PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Analisa kualitatif menggunakan dua macam uji, reaksi kering dan reaksi
basah. Reaksi kering dapat diterapkan untuk zat-zat padat dan reaksi basah untuk
zat dalam larutan.. Dalam keadaan kering analisis dapat dilakukan melalui
pengenalan bentuk dan warna, bau serta nyala. Pada reaksi basah langkah pertama
adalah dengan cara melarutkan sampel dengan pelarut yang sesuai. Pelarut yang
pertama yang digunakan adalah air, kalau sampel tidak larut dalam air, maka
dapat digunakan asam klorida, asam nitrat dan air raja.
1.3.2 Uji Organoleptik
Uji Organoleptik atau uji indra atau uji sensor merupakan cara
pengujian dengan menggunakan indra manusia sebagai alat utama untuk
pengukuran dengan penerimaan terhadap produk.
1.3.3 Ion
1.3.4 Asam
Terdapat tiga definisi asam yang umum diterima dalam kimia, yaitu
definisi :
Arrhenius
Bronsted-Lowry
Rasa
Sentuh
Kereaktifan
Hantaran Listrik
1.3.5 Basa
Basa dapat dibagi menjadi basa kuat dan basa lemah. Kekuatan basa
sangat tergantung pada kemampuan basa tersebut melepaskan ion OH
dalam larutan dan konsetrasi basa tersebut.
1.3.5.1 Sifat-sifat basa
Rasanya kaustik/pahit
Menetralkan asam
Menyebabkan pelapukan
- NH3
- Fe(OH)2
- NH2OH
- Al(OH2)
- NH4OH
Golongan I
Golongan II
Golongan III
Golongan IV
Golongan V
A. Kelas A
2. Gas atau uap asam dilepaskan dengan asam sulfat pekat. Ini
meliputi zat-zat dari zat berikut: fluorida, heksafluorosilikat,
klorida, bromida, iodida, nitrat klorat (bahaya), perklorat,
permanganate (bahaya), bromat, borat, heksasianoferat (II),
heksasianoferat (III), tiosianat, format, asetat, oksalat, tartrat, dan
sitrat.
B. Kelas B
1. Reaksi Pengendapan
1.3.8 Garam
Dalam ilmu kimia, garam adalah senyaw ionik yang yang terdiri
dari ion positif (kation) dan ion negatif (anion) , sehingga membentuk
senyawa netral (tanpa bermuatan). Garam terbentuk dari hasil reaksi asam
dan basa. Ada banyak macam-macam garam. Garam yang terhidrolisis dan
membentuk ion hidroksida ketika dilarutkan dalam air maka dinamakan
garam basa. Garam yang terhidrolisis dan membentuk ion hidronium
ketika dilarutkan di dalam air disebut sebagai garam asam. Garam netral
adalah garam yang bukan garam asam maupun garam basa.
1.3.8.1 Ciri-ciri Garam
Warna
- Natrium Klorida
Rasa
Bau
Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat (garam kuat)
biasanya stabil dan tidak bau, sedangkan garam yang terbentuk dari
asam lemah dan basa lemah (garam lemah) lebih berbau karena
disebabkan oleh asam konjugasinya atau bisa juga karena basa
konjugasinya.
Asam
Semua asam larut dalam air kecuali asam organik yang atom C nya
lebih dari lima serta asam silikat.
- HCl
- H2SO4
- H2S
Basa
Semua garam nitrat (NO3) dan Nitrit (NO2) larut dalam air
Semua garam sulfat (SO4) larut dalam air. Kecuali BaSO4, SrSO4,
CaSO4, PbSO4, AgSO4)
Semua garam klorida (Cl-), bromide (Br-) , iodide (I-) larut dalam air.
Kecuali garam dengan Ag+ , Hg22+(merkuro), Pb2+.
Semua garam asetat larut dalam air, kecuali perak I, merkuri, Ag+,Bi
Semua garam sulfit larut dalam air kecuali Pb, Ag, Hg, Ba, Sr,Ca
Yang tidak masuk dalam aturan di atas , berarti tidak larut dalam air
contoh FeCO3
Contoh :
Contoh :
Contoh:
Contoh :
Syarat :
Contoh :
Sn + 2HCl SnCl2 + H2
Mg + 2HCl MgCl2 + H2
6. Logam I + Garam I Logam II + Garam
II.
Syarat:
Contoh :
Fe + CuSO4 Cu + FeSO4
K + NaCl Na + KCl
Li-K-Ba-Ca-Na-Mg-Al-Mn-Zn-Cr-Fe-Ni-Sn-Pb-(H)-Cu-Hg-Ag-Pt-Au
Syarat :
Contoh :
- Jika sama-sama larut, maka basa I harus lebih kuat dari basa II
Contoh :
Syarat :
- Minimal harus ada satu garam yang mengendap pada garam III dan garam
IV
Contoh :
METODOLOGI
Tabung reaksi
Beaker gelas
Hot plate
Pipet tetes
Bulp
AgNO3(aq) ● KI(aq)
HCl(aq) ● KBr(aq)
NaOH(aq) ● Na2S2O3(aq)
Pb(NO3)2(aq) ● Na2SO3(aq)
HgCl2(aq) ● NaCl(aq)
Na2CO3(aq) ● CaCl2(aq)
KOH(aq)
CH3COOH(aq)
2.2 Prosedur Kerja
PENGOLAHAN DATA
Menambahkan 10 tetes HCl 4N Tidak berwarna dan endapan Pb2+ + 2Cl- PbCl2ꜜ
kemudian dipanaskan semakin banyak. Setelah
dipanaskan endapan ikut larut
Memasukkan 10 tetes Pb(NO3)2 Berwarna putih keruh dan Pb2+ + 2OH- Pb(OH)2ꜜ
2. dan 1 tetes NaOH terdapat endapan
Menambahkan 10 tetes NaOH Berwarna putih keruh dan endapa Pb2+ + 2OH- Pb(OH)2ꜜ
kemudian dipanaskan semakin banyak
Memasukkan 10 tetes HgCl2 dan 1 Tidak terjadi perubahan warna Hg2+ + 2Cl-
tetes HCl 4N dan tidak ada endapan
Menambahkan 10 tetes HCl 4N Tidak terjadi perubahan warna Hg2+ + 2Cl-
dan tidak ada endapan
Memasukkan 10 tetes HgCl2 dan 1 Berwarna orange dan terdapat 1. Hg2+ + 2OH- Hg(OH)2ꜜ
tetes NaOH endapan berwarna orange 2. Hg(OH)2 HgO+ H2O
3.
Menambahkan 10 tetes NaOH Berwarna kuning dan terdapat 1. Hg2+ + 2OH- Hg(OH)2ꜜ
kemudian dipanaskan endapan orange yang semakin 2. Hg(OH)2 HgO+ H2O
banyak, setelah dipanaskan warna
orange pudar dan endapannya teta
Memasukkan 10 tetes FeCl3 dan 1 Berwarna kuning dan tidak Fe3+ + Cl-
tetes HCl 4N terdapat endapan
Memasukkan 10 tetes FeCl3 dan 1 Berwarna kuning muda dan Fe3+ + 3OH-Fe(OH)3ꜜ
tetes NaOH terdapat sedikit endapan
4.
Menambahkan 10 tetes NaOH Tidak berwarna dan terdapat Fe3+ + 3OH-Fe(OH)3ꜜ
kemudian dipanaskan endapan orange
Memasukkan 10 tetes CaCl2 dan 1 Tidak berwarna dan tidak ada Ca2+ + Cl-
tetes HCl 4N endapan
Menambahkan 10 tetes HCl 4N Tidak berwarna dan tidak ada Ca2+ + Cl-
endapan
Memasukkan 10 tetes CaCl2 dan 1 Tidak berwarna dan tidak ada Ca2+ + OH-
tetes NaOH endapan
Memasukkan 10 tetes Na2CO3 dan Berwarna coklat keruh dan CO32- + Ag+Ag2CO3ꜜ
1 tetes AgNO3 terdapat sedikit endapan hitam
Menambahkan 10 tetes AgNO3 Berwarna coklat keruh dan sedikit CO32- + Ag+Ag2CO3ꜜ
kemudian dipanaskan endapan hitam setelah dipanaskan
berwarna coklat muda dan
endapan semakin banyak
2. Memasukkan 10 tetes Na2CO3 dan Berwarna kuning muda keruh Fe3+ + CO32- Fe2CO3
1 tetes FeCl3
Menambahkan 10 tetes FeCl3 Berwarna orange muda keruh Fe3+ + CO32- Fe2CO3ꜜ
kemudian dipanaskan setelah dipanaskan menjadi tidak
berwarna dan ada endapan merah
Memasukkan 10 tetes Na2CO3 dan Berwarna putih keruh Pb2+ + CO2- PbCO3
1 tetes Pb(NO3)2
Menambahkan 10 tetes Pb(NO3)2 Berwarna putih keruh, setelah Pb2+ + CO2- PbCO3ꜜ
kemudian di panaskan dipanaskan tidak berwarna da
nada endapan berwarna putih
Memasukkan 10 tetes Na2S2O3 Tidak ada perubahan warna S2O32- + Ag+
dan 1 tetes AgNO3 (bening)
3.2 Pembahasan
Praktikum ini bertujuan untuk menyebutkan analisis pengenalan kation
dan anion serta dapat menuliskan reaksinya. Analisis kualitatif merupakan suatu
proses dalam mendeteksi keberadaan suatu unsur kimia dalam cuplikan yang tidak
diketahui. Dalam percobaan ini dilakukan analisis kation dan anion yang terdapat
dalam sampel. Analisis ini dilakukan dengan cara visual yaitu dengan melihat
adanya endapan yang terbentuk dan adanya perubahan warna pada saat sampel
dengan pereaksi
Reaksi diatas membuktikan bahwa apabila asam I yang merupakan asam kuat
direaksikan dengan garam I akan menghasilkan asam II yang merupakan asam
kuat direaksikan dengan garam II yang mengendap.
Reaksi di atas membuktikan bahwa apabila basa I yang merupakan basa kuat
direaksikan dengan garam I akan menghasilkan menghasilkan basa II yang
mengendap dan garam II. Basa II yang mengendap adalah AgOH. Selain itu ion
Ag+ bereaksi ion OH- sehingga membentuk AgOH. Selanjutnya AgOH terurai
menjadi Ag2O yang mengendap dan berwarna cokelat sehingga reaksinya
Reaksi diatas sudah sesuai reaksi penggaraman karena reaksi penggaraman yang
terjadi adalah ketika garam I + basa I menghasilkan basaII + garam II yang mana
apabila basa I dan basa II sama-sama basa kuat, maka basa II mengendap
A. Na2CO3
Na2CO3 direaksikan dengan AgNO3 menghasilkan anion CO32-
dengan kation Ag+ dan garam NaNO3. Dimana anion CO32-
merupakan salah satu kelas anion okso diskret. Kelarutan semua
karbonat normal dengan pengecualian karbonat dari logam-logam
alkali serta amnoinium yang tidak larut dalam air (Vogel,1979).
Na2CO3 direaksikan dengan AgNO3 menghasilkan warna larutan
coklat keruh dan terdapat endapan berwarna coklat. Endapan
menjadi kuning atau coklat dengan penambahan reagensia yang
berlebihan karena terbentuknya perak oksida (Vogel,1979). Reaksi
yang dihasilkan adalah sebagai berikut :
Semua garam karbonat akan mudah larut dalam air terkecuali pada
karbonat alkali serta ammonium. Pada reaksi Na2CO3 dengan
Pb(NO3)2 akan menghasilkan reaksi berupa PbCO3 dan NaNO3.
Dimana PbCO3 mengendap yang terbentuk dari anion CO32- dan
kation Pb2+. Ketika Na2CO3 ditetesi dengan reagen Pb(NO3)2 warna
larutan menjadi putih keruh. Ketika ditetesi reagen berlebih warna
larutan semakin putih keruh. Ion CO32- mudah larut dalam air,
sehingga reaksinya menjadi
Kelarutan sulfit hanya dari logam alkali dan dari ammonium larut
dalam air. Sulfit dari logam lainnya larut sangat sedikit atau tidak
larut dalam air (Vogel, 1979). Reaksi pada Na2SO3 dengan AgNO3
1 tetes tidak terjadi reaksi. Tidak terjadi perubahan karena
pembentukan ion-ion sulfitoargentat:
SO32- + Ag+ [AgSO3]-
SO32- + Fe3+
D. KI (Kalium Iodida)
I- + Ag+ AgIꜜ
Kelarutan Br- pada Fe3+ mudah larut. Terjadi reaksi antara KBr
dengan FeCl3 yaitu warna larutan menjadi warna kuning. Sehingga
KBr dengan FeCl3 tidak bereaksi berubah warna atau menghasilkan
endapan.
KBr + FeCl3
Jadi analisis anion Br- tidak dapat dilakukan dengan reagen FeCl3
CH3COO- + Ag+
CH3COO- + Pb2+
PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
Kation yang dikenal dalam praktikum ini adalah Ag+, Pb2+, Hg2+, dan Fe3+
Anion yang dikenal dalam praktikum ini adalah CO32-, SO32-, S2O32-, Br-,
dan I-.
IV.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
GAMBAR ALAT
Bulp