KIMIA FARMASI
IDENTIFIKASI SENYAWA OBAT GOLONGAN
ALKOHOL
Kelas : 2B
Pembagian Alkohol
• Berdasarkan Struktur
a. Alkohol Alifatis
Contoh : Primer (etil alkohol), sekunder (isopropil alkohol), tersier (amylon
hidrat) disebut Alkohol monovean alifatis jenuh.
b. Alkohol Aromatis
Contoh : Benzil alkohol (jenuh) dan cinnamil alkohol (tak jenuh).
c. Alkohol Siklik
Contoh : Sekunder (menthol) dan tersier (terpenhydrat)
Jenis cairan : glycerin, etylen glikol dan propylen glikol (2-3 gugus OH)
a. Alkohol rendah
b. Alkohol tinggi
Alat:
• Tabung reaksi
• Pipet tetes
• Spatula logam
• Rak tabung
Bahan:
• Etanol
• Metanol
• Gliserol
• 𝛼 Naftol
• 𝛽 Naftol
• Recorcinol
• Organoleptis
- Dilakukan pengamatan organleptis yang meliputi : bentuk, warna, dan bau
dari masing masing zat
- Identifikasi dan catat hasil pengamatan
• Kelarutan
- Diuji kelarutan sampel dengan masing-masing pelarut
- Dicatat hasil pengamatan
a. Reaksi diazo
Etanol + Diazo A + Diazo B + NaOH → Berwarna kuning bening
Metanol + Diazo A + Diazo B + NaOH → Berwarna kuning keruh
Gliserol + Diazo A + Diazo B + NaOH → Kuning kemerahan agak pekat
𝛼 Naftol + Diazo A + Diazo B + NaOH → Merah kecokelatan pekat
𝛽 Naftol + Diazo A + Diazo B + NaOH → Merah ke orangean pekat
Resorsimol + Diazo A + Diazo B + NaOH → Cokelat kepekatan
b. Reaksi iodoform
Etanol + Iodium + Basa ( NaOH ) → Warna yang didapat kuning lalu menghilang
Metanol + Iodium + Basa ( NaOH ) → Warna bening / tidak berwarna
Gliserol + Iodium + Basa ( NaOH ) → Warna yang didapat kuning lalu menghilang
𝛼 Naftol+ Iodium + Basa ( NaOH ) → Berwarna hitam bening, memiiki endapan
𝛽 Naftol + Iodium + Basa ( NaOH ) → Berwana cokelat kekuningan
Resorsinol + Iodium + Basa ( NaOH ) → Berwarna hitam bening
c. Reaksi Cuprifil
Etanol + 𝐶𝑢𝑆𝑂4 + NaOH → Biru langit cerah, tidak ada endapan
Metanol + 𝐶𝑢𝑆𝑂4 + NaOH → Biru langit cerah, tidak ada endapan
Gliserol + 𝐶𝑢𝑆𝑂4 + NaOH → Biru tua cerah, tidak ada nya endapan
𝛼 Naftol + 𝐶𝑢𝑆𝑂4 + NaOH → Biru tua, tidak memiliki endapan
𝛽 Naftol + 𝐶𝑢𝑆𝑂4 + NaOH → Biru tua, tidak memiliki endapan
Organoleptis
Kelarutan
1. Air
No Sampel Kelarutan
1. Etanol Larut
2. Methanol Larut
3. Gliserin Larut
4. β Naftol Larut
6. Resorsinol Larut
2. Golongan asam
VII. Pembahasan
Alkohol dapat larut dalam air. Kelarutan alkohol dalam air sesuai dengan ukuran gugus
alkilnya, semakin besar gugus alkilnya maka akan semakin sukar larut. Alkohol
merupakan senyawa aktif yang dapat digunakan sebagai zat pembunuh kuman, bahan
bakar, maupun pelarut. Alkohol dapat membentuk ikatan hidrogen antar molekul-
molekulnya maupun dengan air.
Untuk mengetahui golongan dari suatu senyawa, maka perlu dilakukanidentifikasi.
Identifikasi bertujuan untuk mengetahui kandungan atau gugus fungsi yang terdapat dalam
suatu senyawa melalui suatu reaksi kimia yangbersifat spesifik yang secara khusus bereaksi
dengan gugus fungsi lain. Setiapsenyawa organik memiliki sifat yang ditentukan oleh
gugus fungsional yangdimilikinya. Namun, untuk beberapa senyawa yang memiliki gugus
fungsiyang berbeda, dapat memiliki sifat yang mirip.
Semakin besar struktur suatu alkohol atau fenol, maka biasanya titik didih semakin tinggi.
Ketika ukuran suatu alkohol bertanbah besar, maka probabilitas alkohol menjadi berwujud
padat semakin besar. Sebagian besar senyawa fenol berwujud padat. Sebagian kecil alkohol
larut dalam air karena gugus hidroksi pada alkohol dapat membentuk ikatan hydrogen
dengan molekul air. Namun ketika ukuran gugus alkil pada alkohol bertambah besar,
kelarutannya dalam air akan berkurang. Hal ini disebabkan oleh kemampuan gugus alkil
yang dapat mengganggu pembentukan ikatan hydrogen antara gugus hidroksi dengan air.
Jika gangguan ini menjadi cukup besar, akibatnya molekul – molekul air akan menolak
molekul – molekul alkohol untuk menstabilkan kembali ikatan hydrogen antar molekul air.
Jika gugus non polar (seperti gugus alkil) terikat pada cincin aromatic, maka kelarutan
fenol dalam air akan berkurang. Hal ini yang menjadi alas an mengapa gugus non polar
sering disebut gugus hidrofob. Alkohol dan fenol merupakan dua senyawa organik yang
mempunyai struktur yang serupa, tetapi gugus fungsi pada fenol melekat langsung pada
cincin aromatik.
VIII. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa analisis kimia kualitatif yang bertujuan utama untuk mengenali
komposisi atau struktur bahan kimia ,cukuo banyak jenisnya, sesuai dengan jenis bahan
kimia yang terdapat pada sampel analisis kualitatif untuk baha organis biasanya menjadi
bahan kajian dari kimia organik sehingga tidak di masukkan dalam bagian kimia analitik.
bahan kimia dalam sampel juga cukuo banyak sesuai dengan struktur dari bahan tersebut.
IX. Daftar Pustaka
https://www.coursehero.com/file/37524909/Analisis-Kualitatifdocx/
https://www.studocu.com/id/document/universitas-pendidikan-indonesia/kimia-
analitik/2102771-andies-chyntia-laporan-praktikum-analisis-kualitatif-kation/27449880
https://docplayer-info.cdn.ampproject.org/v/s/docplayer.info/amp/73161411-Laporan-
praktikum-analisis-kimia-
kualitatif.html?amp_gsa=1&_js_v=a9&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D%3D -
amp_tf=Dari%20%251%24s&aoh=16615332271751&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.co
m&share=https%3A%2F%2Fdocplayer.info%2F73161411-Laporan-praktikum-analisis-kimia-
kualitatif.html
X. Kesimpulan
XI. Daftar pustaka