PENDAHULUAN
Reaksi asam-basa adalah reaksi kimia yang terjadi antara asam dan basa.
Asam adalah zat yang ketika dilarutkan dalam air, memiliki aktivitas ion hidrogen
lebih besar daripada yang dilakukan air murni, sedangkan basa adalah zat yang,
ketika dilarutkan dalam air, dapat menerima ion hidrogen. Keasaman larutan
diukur berdasarkan skala pH, zat dengan pH kurang dari tujuh adalah asam
sementara larutan dengan pH lebih dari tujuh adalah basa. Ada banyak penjelasan
yang berbeda dan bentuk-bentuk reaksi asam-basa, karena mereka dapat terjadi
dalam berbagai cara dan telah dipelajari oleh sejumlah ahli kimia yang berbeda.
Ada beberapa sifat yang berbeda yang mendefinisikan asam dan basa
selain apakah mereka dapat memberikan atau menerima ion hidrogen. Asam
mengubah kertas lakmus biru menjadi merah, memiliki rasa asam, dan bereaksi
mengubah kertas lakmus merah menjadi biru, memiliki rasa pahit, dan sering
ketika asam klorida direaksikan dengan natrium hidroksida, basa kuat, produk dari
reaksi adalah NaCl, atau natrium klorida, yang merupakan garam meja biasa dan
tidak asam atau basa, memiliki pH sekitar tujuh. Ketika garam dilarutkan dalam
air, mereka dikenal sebagai elektrolit dan mereka menghantarkan listrik. Ada
1
beberapa klasifikasi yang berbeda dari garam, karena beberapa pelepasan ion
hidroksida bila dilarutkan, beberapa pelepasan ion hidronium, dan beberapa tidak
ada pelepasan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Apabila asam kuat direaksikan dengan basa kuat maka akan menghasilkan
garam netral, dengan pH = 7. Apabila asam kuat direaksikan dengan basa lemah
maka akan menghasilkan garam dengan sifat asam. Apabila asam lemah
direaksikan dengan basa kuat maka akan menghasilkan garam dengan sifat basa.
Apabila asam lemah direaksikan dengan basa lemah maka akan menghasilkan
Asam sering dikenali sebagai zat berbahaya dan korosif. Hal ini benar
untuk beberapa jenis asam yang digunakan di laboratorium, seperti asam sulfat
dan asam klorida. Tetapi asam yang tidak berbahaya juga banyak ditemui dalam
kehidupan sehari – hari. Misalnya pada cuka dan buah – buahan. Seperti halnya
asam, basa juga sering digunakan dalam kehidupan sehari – hari. Misalnya dalam
pasta gigi, deterjen, atau cairan pembersih. Secara umum, asam dapat dikenali dari
bau dan rasanya yang tajam / asam. Sedangkan basa bersifat licin dan rasanya
pahit. Bila diteteskan pada kertas litmus, asam akan memberikan warna merah dan
a. Teori Arrhenius
Menurut Arrhenius (1884), asam adalah zat yang melepaskan ion H + atau
H3O+ dalam air. Sedangkan basa adalah senyawa yang melepas ion OH- dalam
air.
3
HA + aq H+(aq) + A-(aq)
Di dalam air, ion H+ tidak berdiri sendiri, melainkan membentuk ion dengan H2O.
Berdasarkan jumlah ion H+ yang dapat dilepaskan, asam dapat terbagi menjadi
4
Bila asam dan basa direaksikan, maka produk yang akan terbentuk adalah
senyawa netral (yang disebut garam) dan air. Reaksi ini disebut sebagai reaksi
pembentukan garam atau reaksi penetralan, yang akan mengurangi ion H + dan
OH- serta menghilangkan sifat asam dan basa dalam larutan secara bersamaan.
Jika asam yang bereaksi dengan basa adalah asam poliprotik, maka akan
dihasilkan lebih dari satu jenis garam. Misalnya pada rekasi antara NaOH dengan
H2SO4.
Senyawa NaHSO4 disebut sebagai garam asam, yaitu garam yang tebentuk
dari penetralan parsial asam poliprotik. Garam asam bersifat asam, sehingga dapat
bereaksi dengan basa membentuk produk garam lain yang netral dan air.
Teori Arrhenius ternyata hanya berlaku pada larutan dalam air. Teori ini
tidak dapat menjelaskan fenoena pada reaksi tenpa pelarut atau dengan pelarut
bukan air. Pada tahun 1923, Brönsted – Lowry mengungkapkan bahwa sifat asam
(H+). Menurut Brönsted – Lowry, asam adalah senyawa yang memberi proton
Sedangkan basa adalah senyawa yang menerima proton (H+) dari senyawa lain.
5
Contoh : NH3 + H2O NH4+ + OH-
HF + H2O H3O+ + F-
a1 b2
b1 a2
proton
proton
asam maupun basa, yang disebut sebagai zat amfoter. Contohnya adalah air. Di
dalam larutan basa, air akan bersifat asam dan mengeluarkan ion positif (H 3O+).
Sedangkan dalam larutan asam, air akan bersifat basa dan mengeluarkan ion
negatif (OH-).
c. Teori Lewis
6
Asam : - senyawa yang menerima pasangan elektron
elektron bebas yang didonorkan ditandai dengan tanda panah antara atom nitrogen
dan boron.
Kelebihan teori Lewis ini adalah dapat menjelaskan reaksi penetralan yang
dilakukan tanpa air. Misalnya pada reaksi antara Na2O dan SO3. Menurut
7
2.2 Konsep pH
Air memiliki sedikit sifat elektrolit. Bila terurai, air akan membentuk ion
H+ dan OH-. Kehadiran asam atau basa dalam air akan mengubah konsentrasi ion
– ion tersebut. Untuk suatu larutan dalam air, didefinisikan pH dan pOH larutan
pH = - log [H+]
Dalam satu liter air murni, terdapat ion H + dan OH- dengan konsentrasi masing –
pH = - log [10-7]
pH = 7
Hasil kali ion [H+] dan [OH-] dalam air selalu konstan, dan disebut tetapan air
(Kw).
pH + pOH = 14
HA + H2O = H3O+ + A-
8
Tetapan kesetimbangan untuk asam lemah (Ka) dinyatakan sebagai :
[ H 3 O+ ].[ A− ]
Ka = [ HA ]
pH = √ Ka. M
M adalah nilai konsentrasi larutan yang akan ditentukan derajat keasamannya.
Kb = [ NH 3 ]
pOH = √ Kb. M
Bila suatu larutan mengandung asam dan basa lemah, larutan tersebut
dapat menyerap penambahan sedikit asam / basa kuat. Penambahan asam kuat
akan dinetralkan oleh basa lemah, sedangkan penambahan basa kuat akan
dinetralkan oleh asam lemah. Larutan seperti ini disebut sebagai larutan
pasangan asam – basa konjugasi yang dibuat dari asam / basa lemah dan
9
Ion asetat (CH3COO-) merupakan basa konjugat dari asam asetat. Untuk larutan
[ garam ]
pH = pKa + log [ asam ]
[ garam ]
pOH = pKb + log [ basa]
2.4 Hidrolisa
Bila garam bereaksi dengan air, maka akan terurai dan melepaskan asam
BA + H2O = BOH + HA
Proses ini disebut sebagai hidrolisa. Salah satu produk reaksi ini (HA atau
BOH) akan terurai kembali bila asam atau basa tersebut merupakan elektrolit
Kw
Kh = Ka ( bila garam terbentuk dari basa kuat dan asam lemah )
atau
Kw
Kh = Kb ( bila garam terbentuk dari asam kuat dan basa lemah )
Perbandingan antara bagian yang terhidrolisa dengan kadar garam semula disebut
10
BAB III
KESIMPULAN
Asam dalam pelajaran kimia adalah senyawa kimia yang bila dilarutkan
dalam air akan menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam definisi
modern, asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton (ion H+) kepada zat
lain (yang disebut basa), atau dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu
basa.
dilarutkan dalam air. Basa memiliki pH lebih besar dari 7. Seperti hal-nya asam,
basa juga terbagi dua macam yaitu basa kuat dan basa lemah.
Basa mempunyai rasa pahit dan merusak kulit, terasa licin seperti sabun
bila terkena kulit. Dan dapat menetralkan asam.Jika pH = 7, maka larutan bersifat
netral. Jika pH < 7, maka larutan bersifat asam. Jika pH > 7, maka larutan bersifat
basa.
ketika asam klorida direaksikan dengan natrium hidroksida, basa kuat, produk dari
reaksi adalah NaCl, atau natrium klorida, yang merupakan garam meja biasa dan
tidak asam atau basa, memiliki pH sekitar tujuh. Ketika garam dilarutkan dalam
11