Kelas : XI MIA 4
Kelompok 7
Anggota :
Duratul Yamna Ashfia
Duratul Yumna Zurrati
M. Fauzan Rifqi
M. Gilang Radhitya
Marcel seisar
Guru Pembimbing : siti humairah
Mapel : fisika
Apa Itu Gelombang?
Sebelum membahas mengenai gelombang berjalan, Grameds harus paham terlebih dahulu dong
mengenai apa itu gelombang dalam kajian Fisika. Pada dasarnya, gelombang adalah getaran
yang merambat baik melalui medium maupun tidak melalui medium. Jika getaran pada
gelombang merambat melalui medium, maka gelombangnya akan berupa transversal dan
longitudinal, sementara jika tidak melalui medium maka akan berupa elektromagnetik.
Gelombang nantinya akan merambatkan getaran tanpa memindahkan partikel, sehingga partikel
hanya akan bergerak di sekitar titik keseimbangannya saja.
Jenis-Jenis Gelombang
Keberadaan gelombang ini dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yakni:
Berdasarkan Medium
1. Gelombang Mekanik, yakni gelombang yang membutuhkan medium untuk
merambatkan getarannya. Contoh: gelombang laut, gelombang bunyi, dan lainnya.
2. Gelombang Elektromagnetik, yakni gelombang yang tidak membutuhkan medium
untuk merambatkan getarannya. Contoh: gelombang cahaya.
Berdasarkan Arah Rambatnya
1. Gelombang Transversal, yakni gelombang yang tegak lurus dengan arah
rambatnya. Contoh: gelombang cahaya.
2. Gelombang Longitudinal, yakni gelombang yang searah dengan arah rambatnya.
Contoh: gelombang permukaan, gelombang bunyi, gelombang pegas, dan lainnya.
Berdasarkan Amplitudonya (Jarak Simpangan Terjauh)
1. Gelombang Berjalan, yakni gelombang yang memiliki amplitudo tetap.
2. Gelombang Stasioner (Diam), yakni gelombang yang memiliki amplitudo berubah-
ubah.
Berhubung materi gelombang berjalan ini masuk dalam kajian Fisika, maka tentu saja akan
memiliki persamaan yang berupa rumus, yakni:
Pada gambar tersebut, terlihat jika titik 0 telah bergetar secara periodik selama t (waktu) detik.
Maka dari itu, simpangan gelombangan di titik 0 pun akan memenuhi simpangan getaran
harmonis, yang ditulis dalam bentuk rumus:
y = simpangan gelombang atau simpangan getaran titik yang dilaluinya (m)
Lalu, bagaimana jika Grameds hendak mencari fase gelombangnya? Tentu saja ada rumusnya
tersendiri, yakni:
Sehingga dapat disimpulkan bahwa persamaan simpangan pada gelombang berjalan adalah:
Melalui rumus tersebut, dapat disimpulkan dengan tanda yang ada di depan Amplitudo A dan
bilangan k, yakni menjadi
Keterangan:
Keterangan:
2. Refraksi (Dibiaskan)
Refraksi alias dibiaskan adalah ketika terjadinya suatu pergeseran arah rambat gelombang yang
mana disebabkan karena medium yang dilaluinya memiliki kerapatan berbeda. Hal ini dapat
terjadi pada gelombang berjalan.
4. Refleksi (Dipantulkan)
Refleksi yang terjadi pada gelombang berjalan dapat berupa pembalikkan arah rambat
gelombangnya. Hal tersebut karena terjadinya benturan dengan suatu medium yang ternyata
tidak dapat ditembus oleh gelombang itu sendiri.
5. Interferensi (Digabungkan)
Interferensi atau penggabungan gelombang dapat terjadi pada gelombang berjalan. Apabila
terdapat 2 gelombang yang digabungkan dan memiliki fase yang sama, maka keduanya pun akan
mendapatkan penguatan. Contoh: gelombang tali yang memiliki fase sama, maka amplitudonya
pun akan semakin besar.
Terbagi 2 lagi
interferensi konstruktif terjadi ketika superposisi menghasilkan gelombang yang makin menguat.
Interferensi destruktif terjadi ketika superposisi menghasilkan gelombang baru yang saling
melemahkan.
Interferensi destruktif (saling melemahkan) terjadi jika kedua gelombang cahaya berbeda fase
180derajat.
-penggaris
- selotip
- permen
- Gunting
- Tusuk sate
- Kayu 2 batang
2. letakkan tusuk sate diatas selotip dengan jarak antar tusuk sate kurang kebih 1,5 atau 2 cm
3. rekatkan drlotip diatas tusuk sate yang sudah dirangkai agar tidak berhamburan
4. bolongi sedikit permen, lalu tusuk atau pasang pada kedua ujung tusuk sate. Pastikan
seimbang
5. balut 4 tusuk sate sebagai penyangga kecil dengan dibalut selotip , dan buat 2 penyangga ,
kemudian disatukan pada ujung dari selotip tusuk sate yang terangkai
6. sisihkan tusuk sate yang sudah dipasang, kemudian dilanjutkan dengan potong kayu sepanjang
kurang lebih 3,5 hasta orang dewasa
Laporan, pengamatan
Kesimpulan
Alat peraga fisika merupakan komponen sumber belajar dilingkungan siswa yang dapat
merangsang atau menarik siswa untuk belajar. Penggunaan alat peraga dalam proses belajar
mengajar bukan merupakan fungsi tambahan tetapi mempunyai fungsi tersendiri sebagai alat
bantu untuk mewujudkan situasi belajat mengajar yang efektif, merupakan bagian yang itegral
dari keseluruhan stuasi mengajar , tujuan dan isi pengajaran, untuk mempercepat proses belajar
mengajar dan membantu pesesrta didik dalam menangkap pengertian dari gurunya, serta
diutamakan unruk mempertinggi mutu belajar mengajar .
Alat ini digunakan untuk memvisualisasi dam menjelaskan tentang materi gelomang secara
kualitatif.