Teori Asam
Asam (yang sering diwakili dengan rumus umum HA) secara umum merupakan
senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan dengan pH
lebih kecil dari 7. Dalam definisi modern, asam adalah suatu zat yang dapat memberi
proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat menerima pasangan
elektron bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu basa dalam reaksi
penetralan untuk membentuk garam.
Contoh asam adalah asam asetat (ditemukan dalam cuka) dan asam sulfat
(digunakan dalam baterai atau aki mobil). Asam umumnya berasa masam; walaupun
demikian, mencicipi rasa asam, terutama asam pekat, dapat berbahaya dan tidak
dianjurkan.
Sifat-sifat asam
Secara umum, asam memiliki sifat sebagai berikut:
Rasa
Sentuhan
Penggunaan asam
Asam memiliki berbagai kegunaan. Asam sering digunakan untuk menghilangkan
karat dari logam dalam proses yang disebut "pengawetasaman" (pickling). Asam dapat
digunakan sebagai elektrolit di dalam baterai sel basah, seperti asam sulfat yang
digunakan di dalam baterai mobil. Pada tubuh manusia dan berbagai hewan, asam klorida
merupakan bagian dari asam lambung yang disekresikan di dalam lambung untuk
membantu memecah protein dan polisakarida maupun mengubah proenzim pepsinogen
yang inaktif menjadi enzim pepsin. Asam juga digunakan sebagai katalis; misalnya, asam
sulfat sangat banyak digunakan dalam proses alkilasi pada pembuatan bensin.
sebuah asam dilambangkan dengan HA, maka dalam larutan masih terdapat sejumlah
besar HA yang belum terdisosiasi/terionisasi. Dalam air, sebuah asam lemah terdisosiasi
sebagai berikut :
Konsentrasi kesetimbangan dari reaktan dan produk dihubungkan melalui
persamaan konstanta keasaman, Ka
Teori Basa
Definisi umum dari basa adalah senyawa kimia yang menyerap ion hydronium
ketika dilarutkan dalam air.Basa adalah lawan (dual) dari asam, yaitu ditujukan untuk
unsur/senyawa kimia yang memiliki pH lebih dari 7. Kostik merupakan istilah yang
digunakan untuk basa kuat. jadi kita menggunakan nama kostik soda untuk natrium
hidroksida (NaOH) dan kostik postas untuk kalium hidroksida (KOH). Basa dapat dibagi
menjadi basa kuat dan basa lemah. Kekuatan basa sangat tergantung pada kemampuan
basa tersebut melepaskan ion OH dalam larutan dan konsentrasi larutan basa tersebut.
ASAM-BASA
Teori asam basa menurut Arrhenius
Asam ialah senyawa yang dalam larutannya dapat menghasilkan ion H+.
Basa ialah senyawa yang dalam larutannya dapat menghasilkan ion OH-.
Secara kimia dapat di nyatakan :
1) HCl(aq)
(asam)
2) HA + aq
H + (aq) + A - (aq )
(asam)
3) NaOH(aq)
Na+(aq) + OH-(aq)
(basa)
4) BOH + aq
(basa)
Setelah diteliti ternyata H + (proton) tidak mungkin berdiri bebas dalam air, tetapi
berikatan koorfinasi dengan oksigen air, membentuk ion hodronium (H3O+)
H+ + H2O
H3O+
Ion H3O+ dan OH- terdapat dalam air murni melalui reaksi
H2O +
H2O
H3O+ + OH-
Dengan demikian, definisi asam basa Arrhenius dalam versi modern adalah
sebagai berikut :
Asam adalah zat yang menambah konsentrasi ion hidronium (H3O+)
dalam larutan air, dan basa adalah zat yang menambah konsentrasi ion
hidroksida (OH-).
Asam
Merupakan senyawa yang larut dalam air dan membentuk H3O+ dan ion negative
disebut asam.
Molekul asam yang melepaskan satu, dua, dan tiga proton ( H +) disebut asam
amino, di, dan triprotik reaksinya bertahap sesuai dengan jumlah proton, seperti HNO 3,
H2SO4 dan H3PO4.
Monoprotik
HNO3
H+
+ NO3
Diprotik
H2SO4
H+
+ HSO4
HSO4
H + + SO4
(II)
H3PO4
H+
+ H2PO4
(I)
H2PO4
H+
+ HPO4
(II)
HPO4
H + + PO4
Triprotik
(I)
(III)
Basa
Ada dua cara terbentuknya basa, yaitu senyawa yang mengandung OH- dan
senyawa yang bereaksi dengan air dan menghasilkan OH-.
Contohnya :
NaOH
Na + OH-
Ba(OH)2
Ba
+ 2OH-
NH4OH
NH4
+ OH-
H2L+
+ A
Sebagai contoh :
HCL(g) + H2O
HL
H+ + L
+ H2O
H+ +O
Contoh:
H3O+(aq) + Ac-(aq)
HAc(aq) + H2O(l)
1)
asam-1
basa-2
asam-2
basa-1
basa-2
NH4+(aq) + OH-(aq)
asam-2
basa-1
Pada contoh di atas terlihat bahwa air dapat bersifat sebagai asam (proton donor)
dan sebagai basa (proton akseptor). Zat atau ion atau spesi seperti ini bersifat ampiprotik
(amfoter).
3.3 Teori asam basa menurut Lewis
Walaupun teori Bronsted-Lowry lebih umumdari teori Arrhenius, ada reaksi yang
nirip asam-basa tetapi tidak dapat di jelaskan dengan teori ini, contohnya antara NH 3
dengan BF3 menjadi H3N-BF3
H
N :
N : B
H
BAB IV
KESETIMBANGAN ASAM-BASA
4.1 Kesetimbangan asam
Dalam larutan asam lemah (menurut bronsted-lowry) terdapat kesetimbangan :
HA
KC
H3O+
H2O
H3O+
H2O
HA
+ A
Kesetimbangan ini terjadi dalam larutan encer sehingga konsentrasi pelarut (H 2O)
Sangay besar dibandingkan zat terlarut. Dengan kata lain, konsentrasi air dapat di anggap
constan, maka :
H3O+
Kc(H2O)
HA
H+ A
Ka
HA
Nilai @ lebih besar dari nol dan lebih kecil dari satu (1>@>0). Dan ada
hubungannya dengan Ka
Rumus
Ka
Asam Klorida
HCL
1,0 x 10
Asam Perklorat
HCLO4
1,0 x 10
Asam Bromida
HBr
1,0 x 10
Asam Iodida
HI
1,0 x 10
Na +
+ OH-
(@-1
Basa menurut Bronsted-Lowry hdala senyawa yang dapat menerima proton dari
asam atau pelarut. Basa ini umumnya merupakan basa lemah dan membentuk
kesetimbangan dalam air.
Kesetimbangan basa lemah terjadi dalam larutan encer, maka konsentrasi air
dapat dianggap constan.kebanyakan basa lemah adalah senyawa organik yang
mengandung nitrogen, karena mempunyai pasangan electrn bebas untuk mengikat
proton, dengan Kb relatif kecil.
3 contoh Konstanta kesetimbangan beberapa basa pada 25 C.
Nama
Amonia
Metilamin
Penginonan
NH3 + H2O
NH4 + OH-
CH3NH2+H2O
CH3NH3+ + OH-
piridin
Kb
1,8 x 10
4,2 x 10
1,7 x 10
C5H5N + H2O
C5H5NH+ + OH-
Ion OH- dari NaOH menggeser kesetimbangan air kekiri sehingga OH- yang berasal
dari air lebih kecil dari 10 dan dapat diabaikan. Dalam larutan terdapat
OH-
= cb
HA
H+
Ca (1-o)
ca o
H2O
H+
ca o
10
Ca
o
OH10
= konsentrasi asam
= derajat ionisasi
Ion H + yang berasal dari HA lebih besar dibandingkan yang dari air sehingga
menggeser kesetimbangan air ke kiri. Akibatnya
BH +
H2O
cb (1-o)
cbo
H2O
H+
10
Kb =
OH-
BH +
B
OH-
cbo
OH10
cbo x cbo
cb (1-o)
cbo
o =
Kb
cb
OH- dari air dapat di abaikan karena sangat kecil di bandingkan yang dari basa,
maka :
OH-
cb
=
OH-
cbo
Kb
Cb
Kb cb
BAB VIII
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Garam adalah hasil reaksi asam dan basa. Larutan garam mempunyai pH yang
dapat dihitung dari jenis garam dan konsentrasinya. Ada garam terion sempurna,
terhidrolisis sebagian, dan terhidrolisis sempurna.
pH suatu larutan secara kimia dapat ditentukan dengan indikator, yaitu asam atau
basa lemah yang mempunyai satu warna pada pH tertentu. Penentuan pH yang tepat dan
praktis denga alat yang disebut pH- meter.
Konsentrasi suatu asam atau basa sapat ditentukan dengan cara titrasi. Pada titik
ekivalen mol asam setara denga mol basa. Titik itu diketahui dari perubahan warna
indikator. Indikator yang cocok harus ditentukan dari kurva titrasi yang dibuat secara
teoritis.
DAFTAR PUSTAKA
Raharjoe, Susanto l, 1985, larutan dan kinetika kimia, Bandung; ITB, hal 1-42
http://www.chemistry.org/materi_kimia/kimia_dasar/asam_dan_basa/sifatsifatasam
basadangaram/
http://unitedscience.wordpress.com/ipa-1/bab-2-asam-basa-dan-garam/