3.KI.A
1. Rumus Umum
Eter atau alkoksi alkana adalah golongan senyawa yang
mempunyai dua gugus alkil yang terikat pada satu atom
oksigen. Dengan demikian eter mempunyai rumus umum :
ROR1 dimana R dan R1 adalah gugus alkil, yang boleh
sama boleh tidak.
Contoh :
CH3CH2OCH2CH3
R = R1(eter homogen)
CH3OCH2CH2CH3
R-R1(eter majemuk)
Jika R=R atau Ar=Ar maka dinamakan eter simitrik (eter
sederhana)
RR atau ArAr maka dinamakan eter asimitrik (eter
campuran)
Struktur Serupa :
Eter tidak boleh disamakan dengan gugus-gugus sejenis
berikut yang mempunyai stuktur serupa - R-O-R.
Senyawa aromatik seperti furan di mana oksigen adalah
sebahagian daripada sistem aromatik.
Senyawa dengan atom-atom karbon yang bersebelahan
dengan oksigen terikat dengan oksigen, nitrogen, atau sulfur:
Ester R-C(=O)-O-R
Asetal R-CH(-O-R)-O-R
Aminal R-CH(-NH-R)-O-R
Anhidrida R-C(=O)-O-C(=O)-R
Contoh struktur :
Sudut yang dibentuk oleh gugus eter (-O-) sebesar 109,50
dan panjang ikatan C-O- 0,142 nm.
Eter memiliki ikatan yang bersudut ikat sekitar 110
rotasi ikatan C-O sangatlah rendah
Menurut teori ikatan valensi, hibridisasi oksigen pada
senyawa eter adalah sp3.
Oksigen lebih elektronegatif dibanding dengan karbon
sehingga hidrogen pada posisi alfa relatif terhadap eter
bersifat lebih asam dibanding hidrogen senyawa hidrokarbon
namun tidak lebih asam dari alfa hidrogen keton
4. Penamaan Eter
Ada dua penamaan eter yaitu :
A.IUPAC
Nama sistematik eter adalah alkoksi alkana. Alkil terkecil
dianggap sebagai alkoksi, dan yang terbesar dianggap
alkana.
Contoh lainya
B. Trival
Tentukan gugus-gugus alkil (substituen) yang mengikat gugus eter (O-).
Contoh lainya
B. Sifat kimia
1. Oksidasi
Oksidasi suatu eter dengan campuran kalium bikromat
dan asam sulfat akan menghasilkan aldehida.
3. Hidrolisis
Hidrolisis dengan asam sulfat suatu eter akan
menghasilkan alkohol.
4. Halogenasi
Eter dapat mengalami reaksi substitusi oleh halogen.
Substitusi terjadi pada atom H.