MATERI :
Asam dan basa memiliki sifat yang berbeda. Sifat atau karakteristik asam dan basa
dapat sahabat lihat pada tabel di bawah:
Seperti yang tadi sudah dibahas, dari segi rasa, asam memiliki rasa
yang masam sedangkan basa memiliki rasa yang pahit. Lalu, dari
segi pH, asam memiliki pH di bawah 7, sedangkan basa memiliki pH
di atas 7. Jika suatu larutan memiliki pH 7 artinya larutan tersebut
sifatnya netral, tidak bersifat asam maupun basa.
Larutan asam dan basa dapat diperoleh dengan melarutkan asam atau
basa secara langsung ke dalam air. Selain itu, larutan ini juga dapat
diperoleh melalui reaksi antara senyawa oksida dengan air.
Reaksi antara oksida asam dengan air akan menghasilkan larutan asam,
sedangkan reaksi antara oksida basa dengan air akan menghasilkan
larutan basa. Larutan basa juga dapat dihasilkan dari reaksi antara logam
reaktif dengan air.
Larutan basa dapat dibentuk dengan mereaksikan oksida basa dengan air. Oksida basa
adalah oksida yang berasal dari unsur logam dengan oksigen,
misalnya Na2O, CaO, Fe2O3, dan sebagainya. Contoh reaksi yang menghasilkan larutan
basa bisa sahabat lihat pada gambar berikut:
Tapi, perlu diperhatikan, bahwa di antara senyawa oksida, ada yang disebut oksida
indiferen, yaitu oksida yang tidak dapat membentuk asam maupun basa,
misalnya CO dan NO.
Selain itu, ada juga oksida amfoter. Amfoter artinya dapat bereaksi dengan ion asam
(H+) dan ion basa (OH-). Contoh oksida amfoter adalah Al2O3 dan ZnO.
Klasifikasi Asam dan Basa
Asam dan basa dibagi menjadi dua macam, yaitu asam kuat dan basa kuat, serta asam
lemah dan basa lemah. Kuat dan lemahnya tuh maksudnya apa? Nach mari kita bahas
satu per satu!
Sedangkan basa kuat adalah senyawa basa yang mudah melepaskan ion OH- dalam
air dan mengalami disosiasi total dalam larutannya. Contoh basa kuat
yaitu NaOH, KOH, dan Ba(OH)2.
Basa lemah adalah senyawa basa yang sulit melepaskan ion OH- dalam air dan
mengalami disosiasi sebagian dalam larutannya. Contoh basa lemah
yaitu NaHCO3 dan NH4OH.