dengan tujuan agar mahasiswa dapat mengetahui sifat-sifat alkohol dan fenol,
dapat menentukan alkohol primer, sekunder dan tersier dengan
menggunakan pereaksi lucas dan untuk menentukan reaksi alkohol dan fenol
dengan menggunakan FeCl₃. Untuk membuktikan sifat-sifat dari alkohol dan
fenol maka kita hharus melakukan beberapa uji dengan pereaksi atau reagen
pada percoban kali ini terdapat 4 macam uji, diantaranya yaitu Uji kelarutan
dan keasam, Uji pereaksi reagen lucas, Uji dengan FeCl₃. dan Uji Reaksi
Esterifikasi.
Prinsip dari percobaan ini adalah membedakan jenis alkohol primer,
sekunder, dan tersier serta fenol (sebangai pembanding) dengan
menggunakan pereaksi lukas, kecepatan reaksi dari alkohol primer ke tersier
semakin besar. Prinsip dari percobaan ini adalah membedakan senyawa
alkohol dan fenol dengan mereaksikannya dengan FeCl₃, jika bereaksi
dengan FeCl3 maka ia fenol dan jika tidak bereaksi dengan FeCl₃ maka ia
alkohol.
Etanol biasa dikenal dengan sebutan etil alkohol, alkohol solut, alkohol
murni atau alkohol saja. Rumus molekul dari etanol itu sendiri adalah
C₂H5OH. Etanol termasuk dalam alkohol primer. Sifat-Sifat Etanol dibagi
menjadi 2 yaitu berdasarkan sifat kimanya: reaksi asam basa, halogenasi,
pembuatan ester, dehidrasi, oksidasi dan pembakaran. Berdasarkan sifat
fisikanya dipengaruhi oleh: keberadaan gugus hidroksil, pendeknya rantai
karbon etanol, gugus hidroksil dapat berpartisipasi ke dalam ikatan hidrogen,
sehingga membuatnya cair dan lebih sulit menguap dari pada senyawa
organik lainnya dengan massa molekul yang sama. Etanol digunakan untuk
bahan baku industri atau pelarut (Bettelheim, 2005).
Percobaan yang kedua yaitu Uji Lucas pada Uji ini 2 mL Reagen Lucas
Dimasukkan kedalam masing masing tabung reaksi kemudian ditambahkan 1
ml alkohol yang akan diuji pada tabung reaksi yang sudah diberi label: Etanol,
2-butanol, N-butanol dan Fenol. Selanjutnya di gojog dan diamati perubahan
larutan hingga menjadi 2 lapisan. Dari hasil percobaan di dapatkan hasil yaitu:
pada tabung 1 (Etanol) Tidak ada perubahan, tabung 2 (2- butanol) Tidak ada
perubahan, tabung 3 (N-butanol) Tidak ada perubahan dan tabung 4 (Fenol)
Terdapat 2 lapisan pada larutan. Reagen lucas merupakan suatu campuran
asam klorida pekat dan seng klorida. Fungsi Uji Lucas dalam alkohol
digunakan untuk membedakan antara alkohol primer, sekunder dan tersier.
Hal ini didasarkan pada perbedaan reaktivitas dari tiga kelas alkohol dengan
hidrogen halida. Alkohol tersier bereaksi dengan reagen Lucas untuk
menghasilkan kekeruhan walaupun tanpa pemanasan, sementara alkohol
sekunder melakukannya dengan pemanasan. Alkohol primer tidak bereaksi
dengan reagen Lucas (Ghalib, 2010).
Dari percobaan diatas didapatkan reaksi sebagai berikut :
Etanol + HCl :
Hal tersebut menunjukkan hasil positif. Alkohol tersier bereaksi dan alkil klorida
tersier akan membentuk lapisan keruh yang terpisah. Alkohol sekunder terlarut
karena pembentukan ion oksonium dan akhirnya terbentuk alkil halida. Sedangkan
alkohol primer sukar untuk menjadi klorida dengan pereaksi lucas. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa alkohol absolut dan alkohol 70% merupakan alkohol primer,
alkohol sekunder adalah 2-propanol dan yang termasuk dalam alkohol tersier adalah
t-butanol.
Percobaan yang ketiga yaitu Uji FeCl3 1% mula-mula 2 tetes sampel Alkohol
Dimasukkan kedalam masing-masing tabung reaksi yang sudah diberi label: Etanol,
2- butanol, N-butanol dan Fenol kemudian ditambahkan 5 ml aquades selanjutnya Di
gojog dan diamati perubahan larutan yang terjadi. Dasi hasil percobaan yang
dilakukan dapat diketahui bahwa Pada tabung 1,2,3 (Etanol, 2-butanol, N-butanol)
menghasilkan larutan Bening kekuningan. Artinya uji feri klorida dengan etanol, 2-
butanol, N-butanol adalah negatif. Hal ini sesuai dengan literatur bahwa alkohol tidak
bereaksi dengan uji feri klorida sedangkan tabung 4 (Fenol) menghasilkan larutan
berarna ungu. Artinya hasil uji feri klorida dengan fenol adalah positif. Hal ini sesuai
dengan literatur bahwa fenol akan bereaksi dengan feri klorida yang ditandai dengan
terbentuknya warna ungu.
Mekanisme reaksinya adalah subtitusi antara fenol dengan reagen FeCl3 dimana H+
dalam fenol akan digantikan Fe3+ akan melepaskan H+ yang berikatan dengan
Cldari reagen membentuk HCl, sedangkan fenol yang gugus H+ nya digantikan oleh
Fe3+ akan membentuk FeO dan kompleks warna ungu (Solomon, 2009). Dari hasil
percobaan di dapatkan reaksi sebagai berikut:
Etanol dengan FeCl3 = CH3-CH2-OH + FeCl3 → Tidak bereaksi
- n- butano denga FeCl3= CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – OH + FeCl3 → Tidak
bereaksi
- 2- butanol dengan FeCl3 = CH3 – CH - CH2 - CH3 + FeCl3 → Tidak
bereaksi