Anda di halaman 1dari 17

BAB 5

KESETIMBANGAN ION DALAM LARUTAN


DISUSUN
O
L
E
H
DURATUL YAMNA ASHFIA

SMA NEGERI 1 LANGSA


TAHUN AJARAN
2022-2023
Istilah asam basa
Teori asam basa menurut para ahli

1. Teori asam-basa Arrhenius


2. Teori asam-basa Bronsted-lowry
3. Teori asam-basa Lewis

1) Teori asam – basa Arhenius

Svante august arrhenius adalah seorang ilmuan kimia yang berasal dari Swedia
mengemukakan konsep asam basa yang dapat diterima sampai saat ini dimana konsepnya
dikenal dengan konsep teori asam basa arrhenius.
ASAM: melepaskan ion hidronium atau H3O+ saat dilarutkan dalam air
Contoh : Asam klorida (HCl) yang dilarutkan dalam air melepaskan ion hidronium dengan
reaksi.
Selanjutnya berdasarkan jumlah h+ yang dihasilkan ketika larut dalam air asam
kemudian dibagi menjadi tiga jenis yaitu

BASA : melepaskan ion hidroksida atau oh- ketika dilarutkan dalam air
Contoh : natrium hidroksida atau NaOH yang melepaskan ion oh- dalam air dengan reaksi
NaOH terurai menjadi Na+ + OH-

Berdasarkan teori Arrhenius ini yang menyebabkan suatu larutan bersifat basa adalah
ion OH yang dihasilkan jumlah ion OH- dari ionisasi 1 mol basa tersebut sebagai valensi basa
-

sedangkan kation yang dihasilkan disebut dengan kation sisa basa


Berdasarkan jumlah ion OH- yang dihasilkan ketika larut dalam air basa kemudian
dibagi menjadi tiga jenis yaitu
Kelemahan teori asam basa Arrheni
Hanya berlaku untuk senyawa yang dilarutkan dalam air saja
Tidak dapat menjelaskansifat asam dan basa yang tidak melalui pembentukan ion H+
OH-

2) Teori as-bs menurut brnosted dan lowry

Menanggapi kekurangan teori asam basa arrhenius pada tahun 1923 seorang ahli
Denmark bernama Johanes N burnsted dan Thomas M Lowry dari Inggris mengembangkan
konsep asam basa berdasarkan serah terima Proton atau H+ yang kemudian kita kenal dengan
konsep asam basa bronsted lowry.
Menurut konsep ini asam adalah spesi yang mendonorkan Proton atau H+ sedangkan
basa adalah spesi yang menerima atau akseptor Proton.

1) BAGAIMANA CARA MENENTUKAN PASANGAN ASAM BASA KONJUNGSI


Menurut teori ini suatu asam setelah melepas satu Proton akan membentuk spesi yang
disebut basa konjugasi sedangkan basa yang telah menerima Proton. Kemudian
membentuk spesi yang kita sebut dengan asam konjugasi sehingga kemudian dikenal
dengan istilah pasangan asam basa konjugasi.

Konsep asam basa bronsted lowry dikenal istilah spesi amfiprotik yaitu spesi yang dapat
berperan sebagai asam maupun basa. Nah hal ini terjadi karena spesi amfibrotik dapat
melepaskan Proton maupun menerima Proton.
3) Teori asam - basa Lewis

Seorang ahli kimia dari Amerika serikat bernama Lewis memperkenalkan teori asam
basa yang tidak melibatkan transfer Proton melainkan melibatkan penyerahan dan
penerimaan pasangan elektron bebas Berdasarkan hal ini Lewis kemudian mengemukakan
teori baru tentang asam basa sehinga partikel ion atau molekul yang tidak mempunyai atom
hidrogen atau Proton juga dapat diklasifikasikan ke dalam asam dan basa.
Menurut Lewis ASAM : adalah suatu molekul atau ion yang dapat menerima atau akseptor
pasangan elektron bebas.
sedangkan BASA : adalah suatu molekul atau ion yang dapat memberikan atau mendonorkan
pasangan elektron bebasnya.
PEMBAGIAN ASAM
1. Asam Kuat
Asam kuat adalah larutan asam yang terionisasi secara sempurna di dalam air. Kandungan
pH asam kuat di bawah tiga, sehingga tingkat keasamannya sangat tinggi. Sementara itu,
asam lemah adalah larutan asam yang tidak terionisasi secara sempurna di dalam
air. Kandungan pH asam lemah adalah di atas tiga dan di bawah tujuh. “Asam kuat memiliki
pH di bawah tiga, sedangkan asam lemah kandungan pH-nya di atas tiga dan di bawah tujuh."
Contoh Asam Kuat
 Asam klorida (HCl)
 Asam nitrat (HNO3)
 Asam sulfat (H2SO4)
 Asam klorat (HClO3)
 Asam perklorat (HClO4)
 Asam bromida (HBr)
 Asam hidrogen iodida (HI)
"Salah satu contoh asam kuat adalah asam klorida atau HCl."

RUMUS ASAM KUAT

CONTOH SOAL
1. Larutan H2SO4 0,2 M memiliki pH sebesar…
Pembahasan:
H2SO4 adalah asam kuat bervalensi 2. H2SO4 mengion menurut persamaan reaksi:
H2SO4 ⇒ 2H+ + SO4²-

Dari reaksi diatas dapat kalian lihat bahwa [H+] = 2 x [H2SO4] (arena koefisien H+ : koefisien
H2SO4 = 2 : 1)
Maka konsentrasi H+ di dalam larutan adalah:
[H+] = 2 x [H2SO4]
[H+] = 2 x 0,2 M
[H+] = 0,4 atau 4 x 10-¹ M
2. Asam lemah
Asam lemah adalah asam yang tidak terionisasi secara signifikan dalam larutan. Misalnya
jika sebuah asam dilambangkan dengan HA, maka dalam larutan masih terdapat sejumlah
besar HA yang belum terdisosiasi/terionisasi. Dalam air, sebuah asam lemah terdisosiasi
sebagai berikut.
Bisa dikatakan juga bahwa Asam lemah adalah senyawa asam yang sulit melepaskan ion
+
H dalam air dan mengalami disosiasi sebagian dalam larutannya. Dalam indikator universal
asam lemah memiliki pH 3 sampai dengan pH 6, dan ditandai dengan warna jingga / kuning.

pH normal memiliki nilai 7 sementara bila nilai pH > 7 menunjukkan zat tersebut memiliki
sifat basa sedangkan nilai pH < 7 menunjukkan keasaman. pH 0 menunjukkan derajat
keasaman tertinggi, dan pH 14 menunjukkan derajat kebasaan tertinggi.

PERBEDAAN NYA
ASAM KUAT ASAM LEMAH
Derajat ionisasi tinggi Derajat ionisasi rendah
Konsentrasi H+ tinggi Konsentrasi H+ rendah
Daya hantar listrik tinggi Daya hantar listrik rendah
Laju reaksi tinggi Laju reaksi rendah
Ka tinggi, pKa rendah Ka rendah, pKa tinggi
pH rendah pH tinggi

Berikut adalah contoh asam lemah:


1.Asam oksalat (HO2C2O2H) 5.Asam fluoride (HF)
2.Asam sulfat (H2SO4) 6.Asam karbonat (H2CO3)
3.Asam askorbat (H2C6H6O6) 7.Asam borat (H3BO3)
4.Asam fosfat (H3PO4) 8.Asam metanoat (HCO2H)
CARA MENGHITUNG pH ASAM LEMAH
Persamaan untuk asam lemah bisa menggunakan persamaan di bawah ini untuk
menghitung pH asam lemah.
Rumus =

Keterangan:
ɑ : derajat ionisasi.
[H+] : konsentrasi ion H+ dalam larutan.
a : jumlah ion H+.
M / Ma: konsentrasi larutan asam.
Ka : tetapan asam lemah.

CONTOH SOAL
1.) pH larutan asam asetat CH3COOH 2,5 M adalah…..(diketahui, Ka CH3COOH = 1 x 10-5)
A. 1 - log 5 D. 11 + log 5
B. 2 - log 5 E. 12 + log 5
C. 3 - log 5
Pembahasan:
Asam asetat merupakan asam lemah.
Konsentrasi H+ yang terkandung dalam larutan asam asetat dengan konsentrasi 2,5 M
adalah:
Sehingga:
pH = - log [H+]
pH = - log 5 x 10-3 M
pH = 3 - log 5
Jawaban: C

2.) Tentukan konsentrasi ion H+ dalam H₂SO₃ dengan 0,001 M jika Ka = 1.10⁻⁵

Pembahasan;
Dik : M : 0.001 = 10–³
Ka : 1.10–⁵
Dit : [ H+ ] ?
Jawab :
Rumus mencari pH Asam Lemah
[H+] = √(Ka .Ma)

[H+] = √1.10⁻⁵ x 0,001


[H+] = √10⁻⁸
[H+] = 10⁻⁴ M

Maka
pH = - log [H⁺]

pH = - log 10⁻⁴
pH = 4
PEMBAGIAN BASA
1. Basa Kuat
Basa kuat adalah basa yang terionisasi secara sempurna ke dalam air. Pada saat larut di
dalam air, setiap molekul basa kuat akan melepaskan ion hidroksida (OH-), Adjarian. Basa
kuat mempunyai pH yang tinggi. pH basa kuat biasanya lebih besar dari sebelas. Sementara
itu, basa lemah adalah basa yang tidak terionisasi secara sempurna dalam air. pH dari basa
lemah biasanya berkisar delapan sampai sebelas. Kandungan pH basa kuat biasanya lebih
dari 11, sedangkan basa lemah antara 8 – 11. Contoh paling umum dari basa kuat adalah
hidroksida dari logam alkali dan logam alkali tanah
Berikut ini adalah daftar basa kuat :
 Kalium hidroksida (KOH)
 Barium hidroksida (Ba(OH)2
 Cesium hidroksida (CsOH)
 Natrium hidroksida (NaOH)
 Stronsium hidroksida (Sr(OH)2
 Kalsium hidroksida (Ca(OH)2
 Litium hidroksida (LiOH)

Beberapa basa kuat seperti kalsium hidroksida sangat tidak larut dalam air. Hal itu
bukan suatu masalah – kalsium hidroksida tetap terionisasi 100% menjadi ion kalsium dan
ion hidroksida. Kalsium hidroksida tetap dihitung sebagai basa kuat karena kalsium
hidroksida 100% terionisasi. pH larutan basa kuat dan basa lemah sama-sama bergantung
pada konsentrasi OH- di dalam larutan. Namun untuk menghitung konsentrasi OH - basa kuat
berbeda dengan basa lemah. Basa kuat adalah senyawa yang mengalami ionisasi sempurna di
dalam air. Oleh karena itu konsentrasi basa kuat hanya bergantung pada konsentrasi larutan
basa dan jumlah OH- yang dilepaskan (valensi basa) oleh setiap senyawa ketika mengion.

RUMUS
CONTOH SOAL 1
1. Tentukan harga pH dan pOH larutan NaOH 0,02M!
Jawab:
Reaksi ionisasi: NaOH(aq) → Na+(aq) + OH- (aq)
0,02M 0,02M 0,02M
[OH-] = b X Mb
= 1 X 0,02M
[OH-]= 2 X10-2M
pOH=- log 2X10-2
= 2 – log 2
= 2- 0,301
pOH= 1,699 pH= 14- 1,699
jadi larutan pH : pH=12,301
pH + pOH=14
pH = 14- pOH

CONTOH SOAL 2
Larutan LOH mempunyai nilai OH- sebesar 2.10-3, maka berapakah nilai Mb ?
Jawab:
LOH → L+ + OH-
[OH-] = b . Mb
2. Basa Lemah
Basa lemah adalah basa yang pada saat dilarutkan dalam air, tidak terdisosiasi
sepenuhnya dan larutan berair yang dihasilkannya mengandung ion hidroksida dan radikal
basanya dalam proporsi kecil, bersama dengan sebagian besar molekul basa yang tidak
terdisosiasi.Secara singkat, basa lemah adalah senyawa basa yang sulit melepaskan ion OH-
dalam air dan mengalami disosiasi sebagian dalam larutannya.

Contoh Basa Lemah

Berikut macam-macam basa lemah.

 Amonia (NH3)
 Amonium hidroksida (NH2OH)
 Besi (II) hidroksida (Fe(OH)2)
 Tembaga (II) hidroksida (Cu(OH)2)
 Etilamin hidroksida (C2H5NH3OH)
 Metilamin hidroksida (CH3NH3OH)
 Natrium bikarbonat (NaHCO3)

RUMUS

keterangan:

ɑ = Derajat Ionisasi
b = Jumlah Ion OH
Mb = Molaritas Basa Lemah
Kb = Tetapan Kesetimbangan Basa Lemah
[OH-] = Konsentrasi Ion OH- dalam Larutan
CONTOH SOAL 1

CONTOH SOAL 2
Indikator Asam Basa
Indikator merupakan suatu senyawa kompleks yang bisa atau dapat bereaksi dengan
senyawa asam basa. Dapat dikatakan indikator asam-basa adalah cara untuk mengetahui
apakah jenis suatu larutan tersebut asam, basa atau netral menggunakan indikator baik
indikator alami maupun buatan.
Indikator asam basa terbagi dua:
a) Indikator Alami
Beberapa merupakan jenis tanaman dan dapat dijadikan ialah sebagai indikator alami,
contohnya kol ungu, kulit manggis, bunga sepatu, bunga bougenvile, pacar air, serta juga
kunyit. Syarat untuk dapat atau tidaknya suatu tanaman itu untuk dijadikan ialah sebagai
indikator alami ialah terjadinya perubahan warna jika ekstraknya diteteskan pada larutan
asam maupun basa.

b) Indikator hasil sintesis di laboratorium


o Kertas Lakmus
Senyawa asam basa tersebut dapat diindentifikasi dengan menggunakan kertas lakmus
dengan cara mengamatinya pada perubahan warna dikertas lakmus pada saat bereaksi dengan
larutan. Pada larutan asam, kertas lakmus itu selalu berwarna merah, sedangkan pada larutan
basa, kertas lakmus tersebut selalu berwarna biru.

o Indikator universal

indikator universal menunjukkan pH dari satu larutan sesuai dengan perubahan


warnanya.Indikator ini juga membagi kategori larutan menjadi asam kuat, asam lemah,
netral, basa lemah, dan basa kuat.
Memberikan warna berbeda setiap nilai pH antara 1 - 14
< 3 Asam kuat (berwarna merah)
3 - 6 Asam lemah (berwarna kuning)
7 Netral (berwarna hijau)
8 - 11 Basa lemah (berwarna biru)
> 11 Basa kuat (berwarna ungu)

o Larutan Indikator

Larutan Indikator sering di gunakan di laboratorium. Menunjukkan adanya perubahan warna


rentang nilai pH tertentu.

o pH Meter
pH meter merupakan alat pengukur pH dengan cepat & akurat.

Pada ujung sensor ini, terdapat lapisan kaca berbentuk bulat dengan tebal 0,1 mm
yang disebut bulb. Bulb ini kemudian dipasangkan dengan silinder kaca non-konduktor atau
plastik memanjang dan diisi dengan larutan HCl (0,1 mol/dm3). Dalam larutan itu, terdapat
sebuah kawat elektroda panjang dari perak yang pada permukaannya terbentuk senyawa
AgCl. Cara menggunakannya hanya perlu mencelupkan alat ini ke dalam larutan yang akan
diuji. pH meter akan langsung menunjukkan angka skala untuk menunjukkan pH larutan.

Anda mungkin juga menyukai