Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

JENIS DAN BENTUK GELOMBANG

YOLANDA VELADINA ARISYA

NIM. 858426317

UPBJJ SAMARINDA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA

TAHUN 2021
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

JENIS DAN BENTUK GELOMBANG

A. JUDUL
1. Percobaan 1 Jenis-Jenis Gelombang
2. Percobaan 2 Sifat Pemantulan Gelombang
3. Percobaan 3 Gelombang Stasioner

B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengamati bentuk dan jenis gelombang transversal dan gelombang longitudinal
2. Mengamati sifat pemantulan gelombang
3. Mnegamati gelombang stasioner
4. Menjelaskan pengertian gelombang stasioner
5. Menjelaskan hal-hal yang menimbulkan gelombang stasioner
6. Menjelaskan pengaruh tegangan terhadap panjang gelombang

C. ALAT DAN BAHAN


1. Percobaan 1 Jenis-Jenis Gelombang
- Slinki
- Kabel listrik, panjang 5 m, = 0,5 cm
- Benang kasur panjang 3 m.
- Karet gelang
2. Percobaan 2 Sifat Pemantulan Gelombang
- Slinki
- Benang Kasur
- Kerikil
3. Pecobaan 3 Gelombang Stasioner
- Catudaya
- Katrol meja
- Pewaktu ketik/bel listrik
- Benang Kasur 1,5 m
- Beban gantung 75 gr, 100 gr, 125 g
D. LANDASAN TEORI
Gelombang adalah gerakan merambat pada suatu benda yang diberi energi. Gelombang
transversal yaitu gelombang yang arah getarannya tegak lurus pada arah rambatan
gelombangnya. Gelombang longitudinal adalah gelombang dimana perpindahan media
berada dalam arah yang sama dengan, atau arah yang berlawanan dengan, arah propagasi
gelombang.
Ada beberapa jenis gelombang. Berdasarkan arah rambatnya, gelombang terdiri dari
gelombang transversal dan gelombang longitudinal. Gelombang transversal adalah
gelombang yang arah getarnya tegak lurus dengan arah rambatnya sedangkan longitudinal
adalah gelombang yang arah getarannya sejajar dengan arah rambatnya. Jenis gelombang
berdasarkan medium perambatnya yaitu gelombang mekanik dan gelombang
elektromagnetik. Gelombang mekanik merupakan gelombang yang,membutuhkan medium
untuk perambatannya, misalnya gelombang bunyi dan gelombang pada tali. Gelombang
elektromagnetik merupakan gelombang yang tidak membutuhkan perantara/medium untuk
merambat, misalnya gelombang cahaya dan gelombang radio. Jenis gelombang berdasarkan
amplitudonya terdiri dari gelombang berjalan dan gelombang diam/berdiri. Gelombang
berjalan merupakan jenis gelombang yang amplitudonya tetap pada setiap titik yang dilalui
oleh gelombang sedangkan gelombang diam/berdiri merupakan gelombang yang
amplitudonya berubah-ubah. Amplitudo adalah simpangan terjauh dari titik keseimbangan.
Gelombang stasioner merupakan perpaduan dua gelombang yang mempunyai
frekuensi, cepat rambat, dan amplitudo yang sama besar namun merambat dalam arah yang
berlawanan. Gelombang stasioner dapat dibentuk dari pemantulan suatu gelombang.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Percobaan 1 Jenis-Jenis Gelombang
1. Ambilah slinki dan letakkan pada lantai yang licin. Kaitkan salah satu ujung slinki
pada tiang atau peganglah pada salah satu ujungnya untuk menahan.
2. Usik ujung slinki yang dipegang dengan cara menggerakkan ujung slinki dengan
cepat kekiri dan kekanan. Amati gelombang yang terjadi pada slinki. Apa yang terjadi
pada ujung slinki? Apa yang merambat pada slinki? Apa gelombang itu?
3. Usik lagi ujung slinki berulang-ulang. Amati arah getar (arah usikan) dan arah rambat
gelombang. Gelombang yang terjadi disebut gelombang transversal. Bagaimana arah
getar dan arah rambat gelombang transversal itu?
4. Ikat karet gelang di tengah slinki. Lalu usik lagi ujung slinki. Amati karet gelang.
Ketika gelombang berjalan, ikut berpindahkah karet gelang tersebut? Adakah energi
yang merambat melalui pegas? Jika ada darimanakah asalnya?
5. Lakukan percobaan dari 1-4. Lakukan pada kabel listrik. Samakah hasilnya dengan
menggunakan slinki? Jika ada perbedaannya, sebutkan!
6. Ambil slinki, rentangkan di atas lantai. Ikat salah satu ujungnya atau dipegang untuk
menahan. Usik ujung slinki yang dipegang berulang-ulang dengan menggerakkan
slinki dengan cepat kebelakang dan kedepan. Amati arah getar (arah usikan) dan arah
rambat gelombang yang terjadi disebut gelombang longitudinal. Bagaimanakah arah
rambat gelombang longitudinal tersebut?
7. Apa perbedaan antara gelombang transversal dan gelombang longitudinal?
2) Percobaan 2 Sifat Pemantulan Gelombang
1. Lakukan percobaan di kolam, bak air atau bejana yang berisi air. Jatuhkan kerikil
keatas permukaan air. Kemudian amati gelombang yang terjadi di permukaan air.
Bagaimana bentuk gelombangnya? Perhatikan sisi kolam, bak atau bejana yang
dikenai gelombang. Adakah gelombang yang dipantulkan?
2. Rentangkan slinki sejauh 1,5 m. ikatkan ujung slinki atau dipegang sebagai penahan.
3. Beri getaran 1 x hingga membentuk setengah panjang gelombang. Amati perambatan
setengah gelombang sampai gelombang tersebut hilang. Jika perambatan gelombang
belum teramati dengan jelas, getarkan lagi ujung slinki. Dapatkah gelombang
dipantulkan? Bagaimana fase gelombang pantul di bandingkan dengan fase
gelombang asalnya?
4. Ujung slinki diikat dengan benang yang panjangnya kurang lebih 1,5 m.
5. Getarkan ujung slinki yang anda pegang satu kali sehingga membentuk setengah
panjang gelombang. Amati perambatan setengah panjang gelombang ini. Dengan
ujung bebas, bagaimanakah fase gelombang pantul dibandingkan dengan gelombang
asalnya?
3) Percobaan 3 Gelombang stasioner
1. Rangkai alat dan bahan seperti gambar 6.10. catudaya dipasang pada tegangan 6 Volt
AC. Massa beban gantung yang digunakan 75 gr. Hitung tegangan tali
2. Hidupkan catudaya, geser pewaktu ketika kearah katrol meja perlahan sampai timbul
gelombang stasioner pada tali. Amati gelombang stasioner tersebut, apakah terlihat
berjalan? Mengapa? Terjadikan paduan gelombang pada gelombang stasioner?
3. Ukur panjang gelombang (λ1) pada tali tersebut
4. Matikan catudaya. Ganti atau tambahkan beban hingga menjadi 100 gr. Hitung
tegangan tali (T) dengan beban 100 g.
5. Hidupkan catudaya. Geser pewaktu ketika sehingga timbul kembali gelombang
stasioner pada tali. Ukur panjang gelombang (λ2)
6. Matikan catudaya. Ganti atau tambahkan beban hingga menjadi 125 gr. Hitung
tegangan tali (T) dengan beban 100 g.
7. Hidupkan catudaya. Geser pewaktu ketika sehingga timbul kembali gelombang
stasioner pada tali. Ukur panjang gelombang
8. Bandingkan panjang gelombang stasioner λ1, λ2, λ3. Bandingkan hubungan panjang
gelombang dengan tegangan tali.

F. HASIL PENGAMATAN
1. Percobaan jenis-jenis gelombang
Hasil pengamatan:
- Ujung slinki yang digetarkan menyebabkan terbentukya gelombang
- Ketika ujung slinki digerakkan kesamping kanan dan kiri akan membentuk
gelombang yang berbentuk bukit dan lembah
- Jika slinki digerakkan kedepan dan kebelakang dengan cepat membentuk rapatan
dan renggangan
- Ketika slinki diberi karet gelang, ketika gelombang berjalan, karet gelang
berpindah tempat.
- Pada kabel listrik yang diberi getaran hanya membentuk gelombang yang
berbentuk bukit dan lembah. Gelombang yang terbentuk tidak seperti gelombang
pada slinki

2. Percobaan sifat pemantulan gelombang


Hasil pengamatan:
- Percobaan yang dilakukan di baskom air menunjukkan adanya gelombang yang
terbentuk pada permukaan air.
- Pada slinki yang digetarkan sampai membentuk setengah gelombang dapat
menimbulkan pemantulan gelombang
3. Percobaan gelombang stasioner
Pada serangkaian diujicobakan/dinyalakan maka akan terjadi gelombang pada tali
yaitu tali bergetar naik turun.

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
Percobaan Jenis-Jenis Gelombang
1. Apakah perbedaan gelombang antara gelombang transversal dan gelombang longitudinal?
Gelombang transversal adalah gelombang yang memiliki arah rambat tegak lurus
dengan arah getarnya. Contoh gelombang transversal adalah gelombang pada tali. Arah
getar gelombang adalah vertikal, sedangkan arah rambatnya horizontal sehingga arah
getar dan arah rambatnya satins.
Gelombang longitudinal adalah gelombang yang memiliki arah getar sejajar dengan
arah rambatnya contohnya adalah gelombang pada slinki yang digerakkan maju mundur.

Percobaan sifat pemantulan gelombang


1. Bagaimanakah fase gelombang pantul dibanding dengan gelombang asalnya?
Pada slinki yang salah satu ujungnya diikat kuat pada tiang dan digetarkan ujung lainnya
dengan tangan sampai membentuk ½ gelombang, ternyata gelombang dpat dipantulkan
dan fase gelombang berlawanan arah dengan gelombang aslnya. Sementara pada slinki
yang salah satu ujungnya diikat dengan longgar/tali panjangnya 150cm, sehingga slinki
dapat bergerak bebas ternyata fase gelombang pantul dan gelombang asalnya adalah
sama.
Percobaan gelombang stasioner
1. Jika sebuah batu dilemparkan ke kolam, Anda akan melihat gelombang berjalan di
permukaan air. Apakah yang berjalan di permukaan air seperti yang anda lihat? Jelaskan!
Jawab:
Jika batu dilemparkan ke kolam, saya melihat ada gelombang berjalan di permukaan air.
Ini dikarenakan batu yang dilemparkan pada kolam yang berisi air menyebabkan
terjadinya gelombang dipermukaan air yang awalnya tenang, gelombang yang terjadi
pada permukaan air tersebut yaitu gelombang transversal karena arah getaran gelombang
tegak lurus terhadap arah rambatannya.

2. Cahaya juga merupakan gelombang, dari jenis gelombang elektromagnetik. Berdasarkan


sifat gelombang itu, apa yang dirambatkan oleh cahaya?
Jawab :
Cahaya termasuk dalam gelombang elektromagnetik sehingga cahaya dapat merambatkan
partikel-partikel yang bermuatan positif dan negatif dengan beberapa frekuensi
gelombang pendek dan gelombangnya bergerak lurus kesegala arah.

3. Perhatikan gambar di halaman 6.12 .seutas tali salah satu ujungnya diikatkan pada sebuah
garputala. Ujung yang lain dari tali diikatkan pada bangku, kemudian garputala
digetarkan terus menerus. Gambarkan gelombang yang terjadi pada tali tersebut!
Jawab :
Bentuk gelombang yang buat oleh tali sebagai berikut
4. Mengapa jika tegangan tali diubah, pewaktu ketik harus digeser untuk menimbulkan
gelombang?
Jawab :
Tegangan tali diubah pewaktu harus digeser untuk menimbulkan gelombang karena
untuk menjaga keelastisan pada tali yang dapat menimbulkan gelombang dengan daya
tertentu.

5. Pada setiap penambahan beban, Anda memperoleh panjang gelombang yang berbeda
panjangnya. Berubah jugakah frekuensi gelombang itu? Jelaskan jawaban Anda!
Jawab :
Pada percobaan penambahan beban dan memperoleh panjang gelombang yang berbeda
maka frekuensi gelombang itu tetap karena penambahan beban hanya mempengaruhi
panjang gelombang namun dalam hal frekuensi tidak berubah/ tetap.
Dalam percobaan Melde berlaku :

6. Carilah frekuensi gelombang (sama dengan frekuensi pada pewaktu ketik) dari hasil
percobaan Melde yang telah Anda lakukan!
Jawab :
Untuk frekuensi gelombang = f pada pewaktu ketik.
Maka hasilnya frekuensi sama dengan gelombang dan pewaktu detik

H. PEMBAHASAN
Percobaan 1
1. Ketika slinki direntangkan dan salah satuujungnya dipegang sendiri dan ujung lainnya
dipegang teman, lalu slinki diusik ke kanan dan ke kiri maka terjadi gelombang
transversal atau gelombangnya tegak lurus pada arah rambatan.
2. Pada saat slinki diberi karet gelang di tengah-tengahnya dan diusik lagi secara berulang-
ulang, maka karet gelang akan berpindah tempat bersama arah gelombang. Karet gelang
berpindah karena adanya energi yang merambat melalui slinki. Energi berasal dari
usikan slinki.
3. Slinki diganti dengan kabel listrik. Ternyata hasilnya berbeda dengan slinki. Pada
kabellistrik tidak muncul gelombang. Dan ketika diberi karet gelang di tengah kabel
listrik,karet gelang tidak berpindah tempat, artinya tidak ada energi pada gerakan kabel
listrik.
4. Pada percobaan slinki yang diusik ke belakang dan kedepan dengan cepat, ternyata arah
usikan searah dengan arah rambatan atau gelombangnya.

Percobaan 2
Gelombang yang terjadi di permukaan air saat di jatuhkan sebuah batu maka terjadi
gelombang pada permukaan air dan gelombang ini disebut dengan gelombang transversal
dimana gelombang yang arahnya tegak lurus, satu gelombang terbentuk seperti terlihat bukit
dan lembah.
Pada slinki terdapat gelombang longitudinal dimana terdapat rapatan dan renggangan dan
rapatan saat slinki dipantulkan.

Percobaan 3:
Hasil percobaan yang telah dilakukan, ketika rangkaian dinyalakan akan terjadi gelombang
pada sebuah tali yang ditandai dengan tali bergeser naik dan turun, terjadi gerakan stasioner
dimana gelombang memiliki amplitudo dan frekuensinya sama tapi arah rambatnya
berlawanan dan merupakan perpaduan antara gelombang datang dan gelombang pantul.

I. KESIMPULAN
1. Perbedaan antara gelombang transversal dan gelombang longitudinal terletak pada arah
rambatannya. Bila gelombang transversal tegak lurus, sedangkan longitudinal searah
dengan rambatannya.
2. Gelombang yang terjadi pada air yang dijatuhi krikil dapat dipantulkan kembali.
3. Ujung slinki yang terikat kuat, gelombang dating dan gelombang pantulnya fase
gelombang berlawanan arah.
4. Ujung slinki yang terikat bebas, gelombang dating sama dengan gelombang pantulnya
5. Arah tegangan tali ditambah maka cepat rambat akan bertambah atau berbanding lurus.
Namun jika panjang tali ditambah maka cepat rambat akan berkurang atau berbanding
terbalik.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Marnan dkk. 2018. Praktikum Ipa di SD. Tanggerang Selatan : Universitas
Terbuka
K. KENDALA YANG DIHADAPI

Kendala atau masalah yang dihadapi pada praktikum ini adalah tidak adanya slinki yang ada
pada setiap kelompok praktikum, sehingga dipinjamkan oleh dosen praktikum IPA.

L. FOTO PRAKTIKUM

FOTO PRAKTIKUM
Gambar Deskripsi

Mempersiapkan alat dan


bahan untuk percobaan gelombang
- Baskom berisi air
- Kerikil
- Slinki
- Karet
- Kabel
Percobaan untuk mengamati jenis gelombang
transversal dan gelombang longitudinal
Pengamatan pada jenis gelombang yang
terbentuk ketika kerikil dimasukkan kedalam basko
m berisi air dan mengamati pemantulan gelombang

Anda mungkin juga menyukai