Anda di halaman 1dari 21

Laporan Praktikum

Penentuan Kadar FormaldehidadalamSampel Air

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Percobaan


Penentuan kadar formaldehida dalam formalin

2.1 Dasar Teori


1.2.1 Formaldehida
Senyawa kimia formaldehida (juga disebut metanal), merupakan
aldehida, bentuknya gas yang rumus kimianya H 2CO.Formaldehida
awalnya disintesa oleh kimiawan Rusia Alexander Botlerov tahun 1859,
tetapi diidentifikasi oleh Hoffman tahun 1867. Formaldehida bias
dihasilkan dari membakar bahan yang mengandung karbon. Dikandung
dalam asap dari kebakaran hutan, knalpot mobil dan asap tembakau.
Dalam atmosfer bumi, formaldehida dihadap metana dan hidrokarbon
lain yang ada di atmosfer. Formaldehida dalam kadar kecil sekali juga
dihasilkan sebagai metabolit kebanyakan organisme termasuk manusia.

a. Sifat
Meskipun dalam udara bebas formaldehida berada dalam
wujud gas, tetapi bias larut dalam air (biasanya dijual dalam kadar
larutan 37% menggunakan merk dagang formalin atau formol.
Dalam air formaldehida mengalami polimerisasi, sedikit sekali yang
ada dalam bentuk monomer H2CO.Umumnya larutan ini
mengandung beberapa persen methanol untuk membatasi
polimerisasinya. Formalin adalah larutan formaldehida dalam air
dengan kadar antara 10%-40%.
Mekipun formaldehida menampilkan sifat kimiawi seperti
pada umumnya aldehida, senyawa ini lebih reaktif daripada
aldehida lainnya.Formaldehida merupakan senyawa elektrofil, dapat

Praktikum Kimia Terapan


Laboratorium Kimia Dasar
PoliteknikNegeriSamarinda Page 1
Laporan Praktikum
Penentuan Kadar FormaldehidadalamSampel Air

dipakai dalam reaksi subtitusi aromatic elektrofilik dan senyawa


aromatic serta dalam mengalami reaksi adisi elektrofilik dan alkena.
Karena keadaanya katalis basa, formaldehida bias mengalami reaksi
Cannizaro menghasilkan asam format atau metanol.
Formaldehida dalam membentuk trimer siklik 1,3,5-trioksan
atau polimer linier poliaksimetilen. Formasi zat ini menjadikan
tingkah laku gas formaldehida berbeda dari hokum gas ideal,
terutama dalam tekanan tinggi atau udara dingin. Formaldehida
dapat dioksidasi oleh oksigen atmosfer menjadi asam format karena
itu larutan formaldehida harus ditutup serta diisolasi supaya tidak
kemasukan udara.
b. Kegunaan
Formaldehida dapat digunakan untuk membasmi sebagian
besar bakteri, sehingga sering digunakan sebagai diinfektan dan
juga sebagai bahan pengawet. Sebagai diinfektan, formalin
dimanfaatkan untuk pembersih : lantai, kapal, gudang dan
pakaian. Formaldehida juga dipakai sebagai pengawet dalam
vaksinasi.Dalam bidang medis, larutan formaldehida sering
dipakai dalam membalsem untuk mamatikan bakteri serta
untuk sementara mengawetkan bangkai.

1.2.2 Titrasi Iodometri

Reaksi Formaldehida : H 2 CO + H 2 O+ I 2 → 2 HI + H 2 C O 2 + I 2

Yang dimaksudkan dalam proses ini adalah titrasi dengan


menggunakan iodine. Dalam proses-proses analisis, iodin
dipergunakan sebagai agen pengoksidasi (iodometri) dan iodide
dipergunakan sebagai agen peredukasi (iodometri).Dapat dikatakan

Praktikum Kimia Terapan


Laboratorium Kimia Dasar
PoliteknikNegeriSamarinda Page 2
Laporan Praktikum
Penentuan Kadar FormaldehidadalamSampel Air

bahwa hanya sedikit saja substansi yang cukup kuat sebagai unsur
reduksi untuk dititrasi langsung dengan iodine.Karena itu jumlah
dari penentuan-penentuan dari iodometrik adalah sedikit. Namun
demikian, banyak agen pengoksidasi yang cukup kuat untuk
bereaksi secara lengakap dengan ion iodida dan aplikasi dari proses
iodometrik cukup banyak (Underwood,1986).

1.2.3 Standarisasi Larutan Iodin dan Larutan Nattrium Thiosulfat


a. Standarisasi Larutan Iodin
Larutan iodin standar dapat dibuat dengan menimbang
langsung iodine murni dan pengenceran dalam botol
volumetrik.Iodium dimurnikan dengan sublimasi dan ditambahkan
pada suatu larutanj KI pekat yang ditimbang dengan teliti sebelum
dan sesudah penimbangan iodin.Akan tetapi biasanya larutan
distandarisasi terhadap suatu larutan primer As2S2O3 yang paling
biasa digunakan (Underwood, 1986).
b. Standarisasi Larutan Natrium Thiosulfat
Larutan standar yang dipergunakan dalam kebanyakan proses
iodometrik adalah natrium thiosulfat. Garam ini biasanya tersedia
sebagai pentahidrat Na2S2O3.5H2O.Larutan tidak boleh
distandarisasi dengan penimbangan secara langsung, tetapi harus
distnadarisasi terhadap standar primer.Larutan natrium thiosulfat
tidak stabil untuk waktu yang lama.Sejumlah zat padat digunakan
sebagai standar primer untuk larutan natrium thiosulfat.Iodinmurni
merupakan standar yang paling nyata, tetapi jarang digunakan
karena kesukaran dalam penanganan dan penimbangan. Lebih
sering digunakan pereaksi yang kuat yang membebaskan iodine
dari iodida, suatu proses iodometrik (Underwood,1986).

Praktikum Kimia Terapan


Laboratorium Kimia Dasar
PoliteknikNegeriSamarinda Page 3
Laporan Praktikum
Penentuan Kadar FormaldehidadalamSampel Air

Kelebihan iod akan memyebabkan larutan menjadi kuning


akan tetapi selalu dipergunakan larutan kanji sebagai petunjuk
dimana kanji dengan iod akan memberikan warna biru. Pada titrasi
iod dengan larutan thio, larutan kanji baru ditambahkan bila
sebagian iod telah bereaksi (warna coklat telah berubah menjadi
kuning).
Reaksi Titrasi : I 2+ 2 Na 2 S2 O 3 → 2 NaI + Na 2 S4 O 6

1.2.4 Indikator Kanji


Warna iod cukup tua sehingga iod dapat bertindak sebagai
indikatornya sendiri.Iod juga memberikan suatu warna ungu atau
lembayung kepada pelarut sejati seperti karbon tetra klorida atau
kloroform dan kadang-kadang ini dipergunakan dalam mendeteksi titik
akhir reaksi. Tetapi lebih lazim dipergunakan suatu larutan (disperse
koloid) kanji, karena warna biru tua kompleks pati-iod berperan sebagai
uji kepekaan terhadap iod. Kepekaan itu lebih besar dalam larutan
sedikit asam daripada dalam larutan netral dan lebih besar dengan
adanya ion iodida.
Mekanisme yang eksak pembentuk kompleks itu belum
diketahui.Tetapi dibayangkan bahwa molekul iod diikat pada
permukaan β-amilosa, suatu konstituen kanji. Konstituenkanji lain, α-
amilosa atau amilopektin. Membentuk senyawa kompleks kemerahan
dengan iod, warna mana tak mudah dihilangkan.Oleh karena itu, kanji
mengandung banyak amilopektin sebaiknya tak dipergunakan.Produk
komersial “kanji larut” terdiri terutama dari β- amilosa.
Larutan kanji mudah terurai oleh bakteri. Suatu proses yang
dapat dihambat dengan sterilisasi atau dengan penambahan suatu
pengawet. Hasil uraiannya mengkonsumsi iod dan berubah

Praktikum Kimia Terapan


Laboratorium Kimia Dasar
PoliteknikNegeriSamarinda Page 4
Laporan Praktikum
Penentuan Kadar FormaldehidadalamSampel Air

kemerahan.Merkurium (II) iodide ata asam furoat dapat dipergunakan


sebagai pengawet.Kondisi yang menimbulkan hidrolisis atau koagulasi
kanji seharusnya dihindari. Kepekaan indicator berkurang dengan
naiknya temperatur oleh beberapa organik, seperti metal dan etil
alkohol.
Reaksi dengan menggunakan indikator kanji kepekaan lebih besar
dalam larutan yang sedikit asam daripada dalam larutan netral. Reaksi
berlangsung baik di bawah pH=5.
1.2.5 Mekanisme Reaksi Total

a. Reaksi Formaldehida

H 2 CO + H 2 S+ I 2 →2 HI + H 2 C ONaOH
2

b. Reaksi Titrasi Iodometri

HCl
I 2+ 2 Na2 S2 O3 → 2 NaI + Na2 S4 O6

1.2.6 Standar Baku Mutu Air Minum


Menurut International Programme on Chemical Safety (IPCS)
batas toleransi formaldehida (formalin adalah nama duyung zat ini
yang dapat diterima tubuh manusia dalam bentuk air minum adalah 0,1
mg per liter atau dalam suatu hari, asupan yang dibolehkan adalah 0,2
mg. Berdasarkan standar Eropa, kandungan formalin yang masuk
dalam tubuh tidak boleh melebihi 660 ppm (1000 ppm setara 1
mg/liter). Sementara itu, berdasarkan hasil uji klinis, dosis toleransi
tubuh manusia pada pemakaian secara terus-menerus (Recommended
Dietary Daily Allowances /RDDA) untuk formalin sebesar 0,2 mg per
kilogram berat badan.

Praktikum Kimia Terapan


Laboratorium Kimia Dasar
PoliteknikNegeriSamarinda Page 5
Laporan Praktikum
Penentuan Kadar FormaldehidadalamSampel Air

BAB II
METODOLOGI

2.1 Alat
a. Erlenmeyer 250 ml f. Gelas Kimia 100 ml
b. Labu Ukur 100 ml g. Bulp
c. Buret h. Statif dan Klem
d. Pipet Volume 25 ml i. Botol Semprot
e. Pipet Ukur 10 ml j. Pipet Tetes

2.2 Bahan
a. Larutan Formalin e. Larutan HCl 4N
b. Aquades f. Larutan Na2S2O3
c. Larutan I2 g. Larutan Kanji
d. Larutan NaOH 4N

2.3 Prosedur Kerja

2.3.1 Standarisasi Natrium Thiosulfat


 Menimbang K2Cr2O7 sebanyak 0,5 gram, kemudian memasukkan ke
dalam labu ukur 100 ml dan mengencerkan hingga tanda batas
 Memipet 25 ml larutan K2Cr2O7 ke dalam Erlenmeyer 250 ml,
kemudian menambahkan 10 ml KI 20% dan 25 ml HCl 4N,
menambahkan 1 ml larutan tepung kanji
 Menitrasi kelebihan iod dengan larutan natrium thiosulfate 0,1N
 Mengamati perubahan warna dan mencatat volume natrium
thiosulfate untuk mentitrasi

Praktikum Kimia Terapan


Laboratorium Kimia Dasar
PoliteknikNegeriSamarinda Page 6
Laporan Praktikum
Penentuan Kadar FormaldehidadalamSampel Air

 Melakukan penetapan sebanyak dua kali


2.3.2 Menganalisis Formaldehida
 Memipet 5 ml larutan formalin ke dalam labu ukur 100 ml kemudian
membilaskan kembali dengan air suling dan mengencerkan hinggga
tanda batas
 Memipet 10 ml ke dalam Erlenmeyer 250 ml, menambahkan 25 ml
larutan iod 0,1N dan 1,5 ml larutan NaOH 4N, selanjutnya
membiarkan selama 15 menit, Erlenmeyer yang berisi larutan
contoh, lalu menambahkan ke dalamnya 3 ml larutan HCl 4N
 Menitrasi kelebihan iod dengan natrium thiosulfate 0,1N
 Menggunakan larutan kanji sebagai petunjuk ( indikator)
 Mengamati perubahan warna dan mencatat volume natrium
thiosulfate untuk menitrasi
 Melakukan penetapan sebanyak dua kali

2.3.3 Penetapan Standarisasi Iodin


 Memipet 25 ml larutan I2 ke dalam Erlenmeyer dan menambahkan 1
ml larutan kanji
 Menitrasi kelebihan iod dengan larutan natrium thiosulfate 0,1N
 Mengamati perubahan warna dan mencatat volume natrium
thiosulfat

2.4 Diagram Alir


2.4.1 Standarisasi Natrium Thiosulfat

0,5 gram K₂Cr₂O₇ Aquadest

100 ml
25 ml
25 ml HCl 4N KI 20 % 10 ml

Praktikum Kimia Terapan


Laboratorium Kimia Dasar
PoliteknikNegeriSamarinda Page 7
Laporan Praktikum
Penentuan Kadar FormaldehidadalamSampel Air

Aquadest Erlenmeyer Kanji

Menitrasi
Natrium Thiosulfat

VolumeNa2S2O3

2.4.2 Menganalisis Formaldehida

5 ml Formalin Aquadest

100 ml
10 ml
25 ml I₂ 0,1 N NaOH 4N 1,5 ml

Erlenmeyer

Diamkan ± 15 menit

Larutan Kanji + Hci 4N 3 ml

Menitrasi

Na2S2O3

VolumeNa2S2O3

2.4.2 Standarisasi Iodin

25 ml Iodin 0,1 N Larutan Kanji

Menitrasi

Natrium Thiosulfat

Praktikum Kimia Terapan


Laboratorium Kimia Dasar
PoliteknikNegeriSamarinda Page 8
Laporan Praktikum
Penentuan Kadar FormaldehidadalamSampel Air

Volume Na2S2O3
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Data Pengamatan

Tabel3.1.1 Standarisasi Natrium Thiosulfat 0,1 N ( percobaan 1 kelompok)

Percobaan Massa K2Cr2O7 (g) fp V Na2S2O3 (ml) N Na2S2O3


1 0,25 4 11,5
0,11
2 0,25 4 11,3

Tabel 3.1.2 Standarisasi Natrium Thiosulfat 0,1 N ( percobaan 2. mandiri )

Percobaan Massa K2Cr2O7 (g) fp V Na2S2O3 (ml) N Na2S2O3


1 0.25 4 12,7
0,1
2 0,25 4 12,8

Tabel 3.1.3 Standarisasi larutan iod 0,1 N ( kelompok )

Percobaan N Na2S2O3 V Na2s2o3 (ml) Volume I2(ml) N I2

1 0,11 N 24,9 25 0,109 N

Tabel 3.1.3 Standarisasi larutan iod 0,1 N ( percobaan 2 mandiri )

Percobaan N Na2S2O3 V Na2s2o3 (ml) Volume I2(ml) N I2

1 0,102 24,9 25 0,101 N

Praktikum Kimia Terapan


Laboratorium Kimia Dasar
PoliteknikNegeriSamarinda Page 9
Laporan Praktikum
Penentuan Kadar FormaldehidadalamSampel Air

Tabel 3.1.4 Penetapan kadar formaldehid Kelompok

Percobaa V Na2s2o3 Kadar


V sampel N I2 N Na2S2O3 fp BE
n (ml) H2CO
1 5 ml 25 15 21,4
22,92
0,1N 0,1N
mg/ml
2 5 ml 25 15 21,2

Tabel 3.1.5 Penetapan kadar formalin dalam air mie

Percobaa V Na2s2o3 Kadar


V sampel N I2 N Na2S2O3 fp BE
n (ml) H2CO
1 10 ml 1 15 24,8
-0,022
0,1 N 0,1 N
mg/ml
2 10 ml 1 15 25

Tabel 3.1.6 Penetapan kadar formalin dalam air bakso

Percobaa V Na2s2o3 Kadar


V sampel N I2 N Na2S2O3 fp BE
n (ml) H2CO

1 10 ml 1 15 20
0,1 0,1 N 6,3 mg/ml
2 10 ml 1 15 20,2

3.3 Pembahasan

3.2 Pembahasan

Percobaan ini bertujuan untuk menentukan kadar formaldehida dalam


formalin. Formalin digunakan dalam percobaan ini karena formalin adalah larutan
formaldehida dalam air dengan kadar antara 10%-40%. Pada percobaan ini
dilakukan standarisasi Na2S2O3 dan I2 untuk menentukan konsentrasi sebenarnya.
Pada percobaan kali ini, digunakan metode titrasi iodometri. Titrasi iodometri

Praktikum Kimia Terapan


Laboratorium Kimia Dasar
PoliteknikNegeriSamarinda Page 10
Laporan Praktikum
Penentuan Kadar FormaldehidadalamSampel Air

adalah penitaran dengan iod. Zat-zat yang bersifat pengoksidasi dapat langsung di
titar dengan iod. Sedangkan zat-zat yang bersifat pengoksidasi dalam larutan asam
membebaskan iod dari KI. Kemudian iod yang terbentuk di titar dengan tio.
Kelebihan iod menyebabkan larutan menjadi berwarna kuning, akan tetapi selalu
dipergunakan larutan kanji sebagai larutan petunjuk. Larutan penunjuk kanji
digunakan karena warna pada larutan iod 0,1 N cukup tua, sehingga iod dapat
bertindak sebagai indicator pada dirinya sendiri. Iod juga memberikan warna ungu
kepada pelarut seperti karbon tetraklorida atau klorofom dan terkadang pula
digunakan untuk mendeteksi titik akhir.

Dalam lingkungan basa, formaldehida dioksidasi oleh iod yang ditambahkan


berlebihan, menjadi asam format. Kelebihan iod kemudian di titar dengan larutan
natrium tiosulfat dalam suasana asam dengan reaksi :

HCHO + I2 + H2O 2HI + HCOOH

I2+2Na2S2O3→ 2 NaI + Na2S4O6

Dalam proses titrasi larutan akan berubah warna dari coklat kemerahan
menjadi bening. Volume penitrat ( natrium tiosulfat ) yang digunakan untuk
menitrasi larutan sampel pada percobaan kelompok hinga berubah menjadi bening
sebesar 21,3 ml. dari perhitungan yang dilakukan diperoleh kadar formaldehida
sebesar 22,92 mg/ml. dengan membagi kadar formaldehida yang diperoleh
dengan berat jenisnya yaitu 1,09 maka diperoleh persentase sebesar 21 %. Hasil
ini sesuai dengan teoritis yang menyebutkan bahwa kadar formaldehida dalam air
antara 10% - 40%.

Dalam percobaan individu dengan sampel yang berbeda-beda, diperoleh


kadar formalin pada masing masing sampel yaitu : sampel air mie ( indomie )
diperoleh hasil kadar formalin sebesar -0,022 mg/ml dan menunjukkan tidak

Praktikum Kimia Terapan


Laboratorium Kimia Dasar
PoliteknikNegeriSamarinda Page 11
Laporan Praktikum
Penentuan Kadar FormaldehidadalamSampel Air

mengandung formalin. Sampel air bakso mengandung formaldehida sebesar 6,3


mg/ml.

Kadar formalin maksimal yang dapat ditolerir oleh tubuh adalah sebesar 0,1
mg/ml. Bila kadar formalin lebih dari itu tidak baik dikonsumsi oleh tubuh dapat
menyebabkan kerusakan pada sel-sel tubuh.

Praktikum Kimia Terapan


Laboratorium Kimia Dasar
PoliteknikNegeriSamarinda Page 12
Laporan Praktikum
Penentuan Kadar FormaldehidadalamSampel Air

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
1. Dalam percobaan ini yang telah dilakukan dapat disimpulkan kadar
formaldehida dalam larutan sampel (formalin) sebesar 22,92 mg/ml.
2. Kadar formalin dalam sampel air mie “ indomie ” sebesar -0,022 mg/ml
3. Kadar formalin dalam sampel air bakso sebesar 6,3 mg/ml

Praktikum Kimia Terapan


Laboratorium Kimia Dasar
PoliteknikNegeriSamarinda Page 13
Laporan Praktikum
Penentuan Kadar FormaldehidadalamSampel Air

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2010.Indikator Kanji.www.google.com. 1 November 2010. 17.55 WITA


Anonim.2010.Iodometri dan iodimetri.www.google.com. 1 November 2010.
17.59 WITA .
Laboratorium Kimia Dasar. 2011. Penuntun Praktikum Proses Kima Terapan.
Samarinda : Polnes 2 Oktober 2011, 07.25 WITA

Praktikum Kimia Terapan


Laboratorium Kimia Dasar
PoliteknikNegeriSamarinda Page 14
Laporan Praktikum
Penentuan Kadar FormaldehidadalamSampel Air

LAMPIRAN

Praktikum Kimia Terapan


Laboratorium Kimia Dasar
PoliteknikNegeriSamarinda Page 15
Laporan Praktikum
Penentuan Kadar FormaldehidadalamSampel Air

DATA PERHITUNGAN

1. Penentuan Kadar Formaldehida (Kelompok)


 Faktor pengali ( Fp )
V pengenceran
Fp =
V sampel
V pengenceran = 100 ml
V sampel = 10 ml
100 ml
Fp =
5 ml
= 25
 Berat ekuivalen ( Be )
BM
Be =
e
BM H2CO = 30
H2CO + H2O + I2 → 2 HI + H2CO2
1 -1

e I2 = 2

30
Be =
2
= 15

Dik :
 Fp = 10
 Be = 15
 V iod = 25 ml
 V sampel = 10 ml
Dit : kadar formaldehida ?

Praktikum Kimia Terapan


Laboratorium Kimia Dasar
PoliteknikNegeriSamarinda Page 16
Laporan Praktikum
Penentuan Kadar FormaldehidadalamSampel Air

massa K 2 CrO 7
N Tiosulfat =
FPxVtioxBEK 2 Cr 2 O7
250
=
4 X 11,4 X 49
=0,11
VtioxNtio
N I2=
VI 2
24,9 x 0,11
=
25
=0,109

Kadar formaldehida :
Fp x (V iod x N iod−V Na 2 S 2 O3 x N Na 2 S 2 O3 ) x BE
V sampel

25 x ( 25 x 0,109−21,3 x 0,11 ) x 15
5
= 22,92 mg/ml

2. Penentuan Kadar Formalin (Individu)


 Faktor pengali ( Fp )
V pengenceran
Fp =
V sampel
V pengenceran = 10 ml
V sampel = 10 ml
10 ml
Fp =
10 ml
=1
 Berat ekuivalen ( Be )
BM
Be =
e
BM H2CO = 30

Praktikum Kimia Terapan


Laboratorium Kimia Dasar
PoliteknikNegeriSamarinda Page 17
Laporan Praktikum
Penentuan Kadar FormaldehidadalamSampel Air

H2CO + H2O + I2 → 2 HI + H2CO2


2 -1

e I2 = 2

30
Be =
2
= 15

Dik :
 Fp =1
 Be = 15
 V iod = 25 ml
 V sampel = 10 ml
Dit : kadar formalin ?
N Tiosulfat =

massa K 2 CrO 7
FPxVtioxBEK 2 Cr 2 O7
250
=
4 X 12,4 X 49
=0,102
VtioxNtio
N I2 =
VI 2
24,9 x 0,102
=
25
=0,101

Praktikum Kimia Terapan


Laboratorium Kimia Dasar
PoliteknikNegeriSamarinda Page 18
LaporanPraktikum
Penentuan Kadar Formaldehida dalam Sampel Air

 Kadar formalin dalam sampel kuah mie :


Fp x (V iod x N iod −V Na 2 S 2 O3 x N Na 2 S 2 O3 ) x BE
V sampel

1 x ( 25 x 0,101−24,9 x 0,109 ) x 15
10
= -0.022 mg/ml

 Kadar formalin dalam sampel kuah bakso :


Fp x (V iod x N iod−V Na 2 S 2 O3 x N Na 2 S 2 O3 ) x BE
V sampel

1 x ( 25 x 0,109−21.3 x 0,11 ) x 15
10
= 5.73 mg/ml

Praktikum Kimia Terapan


Laboratorium Kimia Dasar
PoliteknikNegeriSamarinda
LaporanPraktikum
Penentuan Kadar Formaldehida dalam Sampel Air

GAMBAR ALAT

ERLENMEYER BATANG PENGADUK GELAS UKUR KACA ARLOJI

GELAS KIMIA STATIF BOTOL AQUADES LABU UKUR

BULP BURET CORONG PIPET VOLUM

Praktikum Kimia Terapan


Laboratorium Kimia Dasar
PoliteknikNegeriSamarinda
LaporanPraktikum
Penentuan Kadar Formaldehida dalam Sampel Air

Praktikum Kimia Terapan


Laboratorium Kimia Dasar
PoliteknikNegeriSamarinda

Anda mungkin juga menyukai