DI SUSUN OLEH:
Zakiatun Nupus (482012007083)
Kelas 3 B Reguler
Prodi S1 Farmasi
Mata Kuliah Kimia Organik 2
DOSEN PEMBIMBING:
Khairul Rizal , M.Farm
I. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Agar mahasiswa mampu menentukan kelarutan dari suatu samprl
2. Agar mahasiswa mampu mereaksikan sampel dengan pereaksi Lucas
3. Agar mahasiswa mampu mereaksikan sampel dengan FeCl3
4. Untuk menentukan asam dan basa
5. Untuk mengoksidasi eter
Alkohol (R-OH) dan eter (R-O-R) begitu erat hubungannya dengan kehidupan
manusia sehari-hari sehingga orang awam pun kenal akan istilah-istilah dietil eter (eter)
digunakan sebagai pematirasa (anestetik).. 2-propanol (isopropil alkohol atau alkohol gosok)
digunakan sebagai bakterisid,dan masih benyak senyawa alkohol dan eter lainnya. Sedangkan
Fenol (Ar-OH) merupakan senyawa dengan gugus fungsi OH yang terikat dengan cincin
aromatik. Dimana gugus OH merupakan activator kuat dalam reaksi subtitusi aromatik
elektrofilik. Alkohol adalah deriva dan hidroksi yang mempunyai ikatan langsung maupun
rantai cabang dari alifatikhirokarbon. Bentuk rantai alkohol yang sering ditemukan adalah yang
mengandung 3 gugus hidroksil dan 1 gugus hidroksi dalam satu rantai karbon.
Alkohol sering dipakai untuk menyebut etanol, yang juga disebut grain alcohol; dan
kadang untuk minuman yang mengandung alkohol. Hal ini disebabkan karena memang etanol
yang digunakan sebagai bahan dasar pada minuman tersebut, bukan metanol, atau grup alkohol
lainnya. Begitu juga dengan alkohol yang digunakan dalam dunia famasi. Alkohol yang
dimaksudkan adalah etanol. Sebenarnya alkohol dalam ilmu kimia memiliki pengertian yang
Dalam kimia, alkohol (atau alkanol) adalah istilah yang umum untuk senyawa organik
apa pun yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon, yang ia sendiri
terikat pada atom hidrogen dan/atau atom karbon lain.Berdasarkan jumlah gugus fungsi –OH,
jenis alkohol:
OH.contoh rumus struktur alkohol adalah metanol. Senyawa alkohol sudah banyak di kenal
keperluan medis. Beberapa jenis makanan dan minuman yang beralkohol yang banyak di
konsumsi orang dihasilkan dari hasil fermentasi karbohidrat, misalnya tape, singkong, anggur
dan lain-lain.
Fenol merupakan asam yang lebih kuat dibandingkan alkohol atau air. Kekuatan asam
fenol kira-kira ditengah antara etanol dan asam asetat. Ion fenoksida merupakan asam yang
lemah dibandingkan OH, oleh karena itu,fenoksida dapat diolah dengan seuatu fenol dan
NaOH dalam air.reaktifitas ini sangat berbeda dengan reaktifitas alkohol. Fenol bersifat lebih
asam dibandingkan alkohol karena anion yang dihasilkan oleh resonansi,dengan muatan
negatifnya disebar (delokalisasi) oleh cincin aromatik. Reaksi alkohol dengan asam kuat
menghasilkan pemindahan (eliminasi gugus fungsi –OH), alkohol dan fenol adalah asam-asam
lemah,tentang keasaman ini dapat diketahui dengan penambahan karbonat dan bikarbonat
membentuk CO2.
Eter adalah nama segolongan senyawa organik yang mengandung unsur-unsur C, H, dan O
dengan rumus umum R-O-R'. Bila rumus umum ini dikaitkan dengan rumus air (HOH), maka
rumus umum eter R = R', maka eter tersebut dinamakan eter sederhana atau eter simetrik.
Tetapi bila R ≠ R', dinamakan eter campuran atau eter asimetrik. Di samping yang mempunyai
gugus alkil (R) terdapat pula eter yang mengandung gugus aril (Ar) yang rumus umumnya
Di antara eter dan alkohol terdapat isomeri gugus fungsi dalam arti keduanya mempunyai
rumus molekul yang sama tetapi gugus fungsinya berbeda. Contoh untuk isomeri fungsi di
antara eter dan alkohol ini adalah CH3-O-CH3 dan CH3CH2OH. Perbedaan gugus fungsi
tersebut mengakibatkan adanya perbedaan sifat-sifat fisika dan kimia pada eter dan alkohol.
Struktur Eter
Eter mempunyai rantai C-O-C yang mempunyai sudut ikatan sebesar 104,5º dan jarak antara
atom C dengan O adalah sekitar 140 pm. Halangan rotasi untuk ikatan C-O sangat kecil. Ikatan
oksigen dalam eter, alkohol dan air sangatlah mirip. Pada teori ikatan valensi, hibridisasi
A. Alat
• Tabung reaksi
• Rak tabung reaksi
• Pipet tetes
• Kertas lakmus
B. Bahan
• Aquadest
• Etanol
• Butanol
• Metanol
• Pereaksi Lucas ( ZnCl2 + HCl pekat )
• FeCl3
• H2SO4
• K2Cr2O7
IV. HASIL PENGAMATAN
A. Oksidasi Eter
Hasil reaksinya : Terdapat aroma manis seperti permen
B. Kertas Lakmus
I. Kertas lakmus warna biru setelah di tetesi eter berubah menjadi warna merah
II. Kertas lakmus warna merah setelah di tetesi eter tetap berwarna merah
B. Pereaksi Lucas
No Sampel Reaksi yang terjadi warna
1 Lucas + Etanol Kuning
2 Lucas + Butanol Kuning muda
3 Lucas + Metanol kuning
D. Oksidasi Eter
Hasil reaksinya : Terdapat aroma manis seperti permen
E. Kertas Lakmus
i. Kertas lakmus warna biru setelah di tetesi eter berubah menjadi warna
merah
ii. Kertas lakmus warna merah setelah di tetesi eter tetap berwarna merah
V. PEMBAHASAN
• Faktor Bahan
Bahan yang digunakan mungkin terkontaminasi dengan
zat/larutan lain. Hal ini bisa terjadi di saat memipet bahan yang hendak
digunakan. Pipet yang digunakan bisa tertukar dengan pipet bahan lain
atau pipet tidak bersih saat dicuci 3. Faktor Manusia Kemungkinan
praktikan kurang teliti saat memipet bahan.
3) Reaksi denagn FeCL3
VI. KESIMPULAN
1) Alkohol dan fenol memiliki kemiripan dalam sifat kimia maupun sifat
fisika, hal ini didasarkan pada kelarutannya dalam air yang bersifat polar,
dan kelarutannya dalam n-Heksana yang bersifat nonpolar.
2) Alkohol primer, sekunder, dan tersier dapat dibedakan dengan
menggunakan pereaksi Lucas (ZnCl2 + HCl pekat). Alkohol tersier lebih
cepat bereaksi dibandingkan dengan alkohol sekunder, dan alkohol primer
bereaksi lebih lambat dibandingkan dengan alkohol sekunder. Sehingga
urutan kecepatan reaksi dapat dituliskan sebagai: alkohol tersier > alkohol
sekunder > alkohol primer.
3) Alkohol dan fenol bereaksi dengan FeCl3 dilihat dari perubahan warna
yang terjadi, yang disebabkan reaksi oksidasi-reduksi pada alkohol
sehingga dapat diketahui kekuatan alkoksinya
• Lampiran