Anda di halaman 1dari 8

PENGENALAN ASAM BASA DAN GARAM

A. PENGENALAN ASAM
Teori Asam
Kata “asam” berasal dari bahasa latin, yaitu acidus yang berarti masam. Secara kimia,
asam merupakan suatu zat yang dalam pelarut air dapan menghasilkan ion hidrogen
(H+). Senyawa asam banyak ditemukan dikehidupan sehari-hari, seperti pada
makanan dan minuman. Selain iu, senyawa asam juga dapat ditemukan dalam
lambung, yaitu asam klorida yang berfungsi membunuh kuman. Beberapa senyawa
asam: asam sitrat contohnya jeruk, asam tartat contohnya anggur, asam malat
contohnya apel, asam klorida contohnya lambung, asam nitrat pupuk tanaman.

Svante August Arrhenius (19 Februari 1859—2 Oktober 1927) ialah seorang ilmuwan
Swedia yang merupakan salah satu penggagas kimia fisik. Ia mendapat Penghargaan
Nobel dalam Kimia atas karyanya mengenai ionisasi pada tahun 1903. Ia
mengemukakan bahwa senyawa dalam larutan dapat terurai menjadi ion-ionnya, dan
kekuatan asam dalam larutan aqua tergantung pada konsentrasi ion-ion hidrogen di
dalamnya.

Asam (yang sering diwakili dengan rumus umum HA) secara umum merupakan
senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan dengan pH
lebih kecil dari 7. Dalam definisi modern, asam adalah suatu zat yang dapat memberi
proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat menerima pasangan
elektron bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu basa dalam reaksi
penetralan untuk membentuk garam.
Sifat sifat Asam :
Secara umum, asam memiliki sifat sebagai berikut :
1. Rasa : masam ketika dilarutkan dalam air.
2. Sentuhan : asam terasa menyengat bila disentuh, terutama bila asamnya
asam kuat.
3. Kereaktifan : asam bereaksi hebat dengan kebanyakan logam, yaitu korosif
terhadap logam.
4. Hantaran listrik : asam, walaupun tidak selalu ionik, merupakan elektrolit.

Beberapa Asam yang di kenal di kehidupan sehari-hari

NO Nama Asam Rumus kimia Terdapat dalam

1 Asam asetat CH2COOH Larutan Cuka

2 Asam Askorbat C6H8O6 Jeruk, tomat, sayuran

3 Asam sitrat C6H8O7 Jeruk

4 Asam borat H3BO3 Larutan pencuci mata

5 Asam fosfat H3PO4 Deterjen, pupuk

Berdasarkan asalnya, asam dikelompokkan dalam 2 golongan,yaitu asam organik dan


asam anorganik. Tahukah kamu apa bedanya?Asam organik umumnya bersifat asam
lemah, korosif, dan banyak terdapat di alam. Asam anorganik umumnya bersifat
asam kuat dan korosif. Karena sifat-sifatnya itulah, maka asam-asam anorganik
banyak digunakan di berbagai kebutuhan manusia.

Penggunaan Asam
Asam memiliki berbagai kegunaan. Asam sering digunakan untuk menghilangkan
karat dari logam dalam proses yang disebut “pengawetasaman” (pickling). Asam
dapat digunakan sebagai elektrolit di dalam baterai sel basah, seperti asam sulfat yang
digunakan di dalam baterai mobil. Pada tubuh manusia dan berbagai hewan, asam
klorida merupakan bagian dari asam lambung yang disekresikan di dalam lambung
untuk membantu memecah protein dan polisakarida maupun mengubah proenzim
pepsinogen yang inaktif menjadi enzim pepsin. Asam juga digunakan sebagai katalis;
misalnya, asam sulfat sangat banyak digunakan dalam proses alkilasi pada pembuatan
bensin
Asam Lemah dan Asam Kuat
adalah asam yang tidak terionisasi secara signifikan dalam larutan. Misalnya jika
sebuah asam dilambangkan dengan HA, maka dalam larutan masih terdapat sejumlah
besar HA yang belum terdisosiasi/terionisasi. Dalam air, sebuah asam lemah
terdisosiasi sebagai berikut :
Konsentrasi kesetimbangan dari reaktan dan produk dihubungkan melalui
persamaan konstanta keasaman, Ka
Semakin besar nilai Ka, maka semakin banyak pembentukan H+, sehingga pH larutan
semakin kecil. Nilai Ka asam lemah berkisar antara 1.8×10-16 dan 55.5. Asam
dengan Ka dibawah 1.8×10-16, merupakan asam yang lebih lemah daripada air,
sehingga bersifat basa.
Sedangkan asam dengan Ka diatas 55.5 adalah asam kuat yang hampir terdisosiasi
dengan sempurna saat dilarutkan dalam air. Sebagian besar asam adalah asam lemah.
Asam-asam organik adalah anggota terbesar dari asam lemah. Asam lemah terdapat di
rumah tangga seperti asam asetat dalam cuka dan asam sitrat dalam jeruk.

Ciri-Ciri Asam
Berikut ini terdapat beberapa ciri-ciri asam, terdiri atas:,

1. Dalam larutan akan terjadi reaksi ionisasi melepas ion H+


2. Pada asam kuat, ionisasi, terjadi sempurna, sedangkan pada asam lemah,
hanya sebagian.
3. Korosif, yaitu dapat merusak logam
4. membuat warna merah pada kertas lakmus
5. Biasanya mempunyai rumus molekul yang diawali dengan H (hidrogen)

B. PENGENALAN BASA
Teori Basa
Secara kimia, basa merupakan senyawa yang menghasilkan ion hidroksida (OH-)
ketika larut dalam pelarut air. Adanya gugus OH- inilah yang menyebabkan senyawa
basa memiliki sifat-sifat khas sebagai suatu basa.
Kostik merupakan istilah yang digunakan untuk basa kuat. jadi kita menggunakan
nama kostik soda untuk natrium hidroksida (NaOH) dan kostik postas untuk kalium
hidroksida (KOH). Basa dapat dibagi menjadi basa kuat dan basa lemah. Kekuatan
basa sangat tergantung pada kemampuan basa tersebut melepaskan ion OH dalam
larutan dan konsentrasi larutan basa tersebut.
Beberapa Basa yang di kenal di kehidupan sehari-hari

N Nama Basa Rumus kimia Terdapat dalam


O

1 Aluminium hidroksida Aℓ(OH)3 Deodoran, obat maag

2 Kalsium hidroksida Ca(OH)2 Plester

3 Magnesium hidroksida Mg(OH)2 Obat pencahar(antacid )

4 Natrium hidroksida NaOH Sabun, pembersih saluran air

Sifat Basa
Ion hidroksida mempunyai muatan negatif (makanya dikasih tanda minus (-)
disebelah atas belakang OH). Basa adalah lawan dari asam. Secara umum, Basa
memiliki sifat sebagai berikut:

 Rasa pahit jika dilarutkan dalam air (hanya untuk basa lemah)
 Sentuhan : terasa licin seperti sabun bila disentuh (hanya untuk basa lemah)
 Bersifat kaustik (dapat merusak jaringan kulit/iritasi)
 Hantaran listrik : dapat menghantarkan listrik (merupakan larutan elektrolit)
 Derajat keasaman (pH) lebih besar dari 7
 Mengubah warna lakmus menjadi berwarna biru
 Dalam keadaan murni umumnya berupa kristal padat
 Dapat mengemulsi minyak

Jenis-Jenis Basa
Seperti halnya asam, basa juga terbagi menjadi 2 jenis yaitu:
1. Basa Kuat yaitu Basa yang dapat terionisasi sempurna sesuai dengan unsure
pembentuk basa tersebut.
Contoh basa kuat:
 Litium hidroksida (LiOH)
 Natrium hidroksida (NaOH)
 Kalium hidroksida (KOH)
 Kalsium hidroksida (Ca(OH)2)
 Stronsium hidroksida (Sr(OH)2)
 Rubidium hidroksida (RbOH)
 Barium hidroksida (Ba(OH)2)
 Magnesium hidroksida (Mg(OH)2)
2. Basa Lemah yaitu basa tidak berubah seluruhnya menjadi ion hidroksida dalam
larutan. Amonia adalah salah satu contoh basa lemah. Sudah sangat jelas ammonia
tidak mengandung ion hidroksida, tetapi amonia bereaksi dengan air untuk
menghasilkan ion amonium dan ion hidroksida.
Berikut ini contoh basa lemah :

 gas amoniak (NH3)


 besi hidroksida (Fe(OH)2)
 Hydroksilamine (NH2OH)
 Aluminium hidroksida (Al(OH)3)
 Ammonia hydroksida (NH4OH)
 Metilamin hydroxide (CH3NH3OH
 Etilamin hydroxide (C2H5NH3OH)

Kekuatan basa
Kekuatan basa sangat bergantung pada kemampuan basa tersebut melepaskan OH-
dalam larutan dan konsentrasi basa tersebut. Berdasarkan hal tersebut, senyawa basa
dibagi menjadi dua basa kuat dan basa lemah. Semakin banyak ion OH- yang
dilepaskan, maka kekuatan akan bertambah. Basa kuat bersifat korosif, sehingga peru
berhati-hati dalam mengunakan zat tersebut. Contoh senyawa yang tergolong basa
kuat adalah natrium hidroksida (NaOH), kalium hidroksida (KOH), kalsium
hidroksida (Ca(OH)2)sedangkan amonia (NH3) termasuk basa lemah.
Peranan Basa dalam kehidupan
Senyawa basa banyak digunakan dalam rumah tangga maupun di industri. Senyawa
basa dapat digunakan sebagai pembersih. Pemmbersih alat-alat dapur yang ada di
pasaran mengandung natrium hidroksida yang berfungsi membersihkan noda minyak
atau mentega.pembersih lantai mengandung amonia yang daoat membersihkan debu.
Ciri-Ciri Basa
Berikut ini terdapat beberapa ciri-ciri basa, terdiri atas:
1. Dalam larutan akan terjadi ionisasi melepaskan ion OH-
2. Pada basa kuat, terjadi ionisasi sempurna, sedangkan pada basa lemah, hanya
terjadi sebagian saja
3. Relatif tidak korosif terhadap logam
4. Membuat warna biru pada kertas lakmus.
5. Biasanya mempunyai rumus molekul yang diakhiri dengan OH dan dibaca
hidroksida

C. PENGENALAN GARAM
Teori Garam
Garam merupakan senyawa yang terbentuk dari reaksi antara asam dengan basa.
Selain itu, garam juga dapat terbentuk dari reaksi antara logam dengan asam kuat
encer.
Asam + Basa → Garam + air
Tabel. Garam dalam kehidupan sehari-hari

N Nama Garam Terkandung dalam


O

1 Natrium klorida Penyedap masakan

2 Amonium klorida Pasta pada baterai

3 Kalium karbonat Bahan sabun dan kaca

4 Kalium nitrat Bahan pupuk tanaman


Ciri-Ciri Garam
Berikut ini terdapat beberapa ciri-ciri garam, terdiri atas:
1. Biasanya terjadi dari reaksi antara asam dan basa
2. Bersifat asam jika terbentuk dari asam kuat dan basa lemah
3. Bersifat basa jika terbentuk dari asam lemah dan basa kuat
4. Bersifat netral jika terbentuk dari asam kuat dan basa kuat atau asam
lemah dan basa lemah.
Secara umum sifat-sifat garam adalah sebagai berikut:
1. Rasanya asin.
2. Pada suhu kamar berwujud padat.
3. Mudah larut dalam air.
4. Titik didih dan lelehnya tinggi.
5. Dapat bereaksi dengan logam.

Menyatakan pH Garam :

 Garam yang terbentuk dari Asam Kuat dan Basa Kuat larutannya bersifat
netral ( pH = 7 ). Misalnya: NaCL, KCl, NaNO3, dan lain-lain.
 Garam yang terbentuk dari AsamLemah dan Basa Kuat larutannya
bersifat basa ( pH > 7 ). Misalnya; NaCH3COO, Na2CO3, CaS, dan
lain-lain.
 Garam yang terbentuk dari Asam Kuat dan Basa Lemah larutannya
bersifat asam ( pH < 7 ). Misalnya; NH4Cl, FeCl2, Al(NO3)3, dan lain-
lain.
 Sedangkan garam yang terbentuk dari asam dan basa lemah sifat larutan
tergantung dari derajat ionisasi asam dan basanya. Misalnya; (NH4)2S,
Fe2(CO3)3, AlPO4, dan lain-lain.

Identifikasi Asam, Basa dan Garam


Banyak sekali larutan di sekitar kita, baik yang bersifat asam , basa, maupun
netral. Tahukah kamu bagaimana cara menentukan sifat asam dan basa larutan secara
tepat? Indikator yang dapat digunakan adalah indikator asam basa. Indikator adalah
zat-zat yang menunjukkan indikasi berbeda dalam larutan asam, basa, dan garam.
Cara menentukan senyawa bersifat asam, basa, atau netral dapat menggunakan kertas
lakmus dan larutan indikator atau indikator alami. Berikut adalah beberapa cara
menguji sifat larutan.
1. Identitifikasi Larutan Asam dan Larutan Basa Menggunakan Kertas Lakmus
Warna kertas lakmus dalam larutan asam, larutan basa dan larutan bersifat netral
berbeda. Ada dua macam kertas lakmus, yaitu lakmus merah dan lakmus biru. Sifat
dari masing-masing kertas lakmus tersebut adalah sebagai berikut.
1. Lakmus merah dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan
basa berwarna
2. Lakmus biru dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa
berwarna
3. Lakmus merah maupun biru dalam larutan netral tidak berubah warna
2. Identitifikasi Larutan Asam dan Larutan Basa Menggunakan Indikator Alami
Percobaan yang telah kamu lakukan adalah mengidentifikasi suatu larutan bersifat
asam, basa atau netral dengan menggunakan kertas lakmus. Adakah cara lain untuk
mengidentifikasi suatu larutan? Ada beberapa cara yang dapat kamu lakukan sendiri
di rumah, yaitu dengan menggunakan indikator alami. Berbagai bunga yang berwarna
atau tumbuhan, seperti daun, mahkota bunga, kunyit, kulit manggis, dan kubis ungu
dapat digunakan sebagai indikator asam basa. Ekstrak atau sari dari bahan-bahan ini
dapat menunjukkan warna yang berbeda dalam larutan asam basa.

Anda mungkin juga menyukai