
ANTIOKSIDAN DARI

EKSTRAK BUAH SENTUL (Sandoricum koetjape Merr.). STIKES Qamarul Huda Bagu

HAM, Mulyono. 2005. Membuat Reagen Kimia di Laboratorium. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Anda mungkin juga menyukai