PENDAHULUAN
penyakit yang timbul karena bakteri maupun virus. Sabun merupakan salah satu
sarana untuk membersihkan diri dari kotoran, kuman, virus dan hal-hal lain yang
membuat tubuh menjadi kotor. Sabun merupakan pembersih yang dibuat dengan
reaksi kimia antara kalium atau natrium dengan asam lemak dari minyak nabati
atau lemak hewani. Sabun dapat berwujud padat atau cair, namun sabun cair lebih
berkembangnya teknologi dan penggunaan sabun pada saat ini, bahan-bahan yang
alami yang aman bagi kesehatan pada sabun cair perlu dikembangkan. Hal ini
sabun cair yang dihasilkan. Fungsi tersebut antara lain memberikan kesan halus,
kesan lembut dan memiliki aktivitas antibakteri dan dapat mengharumkan badan
bila digunakan. Selain itu, dengan penambahan bahan alami tersebut diharapkan
dapat memperbaiki tekstur dan penampakan serta kandungan kimia sabun cair
(Putra dkk., 2019). Salah satu produk hasil pertanian yang memiliki fungsi
1
2
bahan baku untuk aneka produk industri makanan, farmasi, dan kosmetik. Lidah
membersihkan dan bersifat antiseptik. Selain itu, lidah buaya juga mengandung
accemanan yang berfungsi sebagai anti virus, anti bakteri dan anti jamur.
Accemanan juga dapat menghilangkan sel tumor dan meningkatkan daya tahan
tubuh. Dengan memanfaatkan lidah buaya sebagai bahan pembuatan sabun, tidak
hanya mampu membunuh bakteri, tetapi juga dapat melembutkan kulit. Hal ini
disebabkan karena adanya lignin yang berguna untuk menjaga kelembaban kulit
serta menahan air di dalam kulit, sehingga tidak terjadi penguapan yang
membawa dampak negatif bagi tubuh yaitu dapat mengganggu hormon untuk
superbug yaitu bakteri yang sudah mengalami banyak sekali perubahan (mutasi
sel), sehingga membuat bakteri tersebut tidak dapat lagi dibunuh oleh apapun
dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh triclosan, maka perlu dipikirkan
3
(Gusviputri dkk., 2013). Salah satu bahan alami yang dapat menggantikan
triclosan adalah lidah buaya. Sehingga dilakukan praktikum pembuatan sabun cair
produk jadi berupa sabun cair dengan bahan baku lidah buaya (aloevera) yang
dapat dipasarkan dan menggantikan bahan kimia triclosan dengan alternatif bahan
Sabun merupakan salah satu produk yang cukup penting dalam kehidupan
penyakit kulit yang disebabkan oleh bakteri dan jamur. Dengan kata lain sabun
dipasarkan terlihat pada warna, jenis, manfaat dan wangi yang ditawarkan. Salah
satu jenis sabun yang saat ini banyak diproduksi karena penggunaanya lebih
praktis dan bentuk yang menarik dibandingkan bentuk sabun lain adalah sabun
iritasi pada kulit (SNI, 1996). Sabun cair memiliki bentuk yang menarik
5
6
waktu yang lama dapat menyebabkan efek samping dan iritasi kulit
minyak yang disebabkan oleh adanya air dalam minyak atau karena saat
Besarnya asam lemak bebas dalam minyak ditunjukan dengan nilai angka
asam. Angka asam yang tinggi mengindikasikan bahwa asam lemak bebas
yang ada di dalam minyak nabati juga tinggi sehingga kualitas minyak
komersial yang dibuat dengan sintesis kimia. Sodium benzoat termasuk zat
7
pengawet organik yang berwarna putih, tanpa bau, bubuk kristal atau
serpihan. Sifat fisiknya adalah lebih larut dalam air dan juga dapat larut
oleh karena itu lebih sering digunakan dalam bentuk garamnya yaitu
1033 ]
DAFTAR PUSTAKA
Sabun dengan Lidah Buaya (Aloe vera) sebagai Antiseptik Alami. Widya
Sari, R., & Ferdinan, A. (2017). Pengujian Aktivitas Antibakteri Sabun Cair dari
Sopianti, D. S., Herlina, & Saputra, H. T. (2017). Penetapan Kadar Asam Lemak
https://doi.org/10.1021/j100341a009
Ulfa, A., Retnaningsih, A., & Aufa, R. (2017). Penetapan Kadar Asam Lemak
Bebas Pada Minyak Kelapa, Minyak Kelapa Sawit Dan Minyak Zaitun
8
9
Maidah. (2015). Analisis Kualitatif dan Kuantitatif Natrium Benzoat, Boraks dan Formalin
dalam Berbagai Makanan Olahan yang Terdapat di Lingkungan Sekolah Daar
Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar. Makassar: Universitas Hasanuddin.
Nurhayati, Siadi, K., & Harjono. (2012). Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat dan Lama
Penyimpanan pada Kadar Fenolat Total Pasta Tomat. Indonesian Journal of
Chemical Science, 158-163.
Patong, & A, R. (2013). Analisis Kimia Pangan Cetakan Pertama. Makassar: Dua Satu
Press.