Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gelombang adalah getaran yang merambat. Jika dijabarkan lebih luas, maka pengertian
gelombang adalah getaran yang merambat, bisa melalui medium atau zat perantara tertentu
atau bisa juga merambat tanpa medium sama sekali, yakni melalui ruang hampa. Gelombang
merupakan energi getaran yang merambat tanpa memindahkan materi perantaranya.
Terdapat beberapa macam gelombang yang dibedakan berdasarkan kriteria-kriteria
tertentu. Secara umum, jenis gelombang dibedakan menjadi 2 (dua) yakni gelombang
transversal dan gelombang longitudinal.
Pada modul 6 ini berisi kegiatan praktikum mengenai jenis dan sifat gelombang, bunyi,
dan telinga. Oleh karena itu, di dalam percobaan ini kita dapat mengamati jenis dan sifat
gelombang, bentuk getaran dan bunyi serta membuat analisis perhitungan yang diperlukan
sesuai tujuan percobaan yang dilakukan.

B. Tujuan
Secara umum tujuan kegiatan percobaan ini adalah kita dapat menerapkan konsep
gelombang dalam kehidupan sehari-hari. Secara lebih khusus lagi tujuan kegiatan percobaan
dalam modul ini adalah sebagai berikut :
1. Mengamati bentuk, jenis, dan sifat gelombang, baik gelombang transversal maupun
gelombang longitudinal.
2. Mengamati sifat pemantulan gelombang.
3. Menghitung besarnya periode dan frekuensi bandul sederhana.
4. Mengetahui bagian-bagian penyusun telinga beserta fungsinya.

C. Rumusan Masalah
Dalam modul ini terdiri dari 3 kegiatan praktikum. Kegiatan praktikum 1 membahas
tentang gelombang, yaitu gelombang transversal dan gelombang longitudinal. Kegiatan
praktikum 2 adalah sifat pemantulan gelombang. Sedangkan pada Kegiatan Praktikum 3
akan dibahas tentang telinga. Adapun rumusan masalah yang diambil yaitu sebagai berikut.
1. Bagaimanakah arah getaran dan rambatan pada gelombang transversal dan gelombang
longitudinal ?
2. Bagaimanakah bentuk gelombang yang terjadi pada permukaan air ?
3. Berapa periode dan frekuensi pada bandul yang bebannya 20, 30, dan 40 gr?
4. Apa saja bagian dari telinga beserta fungsinya ?

1
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Gelombang
Gelombang didefinisikan sebagai getaran yang merambat melalui medium, berupa zat
padat, cair, dan gas. Gelombang adalah getaran yang merambat. Bentuk ideal dari suatu
gelombang akan mengikuti gerak sinusoide. Selain radiasi elektromagnetik, dan mungkin
radiasi gravitasi, yang bisa berjalan melalui ruang hampa udara, gelombang juga terdapat di
medium (yang karena perubahan bentuk dapat menghasilkan gaya pegas) yang dapat berjalan
dan memindahkan energi dari satu tempat ke tempat lain tanpa mengakibatkan partikel
medium berpindah secara permanen; yaitu tidak ada perpindahan secara massal.

B. Jenis Gelombang

1. Jenis Gelombang Berdasarkan Medium


 Gelombang mekanis, yaitu jenis gelombang yang membutuhkan media perantara dalam
perambatannya. Contohnya adalah gelombang di tali, gelombang air, dan gelombang
bunyi.
 Gelombang elektromagnetik, yaitu jenis gelombang yang bisa merambat walaupun tidak
ada medianya. Berdasarkan frekuensinya, urutan gelombang elektromagnetik, yaitu
gelombang radio dan televisi, gelombang mikro, sinar infra merah, sinar tampak, sinar
ultraviolet, sinar X, dan sinar gamma.

2. Jenis Gelombang Berdasarkan Arah Getarannya


 Gelombang Tranversal
Gelombang dengan arah getaran tegak lurus arah rambatnya dinamakan gelombang t
ransversal. Untuk gelombang bunyi yang dihasilkan akibat pemberian tekanan, arah
getaran yang terjadi searah dengan perambatan gelombang. Contohnya adalah
gelombang bunyi di udara. Bentuk Gelombang Transversal menyerupai perbukitan
atau lembah, seperti gambar di bawah ini:

 Gelombang longitudinal
Gelombang Longitudinal, yakni gelombang yang arah getar partikel mediumnya sejajar
atau berhimpitan dengan arah rambatan. Salah satu contoh Gelombang Longitudinal
adalah gelombang bunyi.

2
Berbeda dengan Gelombang Transversal, Gelombang Longitudinal berbentuk mirip
pegas seperti gambar di bawah ini:

Terdapat beberapa bagian pada gelombang longitudinal yang digunakan untuk


mengidentifikasi gelombang tersebut.
 Rapatan: daerah di sepanjang gelombang yang memiliki rapatan atau tekanan
molekul yang lebih tinggi
 Renggangan: daerah di sepanjang gelombang yang memiliki rapatan atau tekanan
molekul yang lebih rendah .
 Panjang 1 Gelombang: Jarak antara dua rapatan atau antara dua renggangan yang
saling berdekatan

3. Berdasarkan Amplitudonya Berdasarkan amplitudonya


 Gelombang berjalan
Gelombang berjalan adalah gelombang yang memiliki amplitudo tetap. Artinya, setiap
titik yang dilalui gelombang amplitudonya selalu sama besar. Contoh gelombang berjalan
adalah gelombang air.
 Gelombang stasioner
Gelombang stasioner adalah perpaduan antara gelombang datang dan gelombang pantul
yang amplitudo dan frekuensinya sama tetapi arah rambatnya berlawanan. Titik yang
bergetar dengan amplitudo maksimum disebut perut, sedangkan titik yang bergetar
dengan amplitudo minimum disebut simpul.

Rumus Cepat Rambat Gelombang


Rumus yang pakai adalah rumus cepat rambat gelombang yang didasarkan pada rumus
kecepatan. Bentuknya seperti ini:
V = s / t atau V = λ / T atau V = λ x f
Keterangan
V = cepat rambat gelombang (m/s2)
λ = panjang gelombang (m)
T = periode (s)
f = frekuensi (Hz)
s = jarak (m)
t = waktu (s)

3
Rumus menentukan frekuensi dan periode bila tidak diketahui
Rumus mencari frekuensi adalah
f = n/t atau f = 1/T,
Keterangan:
f = Frekuensi (Hz)
n = jumlah gelombang
t = waktu (s)
Sementara, rumus untuk mencari periode adalah T = t/n atau T = 1/f, dengan keterangan:
T = periode (s)
n = jumlah gelombang
t = waktu (s)

C. Gerak Harmonik Sederhana


Gerak Harmonik Sederhana adalah gerak bolak balik secara teratur melalui titik
keseimbangannya dengan banyaknya getaran benda dalam setiap sekon selalu sama atau
konstan. Jika gerak yang terjadi secara berulang dalam selang waktu yang sama disebut gerak
periodik.
Jika gerak ini terjadi secara teratur maka disebut juga sebagai gerak harmonik. Ketika
suatu partikel melakukan gerak periodik pada lintasan yang sama maka geraknya disebut
gerak osilasi/getaran. Bentuk sederhana dari gerak periodik adalah benda yang berosilasi
pada ujung pegas. Karenanya kita menyebutnya gerak harmonis sederhana. Pada gerak
harmonik terdapat beberapa besaran fisika yang dimiliki benda diantaranya:
 Simpangan (y): jarak benda dari titik keseimbangan
 Amplitudo (A): simpangan maksimum atau jarak terjauh
 frekuensi (f): banyaknya getaran setaip waktu
 Perioda (T):banyaknya waktu dalam satu getaran
Contoh aplikasi gerak harmonic sederhana adalah biasanya pada ayunan bandul dan
pegas.

Sebuah bandul sederhana mula-mula diam pada kedudukan O (kedudukan


setimbang). Bandul tersebut ditarik ke kedudukan A (diberi simpangan kecil). Pada saat
benda dilepas dari kedudukan A, bandul akan bergerak bolak-balik secara teratur melalui

4
titik A-O-B-O-A dan gerak bolak balik ini disebut satu getaran. Salah satu ciri dari getaran
adalah adanya amplitudo atau simpangan terbesar.
a. Gerak Harmonik Pada Bandul

Persamaan:

Pada ayunan bandul sederhana, periode ayunan tergantung dari panjang tali dan
gravitasi. Semakin besar panjang tali maka makin besar juga periodanya. Seperti
persamaan berikut:

Keterangan:
T = Perioda (s)
l = Panjang tali (m)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
Bandul sederhana atau pegas biasanya kita pergunakan untuk menentukan nilai
percepatan gravitasi bumi dalam praktikum.

b. Gerak Harmonik Pada Pegas

5
Untuk pegas nilai periodanya ditentukan menggunakan rumus berikut:

Keterangan:
T = Perioda (s)
m = massa beban (kg)
K = konstanta pegas (N/m)
Apabila pegas perioda dipengaruhi oleh massa beban dan nilai konstanta pegas. Semakin besar
massa beban maka makin besar nilai periodanya. Beda halnya dengan konstanta pegas, semakin
besar konstanta pegas maka makin kecil nilai periodanya.

D. Telinga
Struktur telinga seperti yang terlihat pada gambar di atas dikelompokkan menjadi 3 (tiga)
bagian. Ketiga bagian tersebut adalah telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.
1. Bagian-Bagian Telinga Luar
Bagian-bagian telinga luar meliputi daun telinga, lubang telinga, dan liang telinga.
Fungsi dari setiap bagian-bagian telinga luar diberikan seperti pada bahasan berikut.
1. Daun telinga: mengumpulkan dan menyalurkan bunyi ke liang telinga.
2. Lubang telinga: tempat masuknya bunyi ke liang telinga.
3. Liang telinga: meneruskan rangsang bunyi ke gendang telinga.
2. Bagian-Bagian Telinga Tengah
Bagian – bagian telinga tengah meliputi gendang telinga, tiga tulang pendengaran,
dan saluran eustachius. Fungsi dari setiap bagian-bagian telingan tengah diberikan seperti
pada bahasan berikut.
1. Gendang telinga: mengubah bunyi menjadi getaran.
2. Tiga tulang pendengaran (martil, landasan, dan sanggurdi): memperkuat dan menghantar
getaran ke saluran telinga yang lebih dalam.
3. Saluran Eustachius: menghubungkan rongga mulut dengan telinga bagian dalam dan
mengatur keseimbangan tekanan udara.
3. Bagian-Bagian Telinga Dalam
Bagian – bagian telinga dalam meliputi saluran setengah lingkaran, tingkap
oval/lonjong, dan rumus siput (koklea). Fungsi dari setiap bagian-bagian telingan dalam
diberikan seperti pada bahasan berikut
1. Saluran setengah lingkaran: menjaga keseimbangan tubuh.
2. Tingkap oval/jorong: untuk meneruskan getaran ke rumah siput.
3. Rumah siput (koklea): mengubah getaran menjadi impuls dan meneruskannya ke otak.

BAB III
6
PEMBAHASAN

A. Jenis dan Bentuk Gelombang


1. Percobaan Jenis-Jenis Gelombang
a. Cara Kerja
a. Ambil slinki, merentangkan diatas lantai yang licin. Kemudian mengikat salah satu
ujung slinki pada tiang yang cukup kokoh untuk menahannya atau dipegang oleh salah
satu teman atau anggota kelompok. Ujung yang lainnya di pegang sendiri.
b. Usikan ujung slinki yang sedang di pegang dengan cara menggerakan ujung slinki
dengan cepat kekiri dan kekanan seperti gambar.
c. Amati gelombang yang terjadi pada slinki. Menyelidiki apa yang terjadi pada slink dan
apa gelombang itu? Usikan lagi ujung slinki berulang-ulang seperti langkah (b).
Mengamati arah getar (arah usikan) dan arah rambat gelombang. Gelombang yang
terjadi ini disebut gelombang tranversal. Kemudian mengamati bagaimana arah getar
dan arah rambat gelombang tranversal tersebut.
d. Ikatkan karet gelang ditengah-tengah slinki. Lalu mengusikkan lagi ujung slinki yang
sedang dipegang secara berulang-ulang. Kemudian mengamati karet gelang tersebut
ketika gelombang berjalan, apakah ikut berindah karet gelang tersebut? Adakah energy
yang merambat melalui pegas? Dan darimana asalnya?
e. Lakukan percobaan dari langkah (a) sampai dengan langkah (e) sekali lagi. Kemudian
slinki diganti kabel listrik. Menyamakan hasilnya dengan menggunakan slinki.
Menyebutkan perbedaannya jika ada.
f. Ambil slinki, merentangkan diatas lantai yang licin serta mengikatkan salah satu
ujungnya pada tiang yang kokoh dan ujung yang lain dipegang sendiri. Kemudian
mengusikan ujung slinki yang sedang dipegang secara berulang-ulang dengan cara
menggerakan ujung slinki dengan cepat kebelakang dan kedepan. Amati arah getar
(arah usikan) dan arah rambat gelombang-gelombang yang terjadi adalah gelombang
longitudinal.
g. Apa perbedaan antara gelombang transfersal dan gelombang longitudinal?

b. Hasil Pengamatan dan Pembahasan

7
Slinki diberikan usikan ke kiri dan kanan Kabel diberikan usikan ke kiri dan
kanan

Kabel di ikat dengan karet Slinki digerakan ke depan dan belakang

Hasil Pengamatan menunjukkan, Pada saat slinki diusik dengan cara menggerak
gerakkan ujung slinki,terlihat adanya suatu rambatan atau gelombang.
Slinki direntangkan diatas lantai yang licin,salah satu ujungnya dipegang sendiri dan
ujung yang lain dipegang teman.Lalu slinki diusik ujungnya dengan cara menggerakkan ujung
slinki dengan cepat kekiri lalu kekanan sehingga terjadi rambatan pada slinki yang membentuk
gelombang.Gelombang adalah gerakan merambat pada suatu benda yang diberi energi.
Percobaan dilakukan beberapa kali sampai dapat diamati dan dilihat arah usikan dan
rambat gelombangnya.Ternyata arah usikan tegak lurus dengan arah rambatannya.Hal demikian
disebut gelombang transversal,yakni gelombang yang arah getarannya tegak lurus pada arah
rambatan gelombangnya. Bentuk Gelombang Transversal menyerupai perbukitan atau lembah,
seperti gambar di bawah ini:

Percobaan kedua diberi karet gelang ditengah-tengah slinki lalu ujung slinki yang
dipegang diusik secara berulang-ulang,ternyata karet gelang tersebut ikut berpindah bersama
gelombang,dan juga karet gelang berpindah karena adanya energi yang merambat melalui
slinki.Energi ini berasal dari usikan slinki (pada saat ujung slinki digerakkan ).
Percobaan ketiga,slinki diganti dengan kabel listrik. Langkahnya sama yaitu diberi usikan
kekiri dan kanan diujung kabel,sedang ujung yang lain diikatkan pada tiang atau dipegang salah
seorang teman.Ternyata hasilnya sama dengan slinki. Pada kabel listrik terlihat juga gelombang

8
yang terbentuk transversal yang terdiri dari lembah dan bukit Bentuk Gelombang Transversal
menyerupai perbukitan atau lembah, seperti gambar di bawah ini:

Pada saat diberi gelang dibagian tengah kabel,ternyata karet gelang tidak berubah atau
berpindah,berarti tidak ada energi pada kabel listrik tersebut.
Pada percobaan slinki diberikan usikan berupa digerakkan cepat ke arah depan dan
belakang , hasilnya arah usikan searah dengan arah rambatannya. Maka gelombang ini
dinamakan Gelombang Longitudinal. Berbeda dengan Gelombang Transversal, Gelombang
Longitudinal berbentuk mirip pegas seperti gambar di bawah ini:

Terdapat beberapa bagian pada gelombang longitudinal yang digunakan untuk


mengidentifikasi gelombang tersebut.
 Rapatan: daerah di sepanjang gelombang yang memiliki rapatan atau tekanan
molekul yang lebih tinggi
 Renggangan: daerah di sepanjang gelombang yang memiliki rapatan atau tekanan
molekul yang lebih rendah .
 Panjang 1 Gelombang: Jarak antara dua rapatan atau antara dua renggangan yang
saling berdekatan
Perbedaan antara gelombang transfersal dengan gelombang longitudinal adalah pada arah
rambatannya yaitu bila transversal tegak lurus dengan arah rambatannya sedangkan longitudinal
searah rambatannya.

2. Percobaan sifat pemantulan gelombang


a. Cara Kerja
1. Lakukan percobaan tersebut dikolam, dibak air atau bejana yang berisi air. Jatuhkan kerikil
diatas permukaan air yang ada didalam bak cucian. Kemudian mengamati gelombang yang
terjadi dipermukaan air. Bagaimana bentuk gelombangnya, kemudian memperhatikan sisi
bak yang dikenai gelombang. Dan menentukan apakah ada gelombang yang dipantulkan?
2. Rentangkan slinki sejauh 1,5m. Ikat ujung slinki pada tiang dimana ujung tidak boleh
bergeser (disebut ujung terikat)

9
3. Ujung slinki lainnya anda pegang, getarkan satu kali sampai membentuk ½ panjang
gelombang. Setelah itu mengamati perambatan ½ gelombang sampai gelombang
hilang. Dapatkah gelombang dipantulkan? Bagaimana fase gelombang pantul
dibandingkan fase gelombang asalnya?
4. Mengikat ujung slinki yang sebelumnya terikat pada tiang dengan benang yang panjangnya
150cm sehingga ujung slinki dapat bergerak bebas oleh karena itu disebut dengan slinki
ujung bebas.
5. Pegang ujung slinki yang lain dengan tangan, kemudian menggetarkannya sampai
membentuk setengah gelombang. Setelah itu mengamati perambatan setengah panjang
gelombang, bagaimana fase gelombang pantul dibanding gelombang asalnya.

b. Hasil pengamatan dan pembahasan

Batu saat dimasuk ke air Batu setelah dimasuk ke air

Slinki Ujung Bebas


Pada saat kerikil dijatuhkan ke atas air yang berada didalam baskom, gelombang yang
dihasilkan mirip gelombang transversal dimana arah gelombang tegak lurus dengan arah
rambatannya. Bagian pinggir/sisi baskom yang dikenai gelombang, akan memantulkan kembali
tersebut.
Pada slinki yang salah satu ujungnya diikat kuat pada tiang dan digetarkan ujung lainnya
dengan tangan sampai membentuk setengah gelombang, ternyata gelombang dapat dipantulkan
dan fase gelombang berlawanan arah dengan gelombang asalnya. Sementara pada slinki yang
salah satu ujungnya diikat dengan longgar/tali panjangnya 150cm, sehingga slinki dapat bergerak
bebas ternyata fase gelombang pantul dan gelombang asalnya adalah sama.

10
B. Getaran dan Bunyi
1. Percobaan Getaran Beban Pada Ayunan ( Bandul Sederhana)
a. Cara kerja
1. Gantungkan bandul dengan seutas benang pada tiang yang tingginya kira-kira 1,5 m.
2. Tariklah beban dari kedudukan seimbang (0) dengan tangan kiri, sehingga
menyimpang kira-kira 10 (titik A).
3. Siapkan stopwatch di tangan kanan, jalankan stopwatch bersamaan dengan
melepaskan beban dari titik A. Amati apa yang terjadi.
4. Berilah hitungan 1 pada saat beban kembali ke A untuk pertama kalinya, hitungan 2
untuk keduakalinya, demikian seterusnya. Pada saat kitungan ke-10 matikan stopwatch
dan catat hasilnya.
5. Isikan hasil pengamatan pada lembar pengamatan, dengan menggati beban 20 grm
sampai 100 gram.
6. Perhatikan Tabel 6.3, apakah periode dan frekuensi dipengaruhi oleh beban?
7. Lakukan seperti percobaan 1-4 dengan mengganti panjang tali yang berbeda-beda,
massa tetap yaitu 60 gram. Catatlah hasil pengamatan pada lembar pengamatan.
8. Perhatikan tabel 6.4 Apakah periode dan frekuensi dipengaruhi oleh tali?
9. Dari tabel 6.4 Buatlah grafik T terhadap ℓ1 linierkah? Sebutkan hubuangan antar
periode (TT) dengan panjang tali (ℓ1).

b. Hasil dan Pembahasan pengamatan


Tabel 6.3
Panjang tali(f) = 100 cm (tetap)
Beban (gr) 10 T (s) T periode (s) f frekuensi (Hz)
20 20,71 10 : 2,07 207,1 : 0,48
30 20,16 10 : 2,02 201,6 : 0,50
40 19,57 10 : 1,96 195,7 : 0,51
Tabel 6.4
Massa beban (m) = 60 gram (tetap)
Beban tali (l) (cm) 10 T (s) T periode (s) T2
40 12,45 10 : 1,25 155,0 : 0,80
30 10,17 10 : 1,02 103,4 : 0,98
20 7,98 10 : 0,78 63,7 : 1,28

11
Bandul dengan tali 100 cm Bandul dengan tali 30 cm Bandul dengan tali 30 cm

Percobaan pertama dilakukan dengan panjang tali 100 cm kemudian beban /


bandul digantungkan kemudian benda ditarik dari kedudukan setimbang (0) dengan
tangan kiri dan sudut penyimpangan 100 (titik A) selanjutnya dilepas dan dihitung
kembalinya ke titik A selama 10 hitungan dan dicatat waktunya. Percobaan ini dilakukan
berulang-ulang dengan mengganti beban. Pada beban 20 gr dengan n= 10 didapatkan
waktuny = 20,71 , kemudian dihitung periode dan frekuensi dengan mengunakan
persamaan berikut

Maka diperoleh hasil periodenya T= 2,071 dan frekuensinya 0,48. Selanjutnya


menggunakan beban 40 gr dengan n = 10 didapatkan waktuny = 20,16 diperoleh hasil
periodenya T= 2,02 dan frekuensinya 0,495 ( 0,50) . kemudian menggunakan beban 60
gr dengan n = 10 didapatkan waktuny t = 19,57 diperoleh hasil periodenya T= 1, 957 dan
frekuensinya f = 0,51 . Dari ketiga percobaan tersebut dengan beban yang berbeda
pengaruh massa terhadap periode sangat kecil sehingga dapat dikatakan massa tidak
mempengaruhi periode bandul.
Pada percobaan kedua menggunakan beban yang sama yaitu 60 gr dengan
mengubah panjang tali dari 20 cm sampai 40 cm. Percobaan pertama menggunakan
beban 40 gr dengan n= 10 didapatkan waktunya t = 12,45 s , maka diperoleh hasil

periodenya T = 1,25 . Percobaan menggunakan beban 30 gr dengan n= 10 didapatkan

waktunya t = 10,17 s , maka diperoleh hasil periodenya T = 1,02. Percobaan


menggunakan beban 20 gr dengan n= 10 didapatkan waktunya t = 7,98 s .
Pada ayunan bandul sederhana, periode ayunan tergantung dari panjang tali dan
gravitasi. Semakin besar panjang tali maka makin besar juga periodanya. Seperti
persamaan berikut:

12
C. Telinga
1. Percobaan Struktur dan Fungsi Telinga
a. Cara Kerja
1. Perhatikan gambar struktur alat pendengar manusia.
2. Beri nama dan jelaskan fungsinya bagian-bagian telinga mulai dari telinga bagian luar
sampai telinga bagian dalam sesuai yang ditunjuk dengan anak panah.
3. Kemudian masukkan dalam Tabel 6.2

b. Hasil dan Pembahasan

Tabel 6.2
Bagian-bagian yang menyusun telinga beserta fungsinya
Telinga

No. Fungsi
Bagian Bagian
Bagian luar
tengah dalam

1. Daun telinga Menangkap getaran

Lubang telinga Penghantar getaran kegendang


2.
pendengaran
Gendang telinga Menangkap getaran dan disalurkan
3.
ketulang pendengaran
Oksikel Menangkap getaran dari gendang
( tulang telinga
4.
pendengaran
)

13
Saluran Saluran untuk mengatur
5. eustacius keseimbangan tekanan udara
ditelinga tengah dari luar
Tiga saluran Penghubung organ dan
6. setengah keseimbangan koklea
lingkaran
7. Tingkap oval Berisi cairan limfe
Koklea Saluran untuk mengatur
keseimbangan keatas, dilapisi
8.
membran reseptor, untuk
mengubah getaran jadi implus
Ujung Mengirim implus ke otak
9.
reseptor
Telinga pada manusia terdiri dari tiga bagian yaitu:
1. Telinga luar, terdiri atas:
a. Daun telinga → untuk menangkap getaran
b. Lubang telinga → untuk penghantar getaran.
 Kelenjar minyak → untuk menghasilkan minyak serumen yang berfungsi menangkap
pertikel debu menghalangi masuknya air.
c. Gendang telinga → meneruskan gelombang bunyi dari udara.
2. Telinga tengah, terdiri dari:
a. Tulang- tulang pendengaran ( tulang martil, tulang landasan, tulang sangurdi ) berfungsi
untuk menangkap getaran dari gendang telinga dan meneruskannya membran yang
menyelubungi tingkap oval untuk diterskan lagi ke telinga dalam.
b. Pembuluh eustachius → untuk memasukan udara ke telinga tengah dan menjadikan
tekanan udara di gendang sam dengan tekanan udara di luar gendang telinga.
3. Telinga dalam , terdiri dari
a. Tingkap oval merupakan membran berbentuk oval pada permukaan koklea. Jendela oval
akan menerima getaran dari tulang sanggurdi dan meneruskannya menuju koklea.
b. Rumah siput (koklea) merupakan saluran berbentuk seperti rumah siput di telinga bagian
dalam. Koklea mempunyai dua ruangan besar, yaitu saluran vestibuler di bagian atas dan
saluran timpanik di bagian bawah yang dipisahkan oleh diktus koklea yang berukuran
lebih kecil. Saluran vestibuler dan timpanik berisi cairan perilimfa, sedangkan duktus
koklea berisi cairan endolimfa.
c. Ujung reseptor fungsi Mengirim implus ke otak

14
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
1. Gelombang transversal adalah gelombang yang arah getarannya tegak lurus dengan
arah rambatannya. Bentuk gelombangnya berupa lembah dan bukit
2. Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarannya searah dengan arah
rambatannya. Bentuk gelombangnya berupa rapatan dan renggangan
3. Ujung slinki yang terikat kuat , gelombang datang dan gelombang pantulnya,fase
gelombangnya berlawanan arah.
4. Slinki yang bergerak bebas ternyata fase gelombang pantul dan gelombang asalnya
adalah sama.
5. Periode dan frekuensi bandul dipengaruhi oleh panjang tali.
6. Telinga pada manusia terdiri dari tiga bagian yaitu:
a. Telinga luar, terdiri atas:
 Daun telinga → untuk menangkap getaran
 Lubang telinga → untuk penghantar getaran.
 Kelenjar minyak → untuk menghasilkan minyak serumen yang berfungsi
menangkap pertikel debu menghalangi masuknya air.
 Gendang telinga → meneruskan gelombang bunyi dari udara.
b. Telinga tengah, terdiri dari:
 Tulang- tulang pendengaran ( tulang martil, tulang landasan, tulang sangurdi )
berfungsi untuk menangkap getaran dari gendang telinga dan meneruskannya
membran yang menyelubungi tingkap oval untuk diterskan lagi ke telinga dalam.
 Pembuluh eustachius → untuk memasukan udara ke telinga tengah dan
menjadikan tekanan udara di gendang sam dengan tekanan udara di luar gendang
telinga.
c. Telinga dalam , terdiri dari
 Tingkap oval merupakan membran berbentuk oval pada permukaan koklea.
Jendela oval akan menerima getaran dari tulang sanggurdi dan meneruskannya
menuju koklea.
 Rumah siput (koklea) merupakan saluran berbentuk seperti rumah siput di telinga
bagian dalam. Koklea mempunyai dua ruangan besar, yaitu saluran vestibuler di
bagian atas dan saluran timpanik di bagian bawah yang dipisahkan oleh diktus
koklea yang berukuran lebih kecil. Saluran vestibuler dan timpanik berisi cairan
perilimfa, sedangkan duktus koklea berisi cairan endolimfa.
 Ujung reseptor fungsi Mengirim implus ke otak

15
B. SARAN
1. Lakukan percobaan sesuai langkah kerjanya
2. Teliti dalam melakukan pengamatan hasil percobaan
3. Untuk percobaan ayunan bandul sebaiknya dilakukan beberapa kali pengulangan agar
datayang didapatkan valid.

16
DAFTAR PUSTAKA
Admin materi, https://materibelajar.co.id/gerak-harmonik-sederhana/
Fifa fransiska, https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/pengertian-gelombang-jenis-
gelombang-cepat-rambat-gelombang-soal-dan-pembahasan-#:~:text=Gelombang%20dapat
%20diklasifikasikan%20menjadi%20dua,Gelombang%20Transversal%20dan
%20Gelombang%20Longitudinal.
Niken aninsi, https://katadata.co.id/safrezi/berita/614b69ad95728/pengertian-jenis-dan-sifat-
gelombang-materi-fisika-sma-kelas-xi
Maman Rumantan, dkk. Praktikum IPA di SD. Universitas Terbuka.

17

Anda mungkin juga menyukai